Вы находитесь на странице: 1из 6

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Relationship Between Supervision Of The Head Room And Job Satisfaction


Of Nurses Organizerin The Hospital Roomat Sultan Agung Islamic Hospital
Semarang

Mahilda Rahmawati
Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

ABSTRAK
Latar Belakang: Supervisor dalam merancang pekerjaan perlu memperhatikan
berbagai kebutuhan manusia seutuhnya yang harus dipenuhi. Sistem supervisi
klinik kepala ruang yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan kepuasan
kerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara supervisi
kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang.
Motode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuanitatif dengan desain
penelitian deskriptif menggunakan rancangan cross sectional. Pengumpulan data
dilakukan menggunakan kuesioner dengan populasi sebanyak 149. Jumlah
responden sebanyak 108 diambil dengan menggunakan teknik pengambilan data
proportionate random sampling. Data yang diperoleh di olah secara statistik
menggunakan rumus chi square.
Hasil: Berdasarkan hasil analisa bahwa dari 108 responden penelitian,
menunjukkan bahwa pendidikan perawat yang banyak adalah D3 keperawatan
94,4%, umur perawat yang banyak menurut kategori 20-30 tahun sebanyak
75,9%, masa kerja perawat yang banyak dengan kategori 6-10 tahun sebanyak
40,7%, jenis kelamin perawat yang banyak adalah perempuan sebanyak 83,3%,
supervisi kepala ruang baik sebanyak 75,9%, kepuasan kerja perawat pelaksana
puas sebanyak 71,3%. Ada hubungan antara supervisi kepala ruang dengan
kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Sult
Agung Semarang (p value=0,007) dengan tingkat keeratan hubungan sedang (r =
0.561).
Simpulan: ada hubungan antara supervisi kepala ruang dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana.

Kata kunci : Supervisi, Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana


Daftar pustaka : 45 (1996-2013)
ABSTRACT
Background: Supervisor in designing works need to consider the full range of
human needs that must be fullfiled. Clinical supervision system that is run by the
head of the right space can increase the job satisfaction of nurses. The purpose of
this study was to find out the relationship between supervision of head room and
job satisfaction of nurses organizer at Sultan Agung Islamic Hospital Semarang.
Methods: This study was a quanitatif study which used descriptive research
design using cross-sectional design. The data was collected by using questionnaire
with population as many as 149. The number of respondents were 108 taken by
using proportionate random sampling. The data obtained which was processed
statistically by using chi-square formula.
Results: Based on the results of the 108 respondents, it showed there were many
nursesof educational background of D3 94.4%, which rangedof nurses aged were
20-30 years old by categorizing as many as 75.9%, which working period of
nursing by category 6-10 years were 40.7%, the gender of nurses mostly found
were woman those were 83.3%, better supervision of the head space was 75.9%,
job satisfaction of nurses were satisfied as many as 71.3%. There was a
relationship between supervision of head space and job satisfaction of nurses
organizer in the hospital room at Sultan Agung Islamic hospital Semarang (p
value = 0.007) with the relationship of moderate level (r = 0561).
Conclusion: There was a relationship between supervision of head room and job
satisfaction of nurses organizer.

Keywords : Supervision, Job Satisfaction of Nurses Assosiate.


Bibliographies : 45 (1996-2013).
PENDAHULUAN oleh Zachliherni (2010) hubungan
Rumah sakit merupakan tatanan supervisi kepala ruang dengan kepuasan
pemberi jasa layanan kesehatan yang kerja perawat pelaksana di instalasi rawat
memiliki peran strategis dalam upaya inap B RSUP Dr Kariadi Semarang,
meningkatkan derajat kesehatan menunjukkan terdapatnya hubungan
masyarakat di Indonesia. Mutu pelayanan antara ketrampilan, kompetensi
keperawatan sebagai indikator kualitas supervisor dengan kepuasan kerja
pelayanan kesehatan menjadi salah satu perawat pelaksana.
faktor penentu citra institusi pelayanan Beberapa penelitian di atas,
kesehatan dimata masyarakat (Nursalam, menyimpulkan salah satu variabel yang
2011). mempengaruhi kepuasan kerja adalah
Pelayanan keperawatan yang supervisi. Penerapan supervisi yang tepat
berkualitas merupakan layanan akan menyebabkan perawat pelaksana
keperawatan yang selalu berupaya merasa diterima, dihargai, dan dilibatkan,
memenuhi harapan pasien sehingga sehingga timbul komitmen yang tinggi
pasien akan selalu puas terhadap untuk memajukan pelayanan
pelayanan yang diberikan oleh seorang keperawatan.
perawat. Pengelolaan pelayanan Hasil observasi peneliti di Rumah
keperawatan membutuhkan sistem Sakit Islam Sultan Agung Semarang
manajerial keperawatan yang tepat untuk kurang lebih tiga hari dari tanggal 7-9
mengarahkan seluruh sumber daya oktober 2014 dan pengalaman praktik
keperawatan dalam menghasilkan clinical exposure dua tentang supervisi
pelayanan keperawatan yang prima dan kepala ruang didapatkan bahwa dua
berkualitas (Nursalam, 2011). kepala ruang dari 10 kepala ruang saat
Admosudiro (1982, dalam Kuntoro, melakukan pengarahan kepada staf
2010) mengatakan supervisi merupakan kurang komunikasi terapeutik sehingga
suatu pengamatan atau pengawasan menyebabkan staf kurang mengerti saat
secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pengarahan dan bimbingan.
pekerjaan yang bersifat rutin. Seorang Beberapa kepala ruang jarang mengawasi
supervisor dalam merancang pekerjaan stafnya saat bekerja, karena saat jam
perlu memperhatikan berbagai kebutuhan bekerja sering ditinggal dan hampir setiap
manusia seutuhnya yang harus dipenuhi. hari. Sistem pengorganisasian sudah
Kebutuhan yang dimaksud meliputi cukup baik karena setiap ruangan
otonomi dalam pelaksanaan tugas, variasi biasanya dibagi menjadi dua tim dalam
tugas, identitas tugas, pentingnya melakukan asuhan keperawatan, begitu
pekerjaan seseorang, dan umpan balik. pula dengan sistem penjadwalan sudah
Pemberian kebebasan memutuskan baik namun ada beberapa perawat yang
sendiri cara penyelesaian pekerjaan akan sering berganti sift dengan temannya
menimbulkan rasa tanggung jawab dan tanpa seizin dari kepala ruang dan kepala
tingkat kepuasan kerja yang tinggi ruang tidak tahu bila stafnya melakukan
(Siagian, 2009). pergantian sift, hal tersebut menandakan
Hasil penelitian Tampilang, Tuda, bahwa kepala ruang kurang teliti dalam
dan Warouw (2013) hubungan supervisi mengecek jadwal stafnya.
kepala ruangan dengan kepuasan perawat Hasil observasi mengenai kepuasan
pelaksana di RSUD Liunkendage Tahuna kerja perawat pelaksana pada tanggal 7-9
dengan jumlah sample 69 perawat, Oktober 2014 didapatkan bahwa
menunjukkan terdapatnya hubungan yang beberapa perawat pelaksana terlihat tidak
signifikan antara supervisi kepala ruang nyaman ketika ada kepala ruang, mereka
dengan kepuasan kerja perawat merasa lebih bebas saat kepala ruang
pelaksana. Penelitian sejenis dilakukan tidak berada di ruangan. Beberapa
perawat ada yang kurang baik dalam
hubungan antar karyawan karena saat HASIL DAN PEMBAHASAN
satu sift mereka tidak teguran dan saling Penelitian ini terdapat berbagai
cuek. Hal tersebut membuktikan bahwa macam karakteristik responden yang
peran kepala ruang dalam memecahkan diteliti meliputi umur dan jenis kelamin.
masalah antar karyawan belum optimal. Adapun hasil uji dari setiap karakteristik
Hasil survey yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah :
peneliti di Rumah Sakit Islam Sultan 1. Umur
Agung Semarang pada 7 Oktober 2014 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden
menggunakan kuesioner dengan 10 berdasarkan umur perawat Di RSI Sultan
Agung Semarang Bulan Maret 2015 (N=108)
perawat pelaksana menyatakan sebanyak
enam perawat (60%) merasa puas dan Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
empat perawat (40%) kurang puas. (Tahun)
Perawat merasa kurang puas terhadap 20-30 92 85.2
31-40 16 14.8
kegiatan supervisi karena perawat
Total 108 100.0
menganggap kepala ruang kurang
memberikan dukungan bekerja dan solusi
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah
dari suatu permasalahan yang ditemui.
responden lebih banyak dalam penelitian
Serta dalam hal manajemen dan
ini adalah dengan rentang umur 20-30
kebijakan sumber daya manusia perawat
tahun dibandingkan rentang umur 30-40
merasa tidak dilibatkan dalam
tahun yaitu sebanyak 92 responden
pengambilan keputusan demi kebaikan
(85.2%).
pasien.
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden
peneliti merasa tertarik untuk meneliti berdasarkan jenis kelamin perawat Di RSI
“Hubungan antara supervisi kepala ruang Sultan Agung Semarang Bulan Maret 2015
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (N=108)
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Sultan Agung Semarang”.
Laki-laki 30 27.8
Perempuan 78 72.2
METODE PENELITIAN Total 108 100.0
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain
Tabel 4.2 menjelaskan bahwa jumlah
penelitian deskriptif menggunakan
responden lebih banyak dalam penelitian
rancangan cross sectional.
ini adalah berjenis kelamin perempuan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dibandingkan laki-laki sebanyak 78
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit
responden (72.2%).
Islam Sultan Agung Semarang yang
3. Masa Kerja
berjumlah 149 perawat. Dengan kriteria Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden
inklusi sampel sebagai berikut : berdasarkan masa kerja perawat Di RSI
1) Perawat pelaksana yang bekerja pada Sultan Agung Semarang Bulan Maret 2015
unit rawat inap. (N=108)
2) Perawat yang bersedia menjadi
responden. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Metode pengambilan sampel yang Laki-laki 30 27.8
digunakan yaitu probability sampling Perempuan 78 72.2
dengan tehnik proportionate random Total 108 100.0
sampling dan uji dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik parametrik (uji Tabel 4.3 menjelaskan bahwa jumlah
chi square ). responden terbanyak dengan masa kerja
1-5 tahun sebanyak 62 responden
(57.4%), sedangkan responden terkecil Variabel Frekuensi Prosentase
dengan masa kerja >10 tahun sebanyak 2 (f) (%)
Kepuasan Kerja
responden (1.9%). Perawat
4. Pendidikan Terakhir Pelaksana 77 71.3
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden - Puas 22 20.4
berdasarkan pendidikan perawat Di RSI - Cukup 9 8.3
Sultan Agung Semarang Bulan Maret 2015 - Tidak Puas
(N=108) Total 108 100,0

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%) Tabel 4.6 diatas dapat diketahui tabel
S1+Ners 14 13
tersebut juga menunjukkan hasil bahwa
D3 94 87 dari 108 responden di dapatkan kepuasan
Total 108 100.0 kerja perawat terbanyak dengan kategori
puas sebanyak 77 (71.3%), yang cukup
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa jumlah sebanyak 22 responden (20.4%) dan
responden lebih banyak dalam penelitian kepuasan kerja perawat terkecil dengan
ini adalah responden yang berpendidikan kategori tidak puas sebanyak 9 responden
D3 dibandingkan berpendidikan S1 (8.3%).
sebanyak 94 responden (87%). Hasil uji bivariat meliputi :
Hasil uji univariat meliputi : 1. Uji Chi Square
1. Supervisi Kepala Ruang
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Kepuasan Kerja P Gam
Total
Berdasarkan Supervisi Kepala Ruang Di RSI Super- Perawat Pelaksana value ma
Sultan Agung Semarang Bulan Maret 2015 visi Cukup
(N=108) Kepala Puas puas+tid
Ruang ak puas
Variabel Frekuensi Prosentase F % F % F %
(f) (%) Baik 64 78 18 22 82 100
Sedang 13 50 13 50 26 100 .561
Supervisi Kepala .007
+buruk
Ruang
- Baik 82 75.9
- Sedang 18 16.7 Setelah uji chisquare tidak dapat
- Buruk 8 7.4 digunakan pada penelitian ini maka uji
Total 108 100,0 selanjutnya menggunakan uji alternatif
yaitu uji fisher exact dengan hasil p-value
Tabel 4.5 di atas dapat diketahui 0,007 seperti yang terlihat pada tabel 4.8,
bahwa sebagian besar supervisi kepala sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
ruang yang menjadi responden dalam hubungan antara supervisi kepala ruang
kategori baik mempunyai jumlah dengan kepuasan kerja perawat pelaksana
terbanyak yaitu 82 responden (75.9%), di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam
yang sedang sebanyak 18 responden Sultan Agung Semarang karena hasil p
(16,7%) dan untuk supervisi kepala ruang value < 0,05. sedangkan koefisien
kategori buruk mempunyai jumlah correlation (Gamma) antara kedua
terkecil yaitu 8 responden (7,4%). variabel yaitu 0,561, artinya keeratan
2. Kepuasan kerja perawat pelaksana antara kedua variabel sedang, yang mana
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden
kenaikan nilai Y diikuti dengan kenaikan
Berdasarkan Kepuasan kerja perawat
pelaksana Di RSI Sultan Agung Semarang nilai X. Berarti semakin baik supervisi
Bulan Maret 2015 (N=108) kepala ruang maka semakin tinggi pula
kepuasan kerja perawat pelaksana,
semakin rendah supervisi kepala ruang
maka semakin rendah pula kepuasan
kerja perawat pelaksana
SIMPULAN perawat pelaksana yang diharapkan
1. Karakteristik responden di ruang rawat akan berdampak terhadap peningkatan
inap Rumah Sakit Islam Sultan mutu asuhan keperawatan.
Agung Semarang kategori umur 3. Bagi Mayarakat
terbanyak pada rentang 20-30 tahun Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebanyak 92 (85.2%), kategori jenis meningkatkan kepuasan kerja perawat
kelamin terbanyak berjenis kelamin pelaksana sehingga kinerja perawat
perempuan sebanyak 78 (72.2%), semakin baik dengan demikian
kategori masa kerja terbanyak pada masyarakat dalam hal ini sebagai
rentang masa kerja 1-5 tahun sebanyak pasien dapat memperoleh pelayanan
62 (57.4%), dan kategori pendidikan yang terbaik sehingga kepuasan pasien
terbanyak berpendidikan D3 dapat tercapai.
keperawatan sebanyak 94 (87%).
2. Supervisi kepala ruang di ruang rawat DAFTAR PUSTAKA
inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang terbanyak adalah supervisi
kepala ruang dengan kategori baik Kuntoro, A. (2010). Buku ajar
sebanyak 82 (75.9%). manajemen keperawatan. Yogyakarta:
3. Kepuasan kerja perawat pelaksana di Nuha Medika.
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang terbanyak Nursalam. (2011). Manajemen
adalah kepuasan kerja perawat keperawatan aplikasi dalam praktik
pelaksana dengan kategori puas keperawatan professional (edisi 3).
sebanyak 77 (71.3%). Jakarta: Salemba Medika.
4. Ada hubungan antara supervisi kepala
ruang dengan kepuasan kerja perawat Siagian, S.P. (2009). Manajemen sumber
pelaksana di ruang rawat inap Rumah daya manusia. Jakarta: PT Bumi
Sakit Islam Sultan Agung Semarang Aksara.
dengan hasil p-value 0,007.
Tampilang, R.M., Tuda, J.S.B., Warouw,
SARAN H. (2013). Hubungan supervisi kepala
Hasil pembahasan diatas, disampaikan ruangan dengan kepuasan perawat
saran sebagai berikut: pelaksana di RSUD Liunkendage
1. Bagi Profesi Keperawatan Tahuna jurnal e-NERS volume 1, 21-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat 26. Universitas Sam Ratulangi
memberikan masukan bagi profesi Manado. http://ejournal.unsrat.
perawat dan sebagai refrensi untuk ac.id/index .php/ eners/article/
memotivasi kepala ruang dalam download/ 1763/1403. Diunduh 8
melakukan supervisi sehingga dapat Agustus 2014.
meningkatkan kepuasan kerja perawat
pelaksana dan menghasilkan kinerja Zachliherni, Z. (2010). Hubungan
perawat yang optimal. supervisi kepala ruangan dengan
2. Bagi Institusi kepuasan kerja perawat pelaksana di
Hasil penelitian ini diharapkan dapat instalasi rawat inap B RSUP Dr
dijadikan sebagai bahan rumusan Kariadi Semarang. Universitas
perencanaan supervisi dalam Muhamadiyah Semarang.
menentukan kebijakan terkait dengan http://digilib. unimus. ac.id. Diunduh
fungsi manajemen ruangan khusunya 18 September 2014.
peran supervisi kepala ruang dalam
upaya meningkatkan kepuasan kerja

Вам также может понравиться