Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan tahapan proses penelitian dalam pe-
ngembangan sistem. Penulis membutuhkan data yang tepat agar penelitian ber-
langsung sesuai dengan perumusan masalah yang sudah ditentukan. Metode pe-
ngumpulan data yang penulis lakukan yaitu studi pustaka, observasi dan studi
literatur.

3.1.1 Studi Pustaka


Dalam tahapan ini yaitu melakukan pengumpulan bahan-bahan yang ber-
kaitan dengan judul skripsi, melalui membaca buku-buku dari perpustakaan dan
mencari referensi artikel serta ebook dari internet. Secara lengkapnya judul buku
dan website dapat dilihat dalam daftar pustaka.

3.1.2 Studi Lapangan


Penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan (observasi). Tahap
ini diperlukan dalam penerapan sistem yang akan dibangun, dengan tujuan
untuk memperoleh informasi mengenai sistem yang akan penulis kembangkan
dan dengan ketersediaan alat jaringan yang telah ada.
Tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan yaitu pada Laboratorium
Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Madura, Jalan Raya Panglegur
KM 3,5 Pamekasan. Dan waktu pelaksanaan yaitu selama bulan September
hingga bulan November 2014.

3.1.3 Studi Literatur


Pada tahap ini penulis dalam melakukan perbandingan dan sebagai
acuan pembelajaran dan simulasi ujian. Maka perlu dilakukan pengamatan
terhadap penelitian sejenis yang telah dilakukan.

3.2 Metode Pengembangan Sistem


Penulis melakukan pendekatan pengembangan sistem dengan meng-
gunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC) untuk meng-

1
2

implementasikan konsep load balancing pada sebuah jaringan yang mempunyai


perumusan masalah yang telah dibahas di bab 1.
NDLC mempunyai beberapa alur kerja dalam mengembangan suatu sistem
jaringan, yang dijelaskan pada gambar dibawah ini :
ANALYSIS

MANAGEMENT DESIGN

MONITORING SIMULATION
PROTOTYPING
Gambar 3.1 Diagram metode Network Development Life Cycle (NDLC)
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahap dalam Network
IMPLEMENTATION
Development Life Cycle (NDLC):
3.2.1 Analysis
Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang
muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi jaringan yang sudah ada saat
ini. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data-data yang
dibutuhkan untuk mengetahui perumusan masalah dan cara menyelesaikan
masalah tersebut. Dalam tahapan ini, penulis mengidentifikasi sistem yang
berjalan, lalu mengerti kekurangan dalam sistem tersebut dan mencoba untuk
menganalisa suatu pengembangan sistem seperti apa yang cocok untuk diterapkan
pada sistem tersebut. Kurangnya sinyal koneksi internet menyebabkan proses
belajar-mengajar menjadi terganggu dan banyak mahasiswa yang mengeluh
karena koneksi internet di Laboratorium lambat. Maka dari itu, penulis coba
menerapkan multiconnection internet dan membagi beban traffik jaringan secara
adil di kedua jalur koneksi internet yang dikenal dengan sebutan load balancing.

3.2.1.1 Analisa Sistem berjalan dan teknologi yang digunakan


Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pada tahap ini penulis melakukan
observasi lapangan. Berikut penulis gambarkan topologi yang digunakan di
laboratorium komputer Teknik Informatika Universitas Madura. Berikut ini
merupakan gambar topologi jaringan di Laboratorium Teknik Informatika
Universitas Madura.
3

Gambar 3.2 Topologi Jaringan Laboratorium Teknik Informatika

Setelah memahami topologi yang digunakan selanjutnya penulis akan


meng-analisa perangkat (teknologi) yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa
perangkat yang berhasil penulis temukan dalam sistem jaringan di laboratorium
teknik informatika.
1. Antena Ubiquiti AirGrid M5HP 5G27
Antena Ubiquiti AirGrid-M5hp bekerja pada frekwensi 802.11a/n 5.8Ghz.
Gain antena sebesar 27dBi. Output Power radio mencapai 316mW. Chipset
menggunakan Atheros MIPS 24KC, 400MHz. Sudah termasuk Adaptor 24V dan
POE. Gambar 4.2 merupakan Antena Ubiquiti AirGrid M5HP 5G27.
4

Gambar 3.3 Antena Ubiquiti AirGrid M5HP 5G27


Antena AirGrid inilah yang digunakan untuk jalur koneksi dari universitas
ke fakultas teknik, yaitu melalui sinyal wifi 5GHz yang dimiliki oleh perangkat
ini. Adapun spesifikasi dari Antena Ubiquiti AirGrid M5HP 5G27 dapat dilihat
pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1 Spesifikasi AirGrid M5HP 5G27

Specification Information
Dimensions 620 x 460 x 360 mm
Networking Interface (1) 10/100 Ethernet Port
Frequency Worldwide: 5170 - 5875 MHz
Gain 27 dBi
Output Power 25 dBm
Max. Power Consumption 3.0 W
Power Supply 24V, 0.5A PoE Adapter (Included)
Power Method Passive Power over Ethernet
Wind Survivability 125 mph
Certifications FCC, IC, CE
Operating Temperature -30 to 75o C
(Sumber: User Manual Ubiquiti AirGrid M5HP 5G27)
2. Modem ADSL Huawei HG532e
Modem ADSL2+ 300Mbps Wireless Home Gateway. 1 RJ-11, support
ADSL2+ /ADSL2 (Compatible ADSL). 4 WLAN ports ( ethernet 10M/100M),
support IEEE802.3 and 802.3u. Super QoS. WPS Button. Gambar 4.3 merupakan
modem ADSL yang digunakan pada Laboratorium Teknik Informatika.
5

Gambar 3.4 Modem ADSL Huawei HG532e


Perangkat ini berfungsi untuk merubah sinyal analog yang datang dari line
telepon telkom speedy menjadi sinyal digital yang akan tampil pada layar
komputer sehingga sangat mudah dipahami penggunanya, begitu juga sebaliknya.
Adapun spesifikasi dari Modem ADSL Huawei HG532e dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Spesifikasi Modem ADSL Huawei HG532e
Specification Information
 Support Wi-Fi 802.11n 2T2R MIMO,DL up to
Wireless procotol 300Mbps,compatible 802.11b/g
 Support WAP-PSK/WPA2-PSK,WAP/WAP2,WEP
 Support WPS
 1 RJ-11,support ADSL2+/ADSL2 (Compatible ADSL)
Port  4 WLAN ports ( ethenet10M/100M), support IEEE802.3
and 802.3u
Frequency  2.4-2.4835GHz
 Internal Firewall
 Support Qos,
 Support ACL,
 Support NAT and NAPT
Main Function
 Support DHCP(Sever and Client )
 Support IPv6,
 Support PVC,
 Support Quick Configuration Wizard

(Sumber: User Manual Modem ADSL Huawei HG532e)


3. Mikrotik RB750
Mikrotik RB750 adalah produk routerboard yang sangat mungil dan
diperuntukkan bagi pengguna SOHO (Small Office/Home Office). Memiliki 5
buah port Ethernet 10/100, dengan prosesor baru Atheros 400MHz. Sudah
termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12Volt. Berikut ini merupakan
gambar dari Mikrotik RB750 :
6

Gambar 3.5 Mikrotik RB750


Perangkat ini yang nantinya akan mengatur load balancing dari dua jalur
koneksi internet di laboratorium teknik informatika. Adapun spesifikasi dari
Mikrotik RB750 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3 Spesifikasi Mikrotik RB750
Specification Information Specification Information
Product Code RB750 SIM Card Slots No
Architecture MIPS-BE USB No
CPU AR7241 400MHz Memory Cards No
Operating Sistem RouterOS POE Output No
Main Storage/NAND 64MB 802.3af Support No
RAM 32MB Serial Port No
LAN Ports 5 Voltage Monitor No
Gigabit No Current Monitor No
Temperature Sensor No SFP Ports 0
Integrated Wireless No Switch Chip 1
MiniPCI 0 Dimentions 113x89x28mm
MiniPCIe 0 Power Jack 10-28V
Temperature Range -40C...+55C POE Input 10-28V
(Sumber: Mikrotik Produc Catalog, 2013)
4. Switch D-Link DES-1024D
D-Link DES-1024D adalah sebuah perangkat yang dapat menghubungkan
24 komputer atau notebook dalam sebuah jaringan lokal (LAN) maupun global
(jika terkoneksi ke internet) melalui media kabel LAN/UTP. Perangkat
LAN/Switch Hub yang tebuat dari lapisan baja kuat ini dapat mentransfer data
7

antar sampai dengan 10/100Mpbs Half/Full Duplex data. Berikut ini merupakan
gambar dari Switch D-Link DES-1024D.

Gambar 3.6 Switch D-Link DES-1024D


Perangkat inilah yang mengubungkan komputer-komputer yang ada di
laboratorium teknik informatika. Adapun spesifikasi dari Switch D-Link DES-
1024D dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4 Spesifikasi Switch D-Link DES-1024D
Specification Information
(IEEE 802.3, 802.3u, 802.3af)
Standards and Protocols
(CSMA/CD, TCP/IP)
Reception and Transmission,
Basic Function
Automatic MAC Address Learning
10/100Mbps (Half-Duplex mode),
IEEE802.3x Flow Control
20/200Mbps (Full-Duplex mode)
Backbound Bandwidth 4.8 Gbps
10Base-T(UTP CAT 3/4/5), 100Base-Tx
Network Media (UTP CAT 5/5e),
EIA/TIA-568 (100Ω STP) All Max 100m
Forwarding Rate 8k
24x 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45
Ports
ports (Auto MDI/MDIX)
100Mbps – one per port, Power, Link/Act
LED Indicators
(activity)
Operating Temperature 0℃ ~ 40℃ (32℉ ~ 104℉)
100 to 240 VAC, 50/60 Hz (Internal
Power Source
Universal Power Supply)
Dimension (WHD) 280(W) x 180(H) x 44(D) mm
(Sumber: User Manual Switch D-Link DES-1024D )

3.2.2 Design
8

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap desain ini akan


membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan dibangun.
Desain ini dapat berupa desain struktur topologi, desain alur proses, desain tata
layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang
project yang akan dibangun. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
aplikasi Edraw Max untuk membuat desain jaringan yang sudah ada dan yang
akan dibuat.

3.2.2.1 Perancangan Fisik


Perancangan fisik merupakan sebuah struktur jaringan yang berhubungan
dengan peralatan yang akan digunakan dan pembentukan sebuah topologi
jaringan. Berikut adalah gambar topologi jaringan yang akan dibangun.

Gambar 3.7 Desain Topologi jaringan yang akan dibangun


Dari Gambar 4.6 desain topologi jaringan yang akan dibangun terdapat
dua sumber internet yaitu dari universitas dan telkom speedy. Dimana sumber
internet tersebut digabungkan melalu port pada routerboard mikrotik RB750,
kemudian dipancarkan melalui FT_Hotspot, dan switch hub untuk
menghubungkan beberapa lab diantaranya lab server, lab jaringan, lab
pemrograman, dan lab multimedia. Adapun desain IP Address dapat dilihat pada
tabel 3.5 berikut ini.
9

Tabel 3.5 Desain IP Address

Perangkat Interface IP Address Gateway


airGrid M5HP LAN 192.168.3.10 192.168.3.24
[Rektorat] WLAN 192.168.2.1/30 -
airGrid M5HP WLAN
[Fakultas Teknik] Mode Bridge Mode Bridge
LAN
Modem ADSL WAN 36.74.189.83 36.74.176.1
Huawei HG532e LAN 192.168.1.254 -
Mikrotik RB750 (Ether1) 192.168.1.1/24 192.168.1.254
(Ether2) 192.168.2.2/30 192.168.2.1
(Ether4) 192.168.4.1/25 -
Switch Ethernet - -
PC-LAB_B
Ethernet 192.168.4.2-21 192.168.4.1
[Jaringan]
PC-LAB_C
Ethernet 192.168.4.81-95 192.168.4.1
[Pemograman]
PC-LAB_D
Ethernet 192.168.4.31-61 192.168.4.1
[Multimedia]
(Sumber: Pengamatan Langsung)

3.2.3 Simulation Prototype


Sebelum melakukan tahap implementasi secara utuh penulis melakukan
tahap simulasi atau uji coba terhadap sistem yang telah dirancang, Pada tahap ini
pembuatan prototype dengan membangun sistem jaringan komputer dengan teknik
load balancing menggunakan perangkat lunak simulator VirtualBox Versi 4.2.18
dan Edraw Max versi 7.6 untuk membangun skema topologi yang akan dibuat
dan diagram alur kerja dari load balancing.

3.2.4 Implementation
Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan
sebelumnya. Dalam tahap implementasi, penulis menerapkan semua yang telah
direncanakan dan dirancang sebelumnya. Pada tahapan inilah akan terlihat
bagaimana sistem load balancing yang akan dibangun akan memberikan
pengaruh terhadap sistem yang telah ada.
10

3.2.5 Monitoring
Setelah implementasi, tahapan monitoring merupakan tahapan yang
penting agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan
keinginan dan tujuan awal dari penulis pada tahap awal analisis. Penulis akan
menggunakan tools-tools yang ada di mikrotik yang berfungsi untuk memonitor
lalu lintas data dengan membuat grafik dan mengambil gambar traffic untuk
mengukur besar penyebaran paket pada tiap-tiap ISP. Lalu dengan menggunakan
aplikasi online yaitu di www.speedtest.net untuk mengukur kecepatan bandwidth.
Kemudian membandingkan dengan sistem sebelum dan sesudah diterapkan load
balancing di jaringan tersebut.

3.2.6 Management
Di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus
adalah masalah kebijakan, yaitu dalam hal aktivitas, pemeliharaan dan
pengelolaan dikategorikan pada tahap ini. Kebijakan perlu dibuat untuk membuat
dan mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat
berlangsung lama dan unsur reliability terjaga.

3.3 Kerangka Berfikir


Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan- tahapan
kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka
berpikir meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
Kerangka berpikir penelitian ini terdapat pada gambar dibawah ini.
11

Gambar 3.8 Diagram Kerangka berpikir penelitian


12

Halaman ini sengaja dikosongkan

Вам также может понравиться