Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKOR NILAI :
PROFESI
KEPENDIDIKAN
NIM : 5173151002
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Review (CBR) ini tepat pada
waktunya.
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR ………………………………….…….………………...4
B. Tujuan penulisan CBR .……….………………...……….…………………………………4
C. Rumusan Masalah...…….………………….…………………………………...……………4
D. Identitas buku yang dilaporkan ………….…………………………………..…..……4
A. Analisis..............................……………………………………………….…….………………….... 12
B. Kelebihan dan kekurangan isi buku …....….……………………………………………. 13
BAB IV . PENUTUP
A. KESILMPULAN.........................................................................................................14
B. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
ii
BAB I .PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati
kita.Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang kepemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang
kepemimpinan. Dan juga melalui referen si E-book dari berbagai sumber.
C. RUMUSAN MASALAH
D. Identitas buku
• Judul :PROFESI KEPENDIDIKAN
• Edisi :Revisi ( 2018)
• Pengarang / : Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd
• Penerbit :Unimed Press
• Kota terbit :Medan
• Tahun terbit :2018
• ISBN :978-602-7938-05-2
1
BAB II. RANGKUMAN ISI BUKU
BAB I
HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
c. Ciri-Ciri Profesi
(1) bekerja sepenuhnya dalam jam-jam kerja (full time), (2) pilihan kerja
didasarkan pada motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat pengetahuan ilmu
dan keterampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama,
(4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau menangani
klien, (5) pekerja berorientasi kepada pelayanan bukun untuk kepeningan pribadi,
(6) pelayanan didasarkan pada kebutuhan obyektif klien, (7) memiliki otonomi
untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, (8) menjadi anggota
organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, (9)
memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya,
dan (10) keahliannya itu boleh di adverensikan untuk mencari klien.
2
B. Ciri-Ciri Profesional Guru
1. Konsep Dasar Ciri Profesional
Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai profesi, namun setiap jabatan
tersebut memiliki cirri khas tersendiri.
2. Ciri-Ciri Profesi Guru
Pertama, guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya. Kedua,
guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya kepada
para siswa. Ketiga, guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui
berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan perilaku siswa sampai tes hasil
belajar. Keempat, guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang akan
dilakukannya. Kelima, guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar
dalam lingkungan profesinya.
3. Kriteria guru professional
Harus ahli (expert), bertanggung jawab (responsibility) baik tanggungjawab
intelektual maupun moral, dan memiliki rasa kesejawatan
.
BAB II
Profesionalisasi Guru
a. Pengertian Profesionalisasi
Kata Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung
arti runtunan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan social
berjalan terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan
produk.
b. Profesionalisasi Jabatan Guru
Profesionalisasi jabatan guru adalah proses yang harus ditempuh untuk
memegang profesi guru atau menjabat sebagai guru yang professional.
c. Pengembangan Kinerja Guru
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,
pengalaman, dan kesunguhannya dalam bekerja.
3
d. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru
Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa factor yang dapat
mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (1).
Kepemimpinan kepala sekolah, (2). Fasilitas kerja, (3). Harapan-harapan, dan (4).
Kepercayaan personalia sekolah. Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja
nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan
(Hasibuan, 2005). Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses
penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) adalah:
Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerja Sama,
Prakarsa, dan Kepemimpinan.
e. Pengembangan Karir Guru
Pembinaan dan pengembangan karir guru dilakukan melalui tiga upaya
yang meliputi (1) penugasan, (2) kenaikan pangkat, dan (3) promosi.
f. Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kode Etik Keguruan
Kode etik guru terdiri dari dua bagian yakni: (1). Kode etik guru Indonesia;
dan (2). Kode etik jabatan guru. Kode etik tersebut hendaknya menjadi patokan
perilaku anggotanya, agar setiap anggota terhindar dari pelanggaran larangan dan
terhindar pula dari sanksi yang mungkin diberikan oleh organisasi profesi.
g. Perlindungan Profesi Guru
Menurut Martini dan Nawawi (1994 : 342) apabila profesi guru tidak
dilindungi dengan kaidah-kaidah hukum, maka tidak sedikit lulusan non LPTK
yang akan menjadi guru, sementara lulusan LPTK sendiri belum memperoleh
kesempatan menjadi guru.
4
BAB III
Organisasi dan Sikap Profesi Ke7pendidikan
5
1. Rasional Sikap Profesional Kependidikan
Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Bab III Pasal 7.
BAB IV
Peranan Guru dalam Manajemen Pendidikan
6
2. Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen telah banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah:
1. William H. Newman dengan mengklasifikasikan fungsi manajemen atas
lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni: 1) planning-perencanaan,
2) organizing-pengorganisasian, 3) assembling resources-pengumpulan
sumber, 4) supervising-pengendalaian, 5) Controlling-pengawasan.
2. Dalton E.Mc.Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO
yakni, 1) planning, 2) organizing, 3) controlling.
3. H.Koontz & O’Donnell, mengklasifikasikannya atas lima proses dengan
akronim PODICO, yakni: 1) planning, 2) organizing, 3) staffing, 4)
directing, 5) coordinating, 6) reporting, 7) budgeting.
4. Luther Gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB,
yakni: 1) planning, 2) organizing, 3) staffing, 4) directing, 5) coordinating,
6) reporting, 7) budgeting
2. Hubungan Sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk instansi pemerintah
maupun swasta adalah suatu proses komunikasi dengan masyarakat dengan maksud
dapat meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek
pendidikan beserta mendorong minat dan kerjasama warganya dalam usaha
memperbaiki sekolah.
7
BAB V
HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN
Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kapada guru agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya
supervisi diartikan sebagai bentu pengawasan terhadap kinerja guru.
Secara umum tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu guru untuk
meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam
melaksanakan pengajaran. Sehingga dapat disimpulkan tujuan supervisi adalah untuk
meningkatkan situasi dan proses belajar mengajar berada dalam rangka tujuan pendidikan
nasional. Fungsi supervisi pendidikan adalah memberikan pelayanan supervisi pengajaran
kepada guru untuk menumbuhkan proses belajar mengajar yang berkualitas baik,
menyenangkan, inovatif dan dapat menjaga keseimbangan pelaksanaan tugas staf
mengajar.
8
2. Teknik yang bersifat individual yang terdiri dari:
Perkunjungan kelas, Observasi kelas, Percakapan pribadi, Inter-visitasi,
Menilai diri sendiri.
BAB VI
BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU
Bimbingan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak
boleh lepas dari perhatian administrator, manajer dan guru disekolah.
Tujuan Konseling
Secara umum layanan konseling disekolah bertujuan agar siswa mendapat
pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, nilai-nilai
yang dimiliki.
Fungsi Konseling
Fungsi Pemahaman, Fungsi Pencegahan, Fungsi Penyaluran, Fungsi
Penyesuaian, Fungsi Perbaikan, Fungsi Pengembangan.
Landasan Layanan Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan di indonesia.
9
1. Sesungguhnya semua guru itu telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing.
2. Guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya memberi dan mendalami teori
konseling itu memerlukan waktu. Namu, guru akan memperoleh manfaat karena
konseling yang dilakukannya itu akan menambah efektivitas pengajarannya.
3. Banyaknya jumlah siswa disekolah merupakan salah satu masalah yang sering
dijadikan alasan oleh guru untuk tidak melakukan tugas konseling.
4. Guru sangat besar sumbangannya dalam rangka pelaksanaan dan pengombangan
program tes disekolah.
1.ANALISIS
Buku ini mengulas tentang bagaimana cara menjadi guru yang professional, peran
guru dalam peningkatan mutu pendidikan, cara menerapkan metode pembelajaran, peranan
guru profesional dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah, usaha sekolah dalam
meningkatkat kinerja dan profesionalisme guru, dan lain sebagainya.
Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan.
Guru merupakan tenaga pendidik yang sangat berperan dalam mewujudkan
penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat menciptakan anak didik yang cerdas dan
bermartabat. Agar dapat mengajar dengan efektif, guru harus meningkatkan kesempatan
belajar bagi peserta didik (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya.
Kesempatan belajar bagi peserta didik dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan peserta
didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan hal ini, kesemapatan belajarbagi peserta
didik makin banyak dan pembelajaran berjalan dengan optimal, serta dapat membangun
motivasi siswa sesuai dengan minat dan bakatnya.
Seorang guru profesional memiliki beberapa criteria diantaranya :
Selain criteria, menjadi seorang guru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Untuk menjadi seorang guru profesional tidaklah mudah, ada beberapa kiat yang
mungkin dapat meningkatkan profesionalisme seorang guru antara lain:
11
a. Sebagai korektor, artinya guru harus dapat membedakan mana nilai yang baik dan
mana nilai yang buruk.
b. Motivator, artinya guru harus bisa memotivasi/ mendorong peserta didik agar aktif
dalam pembelajaran.
c. Informator, artinya guru harus dapat memberikan informasi terkait perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d. Fasilitator, artinya guru harus menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran.
e. Supervisor, arinya guru harus bisa membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis
proses pembelajaran.
f. Pengelola, artinya guru harus bisa mengelola/ memanej kelas dengan baik agar peserta
didik merasa nyaman di dalamnya.
g. Mediator, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai media
pendidikan dalam berbagai bentuk apapun.
h. Evaluator, artinya guru harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi yang
luas.Sebagai evaluator, guru tidak hanya menilai hasil pengajaran saja, tetapi juga nilai
proses jalannya pengajaran. Sehingga kegiatan ini akan mendapatkan feed back
(umpan balik) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang edukatif.
12
1. Memiliki intelektual yang tinggi dalam berfikir logis, praktis dan menganalisis
sesuai dengan konsep serta kemampuan dan mengungkapkan dirinya secara
jelas.
2. Memiliki ketegasan, dalam artian memiliki komitmen terhadap pilihan yang
tepat, pasti dan singkat.
3. Memiliki semangat yang tinggi, tak kenal lelah dan tanpa pamrih
Memiliki kedewasaan sikap & perilaku selayaknya seorang guru serta memiliki
kedisiplinan yang tinggi
13
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. PROFESIONAL sebenarnya adalah seseorang yang Adil, terbuka, jadi contoh,
bijaksana, fleksibel, peka, memahami proses, konsisten, mengendalikan diri, dan
memahami.
2. Seorang guru dikatakan professional jika ia mampu menangani sesuatu dan mampu
membimbing orang – orang baik siswa maupun masyarakat di sekitarnya menjadi
lebih baik, istilahnya memanusiakan manusia.
Di indonesia sendiri guru yang professional mungkin masih sedikit , mungkin karena
kurangnya pengajaran untuk menjadi guru professional ataupun memang
ketidaktahuan dan ketidak pedulian guru tersebut.
Jadi guru di indonesia masih dibilang belum seluruhnya professional
DAFTAR PUSTAKA
14