Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Pengamatan

NO PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN


1 NAMA SAMPEL JAHE
2 WARNA SAMPEL KERUH
3 VOLUME SAMPEL 500 ml
4 SUHU MENDIDIH 70OC
5 SUHU TETESAN PERTAMA 65OC
6 SUHU KONSTAN 74OC
7 VOLUME DESTILAT 280 ml
8 WARNA DESTILAT SEDIKIT KERUH
9 WAKTU TETESAN PERTAMA 12 MENIT 39 DETIK
10 WAKTU TETESAN TERAKHIR 57 MENT

B.Analisis Data

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan,500 ml larutan jahe yang berwarna keruh yang
dilarutkan menggunakan alkohol dengan kadar 70%,pada suhu 65oC muncul tetesan
pertama pada waktu 12 menit 39 detik,setelahnya suhu naik dan konstan pada suhu 74oC.
Pada suhu mendidih sekitar 70oC tetesan terus-menerus mengalir ke wadah destilat dengan
volume 280 ml dan selesai dengan tetesan terakhir pada waktu 57 menit dengan warna
destilat sedikit keruh dan beraroma menyengat.

C.Pembahasan

Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan titik
didih. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses
pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa tekanan uap suatu
komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap komponen murni
dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama.
Kesetimbangan fasa cair uap tercapai apabila kecepatan pengupan suatu cairan sama
dengan kecepatan pengembunannya.
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada
suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang
mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.
Pada destilasi sederhana, zat-zat yang ingin dipisahkan memiliki perbedaan titik didih
yang besar. Untuk memisahkan zat-zat dengan titik didih yang berdekatan, digunakan
destilasi fraksinasi atau destilasi bertingkat.
Pada percobaan ini akan dipisahkan campuran yang terdiri dari air dan etanol. Titik didih air
adalah 100 oC, sedangkan etanol memilki titik didih 78 oC. karena kedua zat tersebut
memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar, maka destilasi yang digunakan adalah
destilasi sederhana. Pada saat campuran dipanaskan, suhu campuran akan meningkat dan
akan ditunjukkan oleh termometer. Ketika temperatur berada di sekitar 78 oC, yakni titik
didih etanol, temperatur tersebut dijaga agar tetap berada pada titik didih etanol. Hal ini
menunjukkan bahwa pada temperatur 78 oC ini, tekanan uap etanol sama dengan tekanan
atmosfer., sehingga etanol akan menguap sedangkan air akan tetap berada pada labu
destilasi karena pada temperatur tersebut belum mencapai titik didih air. Akibatnya air akan
tetap berada pada fasa cair dan tidak ikut menguap bersama etanol. Hal ini karena tekanan
uap air belum mencapai tekanan atmosfer.
Uap etanol akan bergerak ke atas dan melalui kondensor. Pada kondensor dialirkan air
secara terus-menerus yang berfungsi sebagai pendingin, sehingga pada kondensor ini terjadi
peristiwa kondensasi atau pengembunan dimana uap etanol didinginkan sehingga
mengembun dan menjadi cairan kembali. Etanol cair kemudian akan mengalir dari
kondensor melalui adaptor, lalu ditampung pada erlenmeyer, dan disebut destilat.
Pada percobaan ini, destilat yang diperoleh adalah 22 ml dari volume etanol awal dalam
campuran 50 ml. Jadi, diperoleh efisiensi kadar etanol sebanyak 44%. Artinya, dari 100%
etanol yang didestilasi, diperoleh 44% sebagai destilat.
Keberhasilan suatu proses destilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu
penempatan posisi termometer pada alat destilasi. Penempatan posisi yang salah dapat
menyebabkan uap cairan misalnya etanol akan menempel pada termometer dan tidak
melewati kondensor untuk melalui proses pengembunan, tetapi akan kembali pada labu
destilasi yang berisi campuran cairan. Akibatnya, jumlah destilat yang diperoleh tidak
maksimal.
Selain itu, suhu pada termometer juga harus diperhatikan selama proses destilasi.
Suhu termometer harus selalu dijaga agar tetap berada pada suhu titik didih cairan yang
ingin dipisahkan yakni pada suhu titik didih yang lebih rendah yang akan diperoleh sebagai
destilat.
Pada percobaan tersebut kami mendapatkan kandungan minyak astiri sekitar 280 ml
dengan warna sedikit keruh. Sebenarnya hasil destilat akan lebih murni jika menggunakan
pelarut air,namun hasilnya juga tidak jauh berbeda jika menggunakan pelarut alkohol.
BAB V
PENUTUP

Bersama laporan ini saya berkesimpuln bahwa:


1.Hasil detilat berupa minyak astiri
2.Seharusnya pelarut menggunakan air
3.

Вам также может понравиться