Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
com/mold-cetakan/
Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh
bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam
(statioary plate). Sesuai dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable platen di mesin
injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di dalam mold terdapat jalur
saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang rumit dimana pembuatannya membutuhkan
mesin-mesin dengan ketelitian tinggi seperti CNC dan EDM.
Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah menggunakan sebuah
rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.
Sebuah mold adalah sebuah blok kosong yang diisi dengan cairan seperti plastik, gelas atau
logam. Cairan tersebut mengeras atau menetap di dalam mold, mengambil bentuknya.
Bahan Mold
Sebagian besar mold dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari aluminium (untuk produksi
styrofoam). Untuk mold yang membutuhkan transfer panas yang tinggi memakai bahan paduan
tembaga-berilium.
Mold dalam kondisi terbuka. Bagian yang berwarna kuning di tengah terbuat dari tembaga-
berilium.
Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik dimana material yang
meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air
dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari
cetakan.
Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-
barang dari plastik yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat telepon, printer,
keyboard, mouse, rumah lampu mobil, rumah kaca spion, dashboard, reflektor, roda gigi, helm,
televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.
B. DIE CASTING
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk
menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam
cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya
cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi
bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.
C. BLOW MOLDING
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga
(botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh
tekanan gas.
BAB I
PENDAHULUAN
2. Tujuan :
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
a) Menambah wawasan dan melatih pikiran dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
b) Mahasiswa mampu menguasai, mengevaluasi dan mengkoreksi terhadap kemampuan sendiri.
c) Mengetahui dan mengenal peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan
komponen-komponen mesin ataupun proses pembuatan mesin, dan sebagai sarana menjalin
hubungan kerja sama antara UNISMA dengan pihak PT.TOOLING SYSTEM
MANUFACKTURING.
1.3 MANFAAT
a. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai keadaan yang sebenarnya mengenai
sistem kerja diperusahaan.
b. Melihat dan mengenal lapangan kerja secara langsung.
c. Berlatih bekerja disiplin dan bertanggung jawab
d. Untuk mengetahui sejauh mana daya tangkap mahasiswa terhadap materi perkuliahan
BAB IV PENUTUP :
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang didapat dan saran-saran yang bermanfaat bagi pembaca.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Berisi tentang judul-judul buku sebagaai refensi, lampiran dokumentasi,kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang dapat di ambil saat pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
ADM KEUANGAN
Ruchiyansyah
KEPALA BENGKEL
Tektiyono / Rosadi
MARKETING
Andy/Guanawan
PURCHASING
Ahyar. S
ENGINEERING
Dede
PPIC
Iman
PROGRAMER
Wildan
QC
BAB III
DESAIN MOULD BOTOL MINUMAN
3.1. MOULDING
Moulding adalah salah satu cetakan yang terbuat dari besi baja,alumunium atau bahan
lain dan mempunyai tingkat kepresisian yang sangat tinggi. Seacara garis besar mold terdiri
atas :
Top plate
Cavity
Ejector plate
Bottom plate
a. Top plate
Top plate adalah sisi atas bagian mold yang di gunakan untuk clamping mesin pada saat
proses injection berlangsung
b. Cavity
Cavity adalah sisi dalam suatu mold yang di gunakan sebagai pencetak,bagian dalam cavity
harusmempunyai permukaan yang halus agar hasil cetakan yang di hasilkan mempunyai
kualitas yang tinggi dan bermutu, hal ini dikarenakan cavity adalah bagian luar cetakan yang
terlihat oleh pengguna atau konsumen. Di dalam cavity terdapat cooling system yang
bertujuan untuk meredam panas yang terjadi pada saat proses injection mold berlangsung. Di
antara top plate dan cavity terdapat runner yang berfungsi sebagai media penyalur material
plastik yang akan di cetak.
c. Ejactor plate
Ejector plate merupakan rumah dari ejector yang berfungsi sebagai pendorong produk hasil
cetakan, produk yang sudah mengalami proses pembentukan secara sempurna akan di dorong
oleh ejector secara perlahan.
d. Bottom plate
Bottom plate adalah bagian bawah suatu mold di gunakan untuk clamping mesin pada saat
proses berlangsung. Pada saat proses injection berlangsung bottom plate do pasang pada
bagian mesin injection.
Gambar 3.1
Cavity Bushingside berada di antara backing plat bushing dan backing plate pinside
gambar diatas adalah rongga tempat material melelehnya cairan plastic atau logam untuk
memperoleh bentuk botol , dalam cavity terdapat lubang dan saluran pendinginan yang
berfungsi untuk meredam panas yang berlebihan saat cairan material di dimasukan kedalam
cetakan
2. Cavity Pinsidde
Dimensi : 204 x 120 x 70
Material : Durral
Gambar 3.2
Cavity Pinside berada di antara backing plat bushing dan backing plate pinside
gambar diatas adalah rongga tempat material melelehnya cairan plastic atau logam untuk
memperoleh bentuk botol, dalam cavity terdapat lubang dan saluran pendinginan yang
berfungsi untuk meredam panas yang berlebihan saat cairan material di dimasukan kedalam
cetakan
3. Backing Plate Bushing
Dimensi : 540 X 290 X 30
Material : Durral
Gambar 3.3
4. Backing Plate Pinside
Dimensi : 540 x 290 x 30
Material : Durral
Gambar 3.4
Backing plate berada di sebelah samping untuk pendiginan luar dan membantu untuk
melindungi cavity cetakan dalam dan membantu cavity tidak lepas saat penuangan cairan
material
Capity plate adalah sisi bagian terbaik pada pembentukan prouk, sehingga permukaan yang
membentuk produk diperlukan secara khusus.
Gambar 3.5
Bottom support plate berada di bawah sebagai pendinginan dari posisi bawah cavity saat
penuangan cairan material di lakukan dan membantu mempercepat pengeringan .
6. Cavity Bottom
Dimensi : Ø 110 x 27
Material : Durral
Gambar 3.6
Cavity bottom adalah cetakan bagian bawah botol di dalamnya terdapat lubang dan sirip-sirip
pendinginan supaya mempercepat pengeringan dan menstabilkan panas yang ada dalam
cetakan
7. Support Nilon
Dimensi : 480x 60 x 30
Material : Nilon
Gambar 3.7
support nilon berada di posisi bawah backing plate dan berguna untuk menahan cavity
bottom , menahan cavity bushingside dan cavity pinside supaya cavity tersebut tidak bergeser
kebawah dan menghasilkan produk yang maksimal, support nilon ini bermaterial nilon
8. Support Spacer 1
Dimensi : Ø 110 x 35
Material : Durral
Gambar 3.8
9. Support Spacer 2
Dimensi : Ø 110 x 35
Material : Durral
Gambar 3.9
10. Support Spacer 3
Dimensi : Ø 50 x 89.5
Material : Durral
Gambar 3.10
11. Neck ( Strip Plate)
Dimensi : 120 x 70 x 4
Material :Stanless
Gambar 3.11
12. Bushing TLP
Dimensi : Ø 16 X 14
Material : Standart ACME
Gambar 3.12
13. PinTLP
Dimensi : Ø 16 x 20
Material : Standart ACME
Gambar 3.13
14. Insert BeCu
Dimensi : Ø 10.3 x 16.3
Material : Berillium Cpr
Gambar 3.14
3.3 PERAKITAN DESAIN KOMPONEN MOULD
Perakitan ( Assembly ) ialah suatu departemen yang memproses perakitan mould,
dimana bagian-bagian mold yang terpisah pada saat proses desain atau machining di satukan
(perakitan). Assembly merupakan proses akhir ( finishing) dari sistem pembuatan bagian-
bagian komponen yang sudah di buat melalui desain gambar maupun dari hasil produksi.
Berikut ini adalah simulasi bagian komponen yang di assembly dari proses desain :
1.
Gambar 3.15
Gambar di atas adalah gambar gabungan dari gambar cavity bushinside dan bottom support
gambar tersebut adalah simulasi sebelum peroses pembuatan machining dilakukan
2. Assembly Bottom Support Plate dengan Cavity Bottom
Gambar 3.16
3. Assembly Cavity Pinsidde dengan Backing Plate Bushing
Gambar 3.17
4. Assembly Cavity Bushingside dengan Backing Plate Bushing
Gambar 3.18
5.Perakitan mold total
Gambar 3.19
6. Perakitan terpisah
Support Spacer
Backing plate
backing plate
Insert BeCu
Support Nilon
Support Spacer
Support Spacer
Cavity
Support bottom
Bottom Support Plate
Gambar 3.20
7. Gambar botol
Gambar 3.21
3.4 TABEL DAFTAR BAGIAN MOULD
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari kesimpulan pembahasan tersebut adalah desain merupakan suatu bentuk goresan
gambar yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan
produk selanjutnya.Metode membuat desain adalah sebuah bentuk alami dasar dari
komunikasi ide-ide yang umum.Dalam dunia permesinan penemuan-penemuan baru dalam
bidang permesinan seperti mesin-mesin otomatis mempermudah kerja manusia. Pada
awalnya penemuan itu tercipta dalam pikiran ilmuwan yang ahli dalam bidang permesinan.
Suatu mesin, struktur atau sistem baru harus ada dalam pemikiran insinyur atau pembuata
rencana sebelum bisa menjadi kenyataan.
Di Indonesia kebutuhan pasar dalam pembuatan molding sangatlah besar, namun dilihat
dari perusahaan mold di Indonesia sangat sedikit dan teknologi yang di pakainya masih
terbatas. Dengan adanya PT.Tooling System Manufacturing di harapkan mampu melayani
permintaan pasar, khususnya di Indonesia. teknologi yang di pakai dalam pembuatan mold
harus berteknologi tinggi baik dari factor sumber daya manusia yang menunjang peralatan
atau pun mesin yang di gunakan.
Pembuatan mold di mulai dari pembuatan modeling ( bentuk gambar ) yang di ingin
kan, di sini peran CAD / CAM sangat di butuhkan model yang sudah di rancang ini
kemudian di ubah menjadi kode / sandi dalam bentuk program yang kemudian data program
tersebut di transfer ke mesin CNC. sesuai dengan data tersebut mesin berjalan sesuai
perintah. Setelah selesai proses pembuatan lalu sesuai alur proses produksi barang ini ke QC
departemen untuk di cek ukuran, bentuk dan dimensinya sesuai perintah gambar kerja.
Assembly melakukan proses penyelesaian anatara cavity dan core atau yang di
namakan dengan matching hal ini di lakukan agar pembentukan yang dihasilkan bagus dan
presisi. setelah selesai kemudian cavity melalui proses polishing agar bentuk performance
produk yang di hasilkan terlihat bagus dan menarik konsumen.
Dengan adanya perusahaan ini di harapkan mampu meningkatkan sumber daya
manusia Indonesi. Dan berharap mampu bersaing dengan SDM asing dalam menghadapi
tantangan globalisasi
4.2 SARAN
Seorang sarjana teknik mesin harus mampu menuangkan ide-ide ciptaannya ke dalam
gambar-gambar. Dapat dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar (graphic
language) di samping itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu memberi contoh cara
mengerjakan, langkah-langkah kerja atau proses pembuatan mesin kreasinya.
Peralatan dalam pembentukan mold di PT. Tooling System Manufacturing sangatlah
berkualitas kerena di dukung oleh mesin-mesin canggih berteknologi tinggi seperti mesin
CNC, mesin EDM mesin Milling juga mesin yang lainnya, tetapi dalam proses pengerjaan
assembly masih menggunakan tenaga manusia/manual.
penulis menginginkan adanya sesuatu mesin yang dapat melaukukan proses perakitan
(assembly) mold secara otomatis atau suatu alat yang dapat mempercepet proses pengerjaan
ini, karena peruses perakitan (assembly) membutuhkan tenaga yang besar dan ketelitian yang
cermat .
penulis berharap adanya sesuatu terobosan dunia industry khususnya dalam industry
dalam pembuatan mold terutama dalam proses perakitan yaitu yang sebelumnya
menghunakan tenaga manusia dapat di ubah dengan menggunakan mesin atau alat banatu
lainnya yang memudahkan proses pengerjaan.