Вы находитесь на странице: 1из 1

Sejarah Seni Rupa Timur

1. Latar belakang peradaban timur ditinjau dari proses historis dan penciptaan budaya

Sejarah seni lukis China

Tiga ribu tahun lalu, Tiongkok telah mencapai kemajuan cukup besar di bidang seni lukis. Dalam kitab-
kitab kuno sudah terdapat catatan tentang kegiatan seni lukis. Pada zaman dinasti Qin dan Han, 2000
tahun lebih yang lalu, adalah masa awal imperium feodal dengan kekuasaan monarki. Selama masa itu,
seni lukis Tiongkok kebanykan adalah lukisan dinding untuk mempropagandakan tata susila dan
menyatakan penghargaan kepada pejabat yang berjasa. Pada dinasti Han muncul lukisan pada kain
sutera yang bergaya bebas, tapi cenderung rapi dan indah, dengan hidup mengekspresikan kehidupan
aktual, sejarah serta tokoh-tokoh dalam dongeng. Pada zaman Tiga Kerajaan serta Jin selatan dan utara
seribu tahun lebih yang lalu adalah zaman perpecahan Tiongkok dalam waktu panjang;namun masa itu
adalah tahap penting dalam sejarah seni lukis Tiongkok. Kejayaan agama Budha telah menyebar-luaskan
seni rupa agama Budha ke seluruh Tiongkok. Zaman dinasti Sui dan Tang kuang lebih seribu tahun lalu
adalah masa jaya masyarakat feodal, negara bersatu, masyarakat relatif tentram , ekonomi berkembang,
pertukaran ekonomi dan budaya dengan luar negerei yang intensif telah menyediakan kesempatan baru
bagi perkembangan seni lukis, sehingga telah membuka situasi di mana seni lukis mencapai masa jaya,
dan muncul sejumlah pelukis terkenal yang berpengamh dalam sejarah. Tema seni lukis pada zaman
dinasti Tang tetap mengutamakan tokoh manusia, sedang lukisan pemandangan mencapai kemajuan
yang nyata, lukisan bunga dan burungjuga mulai berkembang. Perkembangan seni lukis mengalamai
pembahan besar pada zaman dinasti-dinasti Yuan, Ming dan Qing antara 8 ratus tahun lalu sampai awal
abad ini. Lukisan cendekiawan mendapat perkembangan yang menonjol, tema lukisan pemandangan
bunga dan bumng mengambil porsi terbesar, sedang lukisan tokoh manusia yang mencerminkan
kehidupan sosial semakin mundur. Menurut Ilham Khoiri (Kompas, 2007) pada era terdahulu, seni rupa
China identik dengan kaligrafi atau pemandangan alam yang digoreskan dengan tinta di atas kertas tipis.
Lima tahun belakangan, seni rupa kontemporer “Negeri Tirai Bambu” itu melejit sebagai fenomena
segar yang menggegerkan pasar dunia. Pencapaian seni rupa kontemporer negeri itu yang dirintis oleh
gerakan seni tahun 1985-1989, yang diistilahkan sebagai ’85 New Wave. Panitia menyiapkan satu ruang
khusus yang memajang catatan dan dokumentasi foto tentang latar belakang dan kronologi gerakan seni
tersebut. Sejarah seni rupa kontemporer China punya latar belakang panjang dan kompleks, seiring
dengan perkembangan sosial-ekonomi-politik di negeri itu. Di bawah kekuasaan Mao Zedong, China
sekitar 1966-1976 adalah negeri yang tertutup. Rakyat hidup dalam tekanan rezim yang kuat dan
memobilisasi massa untuk kepentingan politik pemerintah. Revolusi Kebudayaan dan Tentara Merah
menjadi alat efektif untuk mengendalikan rakyat dalam pergulatan politik yang keras dan bisa menggilas
siapa saja. Saat itu, seni rupa hanya jadi alat propaganda untuk menyuarakan kepentingan pemerintah
dan Partai Komunis. Sosok Mao menjadi ikon penting yang mewarnai lembaran-lembaran poster yang
dibuat dengan corak realisme sosialis.

Вам также может понравиться