Вы находитесь на странице: 1из 9

Tugas individu Keperawatan Keluarga

“KECANDUAN GAME”
Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas di AKADEMIK KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO Tahun Ajaran 2017/2018

Disusun oleh:
ERNA KARISATIL A’LA (201501062)

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
Jl. Ciptomangunkusumo No.82A Ponorogo, Telp: (0352) 461792, Fax: (0352) 462819
Email:office@akperpemkabponorogo.ac.id, Website: akperpemkabponorogo.ac.id
Kasus kecanduan bermain game playstation
“Seorang pecandu game bernama Tim mengaku tidak mempunyai seorang kawan
pun akibat menghabiskan waktunya untuk bermain playstation. Hubungan dengan
keluarga juga berantakan, karena pengawasan dan perhatian orang tua yang
kurang akibat kesibukannya dan membiarkan Tim menikmati kegiatannya di dalam
kamar dan memarahi Tim bermain di luar rumah. Serta memfasilitasi semua
kegiatan yang di lakukan Tim di dalam kamar. Ia hidup di dalam sebuah kamar
yang dilengkapi dengan 4 buah televise, mesin console X-Box 360, playstation 2, X-
Box 1, dan. Ia hidup sebagai pecandu game selama 6 tahun dan hanya memiliki
teman-teman di dunia maya, dia pun juga tidak perduli dengan keadaan orang tua,
kesehatan dan sekolahnya”

Materi
1. Pengertian game
Menurut Wikipedia. (Last Modified 2013) game berasal dari bahasa inggris yang
artinya permainan .Dalam bahasan ini, permainan adalah sebuah video yang dapat
dimainkan oleh pemain melalui alat permainan seperti komputer atau laptop dan konsol
seperti Playstation, Xbox 360, Nintendo Wii dan sebagainya. Permainan tersebut
melibatkan interaksi dengan pemain agar dapat menimbulkan efek visual seperti umpan
balik dari permainan yang mereka mainkan.
Menurut Adams dan Rollings (2010) Game adalah permainan yang dapat diakses
oleh banyak pemain, dimana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh
jaringan internet.
Pengertian game pada umumnya berarti aktifitas yang bisa berupa tindakan nyata
ataupun tindakan di dalam suatu system/aplikasi yang dapat membawa
kesenangan/hiburan bagi penggunanya.
Game dapat pula diartikan sebagai tujuan yang ingin dicapai pemain atau sekumpulan
aturan yang menandakan apa yang dilakukan pemain dan yan tidak dapat dilakukan.
Game dimainkan terutama untuk hiburan,kesenangan,tetapi dapat juga berfungsi sebagai
sarana latihan,pendidikan dan simulasi. (Adams dan Rollings, 2010).
Jadi kesimpulan dari pengertian game adalah aplikasi video yang dapat di mainkan
oleh para pemain yang dapat memberikan kesenangan dan hiburan bagi penggunanya.

2. Pengertian kecanduan game


Soetjipto (2007 dalam Pratiwi dkk, 2012:2) mendefinisikan bahwa kecanduan
merupakan aspek perilaku yang kompulsif, adanya ketergantungan dan kurangnya kontrol.
Adapun menurut Cooper,kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada hal
yang disenangi pada kesempatan yang ada. Orang dikatakan kecanduan apabila dalam
satu hari melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang sebanyak lima kali atau lebih.
2
Kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak mampu
lepas dari keadaan itu, individu kurang mampu mengontrol dirinya sendiri untuk melakukan
kegiatan tertentu yang disenangi.
Menurut Brenner (dalam Essau, 2008) individu dapat mengalami kecanduan ketika
menghabiskan waktunya selama 19 jam per minggu, dimana dalam penggunaannya
individu menunjukkan adanya keinginan untuk menambah waktu penggunaan internet,
adanya ketidaknyamanan yang dirasakan ketika individu tersebut tidak menggunakan
internet, dan adanya keinginan untuk secara terus-menerus menggunakan internet.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kecanduan internet
merupakan suatu kondisi ketergantungan yang dirasakan oleh individu sehingga
menghabiskan banyak waktu menggunakan internet, minimal 3 jam per hari, dimana
melibatkan perilaku yang berulang-ulang untuk menggunakan internet dan tidak tertarik
untuk melakukan aktivitas lainnya.

3. Faktor penyebab Kecanduan game


Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan kecanduan remaja
terhadap game. Faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya kecanduan
terhadap game, sebagai berikut:
1. Keinginan yang kuat dari diri remaja untuk memperoleh nilai yang tinggi dalam bermain
game, karena game dirancang sedemikian rupa agar gamer semakin penasaran dan
semakin ingin memperoleh nilai yang lebih tinggi.
2. Rasa bosan yang dirasakan remaja ketika berada di rumah atau di sekolah.
3. Ketidakmampuan mengatur prioritas untuk mengerjakan aktivitas penting lainnya juga
menjadi penyebab timbulnya kecanduan terhadap game.
4. Kurangnya self control dalam diri remaja, sehingga remaja kurang mengantisipasi
dampak negatif yang timbul dari bermain game secara berlebihan.

Sedang faktor-faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kecanduan bermain game


pada remaja, sebagai berikut:
1. Lingkungan yang kurang terkontrol, karena melihat teman-temannya yang lain banyak
yang bermain game.
2. kurangnya kontrol dari orang tua mugkin akibat dari kesibukannya sehingga
memfasilitasi anak dengan peralatan game tanpa mengetahui dampak dari game
tersebut.
3. Kurang memiliki hubungan sosial yang baik, sehingga remaja memilih alternatif bermain
game sebagai aktivitas yang menyenangkan.
4. Harapan orang tua yang melambung terhadap anaknya untuk mengikuti berbagai
kegiatan seperti kursus-kursus atau les-les, sehingga kebutuhan primer anak, seperti
kebersamaan, bermain dengan keluarga menjadi terlupakan. (Ayu Rini. 2011)

4. Aspek-aspek kecanduan game


Lemmens, Valkenburg, dan Peter (2009) menjelaskan aspek kecanduan game sebagai
berikut:
1. Salience: aktivitas bermain game menjadi aktivitas yang penting dalam hidup
seseorang dan mendominasi fikiran, perasaan dan perilaku.
2. Tolerance: proses saat seseorang mulai bermain game menjadi lebih sering, secara
bertahap meningkatkan jam bermain.
3. Mood modification: pengalaman seseorang yang dirasakan sebagai hasil dari bermain
game

3
4. Withdrawal: emosi yang tidak menyenangkan dan atau efek fisik yang terjadi ketika
tidak bermain game
5. Relapse: kecenderungan untuk kembali ke pola awal kebiasaan bermain. Pola bermain
yang berlebihan dengan cepat dipulihkan setelah periode pengontrolan
6. Conflict: mengacu kepada konflik interpersonal dari bermain yang berlebihan. Konflik
yang terjadi terjadi antara pemain dan lingkungan dunia nyatanya.Konflik dapat
mencakup argument dan pengabaian, juga kebohongan dan penipuan.
7. Problem: mengacu pada masalah yang diakibatkan dari bermain yang berlebihan. Hal
ini mengacu pada pemindahan masalah sebagai obyek kecanduan

5. Gejala remaja kecanduan game


1. Lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah
2. Tertidur di sekolah
3. Sering melalaikan tugas
4. Nilai di sekolah jeblok
5. Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk ngegame
6. Lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman
7. menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul)
8. Merasa cemas dan mudah marah jika tidak ngegame
9. Mengalami gangguan tidur (Insomia).
10. Mata kering
11. Malas makan / makan tidak teratur
12. Mengabaikan kebersihan pribadi (misal: malas mandi)
(AL. Tridhonanto & Beranda Agency, 2011)

6. Dampak kecanduan Bermain Game


1. Dampak positif
a. Aktifitas Fisik.
Salah satu alat game atau konsol yang dikenal memerlukan aktifitas fisik untuk
penggunaannya adalah Nintendo Wii Fit. Dengan konsol tersebut, pemain dapat
memilih game-game berjenis sport (olahraga) seperti voli, badminton, sepak bola,
mendayung dan masih banyak lagi tipe permainanya yang mengharuskan pemain
bergerak sesuai arah yang ada didalam permainan tersebut, jika bermain game voli,
maka kita berperan menjadi atlet voli dan beradegan seperti layaknya atlet yang
sedang bertanding di kejuaraan.
b. Meningkatkan kemampuan koordinasi mata dengan tangan.
c. Peningkatan kemampuan belajar. Game jenis strategi, action dan puzzle dapat
meningkatkan kemampuan berpikir para pelajar dalam memecahkan masalah dan
membuat sebuah keputusan untuk mencapai suatu tujuan.
d. Mengurangi stress. Salah satu tujuan dari seorang gamer adalah untuk mengurangi
stress yang biasanya diakibatkan dari banyaknya tugas-tugas di sekolah maupun di
kampus atau adanya masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
e. Meningkatkan kemampuan kerja tim. Mereka yang sering memainkan game-game
berjenis shooting yang mengharuskan pemainnya untuk melakukan kerja tim demi
keberhasilan sebuah permainan. Dengan meningkatnya kerja tim di sebuah game
akan berdampak pula pada kehidupan nyata, mereka akan lebih mudah dalam
membangun kerja tim dan mulai menghilangkan sifat egoisnya.

4
f. Dapat membuat senang. Dampak positif terbesar dari bermain game adalah
membuat pemain merasa senang, entah karena mereka dapat menyelesaikan
banyak misi atau bisnis di dalam game sukses besar.
g. Dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. Sudah menjadi kenyataan bahwa
game online dapat menjadi sumber penghasilan yang cukup menggiurkan. Item yang
tergolong kuat di dalam game akan mempunyai nilai jual yang tinggi, dan tingginya
level karakter di dalam game juga akan mempunyai nilai jual yang tinggi.
.
2. Dampak negative
a. Kurang tidur. Anak yang sudah kecanduan game akan lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk bermain game, dalam bermain game si anak akan lupa waktu dan
akhirnya melupakan waktu tidur yang ideal untuk usianya.
b. Hidup Kotor. Orang yang telah kecanduan game akan merasa acuh terhadap
lingkungan disekitar mereka. Tidak sedikit gamer (pecandu game) yang membuang
sampah bekas makanan disembarang tempat, padahal sudah ada tempat sampah,
mereka akan malas untuk beranjak dari tempat duduknya, serta akan malas untuk
beranjak mandi karena mereka pikir, “mandi 1x sehari sudah lebih dari cukup jadi
mending lanjut ke game saja”
c. Mengisolasi diri. Mereka yang sudah kecanduan game akan sering berada didalam
rumah, mengisolasi diri dari kehidupan luar dan memfokuskan dirinya kedunia game.
d. Stres. Mereka yang kecanduan oleh game akan terbayang-bayang oleh kehidupan
nyata, mungkin mereka ingin berhenti dari kecanduan tersebut namun sangatlah
susah bagi pecandu game untuk berhenti bermain akibatnya mereka menjadi stress
karena memikirkan cara agar mudah melupakan game dan memfokuskan diri ke
kehidupan mereka yang sesungguhnya.
e. Menurunkan nafsu makan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa orang-orang yang
sudah terlalu asik bermain akan susah untuk disuruh makan, saat bermain game
biasanya akan tidak merasakan lapar sehingga mereka melupakan makan dan lanjut
bermain game.
f. Memunculkan sifat agresif. Mereka yang telah kecanduan game akan cenderung
tidak mau kalah dari pemain lain, mereka akan terlalu berambisi dan agresif untuk
dapat menjadi pemain terbaik digame tersebut dan juga mereka sering menirukan
adegan yang ada di dalam game tersebut di dunia nyata. Munculnya ambisi dan
keagresifan tersebut mungkin juga terbawa hingga kedunia nyata. Misalkan ketika
kegiatan game mereka diganggu oleh orang lain, mereka mungkin akan bertindak
agresif terhadap si pengganggu tersebut.
g. Lebih sering berbohong. Berbohong adalah suatu hal yang wajar dilakukan oleh para
pecandu game untuk menyembunyikan sifat mereka yang dianggap kurang wajar di
mata orang yang bukan pecandu game. Selain itu mereka yang banyak bermain
game online yang memerlukan cash point untuk membeli item-item yang terbilang
mahal untuk usia pelajar. Mereka yang kebanyakan masih pelajar berbohong kepada
orang tua mereka untuk mendapatkan uang demi membeli item digame dengan
mengatasnamakan kegiatan sekolah bahkan ada yang sampai mencuri uang orang
tua (Azwar effendi dkk (2014 )

5
7. Penanganan kecanduan Game
Menurut Caldwell (2010) beberapa cara penanganan terhadap kecanduan game :
1) Mengurang waktu bermain
2) Membatasi anak dalam bermain game
3) Membuat jadwal pembagian waktu antara bermain game dan kewajiban
4) Memberi dukungan dan pengertian melalui teman bermain
5) Mengajari anak menabung untuk hal hal yang bermanfaat
6) Memperbanyak ibadah
7) Melakukan kegiatan yang positif dengan teman agar lupa akan game yang ada dirumah
seperti kerja kelompok bareng.

8. Pengertian Playstation
Menurut Ferdi (2011), Playstation adalah suatu teknologi yang canggih dalam bidang
permainan. Playstation merupakan rangkaian sistem yang dapat menampilkan gambar,
suara, gerak yang keluar jika dihubungkan dengan televisi melalui kabel penghubung.
Playstation merupakan salah satu sarana anak-anak ataupun pelajar untuk menghilangkan
kejenuhan.
Permainan Playstation ini merupakan permainan berbasis program komputer yang
memberikan jenis permainan baru yang sangat disukai anak-anak. Permainan ini disukai
karena banyak menawarkan beraneka ragam tema, gambar serta efek suara yang menarik.
Anak dapat memainkan permainan sepak bola, balap mobil, balap motor, permainan
detektif, penelusuran hutan rimba, dan beragam tema lainnya.

9. Dampak yang di timbulkan dari Playstation


Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat playstation, antara lain:
A. Dampak Positif
a) Dapat memberikan penyegaran terhadap otak anak setelah seharian berfikir
b) Memberikan suatu hiburan positif daripada meluangkan waktu dengan hal yang
negative
c) Dapat mengasah otak anak dalam mengaplikasikan teknologi, terutama dalam
permainan
d) Dapat menumbuhkan kekreatifan anak
B. Dampak Negatif
a) Dapat membuat anak menjadi bermalas-malasan dan tidak mau belajar
b) Pengaruh permainan yang ekstrim dapat membuat anak mengikuti perbuatan
tersebut, misalnya pada permainan balap motor, balap mobil, smack down, ataupun
pertarungan.
c) Membuat anak menjadi kecanduan
d) Dapat mengurangi minat belajar
e) Membuat waktu luang yang seharusnya dipakai untuk belajar digunakan untuk
bermain playstation. (Azwar effendi dkk (2014).

6
Pendapat/opini tentang kasus di atas

Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa kontrol keluarga sangat penting
dalam mengontrol perilaku seorang anak remaja yang terlewat batas, salah satunya adalah
bermain game.

Ketergantungan game online yang dialami pada masa remaja, menyebabkan adanya
sifat-sifat yang berhubungan dengan ketidakmampuannya dalam mengatur emosi dan
perasaan. Dalam hal ini memicu individu untuk melakukan hal-hal yang negatif seperti
pemarah, periang, malu, pemalas, pembohong, dan lain sebagainya. Akibatnya mempengaruhi
aspek sosial remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena banyaknya waktu yang
dihabiskan di dunia maya mengakibatkan remaja kurang berinteraksi dengan orang lain dalam
dunia nyata. Hal ini tentunya mempengaruhi kegiatan sosial yang biasa dilakukan oleh
kebanyakan orang lain.. Banyak remaja yang menyisihkan uang jajan mereka demi bisa
bermain game online. Ketergantungan pada aktivitas gamers pada game akan mengurangi
aktivitas yang seharusnya dijalani oleh perkembangan anak untuk bermain dengan teman
mereka. Remaja yang mengalami ketergantungan pada aktivitas game akan mengurangi waktu
belajar dan waktu bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus-
menerus dalam waktu lama, diperkirakan remaja akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak
peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak
mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Remaja dalam
perkembangan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku. Masa remaja
penuh dengan masalah-masalah karena ketidakstabilan emosi. Dengan intensitas tertentu
game dapat mempengaruhi mental anak terutama persepsinya terhadap lingkungan. Misalnya
berkata-kata kasar, perilaku agresif, pandangan social karena meniru karakter yang ditampilkan
pada game. Hal itu pada dasarnya karena pada taraf perkembangan anak-anak dalam
pembelajaran melakukan imitasi atau peniruan.

Menurut pendapat saya yang di lakukan orang tua untuk mengontrol anak Terhadap
Dampak Permainan Playstation adalah dengan Pengendalian Sosial Individu Terhadap Individu
yaitu Para orang tua melakukan pengendalian terhadap anaknya secara interpersonal. Mereka
secara pribadi (perseorangan) memberikan pengendalian terhadap anaknya melalui pemberian
kasih sayang yang penuh perhatian, nasehat, himbauan, pengarahan, maupun pengawasan
kepada anak. karena masa remaja adalah masa-masa untuk mencari jati diri, masa untuk
mencari kesenangan dan belajar, di mana anak butuh perhatian dan kasih sayang yang lebih
dari kedua orang tua, memberikan kasih sayang bukan dengan cara melarang anak keluar dan
bergabung bersama teman-temannya serta memberikan fasilitas game yang mana supaya
anak betah berada di kamar dan mengakibatkan anak menjadi kurang bersosialisasi terhadap
lingkungan di sekitarnya, tidak perduli dengan orang tua dan kondisi kesehatan, dan tidak
mempunyai teman yang seharusnya di miliki oleh seorang remaja seperti yang di alami Tim
sekarang ini hingga mengakibatkan Tim kecanduan game playstation. akan tetapi dengan cara
sebagai orang tua harus mementingkan dan memperhatikan tumbuh kembang anak dari pada
kesibukannya dalam pekerjaan, orang tua harus memberlakukan suatu hal yang berbeda
kepada anaknya, terima apa adanya dan bantulah anak untuk dapat berprestasi dan membuat
anak menjadi seorang yang luar biasa hebat dalam bidang yang anak sukai. Jika orang tua
mengambil tanggung jawab terhadap anaknya, maka sudah ada yang bisa mengambil alih dan
orang tua tahu bagaimana itu game dan berbagai media sejenis yang siap menjadi guru dan
pengaruh dalam hidupnya. Memberikan atau meluangkan waktunya lebih banyak untuk

7
bersama anaknya, mengingatkan kapan saatnya dia harus makan, mandi, bermain, belajar dan
tidur. Mengajaknya berlibur di sela sela kesibukannya agar anak tidak merasa kesepian,
berusaha memahami kebutuhan anak, mendengaran ceritanya keluh kesahnya mungkin ada
masalahkah di sekolahnya atau dengan temannya dan memberikan solusi agar anak merasa
plong merasa tidak terbebani sehingga anak seperti Tim tersebut merasa di perhatikan dan
menjadi orang yang terpenting dalam hidup kedua orang tuanya, menjelaskan kepada anak
dampak negatife apabila terlalu sering bermain game playstation dengan bahasa yang tidak
kasar agar anak dapat mengerti dan tidak sakit hati serta membatasi waktu bermain jangan
sampai mereka masih bermain didepan layar monitor hingga larut malam agar budaya
bergadang untuk bermain game PS sedikit menghilang dari kehidupannya.

Menemani anak belajar agar anak terfokus dalam belajar dan tidak memikirkan kapan
untuk bermain PS, megarahkan anak ke dalam kegiatan yang positif seperti mengikuti les,
belajar kelompok dengan temannya serta membolehkan anak bermain ke luar rumah bersama
teman-temannya agar anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga anak
merasa senang tidak merasa bosan dan lupa akan PS yang ada di rumahnya, memfasilitasi
anak game sewajarnya Playstation memang dapat membuat anak menjadi kecanduan untuk
selalu bermain dan bermain, hal itu memang dapat terjadi karena sudah menjadi kebiasaan
atau hobi karena kurangnya pengawasan atau pola asuh yang salah dari orang tua. Orang tua
seharusnya dapat mengatur gerak-gerik anaknya agar menjadi apa yang diinginkannya. Orang
tua harus bisa bekerja sama dan membuat kesepakatan antara ayah dan ibu dalam mengasuh
anak, mungkin secara bergantian, ayah bekerja dan ibu mengurus anak kemudian ibu
mengerjakan urusannya di luar tanggung jawab seorang ibu dan ayah yang menjaga anak, atau
mungkin ayah yang bekerja dan ibu secara penuh mengurus rumah dan anak tetapi di sela
kesibukannya ayah juga harus menyempatkan diri berkumpul bersama keluarganya, sehingga
pola asuh terhadap anak tidak salah. Merubah anak dari kebiasaan atau hobi memang sangat
sulit apa lagi kalau sudah remaja akan tetapi dengan cara yang di lakukan orang tua tersebut
secara bertahap dapat merubah pola fikir dan kebiasaan anak terhadap game PS seperti Tim,
dan membuat anak menjadi lebih rajin dan berprestasi dan tidak kekurangan kasih sayang dari
kedua orang tuanya sehingga kecanduan terhadap game pun lama-lama akan menghilang dari
kehidupan anak

8
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. (Last Modified 2013). Video pengaruh Game terhadap perkembangan anak di akses
pada tanggal 20 juli november 2013. diunduh dari
(http://en.wikipedia.org/wiki/Video_game).

Ayu Rini. 2011. Menanggulangi Kecanduan Game On-Line Pada Anak. Jakarta: Pustaka Mina.

Anggun Dwi Jayanti dkk. (2014) KONTROL SOSIAL ORANG TUA TERHADAP DAMPAK
PERMAINAN PLAYSTATION PADA ANAK USIA SEKOLAH. Di akses pada tanggal 21
juli 2017 di kutip dari jurnal http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3047

AL. Tridhonanto & Beranda Agency, 2011. Optimalkan potensi anak dengan game. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.

M. Albir Damara (2014). Dampak Game Terhadap Perkembangan Anak. Ejournal Ilmu
Pendidikan.:http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/11/dampak-gameterhadap-perkembangan-
anak_11.html. Diakses pada tanggal 10 Juni 2014.

Yudha, Prasetyo. 2009. Penelitian Eksploratif Perilaku Gamers di Kalangan Mahasiswa Bogor :
Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Azwar effendi dkk (2014). Dampak kecanduan permainan playstation (PS) di kalangan
mahasiswa universitas Riau. di akses pada tanggal 21 juli 2017. Di kutip dari jurnal
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3047

Riska Wulan Rama Dani dkk (204). Fenomena Kecanduan Game Online pada Siswa (Studi
Kasus pada Siswa SMK Negeri 2 Jember).di akses pada tanggal 20 juli 2017. Di kutip
dari jurnal http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57252

Adams E&Rollings A. 2010. Fundamentals of game design, 2nd ed. Barkeley, CA: New Riders
Essau, Cecilia A. (2008). Adolescent Addiction:Epidemiology, Assessment and Treatment. New
York : Elsevier Inc

Pratiwi, pradipta Christy (2012). Perilaku adiksi game online di tinjau dari efikasi diri Akademik
dan Keterampilan Sosial pada Remaja di Surakarta. Program Study Psikologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Lemmens, S. Jeroen, dkk. (2009) Development and Validation of a Game Addiction Scale
forAdolescents. The Amsterdam School of communications Research (ASCoR), University of
Amsterdam, the Netherlands. Version of Record first published: 05 maret 2009

Вам также может понравиться