Вы находитесь на странице: 1из 23

https://moldcetakan.wordpress.

com/mold-cetakan/

Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh
bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam
(statioary plate). Sesuai dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable platen di mesin
injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di dalam mold terdapat jalur
saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang rumit dimana pembuatannya membutuhkan
mesin-mesin dengan ketelitian tinggi seperti CNC dan EDM.

Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah menggunakan sebuah
rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.

Sebuah mold adalah sebuah blok kosong yang diisi dengan cairan seperti plastik, gelas atau
logam. Cairan tersebut mengeras atau menetap di dalam mold, mengambil bentuknya.

Bahan Mold
Sebagian besar mold dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari aluminium (untuk produksi
styrofoam). Untuk mold yang membutuhkan transfer panas yang tinggi memakai bahan paduan
tembaga-berilium.

Mold dalam kondisi terbuka. Bagian yang berwarna kuning di tengah terbuat dari tembaga-
berilium.

Aliran Material Di Dalam Mold


Plastik leleh diinjeksikan dari barrel ke dalam mold melalui sprue. Dari sprue alirannya dibagi
ke beberapa runner, kemudian melalui gate material memasuki rongga (cavity) dimana produk
terbentuk. Setelah itu material akan didinginkan oleh cairan bersirkulasi.

Beberapa contoh proses penggunaan Mold:


A. Injection Molding

Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik dimana material yang
meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air
dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari
cetakan.

Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-
barang dari plastik yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat telepon, printer,
keyboard, mouse, rumah lampu mobil, rumah kaca spion, dashboard, reflektor, roda gigi, helm,
televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.

B. DIE CASTING

Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk
menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam
cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya
cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder.

Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi
bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.

C. BLOW MOLDING

Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga
(botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh
tekanan gas.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perguruan tinggi adalah suatu institusi atau wadah di mana mahasiswa sebagai salah satu
unsur yang terdapat di dalamnya, yang bertujuan membentuk pribadi yang mandiri, kreatif dan
kritis dalam menghadapi perkembangan dunia industri dan kemajuan teknologi, untuk itu
perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitasnya.
Dalam menghadapi perkembangan dan mutu pendidikan maka mahasiswa dituntut untuk
memiliki wawasan industri secara profesional seperti yang diinginkan oleh dunia usaha dan
industri pada masing-masing tempat di mana mereka akan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
di jenjang perkuliahan, salah satunya adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
Atas dasar pemikiran tersebut, maka Pendidikan Tinggi Universitas Islam “45” Bekasi
telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Tooling System Manufackturing
Dalam hal ini diharapkan mahasiswa yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL)
tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasannya sehinggga sasaran dari Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dapat tercapai serta diperoleh pembinaan ketenagakerjaan yang terampil,
profesional dan berkualitas.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud :
Adapun maksud di adakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
a) Memperkenalkan dan meningkatkan hubungan kerja sama Perguruan Tinggi Universitas
Islam”45” Bekasi (UNISMA) Jurusan Teknik Mesin kepada dunia usaha maupun instansi-
instansi lain.
b) Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang perusahaan sebagai salah satu tempat
penerapan disiplin ilmu dan pengembangan karir.
c) Dapat mengenal secara langsung pengaplikasian teori dan praktek yang diperoleh di bangku
perkuliahan di dunia perindustrian.
d) Untuk mempelajari proses perancangan-perancangan mold di dunia industry ataupun
perancangan mesin lainnya
e) Melengkapi salah satu syarat akademis di UNISMA

2. Tujuan :
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
a) Menambah wawasan dan melatih pikiran dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
b) Mahasiswa mampu menguasai, mengevaluasi dan mengkoreksi terhadap kemampuan sendiri.
c) Mengetahui dan mengenal peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan
komponen-komponen mesin ataupun proses pembuatan mesin, dan sebagai sarana menjalin
hubungan kerja sama antara UNISMA dengan pihak PT.TOOLING SYSTEM
MANUFACKTURING.

1.3 MANFAAT
a. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai keadaan yang sebenarnya mengenai
sistem kerja diperusahaan.
b. Melihat dan mengenal lapangan kerja secara langsung.
c. Berlatih bekerja disiplin dan bertanggung jawab
d. Untuk mengetahui sejauh mana daya tangkap mahasiswa terhadap materi perkuliahan

1.4 BATASAN MASALAH


Untuk menghindari pengertian yang menyimpang, maka kami memberikan pembatasan
tentang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan hanya ingin mengetahui:
a) Sistem manajemen perusahaan.
b) Proses pengolahan produksi pabrik.
c) Pengoperasian peralatan pengolahan.
d) Pengambilan judul.
Ruang Lingkup Permasalahan
Ruang lingkup tentang proses perancangan Mold botol minuman di PT. Tooling System
Manufackturing

1.5. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan adalah terhitung dari tanggal 7 Mei 2012
sampai dengan 7 Juli 2012 dan tempat di PT. Tooling System Manufacturing (TSM)

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika tentang laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) ini akan disusun memuat tentang
bab-bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN :
Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian praktek dan manfaat penelitian praktek.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN :
Pada bab ini berisi tentang profil perusahaan dan Struktur perusahaan PT.Tooling System
manufacturing (TSM).
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN :
Pada bab ini berisi tentang uraian pada objek, alur proses , DESAIN MOULD UNTUK
BOTOL MINUMAN DI PT.TOOLING SYSTEM MANUFACTURING

BAB IV PENUTUP :
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang didapat dan saran-saran yang bermanfaat bagi pembaca.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Berisi tentang judul-judul buku sebagaai refensi, lampiran dokumentasi,kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang dapat di ambil saat pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 COMPANY INFORMATION

Date of Establisment : Agustus 2000


Factory Address : Jl. Raya Setu Gg. Benda No.23 Rt 03/01
Kp. Rawa Banteng Cikarang Barat – Bekasi
Telp. ( 021 ) 70209939 – (021 ) 98209319
Fax. (021) 82353375
e-mail Adress : toolingsystema@yahoo.co.id
Product : - Dies, Moulding
- Blow Moulding Technology
: - Extrusion Head System
-Support Tooling Blowing
- Engineering Services :- Overhouling
- Recondition
- Hardchriming
Paid Capital : Rp.1.000.000.000,-
Number of Employee : 25
2.2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAH
PT.Tooling System Manufacturing (TSM) berdiri pada Agustus tahun 2000 memproduksi
komponen-komponen mesin seperti : Moulding,Dies, Jig & Fixture serta perbaikan mesin.
Pada pertengahan tahun 2004 Tooling System Manufacur telah sukses membuat Extrusion Head
System untuk mesin Blowing adalah salah satu bagian terpenting dari mesin Blowing, dan kami
juga melayani berbagai Variasi Desain :
Design Head System – Single Cavity
- Multi Cavity
- Side stripe
- Double layer
Dalam melayani perbaikan mesin kami member solusikepada pelanggan dengan kualitas
komponen sebagus komponen aslinya sehingga perbaikan lebih menguntungkan dan menghemat
biaya, itu akan member keuntungan bagi pelanggan.
Kami percaya bahwa pengalaman kami yang banyak dan panjang dalam hal perbaikan dan
pembuatan ulang mesin telah mendapat penghargaan kerja yang sangat penting bagi perjalanan
kami.
Kami mempunyai komitmen yang tinggi dengan orientasi kepuasan pelanggan, untuk
mendukung tercapainya kepuasan pelanggan sebagai aset utama perusahaan adalah sumber daya
manusia (SDM) yang selalu di tingkatkan kualitas dan kemampuan keteknikan dan non
keteknikan supaya kualitas perusahaan bias lebih meningkat.kami akan meraih kepercayaan dari
konsumen Domestic dan Internasional.
QUALITY
Kualitas dalam hal segalanya,kami hanya komitmen memproduksi kualitas yang yang
tinggi
INNOVATION
Setiap yang kami tawarkan sangat ber Inovativ dan satu langkah lebih di depan dalam
membarikan solusi terbaik bagi kebutuhan konsumen
ON TIME PERFORMANCE
Kami mengupayakan dalam penyelesaian dan pengiriman produk dapat tepat waktu.ini
penting untung menepati jadwal yang telah diberikan kepada pelanggan
2.3 LIST OF MACHINERY
No Description Maker Name-Country Model Capacity
1. High Speed Lathe Moriseiki – Japan MS 850 Ø 400 X 850
2. High Speed Lathe Moriseiki – Japan MS 850 Ø 400 X 850
3. Bench Lathe Schaublin – Swiss 102 NVM Ø 200 X 600
4. Universal Milling Machine Phoebus – Taiwan PBM – 5K 400 X 600
5. Heavy Duty Milling OKK – Japan MH – 2 400 X 800
6. Machine NICCO – Japan Commec NSG 300 X 600
7. Surface Grinding Kondo Gloss – Japan 52ACE Ø 100 X 500
8. Cylindrical Grinding JS EDM – Taiwan Kondo Gloss N750 400 X 600
9. EDM First – Taiwan M606N
10 Drilling Machine Picotig – Jerman 140 A
11 DC Welding Machine Linciln – Australia PiCO 140 250 A
12. TIG Welding TSM – Indonesia DC 250 400 X 600
13. Blasting Cabinet LG – Korea 8 Inchi
14. Cutting Grinding Swan – Taiwan 85 lt/9 kg/Cm2
15. Air Compressor MORRIS – USA SV-201
16. Acitelyne Welding MORRIS – USA
17. Gas Heating Cutting Feeler – Taiwan LPG 1000X520X505
18. Machining Centre Fanuc, Robodrill VM - 40 S Ø 300X200 mm
19 Machining Centre TSM – Indonesia α – T21iFL
In Situ Machining

2.4 LIST OF COSTUMERS


- PT. Dynaplast Tbk.
- PT. Honda Precision Part Mfg.
- PT. Citra Naga Indah
- PT. Mandom Indonesia Tbk
- PT. Musashi Indonesia
- PT. Sinergi Plastik
- PT. Uniplasindo Interbuana
- PT. Teknoplast
- PT. Sanpak Unggul
- PT. Quipanel Indonesia
- PT. Surya Sukses Adi Perkasa
- PT. Rexplast
- PT. Yamaha Motor Mfg
- PT. Artha Kartika

- PT. Berlina Tbk.


- PT. Quantumplast Industry - PT. unglim
- PT. Jayatama Selaras
- PT. Toyo BesQ
- PT. Bumi Mulya
- PT. Sugity Cretives
- PT. ASB Indonesia
- PT. Tosso Indonesia
- PT. Hexa Indonesia
- PT. Sinar Prima Plastindo
- PT. Panasonic Energy Gobel Indonesia
- PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg.
2.5 STRUKTUR PERUSAHAAN
SERUKTUR PERUSAHAAN
PT. TOOLING SYSTEM MANUFACTURING
DIREKTUR
H.Deden

ADM KEUANGAN
Ruchiyansyah
KEPALA BENGKEL
Tektiyono / Rosadi
MARKETING
Andy/Guanawan

PURCHASING
Ahyar. S
ENGINEERING
Dede
PPIC
Iman
PROGRAMER
Wildan
QC
BAB III
DESAIN MOULD BOTOL MINUMAN

3.1. MOULDING
Moulding adalah salah satu cetakan yang terbuat dari besi baja,alumunium atau bahan
lain dan mempunyai tingkat kepresisian yang sangat tinggi. Seacara garis besar mold terdiri
atas :
 Top plate
 Cavity
 Ejector plate
 Bottom plate

a. Top plate
Top plate adalah sisi atas bagian mold yang di gunakan untuk clamping mesin pada saat
proses injection berlangsung

b. Cavity
Cavity adalah sisi dalam suatu mold yang di gunakan sebagai pencetak,bagian dalam cavity
harusmempunyai permukaan yang halus agar hasil cetakan yang di hasilkan mempunyai
kualitas yang tinggi dan bermutu, hal ini dikarenakan cavity adalah bagian luar cetakan yang
terlihat oleh pengguna atau konsumen. Di dalam cavity terdapat cooling system yang
bertujuan untuk meredam panas yang terjadi pada saat proses injection mold berlangsung. Di
antara top plate dan cavity terdapat runner yang berfungsi sebagai media penyalur material
plastik yang akan di cetak.

c. Ejactor plate
Ejector plate merupakan rumah dari ejector yang berfungsi sebagai pendorong produk hasil
cetakan, produk yang sudah mengalami proses pembentukan secara sempurna akan di dorong
oleh ejector secara perlahan.

d. Bottom plate
Bottom plate adalah bagian bawah suatu mold di gunakan untuk clamping mesin pada saat
proses berlangsung. Pada saat proses injection berlangsung bottom plate do pasang pada
bagian mesin injection.

3.2 BAGIAN DESAIN KOMPONEN MOULD


Mould untuk botol minuman terdiri dari beberapa bagian komponen mekanik yang
saling berhubungan satu sama lain. Adapun bagian komponen pada mold itu diantaranya
adalah :
1. Cavity Bushingside
Dimensi : 204 x 120x 70
Material : Durral

Gambar 3.1
Cavity Bushingside berada di antara backing plat bushing dan backing plate pinside
gambar diatas adalah rongga tempat material melelehnya cairan plastic atau logam untuk
memperoleh bentuk botol , dalam cavity terdapat lubang dan saluran pendinginan yang
berfungsi untuk meredam panas yang berlebihan saat cairan material di dimasukan kedalam
cetakan
2. Cavity Pinsidde
Dimensi : 204 x 120 x 70
Material : Durral
Gambar 3.2
Cavity Pinside berada di antara backing plat bushing dan backing plate pinside
gambar diatas adalah rongga tempat material melelehnya cairan plastic atau logam untuk
memperoleh bentuk botol, dalam cavity terdapat lubang dan saluran pendinginan yang
berfungsi untuk meredam panas yang berlebihan saat cairan material di dimasukan kedalam
cetakan
3. Backing Plate Bushing
Dimensi : 540 X 290 X 30
Material : Durral

Gambar 3.3
4. Backing Plate Pinside
Dimensi : 540 x 290 x 30
Material : Durral

Gambar 3.4
Backing plate berada di sebelah samping untuk pendiginan luar dan membantu untuk
melindungi cavity cetakan dalam dan membantu cavity tidak lepas saat penuangan cairan
material
Capity plate adalah sisi bagian terbaik pada pembentukan prouk, sehingga permukaan yang
membentuk produk diperlukan secara khusus.

5. Bottom Support Plate


Dimensi : 540 x 130 x 40
Material : Durral

Gambar 3.5
Bottom support plate berada di bawah sebagai pendinginan dari posisi bawah cavity saat
penuangan cairan material di lakukan dan membantu mempercepat pengeringan .

6. Cavity Bottom
Dimensi : Ø 110 x 27
Material : Durral

Gambar 3.6
Cavity bottom adalah cetakan bagian bawah botol di dalamnya terdapat lubang dan sirip-sirip
pendinginan supaya mempercepat pengeringan dan menstabilkan panas yang ada dalam
cetakan
7. Support Nilon
Dimensi : 480x 60 x 30
Material : Nilon

Gambar 3.7
support nilon berada di posisi bawah backing plate dan berguna untuk menahan cavity
bottom , menahan cavity bushingside dan cavity pinside supaya cavity tersebut tidak bergeser
kebawah dan menghasilkan produk yang maksimal, support nilon ini bermaterial nilon

8. Support Spacer 1
Dimensi : Ø 110 x 35
Material : Durral

Gambar 3.8

9. Support Spacer 2
Dimensi : Ø 110 x 35
Material : Durral
Gambar 3.9
10. Support Spacer 3
Dimensi : Ø 50 x 89.5
Material : Durral

Gambar 3.10
11. Neck ( Strip Plate)
Dimensi : 120 x 70 x 4
Material :Stanless

Gambar 3.11
12. Bushing TLP
Dimensi : Ø 16 X 14
Material : Standart ACME

Gambar 3.12
13. PinTLP
Dimensi : Ø 16 x 20
Material : Standart ACME
Gambar 3.13
14. Insert BeCu
Dimensi : Ø 10.3 x 16.3
Material : Berillium Cpr

Gambar 3.14
3.3 PERAKITAN DESAIN KOMPONEN MOULD
Perakitan ( Assembly ) ialah suatu departemen yang memproses perakitan mould,
dimana bagian-bagian mold yang terpisah pada saat proses desain atau machining di satukan
(perakitan). Assembly merupakan proses akhir ( finishing) dari sistem pembuatan bagian-
bagian komponen yang sudah di buat melalui desain gambar maupun dari hasil produksi.
Berikut ini adalah simulasi bagian komponen yang di assembly dari proses desain :
1.

Gambar 3.15
Gambar di atas adalah gambar gabungan dari gambar cavity bushinside dan bottom support
gambar tersebut adalah simulasi sebelum peroses pembuatan machining dilakukan
2. Assembly Bottom Support Plate dengan Cavity Bottom
Gambar 3.16
3. Assembly Cavity Pinsidde dengan Backing Plate Bushing

Gambar 3.17
4. Assembly Cavity Bushingside dengan Backing Plate Bushing

Gambar 3.18
5.Perakitan mold total

Gambar 3.19
6. Perakitan terpisah
Support Spacer
Backing plate
backing plate
Insert BeCu
Support Nilon
Support Spacer
Support Spacer
Cavity
Support bottom
Bottom Support Plate
Gambar 3.20

7. Gambar botol

Gambar 3.21
3.4 TABEL DAFTAR BAGIAN MOULD

Preparation Material Mould Botol Minuman

Prepare Dibawah hanya untuk 1 Set


Qty Part Name Material Dimension Raw material Note
4 Cavity Bushingside Durral 70x120x204 75x125x210
4 Cavity Pinsidde Durral 70x120x205 75x125x211
4 Cavity Bottom Durral Ø110x27 Ø115x32
Backing Plate
1 Bushing Durral 30x290x540 30x290x541
Backing Plate
1 Pinside Durral 30x290x540 30x290x541
4 Spacer 1 Durral Ø110x35 Ø115x40
4 Spacer 2 Durral Ø50x89.5 Ø55x105
4 Spacer 3 Durral Ø110x35 Ø115x40
1 Support Bottom Durral 40x130x540 45x135x545
Berillium
4 Insert BeCu Cpr Ø10.3x16.3 Ø15x20
8 Neck Stainless 4x70x120 4x75x125 Strip Plate
4 Support Nilon Nilon 30x60x480 35x65x485
8 Taper Lock Pin Std.Acme Ø16x30 TLP-16 ACME
16 Seal O-Ring Std. Ø10x2
4 Seal O-Ring Std. Ø12x3
4 Seal O-Ring Std. Ø36x3
4 Seal O-Ring Std. Ø71x3
16 Dowel Pin Std. Ø6x10
8 Dowel Pin Std. Ø8x25
8 Dowel Pin Std. Ø8x30
16 Dowel Pin Std. Ø10x35
20 Screw Plug Std. 1/8" Bsp
15 Screw Plug Std. 3/8" Bsp
16 Plug Brass Ø16x10 Ø20x15
24 Baut L Kontersang Std. M5x12
4 Baut L Std. M5x10
16 Baut L Std. M5x15
16 Baut L Std. M5x30
64 Baut L Std. M8x35
16 Baut L Std. M8x40

3.5 PROSES PRODUKSI


3.5.1. ENGINERING
1. CAD DEPARTEMEN
Proses desain gambar komponen mold atau komponen yang lain dengan menggunakan
bantuan program computer disingkat CAD. kemampuan sistem CAD ini berfungsi untuk
langkah pembuatan gambar sket 2D dan 3D dengan cara pengoperasian program
komputerisasi.
2. CAM DEPARTEMEN
CAM adalah penulisan kode CNC dan program yang dapat membuat simulasi sebelum
benda mesin CNC beroperasi. proses desain menggunakan feature based design, yang
kemudian dari fitur-fitur yang ada diterjemahkan ke dalam kode CNC. Kode CNC yang
dihasilkan dapat langsung dikirim ke mesin milling dengan software komunikasi serial yang
dapat dikembangkan.

3.5.2. PROSES PERMESINAN


Proses permesinan terbagi menjadi 3 Departemen yaitu :
 CNC Departemen
 EDM Departemen
 Convensional Devartemen
1. CNC DEPAREMEN
CNC adalah singkatan dari “computer numerically control” yaitu sejenin peralatan
elektronik yang menggunakan angka-angka dan huruf yang kemudian memproses dan
menghitungnya serta di teruskan menjadi perintah sebagai pengendali terhadap gerakan suatu
unit peralatan permesinan.
CNC adalah mesin yang menggunakan untuk mengontrol otomatis dalam dunia
Industri. Mesin ini berfungsi untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain yang dipergunakan.
Dengan kata lain kita memerlukan operator yang banyak untuk mengoperasikan beberapa
mesin yang ada. CNC telah banyak dipergunakan dalam Industri logam. Dalam kondisi ini,
CNC diergunakan untuk mengontrol system mekanis mesin-mesin perkakas dan pemoongan
logam. jadi seberapa tebal dan panjangnya potongan logam yang dihasilkan oleh mesin
pemotong logam, dapat di atur oleh mesin CNC. Keunggulan mesin CNC adalah
kemudahannya untuk deprogram sesuai dengan kebutuhan .
2. EDM DEPARTEMEN
Rlectrical Discharge Machine (EDM) merupakan salah satu proses permesinan non
konvensional yang berbasis computer sebagai pengendali utamanya. Dimana EDM
digunakan untukmembuat rongga cetakan yang memiliki kontur yang komleks dan
kepresisian yang tinggi. salah satu produk yang sering dikerjakan oleh mesin EDM adalah
dies dan mould yang memiliki kekerasan yang tinggi. peranan dies dan mold pada proses
manufaktur seperti pengecoran dan lain-lain sangatlah berpengaruh terutama pada kualitas
ketepatan dimensi, kepresisian dan kekerasan permukaan dies atau mold.
3. KONVENSIONAL DEPARTEMEN
A. BUBUT
Mesin bubut adalah mesin yang gerak ptongannya merupakan gerak translasi yang
dilakukan oleh pahat ( cutter)oleh benda kerja. Benda kerja yang dipasang pada spindle
sementara pahat di pasang oleh pemegangnya. Kedalam potongan yang diterapkan dengan
caramenggeser pahat melalui sekala pemutar, gerak makan di atur dengan pengatur pada
rumah roda gigi. Panjang langkah pemotongan di atur sesuai dengan panjang benda kerja di
tambah dengan jarak pengawalan dan jarak pengakhiran.
B. MILLING
Mesin freis adalah mesin perkakas dengan gerak utama berputar (pisau berputar) pada
sumbu yang tetap, dan benda kerja bergerak mengeliligi cutter. Freis adalah mesin yang
kompleks baik dari segi hasil maupun dari pengoperasianya. untuk itu sebelum
mengoperasikan mesin maka harus :
 kita harus memahami gambar kerja
 menentukan karakteristik bahan yang akan dikerkjakan
 menetapkan kualitas hasil penyayatan
 menentukan geometri cutter yang digunakan
 matapkan alat bantu yang akan digunakan
Dua jenis utama pahat freis ( milling cutter) adalah pahat freis selubung atau mantel
(slab milling cutter) dan pahat freis muka (face milling cutter), pahat freis termasuk pahat
bermata potong jamak dengan jumlah mata potong sama dengan jumlah freis (Z). sesuai
dengan jenis pahat yang digunakn dua macam cara yaitu selubung sejajar permukaan benda
kerja, dan mengefreis tegak (face milling) dengan sumbu putaran ahat freis muka tegak lurus
permukaan benda kerja.
C. DRILLING
Fungsi utama mesin gerudi ialah untuk menggerudi lubang, disamping itu ia juga
digunakan untuk kerja-kerja seperti melubang dalam dan merataka perukaan suatu benda.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari kesimpulan pembahasan tersebut adalah desain merupakan suatu bentuk goresan
gambar yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan
produk selanjutnya.Metode membuat desain adalah sebuah bentuk alami dasar dari
komunikasi ide-ide yang umum.Dalam dunia permesinan penemuan-penemuan baru dalam
bidang permesinan seperti mesin-mesin otomatis mempermudah kerja manusia. Pada
awalnya penemuan itu tercipta dalam pikiran ilmuwan yang ahli dalam bidang permesinan.
Suatu mesin, struktur atau sistem baru harus ada dalam pemikiran insinyur atau pembuata
rencana sebelum bisa menjadi kenyataan.
Di Indonesia kebutuhan pasar dalam pembuatan molding sangatlah besar, namun dilihat
dari perusahaan mold di Indonesia sangat sedikit dan teknologi yang di pakainya masih
terbatas. Dengan adanya PT.Tooling System Manufacturing di harapkan mampu melayani
permintaan pasar, khususnya di Indonesia. teknologi yang di pakai dalam pembuatan mold
harus berteknologi tinggi baik dari factor sumber daya manusia yang menunjang peralatan
atau pun mesin yang di gunakan.
Pembuatan mold di mulai dari pembuatan modeling ( bentuk gambar ) yang di ingin
kan, di sini peran CAD / CAM sangat di butuhkan model yang sudah di rancang ini
kemudian di ubah menjadi kode / sandi dalam bentuk program yang kemudian data program
tersebut di transfer ke mesin CNC. sesuai dengan data tersebut mesin berjalan sesuai
perintah. Setelah selesai proses pembuatan lalu sesuai alur proses produksi barang ini ke QC
departemen untuk di cek ukuran, bentuk dan dimensinya sesuai perintah gambar kerja.
Assembly melakukan proses penyelesaian anatara cavity dan core atau yang di
namakan dengan matching hal ini di lakukan agar pembentukan yang dihasilkan bagus dan
presisi. setelah selesai kemudian cavity melalui proses polishing agar bentuk performance
produk yang di hasilkan terlihat bagus dan menarik konsumen.
Dengan adanya perusahaan ini di harapkan mampu meningkatkan sumber daya
manusia Indonesi. Dan berharap mampu bersaing dengan SDM asing dalam menghadapi
tantangan globalisasi
4.2 SARAN
Seorang sarjana teknik mesin harus mampu menuangkan ide-ide ciptaannya ke dalam
gambar-gambar. Dapat dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar (graphic
language) di samping itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu memberi contoh cara
mengerjakan, langkah-langkah kerja atau proses pembuatan mesin kreasinya.
Peralatan dalam pembentukan mold di PT. Tooling System Manufacturing sangatlah
berkualitas kerena di dukung oleh mesin-mesin canggih berteknologi tinggi seperti mesin
CNC, mesin EDM mesin Milling juga mesin yang lainnya, tetapi dalam proses pengerjaan
assembly masih menggunakan tenaga manusia/manual.
penulis menginginkan adanya sesuatu mesin yang dapat melaukukan proses perakitan
(assembly) mold secara otomatis atau suatu alat yang dapat mempercepet proses pengerjaan
ini, karena peruses perakitan (assembly) membutuhkan tenaga yang besar dan ketelitian yang
cermat .
penulis berharap adanya sesuatu terobosan dunia industry khususnya dalam industry
dalam pembuatan mold terutama dalam proses perakitan yaitu yang sebelumnya
menghunakan tenaga manusia dapat di ubah dengan menggunakan mesin atau alat banatu
lainnya yang memudahkan proses pengerjaan.

Вам также может понравиться