Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berbicara tentang kinematika dengan analisis vektor sebaiknya kita


mengetahui terlebih dahulu apa itu persamaan gerak. Persamaan gerak adalah
persamaan matematika yang berupa hubungan vektor, fungsi turunan, maupun
fungsi integral yang menyatakan posisi, kecepatan, maupun percepatan dari suatu
benda yang bergerak.

Sedangkan kinematika gerak dengan analisis vektor sendiri merupakan suatu


ilmu yang mempelajari gerak tanpa aspek penyebabnya. Perhitungan-perhitungan
kinematika gerak dengan menggunakan analisis vektor sangat penting untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya, maka akan dibahas
dalam bab selanjutnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Melalui latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
karya ilmiah ini adalah:

1. Bagaimana persamaan-persamaan gerak kinematika dengan


analisisis vektor?
2. Bagaimana perpaduan gerak kinematika dengan analisis vektor?
3. Bagaimana persamaan fungsi posisi sudut, kecepatan sudut dan
perceptan sudut?

1.3 TUJUAN MASALAH

1
Melalui rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah dalam
karya ilmiah ini adalah:

1. Mengetahui persamaan-persamaan gerak kinematika dengan


analisisis vektor.
2. Mengetahui perpaduan gerak kinematika dengan analisis vektor.
3. Mengetahui persamaan fungsi posisi sudut, kecepatan sudut dan
perceptan sudut.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

Kinematika merupakan cabang fisika yang memusatkan perhatian pada


masalah gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut.
Persoalan fisika sangat kompleks sehingga dalam usaha menyelesaikan persoalan
fisika dapat dilakukan berbagai pendekatan, baik menggunakan perumusan secara
vektoris maupun skalar.

2.1 PERSAMAAN GERAK

Seperti kita ketahui, suatu benda dikatakan bergerak jika posisi benda
tersebut berubah terhadap suatu titik acuan. Untuk mempermudah mempelajari
konsep gerak suatu benda, maka gerakan benda tersebut dinyatakan dalam suatu
persamaan matematika yang disebut persamaan gerak. Pembahasan akan ditekan
kan pada hubungan vektor, fungsi turunan, fungsi integral dari suatu persamaan
yang menyatakan posisi, kecepatan, dan percepatan dari suatu benda yang bergerak.

2.1.1 Vektor Posisi

Vektor posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi dari suatu titik.
Posisi benda pada waktu t tertentu untuk gerak satu dimensi (gerak lurus)
dinyatakan oleh x = x(t) atau y = y(x). Sedangkan posisi partikel untuk gerak benda
pada suatu bidang dinyatakan oleh keduanya, x = x(t) atau y = y(x). Dengan
demikian, suatu vektor posisi dalam bidang r, dapat dinyatakan dalam vektor-vektor
satuan i dan j sebagai: r = xi + yj

2.1.2 Perpindahan

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu partikel pada


waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran vektor. Misalkan sebuah partikel
bergerak pada bidang XY. Pada saat t1, vektor posisinya adalah r1, dan pada saat t2 (t2
> t1), vektor posisinya adalah r2, maka perpindahan partikel, ∆ r , dapat
dinyatakan oleh: ∆ r = r2 - r1, di mana r2 = r(t = t2) dan r1 = r(t = t1).

3
2.1.3 Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan posisi


(perpindahan) terhadap waktu. Selama benda bergerak, mungkin saja kecepatannya
berubah, baik besar maupun arahnya. Akan tetapi, kita dapat menyatakan kecepatan
benda dalam interval waktu tertentu sebagai kecepatan rata-rata dan kecepatan
benda pada satu titik tertentu selama geraknya sebagai kecepatan sesaat.

a. Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata-rata vr adalah hasil bagi perpindahan dengan selang waktu


yang diperlukan.

Kecepatan rata-rata partikel dalam bidang dapat juga dinyatakan dalam


komponen-komponennya terhadap sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z, yaitu

b. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat adalah kecepatan eksak suatu partikel pada saat tertentu t,
yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

Besar kecepatan sesaat dapat dihitung dengan menggunakan rumus


Phytagoras.

v =√ v 2x + v 2y + v 2z

4
c. Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan

 Metode Integral
Posisi benda rt dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Secara umum, posisi benda dalam lintasannya dapat dinyatakan sebagai:

t
s=s o+∫ v dt
t0

 Metode Grafik

Apabila kecepatan benda setiap saat dinyatakan dalam grafik kecepatan


terhadap waktu, maka posisi benda dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah
kurva. Metode ini hanya bermanfaat jika luas daerah di bawah kurva dapat dihitung
secara geometris.

Grafik di atas menunjukkan komponen kecepatan terhadap waktu.

2.1.4 Percepatan

5
Percepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan
kecepatan terhadap waktu.

a. Percepatan Rata-rata

Kita mendefinisikan percepatan rata-rata, seperti pada pembahasan gerak


lurus, yaitu sebagai hasil bagi antara perubahan kecepatan dan interval waktu.

b. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sesaat, yaitu


limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

Besar vektor percepatan sesaat dapat dihitung dengan rumus Phytagoras.

√ a + a +a
2
x
2
y
2
z

c. Menentukan Kecepatan dari Fungsi Percepatan

 Metode Integral

Secara umum, kecepatan benda dalam lintasannya dapat dinyatakan


sebagai:

6
t
v =v o +∫ a dt
t0

 Metode Grafik

Apabila percepatan benda setiap saat dinyatakan dalam grafik percepatan


terhadap waktu, maka kecepatan benda dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah
kurva. Metode ini hanya bermanfaat jika luas daerah di bawah kurva dapat dihitung
secara geometris.

Grafik di atas menunjukkan komponen percepatan terhadap waktu.

7
2.2 PERPADUAN GERAK

Gerak dalam bidang datar sebenarnya merupakan perpaduan dua gerak atau
lebih. Akan tetapi, jenis gerak dalam bidang datar yang cukup penting adalah gerak
bidang datar sebagai hasil perpaduan dua gerak lurus beraturan dan perpaduan
antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan,

2.2.1 Perpaduan Dua Gerak Lurus Beraturan

a. Perpaduan Dua Gerak Lurus Beraturan yang Saling Tegak Lurus

Untuk menghitung besar vektor resultan baik untuk perpindahan s maupun


kecepatan v, digunakan rumus Phytagoras:

s= √ s2x + s 2y dan v =√ v 2x + v 2y

Gambar di atas menunjukkan dua vektor perpindahan yang saling tegak lurus
dan dua vektor kecepatan yang saling tegak lurus.

Arah vektor resultan dihitung berdasarkan rumus trigonometri:

sy vy
α =arc tan dan α =arc tan
sx vx

Contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang perpaduan gerak ini adalah gerak
perahu dengan kelajuan konstan menyeberangi sungai yang alirannya konstan,
gerak pesawat dengan kelajuan konstan yang mendapatkan hembusan angin dari
arah tegak lurus yang kelajuannya juga konstan, dan lain-lain.

8
2.2.2 Perpaduan Gerak Lurus Beraturan dengan Gerak Lurus Berubah
Beraturan

Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan
yang terjadi dalam bidang horizontal akan menghasilkan gerak parabola. Disebut
demikian karena grafiknya berupa parabola.

Demikian juga dengan perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus
berubah beraturan dalam bidang vertikal, sama halnya dengan dalam bidang
horizontal, juga akan menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola dalam bidang
vertikal secara umum disebut gerak peluru.

v x =v 0 cos α

v y =v 0 sin α −¿

x=v 0 cos α t
2
y=v 0 sin αt−½ g t

r= √ x 2 + y 2
y
θ=arc tan
x

2 2
v 0 sin α v 0 sin α
Ketinggian maksimum: H= → t h=
2g g

9
2
v sin 2 α 2 v 0 sin α
Jarak jangkauan : R= 0 → t R=
g g

2.3 PPERSAMAAN FUNGSI POSISI SUDUT, KECEPATAN SUDUT, DAN


PERCEPATAN SUDUT

Posisi sudut θ ,kecepatan sudut ,dan percepatan sudut  sebagai


persamaan fungsi terhadap waktu t dan ketiga besaran tersebut berhubungan, baik
secara grafis maupun secara sistematis dengan metode integral atau metode turunan.

2.3.1 Posisi Sudut

Perpindahan posisi sudut  dari waktu t 1 dengan posisi sudut 1 ke waktu


t 2 dengan posisi sudut 2.

2.3.2 Kecepatan Sudut

Kecepatan rata-rata r(laju purubahan posisi sudut ) terhadap interval waktu
t.

Kecepatan sudut sesaat (limit perubahan posisi sudut ) ketika interval
waktu t mendekati nol.

Menentukan besar kecepatan sudut sesaat dari kemiringan -t

 : kecepatan sudut sesaat


: sudut kemiringan garis singgung grafik posisi sudut 
terhadap waktu t.

10
Menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut sesaat dengan metode
integral.

Jika t : 0 sekon posisi sudut awal partikel o,maka posisi


sudut partikel pada setiap saat t.

2.3.3 Percepatan Sudut

Percepatan sudut rata-rata r (laju perubahan kecepatan sudut terhadap interval


waktu).

Percepatan sudut sesaat.

Menentukan percepatan sudut sesaat dari kemiringan grafik -t

Menentukan kecepatan sudut dari fungsi kecepatan sudut sesaat

2.3.4 Kinematika Rotasi

Untuk gerak rotasi benda terhadap sumbu tetap, dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu gerak rotasi beraturan dan gerak rotasi berubah beraturan.

1. Gerak rotasi beraturan (GRB)

11
Gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki kecepatan sudut konstan atau
percepatan sudutnya sama dengan nol.

Jika kecepatan sudut  konstan, maka dengan metode integral diperoleh:

2. Gerak rotasi berubah beraturan (GRBB)


Gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki percepatn sudut konstan.

Jika percepatan  adalah konstan , maka dengan metode integral.

Posisi sudut t dapat ditentukan dengan memasukkan persamaan t: o +t


ke persamaan

sehingga diperoleh .

Apabila ingin memperoleh persamaan gerak rotasi berubah tanpa melibatkan


besaran waktu t.

Subtitusi t ke persamaan menghasilkan:

12
Analogi Kinematika Translasi dan Rotasi

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

13
Kinematika gerak analisis vektor adalah ilmu yang mempelajari gerak tanpa
aspek penyebabnya. Kinematika ini meliputi gerak satu dimensi dan dua dimensi.
Gerak dua dimensi misalnya gerak parabola yang memadukan antara gerak lurus
beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan. Gerak ini dapat terjadi pada bidang
horizontal dan bidang vertikal. Bentuk dari gerak rotasi yang lain yaitu gerak rotasi
beraturan dengan ciri kecepatan sudut konstan, dan gerak rotasi berubah beraturan
yang dengan ciri percepatan sudut konstan.

Pada bab kinematika dengan analisis vektor ini terdapat 3 subbab yaitu:
persamaan gerak yang menyatakan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan
dari suatu benda yang bergerak, perpaduan gerak pada gerak dua dimensi, dan juga
persamaan fungsi posisi sudut θ , kecepatan sudut ω , dan percepatan sudut
α .

3.2 SARAN

Dengan makalah ini, semoga pembaca dapat mengkaji lebih dalam lagi
mengenai cabang ilmu kinematika gerak dengan analisis vektor, karena sangat
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Makalah ini sekaligus merupakan kewajiban penulis dalam memenuhi tugas


pada saat proses pembelajaran. Adapun kritik maupun saran sangat kami perlukan
untuk penyusunan ke depan yang lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta.
Erlangga.
Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Phibeta.

15

Вам также может понравиться