Вы находитесь на странице: 1из 10

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pattirosompe terletak di

kecamatan tempe kabupaten wajo provinsi sulawesi selatan, luas

wilayah kerja puskesmas pattirosompe adalah 220.35 km persegi yang

terdiri dari 4 kelurahan. Penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Pattirosompe berjumlah 19.964 jiwa yang terdiri 10124 jiwa laki-laki

dan 9264 jiwa perempuan. Hampir seluruh penduduk bersuku bugis

99,99% beragama islam, sebagian besar mata pencaharian sebagai

pengusaha / Pegawai Negeri Sipil, sebagian lagi berkebun dan petani

sawah.

Adapun batas-batas wilayah puskesmas pattirosompe antara lain:

a. Sebelah utara : Desa Wajoriaja

b. Sebelah Timur : Kelurahan Pattirosompe

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Pattirosompe

d. Sebelah Barat : Kelurahan Bulu Pabbulu

2. Analisin univariat

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak dibawah

usia 2 tahun di Wilayah Puskesmas Pattirosompe yang berlangsung

dalam periode bulan maret sampai juli 2017, dengan istrumen


49

penelitian berupa lembar check list. Dimana yang menjadi sampel

adalah ibu yang memiliki anak dibawah usia 2 tahun periode maret

sampai juli 2017 sebanyak 52 responden.

Pada penelitian ini hasil univariat independen nutrisi ibu hamil

dan tumbuh kembang anak sedangkan variablel dependen adalah 1000

hari pertama kehidupan.

Analisa univariat dimasukan untuk mengambarkan masing-

masing variable independen dan variable dependen dengan

mengunakan tabel distribusi frekuensi.

a. Nutrisi ibu Hamil


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nutrisi Ibu Hamil di Wilayah
Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017
Nutrisi Ibu Hamil Frekuensi (f) Persentase (%)
Cukup 32 61,5%
Kurang 20 38,5%
Total 52 100%
Sumber : Data primer, 2017

Tabel 4.1 diatas menunjukkan dari 52 sampel ada ibu yang

memiliki nutrisi cukup 32 orang (61,5%), dan ibu yang memiliki

nutrisi kurang ada 20 orang ( 38,5%).

b. Tumbuh Kembang Anak


Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tumbuh kembang Anak di Wilayah
Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017
Tumbuh Kembang Frekuensi (f) Persentase (%)
Anak
Normal 30 57,7%
Tidak 22 42,3%
Total 52 100%
Sumber : Data primer, 2017
50

Tabel 4.2 menunjukkan dari 52 sampel yang memiliki anak

tumbuh kembang normal ada 30 anak (57,7%), yang memiliki tumbuh

kembang tidak normal 22 anak (42,3%).

c. 1000 hari pertama Kehidupan


Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan 1000 Hari Pertama Kehidupan di
Wilayah Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017
1000 Hari Pertama Frekuensi (f) Persentase (%)
Kehidupan
Baik 23 44,2%
Tidak 29 55,8%
Total 52 100%
Sumber : Data primer, 2017

Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari 52 sampel yang ada terdapat 23

(44,2%) ibu dan anak yang pertumbuhan 1000 harinya baik dan ada

29 (55,8%) ibu dan anak yang pertumbuhan 1000 harinya kurang

baik.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

Nutrisi ibu hamil dan tumbuh kembang anak sebagai variabel

independent terhadap 1000 hari pertama kehidupan sebagai variabel

dependent. Maka analisis ini dilanjutkan dengan menguji menggunakan

uji Chi-Square.
51

a. Hubungan Nutrisi ibu hamil dengan 1000 hari pertama Kehidupan


Tabel 4.4
Hubungan Nutrisi Ibu Hamil dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Di Wilayah Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017
1000 Hari Pertama Total
Nutrisi Kehidupan Pvalue
Baik Tidak N %
n % n %
Cukup 19 36,5% 13 25,0,% 32 61,5% Ρ=0,006
Kurang 4 7,07% 16 30,8,% 20 38,5%
Total 23 44,2% 29 55,8% 52 100%
Sumber : Uji Chi-Square, 2017

Berdasarkan hasil analisa data tabel 4.4 diperoleh hasil uji statistic

dengan p value = 0,006 atau p value < a (0,05). Hal ini berarti Ha

diterima dan Ho ditolak.

b. Hubungan Tumbuh kembang Anak dengan 1000 hari pertama


Kehidupan
Tabel 4.5
Hubungan Tumbuh Kembang Anak dengan 1000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo
Tahun 2017
1000 Hari Pertama Total
Tumbuh Kehidupan Pvalue
kumbng anak Baik Tidak N %
n % N %
Normal 17 32,7% 13 25,0% 30 57,7% Ρ=0,033
Tidak 6 11,5% 16 30,8% 22 42,3%
Total 23 44,2% 29 55,8% 52 100%
Sumber : Uji Chi-Square, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil uji statistik

dengan ρ value = 0,033 atau ρ value <a (0,05). Hal ini berarti ada Ha

diterima dan Ho ditolak.


52

B. Pembahasan

a. Hubungan Nutrisi pada ibu hamil dengan 1000 hari pertama

kehidupan di Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017.

Hasil analisa data pada tabel 4.4 dari 32 responden (61,5%) ada

19 responden (36,5%) yang nutrisinya mencukupi dan 1000 harinya

baik serta ada 13 responden (25,0%) yang 1000 hari pertama

kehidupanya kurang baik, selain itu ada 20 responden (38,5%) yang

nutrisinya kurang ada 4 responden (7,07%) yang 1000 hari pertama

kehidupan baik serta 16 responden (30,8%) 1000 harinya kurang

baik.

Sebagian besar data yang ditemukan dilapangan menyatakan

bahwa ibu yang memiliki nutrisi cukup maka 1000 harinya baik

sedangkan ibu yang nutrisinya kurang maka 1000 harinya kurang ini

disebabkan oleh adanya faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil

diantaranya umur, berat badan, suhu lingkungan, pengetrahuan ibu

dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan, status kesehatan,

aktivitas, kebiasaan dan pandagan wanita terhadap makanan, status

ekonomi.

Hasil uji statistik dengan ρ value ,006 atau ρ value < α (,05)

maka Ha diterima Ho di tolak berarti ada hubungan nutrisi ibu hamil

dengan 1000 hari pertama kehidupan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mitra di Provinsi Riau (2014), rentang 1000 hari


53

pertama kehidupan mulai dari kehamilan sampai anak usia 2 tahun

menjadi fokus perhatian yang merupakan periode emas.

Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sylva Medika (2013), di Bandung dengan judul :

Hubungan antara Status Gizi dengan Perkembangan anak usia 1000

hari pertama kehidupan Pada penelitian ini uji bivariat yang

memiliki p < 0,25 hanya status gizi dan tingkat pendidikan. Uji

regresi logistik multivariat antara status gizi dengan perkembangan

anak usia 1000 hari pertama kehidupan menunjukkan hasil OR =

9,361 ; IK 95%= 1,288 – 68,031; dan p = 0,027, yang berarti status

gizi berhubungan dengan perkembangan anak usia 100 hari pertama

kehidupan.

Menurut teori Maisuri, dkk (2014), menyatakan bahwa pada

kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologi, akibat perubahan

hormonal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.

Diperlukan penambahan berat badan ibu selama hamil untuk

mendapatkan luaran kehamilan yang optimal. Dibutuhkan

penambahan energi, protein, Folat, vitamin B6 dan beberapa zat gizi

lainnya.

Menurut teori Asrinah. dkk (2010), menyatakan bahwa

pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup sangat mutlak dibutuhkan

oleh ibu hamil agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi


54

pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya, sekaligus

bagi persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.

Peran bidan dalam hal ini memberikan penyuluhan kepada ibu

agar dapat mengtahui tentang gizi dengan tujuan untuk meruba

perilaku ibu agar mempunyai perilaku makan yang baik sesuai

dengan prinsip gizi seimbang, sehingga dapat mempertahanka dan

mencapai BB normal. Selain itu dapat pula dijelaskan bagaimana

resiko apabila nutrisi ibu kurang maka akan mengakibatkan

pertumbuhan dan perkembangan janin akan terhambat. Sebaiknya

Edukasi dilakukan pada saat ibu melakukan pemeriksaan ANC atau

saat ibu mengikuti kelas ibu hamil. Dalam proses penyuluhan

terdapat media berupa poster (media KIE lainnya)

b. Hubungan Tumbuh Kembang Anak dengan 1000 hari pertama

kehidupan di Puskesmas Pattirosompe Kabupaten Wajo Tahun 2017.

Hasil analisa data pada tabel 4.5 dari 30 responden (57,7%) ada

17 responden (32,7%) yang memiliki tumbuh kembang normal dan

1000 hari baik , serta ada 13 responden (25,0%) yang 1000 harinya

kurang baik. Selain itu dari 22 responden (42,3%) ada 6 responden

(11,5%) yang tumbuh kembangnya tidak normal tetapi 1000 harinya

baik, serta ada 16 responden (30,8%) yang 1000 harinya tidak baik.

Sebagian besar data yang ditemukan ada anak yang memiliki

tumbuh kembang normal dan ada juga anak yang memiliki tumbuh

kembang abnormal, ada pun cara untuk mengetauhi apakah anak


55

tumbuh kembangnya normal atau tidak dengan cara memberikan

lembar check list berupa pertanyaan kepada ibu. Serta hal yang

berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

dalam 1000 hari pertama kehidupan seperti Ras, keluarga, umur,

jenis kelami, genetki, dll.

Hasil uji statistik dengan ρ value 0,033 atau ρ value < α (0,05)

maka Ha di terima Ho di tolak berarti ada hubungan tumbuh

kembang anak dengan 1000 hari pertama Kehidupan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Lilis, dkk (2011), di Jawa Tengah dengan judul : Pengaruh

perilaku ibu terhadap status kesehatan anak baduta Usia 0-2 tahun

dalam kehidupan anak merupakan jendela kesempatan sekaligus

masa kritis karena sebagian besar perkembangan otak dan syaraf

terjadi dalam periode tumbuh kembang tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fivi Melva Plana (2010), di Sumatra Barat denga judul :

Pemantauan perkembangan Anak Balita. 73,7% balita normal

(Indikator, TB/U) dan 85,2% balita normal (indikator, BB/TB).

Berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan Perkembangan anak,

anak akan mengalami keterlambatan dan perkembangan fungsi

motorik dan keinginan serta dapat menurungkan motivasi dan


56

keingintahuan serta dapat menurungkan aktivitas dan kemampuan

eksplorasi anak.

Dewi Zahra wani (2015), dalam penelitianya mengatakan Setiap

bayi mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda baik

menyangkut kecepatan dan percepatan proses tumbuh kembangnya.

Namun secara umum aspek kesehatan setiap bayi sangat menentukan

proses tumbuh kembangnya. Kesehatan yang prima akan menunjang

munculnya potensi-potensi kecerdasaan bayi.

Tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak dalam kandungan

mulai sekitar 2 minggu sebelum konsepsi atau 3 minggu setelah

menstruasi terakhir. Kemudian menjadi tahap embrio ( 2 minggu

sampai 8 minggu) dan sudah melekat dengan baik pada dinding

uterus, organ tambahan yaitu plasenta, tali pusat, dan kantung

amnion juga berkembang dan memasuki tahap janin 8 minggu

sampai lahir (Soetjiningsih, 2016).

Menurut teori Dwi sulistyo, dkk (2011), menyatakan bahwa

pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan

perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.

Sedangkan menurut teori Rizki cinty yang menyatakan bahwa

pertumbuhan dan perkembangan dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya fektor diantaranya faktor genetik seperti (jenis

kelamin, suku bangsa dan berbagi faktor bawaan), Gizi dan penyakit

dan faktor lingkungan.


57

Peran bidan dalam hal ini memberikan peran aktif dalam

promosi kesehatan dan konseling tentang tumbuh kembang anak,

pemberian imunisasi lengkap sesuai umur anak mengikuti kegiatan

penimbangan dengan harapan dapat mengurangi resiko kegagalan

dalam tumbuh kembang anak.

Вам также может понравиться