Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini tujuan yang akan dibahas
dalam makalah ini :
o Memahami pengertian dan jenis jenis-rapat.
1
o Memahami tata cara dan etika dalam mengikuti rapat.
o Mengetahui pentingnya suatu rapat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Pentingnya Melakukan Rapat
2.2.1. Tujuan Rapat
Harimanto dan Indrojiono berpendapat bahwa secara garis besar tujuan rapat
adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan satu atau beberapa informasi, hal ini dilakukan dengan maksud
jika penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung melalui rapat,
maka dikhwatirkan akan menimbulkan salah persepsi bagi pegawai atau
karyawannya.
2. Mendapatkan masukan dari para anggota rapat bila ada masalah yang berat dan
membutuhkan masukan dari semua anggota. Misalnya masalah mengenai
penurunan gaji pegawai.
3. Melibatkan beberapa orang yang memiliki kemampuan tertentu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga masalah diharapkan dapat
segera diatasi.
4. Menjalin kerja sama di antara anggota untuk membentuk suatu sikap yang
diinginkan, karena jika tidak diadakan rapat maka kemungkinan anggota hanya
akan memikirkan bagian pekerjaannya sendiri dan tidak memikirkan bagian
lainnya.
5. Menyampaikan masalah, keadaan tertentu, complain, dan lain-lain yang tidak
bisa dilakukan secara terbuka selain melalui rapat.
6. Memberi motivasi dan semangat kerja kepada para anggotanya melalui rapat.
7. Rapat bertujuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan kewenangannya
dari orang-orang yang teribat di dalamnya.
4
3. Masalah yang merupakan subject matter tidak dapat dipecahkan melalui
saluran administrasi, karena masalah itu harus segera dipecahkan.
4. Pemimpin bermaksud memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk
memberikan saran/pendapat secara langsung kepada pimpinan terhadap suatu
masalah yang berhubungan dengan kepentingan bersama.
5. Ada masalah yang jelas dan harus mendapat penyelesaian melalui rapat.
6. Telah diputuskan oleh pemimpin agar diselenggarakan rapat atau telah tiba
saatnya untuk diselenggarakan rapat secara berkala.
5
5. How, bagaimana rapat akan diselenggarakan. Apakah secara berkala atau
cukup satu kali, tertutup atau terbuka, bahan rapat akan dibagi terlebih
dahulu atau tidak, memerlukan OHP atau sejenisnya, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, rapat dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Rapat Resmi (Formal Meeting)
Adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu,
sesuai dengan aturan yang berlaku. Peserta rapat formal akan mendapat
pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat undangan yang biasanya dilengkapi
dengan agenda rapat.
b. Rapat tidak resmi ( informal meeting )
Adalah rapat yang dilaksanakan tanpa suatu perencanaan yang bersifat resmi.
Rapat ini tidak memerlukanpersiapan istimewa dan biasanya dijadikan untuk
6
mendiskusikan suatu hal yang terjadi secara tiba – tiba dan harus diselesaikan
segera. Para peserta rapat umumnya mendapat pemberitahuan secara langsung.
c. Rapat terbuka
Adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi dan materi
yang dibahas merupakan masalah – masalah yang tidak bersifat rahasia.
d. Rapat tertutup
Adalah rapat yang hanya dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah
yang dibahas merupakan masalah yang bersifat rahasia.
4. Berdasarkan Frekuensi
Menurut frekuensinya, rapat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Rapat rutin
Adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya (mingguan, bulanan, tahunan).
Rapat ini digunakan untuk masalah – masalah rutin dalam suatu organisasi /
perusahaan.
b. Rapat insidentil
7
Adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu dan tidak
terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan harus
diselesaikan bersama..
5. Berdasarkan Nama
Menurut nama, rapat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Rapat kerja
Adalah rapat atau pertemuan para karyawan atau pimpinan guna membahas
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
b. Rapat dinas
Adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau kerjaan (biasanya
dilaksanakan oleh orang-orang yang bertugas di instansi pemerintahan).
6. Berdasarkan Urgensinya
Menurut urgensinya, rapat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Rapat biasa
Adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah – masalah yang sudah
dianggap biasa.
b. Rapat penting
Adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang
dianggap penting karena akan menghasilkan keputusan yang membawa dampak
penting bagi anggota organisasi /perusahaan itu sendiri.
7. Berdasarkan Pesertanya
Menurut pesertanya, rapat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Rapat vertical
Adalah rapat antara pimpinan dengan para bawahan dalam rangka pemberian
informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan pemimpin, atau dalam rangka
pengambilan keputusan. Dalam rapat ini para bawahan diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran sehingga dengan demikian pimpinan dapat memberikan
motivasi kepada para bawahan untuk berpikir secara kreatif.
b. Rapat horizontal
8
Adalah rapat yang berlangsung antara pejabat atau pegawai yang setingkat.
Rapat ini diselenggarakan terutama dalam rangka untuk mendapatkan koordinasi
dan kerjasama di antara unit yang ada dalam organisasi untuk menghindari adanya
duplikasi pekerjaan dan adanya ingkar tanggung jawab dari masing-masing
pejabat dalam pelaksanaan tugas.
8. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, rapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Rapat Resmi.
Yaitu rapat yang diselengggarakan untuk membahas masalah yang sangat
penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dahulu melalui
surat undangan.
b. Rapat tidak resmi.
Yaitu rapat yang diselenggarakan oleh pemimpin dengan stafnya serta
diadakan di ruang kantor pipmpinan atau ruang rapat untuk membahas masalah
yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat ini biasanya terjadi diskusi dan
tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan pimpinan dengan stafnya.
9. Berdasarkan Hasil
Menurut hasilnya, rapat dibagi menjadi dua macam:
a. Rapat Mengikat
Bentukya adalah sebagai berikut:
Kongres, musyawarah, muktamar, konferensi. Adalah suatu rapat yang
diadakan oleh orang-orang tertentu untuk memutuskan sesuatu yang
hasilnya mengikat peserta rapat.
Rapat musyawarah kerja, konferensi kerja. Adalah suatu rapat yang
diadakan oleh suatu organisasi untuk membicarakan masalah-masalah
program kerja yang sudah dilaksanakan dan menentukan langkah lanjutan.
Perundingan. Adalah suatu rapat yang membicarakan secara mendalam.
b. Rapat tidak Mengikat
Bentuknya adalah sebagai berikut:
Debat, yaitu diskusi yang dilakukan secara mendetail tentang suatu
masalah.
9
Polemik, yaitu diskusi yang dilakukan tentang hal bertentangan dan
biasanya dilakukan secara tertulis.
Diskusi Panel, yaitu suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang dan
diikuti oleh sejumlah massa.
Simposuium, hampir sama dengan diskusi panel, hanya jangkauannya
lebih luas.
Temu Karya, yaitu forum tukar pengalaman tentang hal-hal yang bersifat
teknis.
Seminar, yaitu suatu diskusi yang membicarakan suatu masalah secara
alamiah dan didampingi ahli.
Loka Karya, yaitu suatu diskusi yang diadakan oleh sejumlah orang yang
memiliki keahlian teretntu (bergerak di bidang tertentu) dengan maksud
dan tujuan untuk menyempurnakan konsep/sistem yang ada.
Sarasehan, yaitu suatu forum terbuka untuk menyampaikan perasaan /
unek-unek.
Temu Wicara, yaitu forum tempat menyalurkan ide-ide, unek-unek, atau
usul, biasanya dilakukan dengan pejabat.
Penataran, yaitu kegiatan pendidikan dalam rangka
menyempurnakan/meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Penataran Loka Karya (Penlok), yaitu kegiatan pendidikan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan sambil menyempurnakan konsep pengetahuan
yang bersifat teknis.
10
b. Suasana rapat terbuka
Artinya tidak ada hal-hal yang disembunyikan. Tiap anggota rapat berbicara
secara terbuka, obyektif sehingga tidak menimbulkan prasangka yang negatif
terhadap peserta rapat yang lain.
11
ditentukan. Agar lebih jelas, berikan lembaran agenda pada setiap peserta rapat.
Tentu saja agenda yang ditulis secara detail, bukan hanya berisi tema, karena hal ini
sangat rentan melenceng.
Agenda rapat sebaikanya hanya berisi permasalahan yang memang tengah
dialami saja. Sebab kebanyakan rapat, bukan hanya membahas hal yang
bermasalah, bahkan yang tidak bermasalah juga dibicarakan. Sehingga, orang yang
tidak bermasalah pun terpaksa harus bebicara di dalam rapat.
b. Komunikasi
Komunikasikan agenda rapat dengan cara membaginya terlebih dahulu.
Sehingga peserta rapat dapat mempersiapkan materi tentang topik yang akan
dibahas di dalam rapat.
c. Jadwal Rapat
Jadwal yang baku akan membantu para manajer mendapat laporan secara
tepat waktu dan mendisplinkan para karyawan untuk menghadiri rapat.
d. Perhatikan Situasi
Beberapa manajer mampu membuat rapat menjadi efektif dan efisien, tetapi
juga ada manajer yang memaksakan keputusannya pada peserta rapat agar rapat
bisa cepat selesai. Rapat yang efektif bukan dilihat dari waktu pelaksanaan yang
singkat, tetapi bagaimana kita mempu mempertemukan pendapat yang berbeda
dengan situasi yang nyaman dan kondusif.
e. Pengambilan Suara
Pengambilan suara merupakan cara tersingkat untuk mendapatkan
keputusan. Pengambilan suara dapat diambil bila diskusi yang terjadi tidak
memperlihatkan gambaran keputusan yang terang dan tidak ada mayoritas mutlak.
Sebelum melakukan proses pengambilan keputusan, voting akan lebih
mempercepat pengambilan keputusan, sehingga mereka harus siap menerima
apapun keputusannya.
f. Batasi Masalah Diskusi
Para pakar menyarankan untuk membahas permasalahan berbeda di rapat
yang berbeda pula. Saat membuka rapat, jelaskan bahwa mereka hanya akan
membahas permasalahan tertentu. Topik yang memerlukan diskusi, dilakukan
pada rapat yang khusus mendiskusikan masalah tersebut.
12
Untuk mendapat keputusan, maka diperlukan rapat khusus pengambilan
suara. Pembatasan ini memberikan anggotanya untuk lebih siap dalam mencari
solusi dan menetapkan pilihan di luar rapat, sehingga hasil yang didapat pun
memuaskan. Dan rapat pun telah berjalan secara efektif dan efisien.
13
d. Membuat Daftar Acara Rapat
Daftar acara harus dibuat dan disusun sebelum pertemuan/rapat dimulai.
Daftar acara itu dapat dibuat dengan cara membuat pokok-pokok acara dalam garis
besar. Rancanglah acara rapat tersebut dengan efektif agar tak buang waktu. Daftar
acara itu dapat meliputi jadwal pembukaan acara pertemuan/rapat, pembahasan
materi pokok rapat, waktu istirahat, penutupan rapat, dan sebagainya.
e. Mempersiapkan Peserta Rapat
Sebelum pertemuan/rapat dimulai, peserta rapat harus dipersiapkan terlebih
dahulu. Persiapan itu dapat meliputi pembuatan daftar orang-orang yang akan
diundang dalam pertemuan/rapat tersebut, mempersiapkan konsep surat undangan
dengan baik, memeriksa dan mempertimbangkan kembali daftar orang-orang yang
harus diundang dalam pertemuan/rapat berdasarkan kontribusi mereka dalam
agenda rapat tersebut. Menempatkan peserta sesuai dengan fungsi dan
kedudukannya seperti menentukan pemimpin rapat, moderator (jika diperlukan),
serta notulen rapat. Sehari sebelum pelaksanaan rapat, pastikan kehadiran orang-
orang yang diundang dalam kegiatan rapat itu. Jika tidak bisa hadir, minta mereka
menunjuk orang-orang yang kompeten terhadap masalah yang hendak dibahas
untuk mewakilkannya.
f. Mempersiapkan Bahan Rapat
Mempersiapkan bahan pertemuan/rapat bagi peserta pertemuan/rapat sangat
diperlukan sebelum rapat dimulai. Bahan-bahan itu dapat berupa daftar acara atau
agenda pertemuan/rapat yang akan dilaksanakan, hasil rapat yang lalu, kertas-kertas
kerja dari para peserta yang akan dibahas, dan sebagainya.
g. Mencatat Hasil Rapat
Hasil-hasil rapat harus dicatat oleh seorang notulen. Seorang notulen atau
notulis harus mampu mencatat jalannya acara rapat. Hal yang dicatat itu berupa
inti-inti pembicaraan selama berlangsungnya acara pertemuan/rapat. Hasil-hasil
rapat yang dicatat oleh notulen ini disebut notula rapat.
h. Pendistribusian Hasil Rapat
Notula rapat atau hasil rapat harus diketik rapi, kemudian diperbanyak atau
digandakan dan dikirimkan atau didistribusikan kepada peserta rapat, baik yang
hadir maupun yang tidak hadir pada waktu rapat, atau dikirim kepada pihak
14
luar/ekstern. Hasil rapat tersebut juga dapat diberitahukan melalui pesawat telepon
atau media komunikasi lainnya kepada anggota atau peserta rapat.
i. Melakukan Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Rapat
Hasil-hasil rapat yang telah diputuskan harus ditindaklanjuti agar tujuan rapat
yang telah ditetapkan sebelumnya benar-benar tercapai. Apabila rapat yang
diselenggarakan tersebut merupakan rapat yang bersifat periodik, maka Anda dapat
mengikutsertakan lembaran atau slip yang meminta keterangan dari para anggota
mengenai bisa atau tidaknya ia menghadiri pertemuan yang akan dating, terutama
untuk menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya. Berdasarkan hasil keterangan
peserta dalam slip ini, Anda dapat membuat daftar peserta yang akan hadir dalam
pertemuan mendatang.
15
d. Jangan menggunakan telepon genggam. Usahakan pada saat mengikuti meeting
hindari menggunakan telepon genggam. Termasuk apabila telepon genggam
bergetar, sebaiknya jangan menerima panggilan tersebut kecuali panggilan tersebut
memang perlu direspon cepat. Hal ini tentu saja akan mengganggu konsentrasi kita
dan peserta lainnya dalam mengikuti meeting. Karena peserta meeting yang lain
secara tidak sengaja akan menyadari bahwa kita sedang tidak fokus dalam meeting
tersebut.
e. Ikuti alur dalam meeting dengan baik. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada
proses penyampaian materi pada saat meeting berlangsung. Ketika kita
berkonsentrasi mengikuti semua alur dalam meeting dengan baik, maka informasi
yang akan kita dapatkan akan membantu kita dalam bekerja. Sehingga mengikuti
setiap alur dalam meeting sangat diperlukan.
f. Hindari percakapan yang tidak relevan dalam meeting. Dalam sebuah meeting
tentu saja kita akan memiliki pertanyaan – pertanyaan mengenai materi yang
diajukan. Usahakan catat terlebih dahulu pertanyaannya dan bila sudah tiba waktu
tanya jawab, segera tanyakan. Sehingga tidak perlu melakukan sebuah percakapan
yang tidak relevan dengan peserta meeting yang lain, terutama saat meeting
berlangsung. Terlebih jangan berbisik sambil menggunakan tangan untuk
menutup gerakan mulut. Hal ini selain menggangu jalannya meeting, juga sangat
tidak sopan terhadap peserta meeting yang lain
g. Jangan meniru dan mengulangi apa yang peserta lain katakan sebelumnya. Dalam
meeting tidak jarang sebuah ide atau pendapat akan banyak bermunculan. Apabila
ada ide atau pendapat yang sudah diutarakan orang lain, maka usahakan jangan
meniru dan mengulai apa yang peserta lain katakan sebelumnya dalam meeting
dan mengaku bahwa ide tersebut dari kita dengan alasan: 1. hal ini membuang
waktu 2. mengundang persepsi negatif dari peserta meeting yang lain.
h. Hindari meninggikan nada bicara saat meeting. Ketika meeting berlangsung tidak
jarang terjadi sebuah perdebatan dan selisih pendapat antar peserta meeting.
Cobalah bersabar ketika argumen atau pertanyaan kita tidak dijawab sesuai yang
kita harapkan. Jangan berbicara dengan nada yang tinggi dan dirasa angkuh. Bila
hendak menenkankan sesuatu cukup dengan bicara dengan jelas dan lambat.
Tingginya nada bicara menjadikan kita dianggap sebagai orang yang keras dan
kasar. Dan juga harus diingat, jangan memotong setiap pembicaraan yang ada di
16
dalam meeting. Ini akan mengganggu jalannya meeting dan mendapatkan reaksi
yang tidak baik dari peserta meeting yang lainnya.
i. Jangan pernah telat. Point yang satu ini merupakan point yang sangat penting.
Usahakan datang 10 menit lebih awal sebelum meeting tersebut dimulai. Sehingga
kita bukan hanya akan mendapatkan informasi dengan lengkap, melainkan ini
akan menunjukkan kredibilitas anda dalam bekerja.
j. Usahakan mengikuti meeting hingga selesai. Hal terakhir ini perlu dilakukan,
karena bukan hanya akan membantu kita memperoleh informasi yang lengkap.
Melainkan juga menunjukkan keseriusan kita dalam mengikuti jalannya meeting.
Apabila tidak ada hal penting dan mendesak yang perlu dilakukan, maka usahakan
jangan meninggalkan meeting dan terus mengikuti meeting hingga selesai.
17
Pemimpin menyerahkan segala sesuatunya kepada para peserta
[penentuan tujuan, langkah-langkah, kegiatan-kegiatan yang akan
diambil, serta sarana atau alat yang akan dipergunakan]
Pemimpin bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung dalam
kegiatan kelompok, tidak mengambil inisiatif apapun
Pemimpin seolah-olah hanya bertindak sebagai penonton saja,
meskipun ia berada di tengah-tengah para peserta.
c. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis sering dibedakan dengan dengan tipe
open management. Perbedaannya terletak pada pengambilan keputusan.
Sifatnya terbuka ; memberikan kesempatan kepada para anggota
untuk ikut berperan aktif, ikut menentukan tujuan kelompok,
berperan sebagai pembimbing.
Memberi pengarahan, memberi petunjuk, memberi bantuan
kepada para peserta, terlibat langsung dalam interaksi rapat, ikut
serta dalam kegiatan kelompok
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok
yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi,
baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah
untuk pengambilan keputusan
Agar tujuan rapat sesuai dengan yang diharapkan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam rapat. Rapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Dipimpin oleh seorang pimpinan yang baik
b. Suasana rapat terbuka
c. Peran aktif peseta rapat
d. Selalu mendapat bimbingan dan pengawasan
e. Hindari perdebatan
f. Pertanyaan singkat dan jelas
19
DAFTAR PUSTAKA
20