Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Melalui latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
karya ilmiah ini adalah:
1
Melalui rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah dalam
karya ilmiah ini adalah:
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Seperti kita ketahui, suatu benda dikatakan bergerak jika posisi benda
tersebut berubah terhadap suatu titik acuan. Untuk mempermudah mempelajari
konsep gerak suatu benda, maka gerakan benda tersebut dinyatakan dalam suatu
persamaan matematika yang disebut persamaan gerak. Pembahasan akan ditekan
kan pada hubungan vektor, fungsi turunan, fungsi integral dari suatu persamaan
yang menyatakan posisi, kecepatan, dan percepatan dari suatu benda yang bergerak.
Vektor posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi dari suatu titik.
Posisi benda pada waktu t tertentu untuk gerak satu dimensi (gerak lurus)
dinyatakan oleh x = x(t) atau y = y(x). Sedangkan posisi partikel untuk gerak benda
pada suatu bidang dinyatakan oleh keduanya, x = x(t) atau y = y(x). Dengan
demikian, suatu vektor posisi dalam bidang r, dapat dinyatakan dalam vektor-vektor
satuan i dan j sebagai: r = xi + yj
2.1.2 Perpindahan
3
2.1.3 Kecepatan
a. Kecepatan Rata-rata
b. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan eksak suatu partikel pada saat tertentu t,
yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.
v =√ v 2x + v 2y + v 2z
4
c. Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan
Metode Integral
Posisi benda rt dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t
s=s o+∫ v dt
t0
Metode Grafik
2.1.4 Percepatan
5
Percepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan
kecepatan terhadap waktu.
a. Percepatan Rata-rata
b. Percepatan Sesaat
√ a + a +a
2
x
2
y
2
z
Metode Integral
6
t
v =v o +∫ a dt
t0
Metode Grafik
7
2.2 PERPADUAN GERAK
Gerak dalam bidang datar sebenarnya merupakan perpaduan dua gerak atau
lebih. Akan tetapi, jenis gerak dalam bidang datar yang cukup penting adalah gerak
bidang datar sebagai hasil perpaduan dua gerak lurus beraturan dan perpaduan
antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan,
s= √ s2x + s 2y dan v =√ v 2x + v 2y
Gambar di atas menunjukkan dua vektor perpindahan yang saling tegak lurus
dan dua vektor kecepatan yang saling tegak lurus.
sy vy
α =arc tan dan α =arc tan
sx vx
Contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang perpaduan gerak ini adalah gerak
perahu dengan kelajuan konstan menyeberangi sungai yang alirannya konstan,
gerak pesawat dengan kelajuan konstan yang mendapatkan hembusan angin dari
arah tegak lurus yang kelajuannya juga konstan, dan lain-lain.
8
2.2.2 Perpaduan Gerak Lurus Beraturan dengan Gerak Lurus Berubah
Beraturan
Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan
yang terjadi dalam bidang horizontal akan menghasilkan gerak parabola. Disebut
demikian karena grafiknya berupa parabola.
Demikian juga dengan perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus
berubah beraturan dalam bidang vertikal, sama halnya dengan dalam bidang
horizontal, juga akan menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola dalam bidang
vertikal secara umum disebut gerak peluru.
v x =v 0 cos α
v y =v 0 sin α −¿
x=v 0 cos α t
2
y=v 0 sin αt−½ g t
r= √ x 2 + y 2
y
θ=arc tan
x
2 2
v 0 sin α v 0 sin α
Ketinggian maksimum: H= → t h=
2g g
9
2
v sin 2 α 2 v 0 sin α
Jarak jangkauan : R= 0 → t R=
g g
Kecepatan rata-rata r(laju purubahan posisi sudut ) terhadap interval waktu
t.
Kecepatan sudut sesaat (limit perubahan posisi sudut ) ketika interval
waktu t mendekati nol.
10
Menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut sesaat dengan metode
integral.
Untuk gerak rotasi benda terhadap sumbu tetap, dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu gerak rotasi beraturan dan gerak rotasi berubah beraturan.
11
Gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki kecepatan sudut konstan atau
percepatan sudutnya sama dengan nol.
sehingga diperoleh .
12
Analogi Kinematika Translasi dan Rotasi
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
13
Kinematika gerak analisis vektor adalah ilmu yang mempelajari gerak tanpa
aspek penyebabnya. Kinematika ini meliputi gerak satu dimensi dan dua dimensi.
Gerak dua dimensi misalnya gerak parabola yang memadukan antara gerak lurus
beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan. Gerak ini dapat terjadi pada bidang
horizontal dan bidang vertikal. Bentuk dari gerak rotasi yang lain yaitu gerak rotasi
beraturan dengan ciri kecepatan sudut konstan, dan gerak rotasi berubah beraturan
yang dengan ciri percepatan sudut konstan.
Pada bab kinematika dengan analisis vektor ini terdapat 3 subbab yaitu:
persamaan gerak yang menyatakan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan
dari suatu benda yang bergerak, perpaduan gerak pada gerak dua dimensi, dan juga
persamaan fungsi posisi sudut θ , kecepatan sudut ω , dan percepatan sudut
α .
3.2 SARAN
Dengan makalah ini, semoga pembaca dapat mengkaji lebih dalam lagi
mengenai cabang ilmu kinematika gerak dengan analisis vektor, karena sangat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta.
Erlangga.
Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Phibeta.
15