Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
PENGUJIAN KEKUATAN TARIK
𝑃
σ=
Ao
Dimana: σ = Tegangan (N/m2)
F = Gaya (N)
A0 = Luasan (m2)
𝐹
σ=
A
Dimana : σ = Tegangan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luasan ( m2)
Dalam hukum Hooke dijelaskan bahwa apabila suatu baja diberikan beban
tertentu pada kondisi temperatur ruang maka material tersebut akan mengalami
regangan yang nilainya berbanding lurus dengan tegangan ataupun dengan beban
aksial yang diberikan, kondisi tersebut kemudian disebut sebagai batas
proporsionalitas. Hubungan antara tegangan dan regangan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝜎
E=
ε
Istilah mengenai sifat-sifat mekanik bahan dengan melihat hasil uji tarik
diatas. Asumsikan bahwa kita melakukan uji tarik mulai titik 0 sampai B sesuai
dengan arah panah dalam gambar.
- Batas elastisitas σ𝐸 (Elastic Limit)
Dalam gambar diatas dinyatakan dengan titik O-Y. Bila sebuah bahan
diberi beban sampai pada titk O-Y, kemudian bebannya dihilangkan maka
beban itu akan kembali ke kondisi semula yaitu regangan nol pada titik 0. Tetapi
bila beban ditarik sampai melewati titik O-Y, hukum Hooke tidak lagi berlaku dan
terdapat perubahan permanen dari bahan.
- Batas proporsional σ𝑃 (Proporsional Limit)
Titik sampai dimana penerapan hukum Hooke masih bisa ditolerir.
Tidak ada standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek biasanya, batas
proporsional sama dengan batas elastis, yang mana merupakan keseimbangan
antara pertambahan tegangan dan regangan.
- Deformasi plastis (Plastic Deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula ketika
material dikenai gaya. Pada gambar diatas, material di tarik sampai melewati batas
yield dan mencapai daerah landing.
- Tegangan luluh atas (Upper Yield Stress)
Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing,
peralihan deformasi elastis ke plastis.
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
Material Testing Book Semester Ganjil 2015/2016 47
Kelompok 04 Pengujian Kekuatan Tarik
ketangguhan dan sangat sulit untuk diukur karena dipengaruhi cacat bentuk dan
ukuran bahan dan serta kondisi pembebanan.
3. Kekuatan Tarik Maksimum
Kekuatan tarik merupakan kemampuan material dalam menerima beban
tanpa mengalami kerusakan dan dinyatakan sebagai tegangan maksimum
sebelum patah
4. Creep ( Kemuluran)
Creep (kemuluran) adalah aliran plastis yang dialami material pada
tegangan tetap. Meskipun sebagian besar pengujian dilakukan dengan kondisi
beban tetap, tersedia peralatan yang mampu mengurangi pembebanan selama
pengujian sebagai kompensasi terhadap pengurangan penampang benda uji.
Kemudian semakin bertambahnya waktu, kemuluran juga semakin bertambah.
Kemuluran terjadi akibat dari perubahan waktu
2. Heat Treatment
Heat Treatment berpengaruh pada saat proses pendinginan, karena atom
merubah struktur butir. Bila struktur butir yang terjadi merupakan martensit maka
daya tarik antar atom semakin besar sehingga kekuatan tarik menjadi besar.
Urutan perlakuan panas dari yang tertinggi yaitu:
a. Hardening,
Tujuannya untuk memperoleh kekuatan maksimum pada hardening.
Sehingga terbentuk batas butir yang sangat banyak, oleh karena itu tegangan
dalam yang ditimbulkan sangat besar. Dengan demikian kekerasan dan
kekuatan tariknya meningkat.
b. Tempering,
Tujuannya untuk mengurangi tegangan sisa dan melunakkan bahan
setelah hardening. Hal ini karena laju yang telah di hardening sangatlah getas
sehingga tidak cukup baik untuk pemakaian. Dengan tempering kekerasan
dan kekuatan tariknya akan sedikit menurun dari proses hardening.
c. Normalizing,
Tujuannya untuk mengurangi tegangan dalam, mengurangi struktur
butiran yang mengalami pemanasan berlebihan. Pendinginan normalizing
lebih cepat dari annealing. Sehingga butiran yang terbentuk lebih banyak dari
pada yang dihasilkan annealing. Pada normalizing, butiran yang tebentuk
lebih homogen sehingga proses pengerasannya lebih baik, begitu juga dengan
kekuatan tariknya. Sehingga kekuatan tariknya lebih besar dari pada
annealing.
d. Annealing,
Tujuannya untuk meningkatkan keuletan dengan menghilangkan
tegangan dalam. Pada proses annealing batas butir yang terbentuk sedikit dan
tegangan dalam yang ditimbulkan juga sedikit. Sehingga pada proses ini
kekuatan tariknya paling kecil.
3. Homogenitas
Homogenitas suatu bahan atau material dibedakan menjadi 2, antara lain :
a. Ukuran butir
Ukuran butir tersusun atas butiran yang besar dan kecil. Butitan kecil
pasti akan lebih kuat daripada butiran besar. Hal ini dikarenakan butiran kecil
5. Bidang Slip
Logam dan paduannya berdeformasi dengan gesekan plastis/slip
dimana atom bergeser terhadap bidang atom didekatnya. Deformasi geser ini akan
terjadi apabila ada gaya tekan atau tegangan karena gaya. Gaya ini dapat di
uraikan menjadi tegangan geser dalam uji tarik. Gerakan kepala mesin penguji
memaksa benda uji berada dipenjepit, harus tetap sebaris karena benda uji tidak
dapat berubah bentuk secara bebas dengan luncuran merata di tiap tiap bidang
sliip benda uji. Bidang slip lebih sering terjadi pada material yang ulet