Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan
kualitas masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap pesatnya perubahan serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pendidikan
senantiasa mengalami perkembangan dalam usahanya meningkatkan kualitas
pelaksanaan dan hasil suatu proses pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh
adalah melalui penyempurnaan kurikulum yang berlaku., agar pendidikan di
negara kita dapat mengikuti perkembangan jaman, IPTEK, dan teknologi.
Namun kondisi pembelajaran selama ini dimana siswa hanya sebagai
objekpembelajaran yang menerima informasi dari guru merupakan kendala
yang relatif sulituntuk diubah. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat
digunakan guru untukdapat mengaktifkan siswa, salah satunya dengan melalui
penggunaan LKS.
Pelaksanaan kurikulum harus didukung oleh strategi dan kegiatan belajar
mengajar yang sesuai. Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari
segi keefektifan, keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan alat yang bermanfaat bagi guru
terutama untuk memudahkan pemberian tugas, baik yang berupa kegiatan
maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa bermanfaat terutama sebagai pemandu
dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui LKS aktivitas dan kreatifitas siswa
dalam belajar mengajar dapat ditingkatkan, penyampaian materi pelajaran
dapat dipermudah dengan menggunakan LKS.
Bentuk bahan ajar cetak yang dapat dikembangkan dalam proses
pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat belajar
dengan efektif dan fokus terhadap materi pembelajaran yang sedang dijelaskan
oleh guru secara mandiri.
Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa pengertian, ciri-ciri, fungsi, tujuan, dan macam jenis dari LKS?
2. Bagaimana keterampilan Proses Sains yang diterapkan dalam lembar kerja
siswa?
3. Bagaimana cara membuat dan menyusun LKS yang baik dan benar?
4. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran dan bagaimana komponen-
komponen yang ada didalamnya?
5. Model apa yang digunakan dalam pembelajaran melalui LKS?
6. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran melalui LKS?
7. Pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran melalui LKS ?
8. Bagaimana contoh dari LKS yang disesuaikan dengan tingkat Sekolah
Menengah Atas kelas 12 semester dua pada mata pelajaran Biologi?
C. Tujuan
1. Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi pada
semester Empat.
2. Umum
a. Untuk dapat menjelaskan pengertian dan menyebutkan ciri-ciri, fungsi,
tujuan, dan macam jenis dari LKS
b. Untuk dapat menjelaskan bagaimana keterampilan proses sains yang
diterapkan dalam LKS
c. Untuk dapat menyebutkan cara atau langkah-langkah dalam menyusun
LKS dengan baik dan benar
d. Untuk dapat menjelaskan pengertian dari media pembelajaran dan
menyebutkan komponen-komponen pada media pembelajaran
e. Untuk dapat menjelaskan model yang digunakan dalam pembelajaran
melalui penggunaan LKS
f. Untuk dapat menjelaskan metode yang digunakan dalam pembelajaran
melalui penggunaan LKS
g. Untuk dapat menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran melalui penggunaan LKS
h. Untuk dapat menjelaskan contoh dari LKS yang disesuaikan dengan
tingkat Sekolah Menengah Atas kelas 12 semester dua pada mapel
Biologi
BAB II
PEMBAHASAN
6. Macam-macam LKS
Menurut Azhar (1993, 79) ada dua macam LKS yang dikembangkan
dalam pembelajaran di sekolah.
a. LKS Tak Berstruktur.
Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana
untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang
dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu
mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi
dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau
lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
Contoh:
1) Lembaran yang memuat suatu kelompok data dan sajiannya berupa
grafik yang dikutip dari media masa dan dapat dimanfaatkan guru
dalam membahas materi yang relevan dalam statistik.
2) Lembaran berupa kertas bertitik, kertas berpetak atau kertas milimeter.
b. LKS Berstruktur.
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-
tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu
program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa
bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS
telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat
menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas,
memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada
setiap siswa.
LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik.
Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan
dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran
dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat
dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan
syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas
yang efektif. Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri,
mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab
dan dapat mengambil keputusan.
LKS dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan pada tahap
penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap
penemuan konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep).
Menurut Dewiana (2001, 10) LKS dapat digunakan dalam penyajian
mata pelajaran secara eksperimen maupun non- eksperimen, sehingga
berdasarkan penggunaan metode dikenal dua jenis LKS, yaitu LKS
eksperimen yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
eksperimen, dan LKS non-eksperimen yang dijadikan pedoman dalam
memahami konsep atau prinsip tanpa eksperimen. Kedua macam LKS
tersebut dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
B. Keterampilan Proses Sains dalam Lembar Kerja Siswa
LKS adalah salah satu media pengajaran yang berorientasi kepada
keterampilan proses sehingga diharapkan dapat mencapai hasil pembelajaran
yang optimal (Semiawan, 1992:12). Menurut Dahar (1985: 11), Keterampilan
Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode
ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.
KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan
metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh
pengetahuan baru/ mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Pendekatan keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada proses sains. Pendekatan ini diperlukan karena sains
tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan saja, tetapi juga terkandung hal
lain. Cain dan Evans (Rustaman, 2005:74) menyatakan bahwa sains
mengandung empat hal, yaitu konten atau produk, proses atau metode, sikap,
dan teknologi. Sains sebagai konten atau produk berarti bahwa dalam sains
terdapat fakta-fakta, prinsip-prinsip dan teori. Sains sebagai proses atau metode
mengandung arti bahwa sains merupakan suatu proses atau metode untuk
mendapatkan pengetahuan. Selain sebagai produk dan proses, sains juga
sebagai sikap, artinya bahwa dalam sains terkandung sikap ilmiah, seperti
terbuka, jujur, tekun dan objektif. Sains sebagai teknologi mengandung
pengertian bahwa sains mempunyai keterkaitan dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jika sains mengandung empat hal di atas, maka ketika
belajar sains pun siswa perlu mengalami keempat hal tersebut. Dalam belajar
sains siswa seharusnya tidak hanya belajar produk saja, tetapi harus belajar
aspek proses, sikap dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami
sains secara utuh. Selain itu, pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan keterampilan proses berarti membimbing siswa untuk memiliki
keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengemukakan hasilnya
(Rustaman, 2005:74).
Keterampilan proses sains sebagai pendekatan dalam pembelajaran sangat
penting karena menumbuhkan pengalaman selain proses belajar. Mengingat
semakin banyaknya sekolah yang telah memiliki laboratorium biologi,
sehingga perlu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran,
khususnyaprestasi hasil belajar kognitif yang didukung oleh keterampilan serta
sikap dan prilaku yang baik. Oleh karena itu para guru hendaknya secara
bertahap mulai bergerak melakukan penilaian hasil belajar dalam aspek
keterampilan dan sikap (Rustaman, 2005:75). Menurut Blosser (dalam
Kamriantiramli, 2011), proses pembelajaran sains cenderung menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan
menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti
ditunjukan oleh para ilmuawan sains dapat dikembangkan melalui
keterampilan-keterampilan proses sains. Sehingga keterampilan proses sains,
dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran.
Gagne (dalam Purwandono, 2000:21) mendeskripsikan keterampilan proses
sains sebagai berikut:
1. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan khas yang digunakan
oleh semua saintis, serta dapat diterapkan untuk memahami fenomena.
2. Setiap keterampilan proses sains merupakan sains tingkah laku ilmuwan
yang dapat dipelajari oleh siswa.
3. Keterampilan proses dapat ditransfer antara isi pelajaran-pelajaran dan
memberi sumbangan pada pikiran rasional dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam keterampilan proses terdapat tiga komponen yang perlu
dikembangkan, yaitu: 1) kemampuan menggunakan pikiran (keterampilan
intelektual), 2) kemampuan nalar, 3) perbuatan efisien dan efektif untuk
mencapai hasil tertentu termasuk kreativitas. Komponen keterampilan
intelektual dalam keterampilan proses sains terjadi sebagai hasil proses
tranformasi atau informasi yang diterima otak. Menurut Rustaman (2005:78)
keterampilan proses meliputi: 1) keterampilan melakukan pengamatan
(observasi), 2) mengelompokkan (klasifikasi), 3) menafsirkan pengamatan
(interpretasi), 4) meramalkan (prediksi), 5) sains mengajukan pertanyaan, 6)
berhipotesis, 7) merencanakan percobaan atau penyelidikan, 8) menggunakan
alat dan bahan , 9) menerapkan konsep atau prinsip, 10) berkomunikasi.
Tabel 1. Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses
No Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
Sains
- Menggunakan sebanyak mungkin
indera
1 Mengamati (observasi)
- Mengumpulkan/menggunakan fakta-
fakta yang relevan
- Mencari perbedaan dan persamaan
- Mengontraskan ciri-ciri
2 Mengelompokkan (klasifikasi)
- Membandingkan
- Mencari dasar penggolongan
- Menghubungkan hasil-hasil
pengamatan
3 Menafsirkan (interpretasi)
- Mencatat setiap pengamatan
- Menyimpulkan
- Menggunakan pola-pola hasil
pengamatan
6 Berhipotesis kejadian
- Menyadari bahwa suatu penjelasan
perlu diuji kebenarannya
- Menentukan alat, bahan dan sumber
Merencanakan
7
penelitian/percobaan yang akan dipakai
- Menentukan variabel/faktor penentu
- Menentukan apa yang diamati, diukur
atau ditulis
- Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah-langkah
kerja
- Memakai alat dan bahan
H. Contoh dari LKS yang disesuaikan dengan tingkat Sekolah Menengah Atas
kelas 12 semester dua pada mata pelajaran Biologi
Judul: Mata pelajaran biologi di kelas XII semester 2
Materi: bioteknologi
Prinsip Dasar dan jenis-jenis bioteknologi
1. Prinsip dasar bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup), teknos (teknologi), dan logos
(ilmu) yang secara harafiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip
biologi. Secara klasik atau konvensional, bioteknologi dapat didefinisikan
sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya
untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut,
bioteknologi dapat juga didefinisikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip
dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologis untuk
menghasilkan atau meningkatkan potensi oganisme maupun menghasilkan
produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Dalam batasan pengertian bioteknologi tersebut, ada beberapa ciri dari
suatu proses bioteknologi. Ciri-ciri tersebut sebgai berikut:
a. Adanya agen biologi yang dipergunakan. Agen biologi yang dipergnakan
ini tidak hanya dalam bentuk fisik yang dipanen, tetapi juga termasuk
hasil metabolit sekunder atau enzim yang dihasilkan. Pengunaan agen
biologi dilakukan dengan suatu cara atau metode tertentu.
b. Adanya bahan yang diproses sebagai masukan (input).
c. Adanya prinsip ilmu yang melandasi proses bioteknologi
d. Adanya produk turunan atau jasa yang dipakai dari proses penggunaan
agen biologi (output).
2. Jenis-jenis bioteknologi
Bioteknologi dibedakan menjadi dua berdasarkan tingkat kerumitan
dalam pelaksanaan prosesnya yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.
a. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional atau biasa disebut bioteknologi tradisional
masil menggunkana ternik dan peralatan yang sederhana. Pada
bioteknologi konvensional prosesnya memanfaatkan mikroorganisme,
proses niokimia, dan proses genetik alami. Mikroorganisme berperan
hanya sebagai peubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses
fermentasi. Manipulasi yang dilakukan npada bioteknologi konvensional
hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh (substrat), manipulasi
ini belum sampai tahap rekayasa genetika. Jika pun ada, rekayasa yang
dilakukan bersifat sederhana dan perubahan bahan genetik yang
dihasilkan tidak tepat sasaran.
Kelebihan bioteknologi konvensional sebagai berikut:
1) Biaya produksi murah
2) Teknologi menggunakan peralatan sederhana
3) Pengaruh jangka panjang sudah diketahui
Sementara itu, kelemahan bioteknologi konvensional sebgai berikut:
1) Perbaikan genetik tidak terarah
2) Memerlukan waktu relatif lama
3) Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah
4) Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
5) Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetika
6) Hanya diprosduksi dalam skala kecil
7) Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum
terjamin
b. Bioteknologi modern
Perkembangan ilmu-ilmu biologi seperti mikrobiologi, biologi sel,
biologi molekuler, biokimia, dan genetika sangat menentukan
perkembangan bioteknologi modern. Pada bioteknologi modern,
manipulasi tidak hanya dilakukan pada kondisi lingkungan maupun
media tumbuh, tetapi manipulasi juga dilakukan pada susuna gen dalam
kromosom makhluk hidup yang digunakan (rekayasa genetika). Oleh
karena itu, bioteknologi modern snagat erat dengan rekayasa genetika.
Rekayasa genetika bertujuan untuk menghasilkan organisme transgenik
yakni organisme yang susunan gen dalam kromosomnya telah diubah
sehingga mempunyai sifat mengguntungkan sesuai dengan yang
dikehendaki. Dengan demikian, hasil reayasa genetika bersifat lebih
terarah atau dapat diramalkan sebelumnya. Bioteknologi modern
menghasilkan produk dalam skala industri dengan menggunakan
organisme, sistem, atau proses bioteknologi.
Kelebihan bioteknologi modern sebagai berikut:
1) Hasil dapat diperhitungkan
2) Dapat mengatasi kendala ketidak sesuaian genetik
3) Perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah
4) Dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat
alaminya
Adapun kelemahan bioteknologi modern sebagai berikut:
1) Biaya produksi relatif lebih mahal
2) Memerlukan teknologi canggih
3) Pengaruh jangka panjang belum diketahui
Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern meliputi kultur
jaringan, kloning, teknik bayi tabung, DNA rekombinan, dan fsi
protoplasma.
1) Kultur jaringan
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman secara
vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan.
Prinsip kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan maupun sel
tumbuhan dalam suatu media buatan secara spesifik.
Rangkaian tahap kultur jaringan sebagai berikut.
a) Sterilisasi eksplan dengan cara merendamkan eksplan dalam bahan
kimia (sterilan) secara alami beberapa menit kemudian dicuci
dengan air steril.
b) Penanaman eksplan pada media kultur yang terbuat dari agar-agar
dan dilengkaspi dengan unsur makro dan mikro
c) Meletakkan botol yang berisi eksplan pada ruangan yang suhu dan
penyinarannya terkontrol hingga terbentuk kalus.
d) Subkultue dilakukan beberapa kai sampai kalus tumbuh menjadi
plantlet
e) Plantlet dikeluarkan dari botol dan akarnya dibersihkan dengan air
bersih
f) Plantlet ditanam ke dalam pot-pot kecil dan diletakkan ditempat
yang tidak terkena cahaya matahari langsung
g) Apabila plantlet sudah tumbuh kuat, tanaman bisa dipindahkan ke
media tanah atau lahan ppertanian yang terkena matahari langsung.
Keunggulan-keunggulan teknik kultu jaringan sebagai berikut:
a) Tidak memerlukan lahan yang luas untuk memprodksi banyak bibit
tanaman
b) Menghasilkan bibit tanaman yang sifatnya identik dengan sifat
induknya
c) Menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dan dalam
waktu singkat
Kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak bibit unggul
dengan mudah dan cepat. Teknik ini dpat digunakan untukk
melestarikan tanaman langka atau tanaman lain yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi.
2) Kloning
Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan
untuk menghasilkan individu yang secara genetik identik dengan
induknya. Proses kloning dilakukan dengan cara memasukkan inti sel
donor kedlam sel telur yang telah dihilangkan inti selnya. Sel telur
tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk memacu
pembelahan sel. Ketika klon embrio telah mencapai tahap yang sesuai,
embrio dimasukkan ke dlaam rahim hewan betina lainnya yang
sejenis. Hewan tesebut selanjutnya akan mengandung embrio ynag
ditanam dan melahirkan anak hasil kloning. Contoh hewan hasil
kloning adalah domba dolly.
3) Teknik bayi tabung
Teknik bayi tabung bertujuan untuk membantu pasangan suami istri
yang sulit memperoleh keturunan. Pembuahan yang dilakukan pada
teknik bayi tabung (fertililisasi in vitro) berada di luar tubuh nduk
betina. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk embrio. Embrio
kemudian ditanam (diimplantasi) pada rahim seorang wanita
pendonor. Embrio tersebut selanjutnya tumbuh menjadi anak yang
siap dilahirkan.
4) DNA rekombinan
DNA rekombinan adalah teknik mengubah susunan DNA suatu
organisme dengan cara menyisipkan gen asing ke organisme tersebut
sehingga diperoleh sifat yang tidak dimiliki sebelumnya. Teknik ini
digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik. Proses DNA
rekombinan ini meliputi isolasi DNA, transplantasi gen atau DNA,
dan memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
a) Isolasi DNA
Isolasi DNA dilakukan untuk menyeleksi dna yang di
kehendaki. Isolasi dilakukkan dengan mengekstrak kromosom dari
suatu organisme. DNA yang dipilih kemudiandipotong dengan
enzim endonuklease restriksi yang berperan sebagai “gunting
biologi”
Segmen DNA yang dikehendaki kemudian dimasukkan kedalam
suatu vektor (pembawa). Vektor pada proses ini dapat berupa
plasmid atau DNA virus. Vektor yng dipilih ini harus dapat
berikatan dengan gen, mampu memperbanyak, dan mengeksresikan
gen tersebut. Sebelum digunakan sebagai vektor plasmid maupun
DNA virus harus dipotong terlebih dahulu dengan enzim
endonukelease restriksi.
b) Transplantasi Gen atau DNA
Transplantasi gen dilakukan dengan cara menyambung gen yag
telah diisolasikan ke dalam DNA plasmid vektor dengan
menggunakan enzim ligase. Enzim ligase maupun menyambung
ujun-ujung nukleotida dan berperan sebagai “lem biologi”. Hasil
penyambungan ini disebut DNA rekombinan yang mengandung
DNA asli vektor dari DNAasing yang diinginkan
c) Memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel hidup
DNA rekombinan kemudian di masukkan kedalam vektor sel
bakteri atau pun virus melalui pemanasan dalam tarutan NaCL
atau melalui elektroporasi. Sel bakteri atau virus tersebut kemudian
melakukan replikasi dengan cara membelah diri sehingga diperoleh
DNA rekombinan dalam jumlah banyak
5) Fusi protoplasma
Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma adalah teknik
penggabungan dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga
menghasilkan sel hibrid yang memiliki sifat dari kedua sel tersebut.
Penggabungan dari dua sel tersebut berlangsung dalam suatu medan
listrik. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme
transgenik. Prinsip dari fusi protoplasma adalah menggabungkan
kedua isi sel dengan terlebih dahulu menghilakan dinding sel atau
membran sel dari kedua sel yang akan digabungkan dalam suatu
medan listrik. Teknik ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan maupun
hewan. Fusi protoplasma pada tumbuhan dilakukan melaui beberapa
tahap sebagaiberikut:
a) Menyiapkan protoplasma dari tumbuhan
b) Menghilangkns dinding sel-sel tumbuhan dan rendah mengisoalsi
protoplasmanya
c) Menguji viabilitas (aktifitas hidup) protoplasma yang diperoleh
d) Melakukan fusi protoplasma dalam suatu medan listrik
e) Menyeleksi hasil fusi protoplasma
f) Membiakkan hasil fusi protoplasma yang terseleksi
Fusi protoplasma pada sel hewan atau manusia dimanfatkan untuk
menghasilkan hibridoma (sel hibrid). Hibridoma merupakan hasil fusi
antara sel pembentuk antibodi sel (limfosit B) dengan sel mieloma (sel
kanker). Sel hibridoma yang dihasilkan dapat membelah secara tidak
terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan antibodi seperti
sel limposit B. Setiap sel hibridoma menghasilkan antibodi
yangsifatnya khas sehingga hibridoma yang dihasilkan harus diseleksi
terlebih dahulu. Selanjutnya, setiap sel hibrid dibiakkan untuk
menghasilkan antibodi.
Pertanyaan
1. Apa kelebihan dan kelemahan bioteknologi modern ?
2. Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses bayi tabung ?
3. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyak tanaman secara vegetatif
buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi. Apa kelebihan teknik kultur
jaringan ?
4. Teknik DNA rekombinan menggunakan plasmid bakteri sebagai vaktor.
Apa alasan digunkannya plasmid bakteri sebagai vaktor dalam teknik DNA
rekombinan ?
5. Bagaimana proses fusi protoplasma pada sel hewan atau manusia yang
bermanfaat untuk yang menghasilkan hibridorria (sel hibrid)?
Lembar Kerja Siswa (LKS) Bioteknologi
Tujuan:
Langkah kerja:
Gambar B
b. b.
c. c.
d. d.
e. e.
f. f.
Tujuan:
1. siswa dapat mendeskripsikan penerapan prinsip rekayasa genetika
2. siswa dapat menganalisis dampak bioteknologi bagi sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat misalnya kloning
Salah satu teknik dalam bioteknologi modern adalah kloning dengan transfer inti.
Dalam bahasa sehari-hari teknik ini sering disebut kloning. Salah satu hasil
penerapan dari teknik kloning adalah pembentukan domba dolly
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakan peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. LKS dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-
tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik
secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain
yang terkait dengan materi tugasnya.
2. LKS adalah salah satu media pengajaran yang berorientasi kepada
keterampilan proses sehingga diharapkan dapat mencapai hasil
pembelajaran yang optimal. Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah
kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami,
mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting
bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam
mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru/
mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta:
Depdikbud