Вы находитесь на странице: 1из 5

KERANGKA ACUAN

PELACAKAN IBU HAMIL RESTI

I. Pendahuluan
Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta
mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini
diutamakan pada kegiatan pokok di mana salah satunya adalah peningkatan deteksi dini
faktor resiko dan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat. Deteksi
dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu
hamil yang diduga mempunyai resiko dan komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan
proses Reproduksi yang normal, tetapi tetap mempunyai resiko untuk terjadinya
komplikasi. Untuk deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang adanya
faktor resiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin, merupakan
kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya
(Depkes, 2003).
Kematian Ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode
42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat sebab semua yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan /
cedera.
Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan
(28%), eklamsia (24%), dan Infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu antara
lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan
(40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko terjadinya kematian
ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin
PWS tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), eklampsia
(20%), infeksi (7%) dan lain - lain (33%).

Buku KIA salah satu alat deteksi dini resiko tinggi ibu hamil. Cakupan deteksi dini
resiko tinggi. Selain itu data sasaran juga dapat diperoleh dengan mengumpulkan data yang
berasal dari bidan poskesdes, kader posyandu, dan masyarakat. Pelayanan KIA di catat
dalam kartu ibu, kohort ibu dan kantong persalinan. Pencatatan harus dilakukan segera
setelah bidan melakukan pelayanan, karena diperlukan untuk memantau secara terus
menerus kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu.
Kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil merupakan salah satu upaya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tugas kader kesehatan dalam deteksi dini ibu
hamil faktor resiko dengan indikator : mengidentifikasi ibu hamil, penyuluhan/konseling
selama kehamilan serta melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan (Puskesmas/Rumash Sakit)
sesuai resiko yang ditemukan.

II. Defenisi
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar
dari biasanya (baik bagi ibu meupun bayinya) akan terjadinya penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan.

1) Batasan Faktor Resiko / Masalah


 Ada Potensi Gawat Darurat / APGO ( kehamilan yang perlu diwaspadai ) :
 Primi muda
 Primi tua
 Grande Multi
 Tinggi badan 145 cm atau kurang
 Riwayat Obstetrik Jelek (ROJ)
 Ada Gawat Darurat Obstetri / AGDO (Ada ancaman nyawa ibu dan bayi) :
 Perdarahan Ante Partum
 Plasenta Previa Plasenta melekat dibawah rahim dan menutupi sebagian /
seluruh mulut rahim
 Solusio Plasenta
 Plasenta sebagian atau seluruhnya lepas dari tempatnya. Biasanya disebabkan
karena trauma / kecelakaan, tekanan darah tinggi atau pre-eklamsia, maka
terjadi perdarahan pada tempat melekat plasenta. Akibat perdarahan, dapat
menyebabkan adanya penumpukan darah beku dibelakang plasenta.
 Ada Gawat Obstetri / AGO (tanda bahaya pada saat kehamilan persalinan dan
nifas)
 Anemia
 Pre-eklamsi
 Letak Lintang

III. Langkah-langkah Pencegahan


Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga
kesehatan. Untuk d eteksi dini faktor resiko maka pada semua ibu hamil perlu dilakukan
skrining antenatal. Untuk itu periksa ibu hamil paling sedikit dilakukan 4 kali selama
kehamilan :
a. Satu kali pada triwulan I (KI)
b. Satu kali pada triwulan II
c. Dua kali pada triwulan III (K4) (Poedji Rochjati, 2003)

Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi


KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang
kondisi ibu hamil dan masalahnya. (Poedji Rochjati, 2003)

IV. Tujuan
Tujuan Umum :
Terpantaunya cakupan Ib u Hamil dan Ibu Hamil dengan Resiko dan mutu pelayanan
KIA secara terus menerus diwilayah kerja Puskesmas Muara Batun.
Tujuan Khusus :
1. Memantau pelayanan KIA secara individu melalui Kohort
2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur
(bulanan) dan terus menerus.
3. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan
yang potensial untuk digunakan
4. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran ibu hamil dengan
resiko tinggi
5. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalian dan nifas tanpa trauma
fisik maupun mental yang merugikan
6. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental
7. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya
8. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga
berencana setelah kelahiran bayinya. (Poedji Rochjati, 2003)
V. Penanganan
a. Pengakuan diagnosis kehamilan dan janin dengan resiko tinggi adalah :
b. Melakukan anamnesis yang intensif (baik)
c. Melakukan pemeriksaan penunjang seperti :
 Pemeriksaan laboratorium
 pemeriksaan lab yang dianggap perlu
d. Berdasarkan waktu, keadaan resiko tinggi ditetapkan pada :
 Menjaga kehamilan
 Saat hamil muda
 Saat hamil pertengahan
 Saat trimester III
 Saat persalinan/pasca partus
e. Pengawasan antenatal bertujuan untuk menegakkan secara dini resiko tinggi
f. Apakah kehamilan berjalan dengan baik
g. Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin
h. Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin
i. Jika diperlukan terminasi kehamilan :
 Apakah terminas i untuk menyelamatkan ibu
 Apakah janin dapat hidup di luar kandungan
 Bagaimana tehnik terminasi kehamilan sehingga tidak menambah penyakit ibu
atau janin

VI. Pelaporan Hasil Kunjungan Rumah


Terdiri dari :
1. Identitas Pasien dan Keluarga
2. Profil Keluarga yang tinggal satu rumah
3. Resume penyakit dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan
4. Pemeriksaan Fisik
5. Diagnosa Kerja
6. Rencana pelaksanaan
7. Hasil pelaksanaan medis
8. Tabel permasalahan pasien
9. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
10. Identifikasi lingkungan rumah
11. Pembinaan dan hasil kegiata
12. Kesimpulan pembinaan keluarga

VII. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah seluruh ibu hamil d i wilayah kerja Puskesmas Muara Batun

VIII. Jadwal, Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal pelaksanaan dilakukan pada saat Pendataan Ibu Hamil pada bulan sekaligus
menjaring Ibu Hamil dengan Resiko.
IX. Rencana Pembiayaan
X. Dana BOK 2018 dengan perincian biaya sebagai berikut : 2 kali 2 Org X 12 desa X
75.000 = 3.600.000

XI. Jadwal Kegiatan

No Sasaran Lokasi Petugas Jam Tanggal

1 Ibu Hamil Muara Batun Sri Istiana, Eka Ria 10.00 WIB 2 Mei 2018,
Yang Santi 4 September 2018
Beresiko
Tinggi
2 Ibu Hamil Lingkis Sri Istiana, Indria 10.00 WIB 3 Mei 2018,
Yang Rahma Y 5 September 2018
Beresiko
Tinggi
3 Ibu Hamil Talang Sri Istiana, Darlin 10.00 WIB 8 Mei 2018,
Yang Cempedak 6 September 2018
Beresiko
Tinggi
4 Ibu Hamil Lubuk Ketepeng Sri Istiana, Relawati 10.00 WIB 12 Mei 2018,
Yang 12 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
5 Ibu Hamil Tanjung Aur Sri Istiana, Eka Ria 10.00 WIB 17 Mei 2018,
Yang Santi 13 September
Beresiko
Tinggi
6 Ibu Hamil Terusan Jawa Sri Istiana, Indria 10.00 WIB 19 Mei 2018,
Yang Rahma Y 15 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
7 Ibu Hamil Suka Darma Sri Istiana, Darlin 10.00 WIB 22 Mei 2018,
Yang 18 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
8 Ibu Hamil Tanjung Ali Sri Istiana, Relawati 10.00 WIB 24 Mei 2018,
Yang 19 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
9 Ibu Hamil Ulak Tembaga Sri Istiana, Eka Ria 10.00 WIB 26 Mei 2018,
Yang Santi 20 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
10 Ibu Hamil Pedu Sri Istiana, Indria 10.00 WIB 30 Mei 2018,
Yang Rahma Y 22 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
11 Ibu Hamil Simpang Empat Sri Istiana, Darlin 10.00 WIB 15 Mei 2018,
Yang 23 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
12 Ibu Hamil Batun Baru Sri Istiana, Relawati 10.00 WIB 31 Mei 2018,
Yang 26 Septeber 2018
Beresiko
Tinggi
XII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Evaluasi tiap bulan setelah melaksanakan tenugas
2. Pelaksanaan kegiatan adalah Bidan di Puskesmas Muara Batun
3. Pelaporan dibuat sesudah pendataan ibu hamil dan penjaringan ibu hamil dengan
resiko
4. Laporan ditunjukan kepada Pimpinan Puskesmas Muara Batun

XIII. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun
waktu 1 bulan setelah kegiatan.

Вам также может понравиться