Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
An.Cinta umur 15 tahun dibawa ke RSJ Magelang karena menurut keluarga An.Cinta sudah 1 bulan ini
tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok gigi, dan menata rambut. Hal ini dialami An.Cinta sejak
diputuskan oleh pacarnya.
B. Analisa Kasus
Pada kasus An.Cinta masalah dimulai sejak An.Cinta diputuskan oleh pacarnya. Hal tersebut membuat
An.Cinta mengalami harga diri rendah kronis dengan kata lain putus cinta merupakan faktor pencetus
atau presipitasi dari masalah harga diri rendah kronis. Dari kasus tidak kami temukan faktor predisposisi,
sehingga kami mengambil bahwa tidak adanya dukungan keluarga sebagai faktor predisposisi. Jika di
lapangan ditemukan kasus seperti An.Cinta kami perlu pengkajian lebih lanjut menemukan faktor
predisposisi.
Pokok masalah dari kasus An.Cinta yang dapat kami diskusikan, sebagai berikut :
menata rambut.
Dari ketiga masalah keperawatan tersebut, kami mengambil diagnosa keperawatan defisit perawatan diri
masalah utama An.Cinta, yang kemudian dibuat strategi pelaksanaan .
An.Cinta mengalami ketidaksamaan dalam membersihkan badan, dan memperoleh perlengkapan untuk
mandi.
b. Berhias
An.Cinta mempunyai kelemahan dalam mengenakan atau melepaskan pakaian atau berhias (menyisir
rambut).
c. Makan
Pohon Masalah
Pertemuan : Ke – I (pertama)
A. Proses Keperawatam.
1. Kondisi klien :
Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan tidak mau menata rambut.
3. Tujuan khusus/SP I.
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteri sebagai berikut :
d. Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan cara melakukan kebersihan
diri.
b. Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri, berdandan, dan makan.
c. Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan terhadap pentingnya
kebersihan diri, selanjutnya minta klien menjelaskan kembali pentingnya kebersihan diri.
d. Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri, dengan tahapan tindakan berikut.
2. peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk membersihkan diri
3. Minta klien untuk memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri
1. Orientasi
a. Salam terapeutik.
Nama saya … adik boleh panggil saya … saya mahasiswa keperawatan … saya sedang praktek disini. Kalau
boleh saya tahu nama adik siapa, dan senangnya dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/Validasi
c. Kontrak
2. Topik : “Apakah adik tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut adik sebaiknya kita
ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang kebersihan diri?”
3. Waktu : “Berapa lama kira-kira bisa ngobrol? Adik maunya berapa menit?bagaimana kalau 10 menit?
Bisa?”
4. Tempat : “Dimana kita duduk? Diteras, dikursi panjang itu, atau dimana?”
2. Kerja
“Alat apa yang adik gunakan pada saat makan, menggunakan sendok atau tangan?”
“Apakah adik tahu tentang alat-alat yang digunakan untuk membersihkan diri?”
“Pertama lepaskan seluruh baju yang dikenakan, lalu siramkan pada seluruh bagian tubuh dan bilas
sampai bersih. Setelah itu menggosok gigi, keringkan badan dengan handuk dan ganti pakaian dengan
pakaian bersih.”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan adik dengan obrolan kita tadi? Adik merasa senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“Setelah kita berdiskusi panjang lebar, sekarang coba adik simpulkan pembicaraan kita tadi? Coba
sebutkan cara menjaga kebersihan diri?”
“kalau adik sudah tahu cara membersihkan diri, nanti saat jam 10.00 coba adik praktek penjelasan saya
tadi?”
1. Topik : “Adik, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang bagaimana cara menjaga kebersihan
mulut?”
2. Waktu : “Kira-kira waktuya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3. Tempat : “Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa masih disini atau cari
tempat lain? Sampai jumpa.”
Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan : Ke -2 (dua)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :
Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan tidak mau menata rambut.
3. Tujuan Khusus/SP 2
4. Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terupeutik
“Assalamualaikum Cinta, sesuai janji saya kemarin sekarang saya datang lagi.”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan cinta hari ini?”Apakah cinta masih ingat tanda-tandanya bersih?”Apakah sudah
dipakai yang telah kita latih kemarin? Bagaimana hasilnya?”
c. Kontrak
1. Topik : “sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang cara mandi yang benar.”
2. Fase Kerja
“Menurut cinta kalau mandi itu kita harus gimana? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan?
Benar sekali. Cinta perlu menyiapkan pekaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir.
Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi. Saya akan membimbing cinta melakukannya. Sekarang
cinta siram seluruh tubuh cinta termasuk rambut lalu ambil sampo dan gosokan pada kepala cinta
sampai berbusa, setelah itu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokan
diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.
Gosok seluruh gigi. Giginya disikat mulai dari depan sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke
bawah. Lalu kumur-kumur sampai bersih, terakhir siram lagi seluruh tubuh, sampai bersih lalu keringkan
dengan handuk. Cinta bagus sekali melakukannya. Selanjutnya cinta pakai baju dan sisir rambutnya
dengan baik.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“Coba cinta sebutkan lagi bagaimana cara-cara mandi yang baik seperti yang sudah cinta lakukan tadi.”
“Nanti cinta lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita buat.”
d. Kontrak
1. Topik : “Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan cinta terkait dengan kemampuan
cinta dalam merawat diri”
2. Waktu : “Cinta mau ketemu jam berapa?”
Pertemuan : Ke – 3 (tiga)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan tidak mau menata rambut.
3. Tujuan Khusus/SP 3
4. Tindakan Keperawatan
e. Menyusun Jadwal aktivitas sehari – hari, sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih
1. Orientasi
a. Salam terupeutik
“Assalamualaikum Cinta, sesuai janji saya kemarin sekarang saya datang lagi.”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Cinta hari ini?” Apakah berdandan sudah dilakukan tiap hari?”
c. Kontrak
1. Topik : “Hari ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik”
2. Fase Kerja
“ Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setalah makan ? Dimana Cinta makan ?”. “Sebelum
makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktikkan” . “Bagus”
Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. “ Silakan Cinta yang
pimpin. Bagus…”. “ Mari kita makan… saat makan kita harus menyuap makanan dengan pelan – pelan.
Ya, mari kita makan…”.
“ Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul… dan kita akhiri dengan cuci tangan.
Ya bagus.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“Ayo, coba sebutkan lagi cara – cara makan yang benar.” Bagus.
“Setelah makan apa yang sebaiknya kita lakukan.” “Hari–hari berikutnya saya berharap Cinta melakukan
cara tadi dengan baik.”
d. Kontrak
1. Topik : “Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan dalam kemampuan berdandan.”
Pertemuan : Ke – 4 (empat)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan tidak mau menata rambut.
3. Tujuan Khusus / SP 4
a. Salam Teraupeutik
“Assalamualaikum, adik…. masih ingat saya? adik masih senang dipanggil dengan sebutan …?”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan adik saat ini? Bagaimana, apakah jadwal kegiatan yang kemarin dilakukan?”
c. Kontrak
1) Topik : “Sesuai janji kita hari ini kita akan latihan berdandan agar adik tampak rapih dan cantik”
2) Waktu : “Berapa lama kira-kira kita bisa latihan berdandan? Adik maunya berapa lama? Bagaimana
kalau 15 menit?”
3) Tempat : “Dimana kita bisa latihan berdandan? Bagaimana kalau dikamar saja?”
2. Kerja
“Bagaimana cara adik berdandan? Apakah dengan menyisir rambut? Bagaimana cara adik menyisir
rambut ?”
“Nah, sekarang kita praktikan ya, mulai dengan mengganti pakaian, bagus. Sekarang menyisir rambut
ya… bagus sekali … , selanjutnya merias muka, ya bagus. Adik sekarang sudah nampak cantik.”
“Saya jelaskan bahwa ganti baju sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari, menyisir rambut setelah
mandi, memakai bedak dilakukan setelah mandi.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluasi objektif
“Baik, besok kita bertemu lagi. Adik mau kita bertemu dimana? jam berapa?”
SP KELUARGA
Pertemuan : Ke – 1 (pertama)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok gigi dan menata rambut.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit perawatan diri yang
dialami pasien beserta proses terjadinya.
4. Tindakan Keperawatan
b. Menjelaskan :
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak.” Saya perawat … yang merawat anak bapak.”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?” apa pendapat bapak tentang anak bapak Cinta?”
c. Kontrak
1) Topik : “Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang Cinta alami dan bantuan apa yang bisa
bapak berikan”
2. Fase Kerja
“Selama ini apa yang dilakukan oleh Cinta dalam merawat diri?”
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Cinta itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat klien tidak
mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.”
“Bapak, apakah selama ini dalam merawat Cinta, bapak menemukan kesulitan?”kalau ada apa saja
pak?”….
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan, kemampuan
dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri, seperti mandi,
berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toiletting)
Tanda dan gejala defisit perawatan diri antara lain :
a. Mandi : Seseorang dikatakan mengalami DPD jika mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan
badan.
b. Berpakaian / Berhias : Seseorang dikatakan mengalami DPD jika tidak memiliki kemampuan untuk
memakai pakaian, memilih pakaian, mempertahankan, penampilan pada tingkat yang memuaskan
c. Makan : Seseorang dikatakan mengalami DPD jika tidak mempunyai kemampuan dalam menelan
makanan, mempersiapkan makanan, mengunyah makanan, mendapatkan makanan / dengan kata lain
tidak ada kemauan untuk makan.
Jenis-jenis defisit perawatan diri seperti yang telah saya sebutkan tadi, yaitu : Mandi,
berpakaian/berhias, makan, BAB/BAK (Toiletting)
Dari tanda-tanda yang dialami anak bapak, anak bapak mengalami DPD dalam tiga hal yaitu : mandi,
berpakaian, makan.
“Kalau Cinta Kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan ?” Bapak perlu juga
memperhatikan alat – alat kebersihan diri yang dibutuhkan oleh Cinta seperti handuk, baju ganti, sikat
gigi, sampo, dan alat kebersihan lainnya. Bapak juga perlu mendampinginya saat merawat diri sehingga
dapat diketahui apakah Cinta sudah bisa mandiri / mengalami hambatan dalam melakukannya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu Cinta dalam merawat diri
“Mulai sekarang cobalah bapak mendampingi dan membantu Cinta saat membersihkan diri”
d. Kontak
Topik : “Baiklah bapak tiga (3) hari lagi saya akan datang lagi. Kita akan mendiskusikan tentang hasil yang
sudah dicapai Cinta dan saya akan melatih bapak dalam mempraktikan cara merawat Cinta.
Waktu : “Mau jam berapa kita mau bertemu bapak?” ya baiklah jam 09.00 WIB saja
Pertemuan : Ke – 2 (kedua)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok gigi dan menata rambut.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri
4. Tindakan keperawatan
Mempraktekan cara merawat pasien defisit perawatan diri langsung terhadap pasien
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalmualaikum, bapak” sesuai janji saya tiga hari yang lalu sekarang saya datang lagi”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? apakah bapak sudah membantu dan mendampingi Cinta saat
membersihkan diri?”
c. Kontrak
1) Topik : “Hari ini kita akan berlatih cara merawat anak bapak dan mempraktekan secara langsung”
2. Fase Kerja
“Sekarang kita akan berlatih cara menyuap anak bapak, merapikan dan memandikan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“Mulai sekarang bapak praktekkan cara merawat Cinta seperti yang saya ajarkan tadi”
d. Kontrak
1. Topik : “Baiklah bapak, tiga hari lagi saya akan datang, kita akan berbincang – bincang tentang cara
menyusun jadwal kegiatan Cinta di rumah termasuk minum obat dan apa yang harus bapak lakukan
setelah Cinta pulang”
Pertemuan : Ke – 3 (ketiga)
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok gigi dan menata rambut.
2. Diagnosa Keperawatan
4. Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak, sesuai janji saya. Sekarang saya datang lagi.”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?” apakah bapak sudah mempraktekkan cara – cara yang kita
berlatih 3 hari yang lalu?”
c. Kontrak
1. Topik : “Hari ini kita akan berbincang-bincang tentang jadwal aktivitas di rumah dan jadwal minum
obat untuk Cinta serta tindakan untuk Cinta setelah pulang”
2. Fase Kerja
“Baiklah bapak sekarang kita akan membuat jadwal aktivitas Cinta di rumah dimulai dari bangun tidur
sampai tidur lagi, termasuk jadwal minum obat Cinta.
Nah, berarti bapak harus menulis semua aktivitas Cinta secara terjadwal.
Setelah di rumah nanti bapak harus selalu mengawasi Cinta dan apabila ada hal-hal yang tidak bapak
ketahui, bapak bisa hubungi petugas kesehatan terdekat. Jangan lupa juga sebelum obat habis, bapak
sudah kontrol agar petugas kesehatan nantinya bisa membantu bapak apakah Cinta masih memerlukan
obat atau tidak.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak buat contoh jadwal aktivitas Cinta termasuk minum obat.
Bagaimana kalau bapak Cinta sudah pulang? Apa yang perlu bapak lakukan?
“Nah mulai sekarang bapak buat jadwal untuk aktivitas Cinta agar setelah pulang bisa langsung
dipraktekkan”
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah Keperawatan. Jakarta : CV
Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006. Jakarta : Prima Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan Psikiatri edisi 3. Jakarta.
EGC