Вы находитесь на странице: 1из 3

TUJUAN PRAKTIKUM 3.

2 Hubungan Ketinggian Endapan terhadap Wakxtu


Tujuan dari praktikum sedimentasi adalah mengetahui Pengendapan
densitas air dan padatan, mengetahui perubahan ketinggian Pada percobaan ini dilakukan proses sedimentasi
endapan tiap waktu untuk masing-masing variabel pada pasir dengan air dan kapur dengan air yang telah
konsentrasi, mengetahui settling velocity setiap variabel dihomogenkan. Hasil percobaan keduanya yang ditunjukkan
serta mengetahui pengaruh massa jenis terhadap settling oleh grafik 1 dan 2 pada lampiran 2 yaitu pada konsentrasi
velocity yang berbeda yaitu variabel pasir halus, pasir kasar, kapur
VARIABEL PRAKTIKUM halus dan kapur kasar dapat diamati bahwa semakin lama
Variabel yang digunakan pada praktikum ini proses sedimentasi dilakukan maka ketinggian endapan akan
adalah variabel terikat, variabel bebas dan variabel tetap. semakin bertambah dan akan konstan ketika campuran
Variabel terikat pada praktikum ini adalah interval waktu tersebut hampir mengendap seluruhnya. Hal ini sesuai
pada saat pengendapan sedangkan variabel bebasnya adalah literature yang menyatakan bahwa seiring dengan
ukuran partikel, masa bahan dan konsentrasi campuran. berjalannya waktu, partikel-partikel padatan mulai
Adapun variabel tetap yang digunakan adalah jenis sampel mengendap dimana laju pengendapan partikel tersebut
dan volume air. diasumsikan sebagai terminal velocity pada kondisi
Pada percobaan sedimentasi digunakan variabel tetap berupa hindered-settling (Setiyadi, 2014). Dapat dilihat pada grafik
jenis sampel yaitu pasir dan batu kapur. Variabel bebas 1 pada lampiran 2 kecepatan pengendapan tertinggi terdapat
berupa konsentrasi campuran, ukuran partikel dan masa pada pasir kasar dengan konsentrasi 0,15 gram/ml dan pada
bahan. grafik 2 lampiran 2 kecepatan pengendapan tertinggi pada
HASIL DAN PEMBAHASAN kapur halus dengan konsentrasi 0,05 gram/ml.
Sedimentasi adalah suatu pemisahan suspensi Pada percobaan ini dilakukan proses sedimentasi
(campuran padat air) menjadi jernih (cairan jernih) dan dengan variabel konsentrasi, jenis bahan dan diameter. Jenis
suspensi yang lebih padat (sludge). Sedimentasi merupakan bahan yang digunakan yaitu pasir dan batu kapur dengan
salah satu cara yang paling ekonomis untuk memisahkan konsentrasi 0.05 gr/ml; 0.1 gr/ml; dan 0.15 gr/ml pada
padatan dari suspensi, bubur, atau slurry (Brown,1978:110) masing-masing jenis bahan. Pada lampiran 1 gambar 1
3.1 Hubungan Ukuran Partikel terhadap Densitas Bahan ditunjukkan bahwa bertambahnya tinggi endapan
Pada data perhitungan densitas bahan hasil percobaan pada dipengaruhi oleh lamanya waktu pengendapan, konsentrasi
lampiran 3, dapat dilihat bahwa densitas bahan sampel bahan dan ukuran bahan. Semakin besar ukuran partikel
terbesar terdapat pada batu kapur halus yaitu 2,5 gram/ml maka perubahan ketinggian endapan juga semakin naik
dan densitas bahan sampel terkecil terdapat pada pasir kasar seiring bertambahnya waktu pengendapan dan semakin kecil
sebesar1,667 gram/ml. Hal ini sesuai persamaan rumus ukuran partikel maka perubahan ketinggian endapan juga
densitas yang menyatakan bahwa semakin pekat suatu bahan semakin turun.
dalam suatu campuran maka densitasnya juga semakin Pada lampiran 1 pada gambar 1 ditunjukkan bahwa semakin
besar. besar konsentrasi bahan semakin cepat terjadi endapan serta
p = m/V semakin lama proses endapan terjadi maka tinggi endapan
Pada percobaan proses sedimentasi campuran semakin sedikit. Hal ini dikarenakan masa jenis bahan
antara air dengan pasir dan air dengan kapur dapat diperoleh dengan ukuran lebih besar lebih dahulu mengendap daripada
data percobaan untuk menghitung densitas air dan sampel. masa jenis bahan dengan ukuran yang lebih kecil.
Dari hasil perhitungan diperoleh densitas air yaitu 0.99 g/ml, 3.3 Hubungan Ukuran Partikel terhadap Settling
densitas pasir halus 1,875 gr/ml , densitas pasir kasar 1,667 Velocity
g/ml, densitas batu kapur halus 2,5 g/ml, serta densitas batu Settling velocity atau kecepatan pengendapan didefinisikan
sebagai laju pengurangan atau penurunan ketinggian daerah
kapur kasar 2 g/ml.
batas antara slurry (endapan)dan supernatant (liquid jernih) kapur kasar sebesar 0,089 m/s dengan densitas 2 gram/ml
pada suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida
dan settling velocity terendah terdapat pada pasir halus yaitu
karena konveksi (Setiyadi, 2014). Pada keadaan awal
konsentrasi slurry seragam diseluruh bagian tabung atau 0,003501 m/s dengan densitas 1,875 gram/ml. Dari data
sudah homogen. Pada grafik 1 dan 2 pada lampiran
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin
ditunjukkan bahwa pada beberapa variabel, kecepatan
sedimentasi terlihat konstan atau membentuk garis lurus besar densitas suatu bahan dalam campuran homogen maka
pada periode awal, sedangkan sebagian variabel yang lain
settling velocitynya juga semakin tinggi sedangkan semakin
menunjukkan kecepatan sedimentasinya tidak konstan.
Periode awal ini disebut free settling, dimana padatan kecil densitas suatu bahan maka settling velocitynya juga
bergerak turun hanya kaerena gaya grafitasi (Setiyadi,
semakin rendah. Hal ini sesuai dengan persamaan hokum
2014). Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan
bahwa kecepatan konstan pada periode awal sedimentasi Stokes-Newton yang menyatakan bahwa semakin besar
disebabkan oleh konsentrasi di lapisan batas yang relative
diameter partikel maka semakin besar pula masa jenis
masih kecil, sehingga pengaruh gaya tarik-menarik antar
partikel, gaya gesek dan gaya tumbukan antar partikel dapat partikel sehingga settling velocity juga semakin besar
diabaikan (Setiyadi, 2014).
(Rossiana, 2014).
Dapat dilihat pada grafik 1 dan 2 bahwa semakin besar
ukuran partikel maka partikel akan turun lebih cepat
dibandingkan dengan partikel yang berukuran lebih kecil.
Pada data perhitungan hasil percobaan pada table 1 lampiran
3 kecepatan pengendapan tertinggi diperoleh pada kapur
kasar yaitu sebesar 0,089030848 m/s dengan ukuran partikel Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa settling
1,18 mm, dan kecepatan pengendapan terendah diperoleh velocity dipengaruhi oleh massa jenis partikel, jika massa
pada pasir halus yaitu sebesar 0,003501696 m/s dengan
ukuran partikel 250 mikron. Hal ini sesuai dengan literature jenis partikel lebih besar dari massa jenis medium maka
yang menyatakan bahwa partikel yang berukuran lebih besar partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk mengendap
akan tuun lebih cepat yang menyebabkan tekanan ke atas
oleh cairan bertambah, sehingga mengurangi kecepatn karena pengaruh gaya gravitasi (Geankoplis, 1993).
turunnya padatan yang lebih besar. Hal ini membuat
kecepatan penurunan semua partikel (baik yang kecil
maupun yang besar) relative sama atau konstan (Setiyadi, Berdasarkan perhitungan dari data percobaan densitas
2014). tertinggi terdapat pada kapur kasar dan densitas terendah
terdapat pada kapur halus, hal tersebut ditunjukkan oleh data
Jika sebuah partikel turun di dalam fluida karena gaya
perhitungan pada lampiran. Dapat dilihat pada table 1 yang
gravitasi, maka kecepatan pengendapan akan tercapai
terdapat pada lampiran settling velocity terbesar yaitu pada
apabila jumlah dari gaya friksi (drag force) dan gaya apung
pasir halus sedangkan settling velocity terkecil terdapat pada
(buoyancy) sebanding dengan gaya gravitasi benda
kapur kasar. Berdasarkan data hasil percobaan tersebut dapat
(Sukardjo, 2004). Pada table 3 dapat dilihat bahwa settling
disimpulkan bahwa semakin besar densitas partikel settling
velocity terbesar terdapat pada pasir halus yaitu sebesar
velocitynya juga semakin besar, begitu pula sebaliknya. Hal
0.002690568 m/s dan settling velocity terkecil terdapat pada
ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa settling
pasir kasar yaitu sebesar 7.80122 x 10-8m/s. Dari percobaan
velocity dipengaruhi oleh massa jenis partikel, jika massa
tersebut dapat dilihat bahwa semakin kecil ukuran partikel
jenis partikel lebih besar dari massa jenis medium maka
maka massa jenisnya semakin besar sehingga settling
partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk mengendap
velocity nya juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori
karena pengaruh gaya gravitasi (Geankoplis, 1993).
yang menyatakan bahwa hubungan antara diameter partikel
Simpulan
dan settling velocity bergantung pada massa jenis, volume
Dari percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
dan bentuk partikel, serta massa jenis dan viskositas
1. Semakin lama proses pengendapan terjadi maka
medium. Settling velocity dapat dihitung bila variabel-
ketinggian endapan semakin naik.
variabel tersebut diketahui (Anonim, 1957).
Densitas air pada suhu 270C adalah 0,99 gram/ml.
3.4 Pengaruh Densitas terhadap Settling Velocity
Dari data percobaan densitas terbesar terdapat
Pada data perhitungan percobaan pada lampiran
pada batu kapur halus yaitu 2,5 gram/ml dan
dapat dilihat bahwa Settling velocity terbesar terdapat pada
densitas bahan sampel terkecil terdapat pada pasir
kasar sebesar1,667 gram/ml.
2. Semakin kecil ukuran partikel maka massa
jenisnya semakin besar sehingga settling velocity
nya juga semakin besar.
Dari data perccobaan kecepatan pengendapan
tertinggi terdapat pada pasir kasar dengan
konsentrasi 0,15 gram/ml dan kecepatan
pengendapan tertinggi pada kapur halus dengan
konsentrasi 0,05 gram/ml.
3. Settling velocity terbesar terdapat pada pasir halus
yaitu sebesar 0.002690568 m/s dan settling
velocity terkecil terdapat pada pasir kasar yaitu
sebesar 7.80122 x 10-8m/s.
4. Semakin besar masa jenis partikel maka settling
velocity juga semakin besar. Hal ini dapat
diketahui bahwa settling velocity terbesar terdapat
pada kapur kasar sebesar 0,089 m/s dengan
densitas 2 gram/ml dan settling velocity terendah
terdapat pada pasir halus yaitu 0,003501 m/s
dengan densitas 1,875 gram/ml.

REFERENSI

Brown, G.G. 1979. “ Unit Operation”. Modern Asia Edition.


Mc Graw Hill Book. Co.Ltd. Tokyo. Japan.
Geankoplis, C.J. 1993. Transport Process and Unit
Operation, 3rd ed. Prentice – Hall Inc. USA.
Lourentius, S., Ariella, W., & Prema, M. S.
(2013). Menentukan persamaan kecepatan
pengendapan pada sedimentasi. Widya
Teknik, 12(2), 9-17.
Roessiana, D. L., Setiyadi Setiyadi, and B. H. Sandy. "Model
Persamaan Faktor Koreksi pada Proses
Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling." Jurnal
Sains & Teknologi Lingkungan6.2 (2014): 98-106.

Вам также может понравиться