Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol (case

control) yaitu penelitian survei analitik yang mempelajari hubungan

antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara

membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan

status paparannya. Adapun bentuk rancangannya sebagai berikut

(Riwidigdo, 2013) :

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wani,
Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala pada bulan Februari 2018.

35
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
1. Populasi Kasus
Populasi kasus pada penelitian ini adalah seluruh
penderita yang dinyatakan tuberkulosis paru BTA + yang
datang ke puskesmas dan bertempat tinggal diwilayah
Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala dan tercatat di
register TB UPK Puskesmas Wani pada periode Januari sampai
Desember 2017 sebanyak 19 orang.
2. Populasi Kontrol
Semua orang yang dinyatakan tidak menderita TB Paru
yang bertempat tinggal di diwilayah Kecamatan Tanantovea
Kabupaten Donggala dan tidak tinggal serumah dengan kasus
dalam hal ini sebagai kontrol yaitu orang terdekat dari
penderita kasus yang bermukim di sekitar rumah penderita TB
paru yang tidak menderita TB paru.
3.3.2. Sampel
A. Jumlah sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan seluruh
populasi (total sampling), yaitu seluruh populasi dijadikan sampel
sebanyak 19 orang. Dengan perbandingan antara kasus : kontrol =
1:1, dimana sampel terdiri dari 19 responden sebagai kelompok
kasus dan 19 responden sebagai kelompok kontrol, sehingga
jumlah sampel secara keseluruhan adalah 38 sampel.
B. Teknik/cara pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel kasus dalam penelitian ini adalah
menggunakan total sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden
atau sampel.
C. Kriteria sampel

1) Kriteria Inklusi
a) Kelompok kasus : Seluruh penderita TB Paru yang
berusia > 15 tahun dan dinyatakan dengan BTA + yang

36
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wani
tahun 2017
b) Kelompok kontrol : orang terdekat dari penderita kasus
yang bermukim di sekitar rumah penderita TB paru yang
tidak menderita TB paru dan memiliki kondisi
lingkungan yang sama dengan penderita TB paru.
2) Kriteria Ekslusi
Penderita TB Paru BTA + yang dicurigai TB Ekstra Paru
dan telah pindah dari wilayah kerja Puskesmas Puskesmas
Wani tahun 2017.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian


1. Kejadian tuberkulosis paru
A. Definidi Operasional (DO): penderita yang dinyatakan tuberculosis
paru (BTA +) oleh Puskesmas dan tercatat di register TB UPK
Puskesmas Wani tahun 2017.
B. Cara ukur: rekam medis
C. Hasil ukur: 0. Kasus, 1. Kontrol
D. Skala ukur: nominal
2. Ventilasi
A. DO: Lubang hawa berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara
dan menjaga aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak memenuhi syarat, luas ventilasi <10% luas lantai
1. memenuhi syarat, luas ventilasi ≥10% luas lantai
D. Skala ukur: nominal

3. Pencahayaan
A. DO: Besarnya cahaya yang bersumber dari matahari yang
memungkinkan cahaya matahari masuk melalui lubang angin, jendela,
genteng kaca dan pintu ke dalam rumah
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak memenuhi syarat, <60 lux 1. memenuhi syarat,
≥10 60 lux
D. Skala ukur: nominal
4. Kelembaban
A. DO: Kelembaban udara dalam rumah responden yang dihitung sehat
presentase kandungan jumlah air dalam ruangan.

37
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak memenuhi syarat, kelembaban ruangan <40%
atau >70%, 1. memenuhi syarat, kelembaban ruangan 40% - 70%.
D. Skala ukur: nominal
5. Kepadatan hunian
A. DO: perbandingan antara luas ruangan yang tersedia dengan jumlah
anggota keluarga yang berada dalam rumah pasien.
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak memenuhi syarat, <10 m2 1. memenuhi syarat,
≥10 m2
D. Skala ukur: nominal
6. Jenis lantai
A. DO: konstruksi lantai rumah
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak standar, sebagaian atau seluruh lantai rumah
adalah tanah 1. standar, sebagaian atau seluruh lantai rumah
diplester/ubin atau keramik
D. Skala ukur: nominal
7. Jenis dinding
A. DO: konstruksi dinding rumah
B. Cara ukur: data rumah sehat program promosi kesehatan
C. Hasil ukur: 0. Tidak standar, konstruksi lembab (batu bata tidak
diplester, anyaman bambu, papan tidak 1. Standar, konstruksi tidak
lembab (tembok, bata/batu yang diplester, papan
D. Skala ukur: nominal

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah rekam medik dan
laporan rumah sehat program promosi kesehatan di Puskesmas Wani,
Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.

3.6 Pengumpulan Data


1. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder berupa register
TB di Puskesmas Wani dan Laporan Rumah Sehat Program Promosi
Kesehatan tahun 2017.
2. Cara Pengumpulan Data

38
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan
melakukan pencatatan rekam medik pasien TB dan laporan rumah
sehat program promosi kesehatan Dalam pelaksanaan pengumpulan
data ini dibantu oleh petugas puskesmas yaitu petugas pengelolaan
program TB Paru dan petugas kesehatan lingkungan puskesmas
Wani.

3.7 Pengolahan Data


Penelitian ini melakukan pengolahan data dengan menggunakan
rumus Chi-square, pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Editing data, yaitu memeriksa kembali data yang ada. Hal ini bertujuan
untuk memeriksa adanya kesalahan atau kekurang lengkapan data yang
diisi oleh responden.
2. Coding data, yaitu dilakukan untuk memberi kode. Pemberian kode ini
bertujuanuntuk memudahkan pada saat dilakukan tabulasi data ke
komputer.
3. Tabulating, yaitu penyusunan dan perhitungan data berdasarkan
variabel yang di teliti.
4. Entry data, yaitu data yang sudah dilakukan pengkodean dimasukkan
ke dalam paket program komputer untuk dilakukan analisis.
5. Cleaning data, yaitu pembersihan data, melihat variabel apakah data
sudah benar atau belum.

3.8 Analisa Data


1. Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi responden
dan proporsi masing-masing variabel yang diteliti baik variabel bebas
maupun variabel terikat. Setelah data terkumpul dan dikelompokkan
sesuai dengan jumlah nilai yang diperoleh lalu ditabulasikan dengan
menggunakkan rumus :
a. Median
Median merupakan nilai observasi yang terletak ditengah-
tengah setelah seri pengamatan diurutkan terlebih dahulu menurut

39
besar kecilnya (array data). Untuk menentukan nilai median harus
terlebih dahulu ditentukan posisi dengan cara :
b. Distribusi Frekuensi
Teknik analisa data dilakukan dengan formulasi distribusi
frekuensi dengan rumus sebagai berikut :
P= x 100
Keterangan :
P = Prosentase
F = Jumlah jawaban
N = Jumlah soal

2. Bivariat
Dalam penelitian ini, untuk menganalisa data-data yang didapatkan
peneliti akan menganalisanya dengan teknik analisa bivariat yaitu
analisa ini dilakukan untuk melihat kemaknaan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan nilai kemaknaan 0,05
dengan tingkat kepercayaan 95% bila nilai p ≤ 0,05 berarti hasil
perhitungan statistik ada hubungan yang bermakna atau signifikan dan
bila nilai p ≥ 0,05 berarti hasil perhitungan tidak ada hubungan yang
bermakna. Adapun uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi
square denga rumus sebagai berikut :

Keterangan :
O : Jumlah observasi
E : Nilai yang diharapkan
: Jumlah sampel

3.9 Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan distribusi disertai


penjelasan dan tabel analisis hubungan antara variabel independen dan
variabel dependent.

40
41

Вам также может понравиться