Вы находитесь на странице: 1из 19

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3

AsKep pada pasien dengan Erupsi Obat Alergik

Disususn oleh :
1. Aferi Adi S (1611010)
2. Agus Saparudin (1611011)
3. Ajeng Alfi S (1611012)
4. Desi Setya N (1611014)
5. Eka Yulis S (1611015)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA BLITAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Blitar, 21 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 1

1.3 TUJUAN ........................................................................................................... 1

BAB II............................................................................................................................... 3

2.1 Definisi .............................................................................................................. 3

2.2 Etiologi .............................................................................................................. 3

2.3 Patogenesis........................................................................................................ 4

2.4 Manifestasi klinis .............................................................................................. 4

2.5 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................... 6

2.6 Penatalaksanaan ................................................................................................ 8

2.7 Prognosis ........................................................................................................... 9

BAB III ........................................................................................................................... 11

3.1 Pengkajian ....................................................................................................... 11

3.2 Diagnosa ......................................................................................................... 11

3.3 Intervensi......................................................................................................... 11

BAB IV ........................................................................................................................... 12

4.1 Pengkajian ....................................................................................................... 12

4.2 Analisis Data ................................................................................................... 13

4.3 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi ............................................................ 13

BAB V ............................................................................................................................ 14

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obat adalah bahan kimia yang digunakan untuk pemeriksaan, pencegahan
dan pengobatan suatu penyakit atau gejala. Selain manfaatnya obat dapat
menimbulkan reaksi yang tidak diharapkan yang disebut reaksi simpang
obat. Reaksi simpang obat dapat mengenai banyak organ antara lain paru,
ginjal, hati, dan sumsum tulang tetapi reaksi kulit merupakan manifestasi
yang tersering.
Reaksi tersebut dapat berupa reaksi yang dapat diduga (predictable) dan
yang tidak dapat diduga (unpredictable). Reaksi simpang obat yang dapat
diduga (predictable) terjadi pada semua individu, biasanya berhubungan
dengan dosis dan merupakan farmakologi obat yang telah diketahui. Reaksi
ini meliputi 80% dari seluruh efek simpang obat termasuk diantaranya efek
samping dan overdoses (kelebihan dosis). Rekasi simpang yang tidak dapat
diduga (unpredictable) hanya terjadi pada orang yang rentan, tidak
tergantung pada dosis dan tidak berhubungan dengan efek farmakologis
obat, termasuk diantaranya reaksi alergi obat. Reaksi alergi obat pada kulit
disebut erupsi alergi obat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana konsep dasar penyakit erupsi obat alergik ?
2. Bagaimana konsep askep pada pasien yang menderita erupsi obat
alergik ?
3. Bagaimana aplikasi kasus semu pada pasien erupsi obat alergik ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar penyakit erupsi obat alergik.
2. Memahami konsep askep pada pasien yang menderita erupsi obat alergik.

1
3. Memahami melalui aplikasi kasus semu pasien erupsi obat alergik.

2
2 BAB II
Konsep Dasar Penyakit

2.1 Definisi
Erupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik pada
kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat
yang biasanya sistemik.

Erupsi obat alergik (EOA) merupakan reaksi hipersensitivitas yang


ditandai oleh satu atau lebih makula yang berbatas jelas, berbentuk bulat
atau oval dengan ukuran lesi bervariasi dari beberapa milimeter sampai
beberapa sentimeter. Gambaran yang khas dari EOA adalah
kecenderungannya untuk berulang di tempat lesi yang sama bila terpapar
kembali dengan obat yang sama.

2.2 Etiologi
Jenis obat penyebab alergi sangat bervariasi dan berbeda menurut waktu,
tempat dan jenis penelitian yang dilaporkan. Tingginya angka kejadian
alergi obat tampak berhubungan erat dengan kekerapan pemakaian obat
tersebut. Diduga risiko terjadinya reaksi alergi sekitar 1 – 3% terhadap
sebagian besar jenis obat. Pada umumnya laporan tentang obat tersering
penyebab alergi adalah golongan penisilin, sulfa, salisilat dan pirazolon.
Obat lain yang sering pula dilaporkan adalah analgetik lain (asam
mefenamat), antikonvulsan (dilantin, mesantoin, tridion), sedatif (terutama
luminal) dan trankuilizer (fenotiazin, fenergan, klorpromazin, meprobamat).
Tetapi, alergi obat dengan gejala klinis berat paling sering dihubungkan
dengan penisilin dan sulfa.

3
2.3 Patogenesis

2.4 Manifestasi klinis


Manifestasi alergi obat dapat diklasifikasikan menurut organ yang terkena
atau menurut mekanisme kerusakan jaringan akibat reaksi
imunologis Gell dan Coombs (tipe I sampai dengan IV).

1. Tipe I (Hipersensivitas Tipe Cepat)


Manifestasi yang terjadi merupakan efek mediator kimia akibat
reaksi antigen dengan IgE yang telah terbentuk menyebabkan
kontraksi otot polos. Meningkatnya permeabilitas kapiler serta
hipersekresi kelenjar mukus. a) Kejang bronkus gejalanya berupa
sesak, kadang – kadang kejang bronkus disertai kejang laring. Bila
disertai edema laring keadaan karena pasien tidak dapat atau sangat
sulit bernapas. b) Urtikaria, c) Angiodema, d) Pingsan dan hipotensi.
Renjatan anafilatik dapat terjadi beberapa menit setelah suntikan
seperti penisilin.
Manifestasi klinis renjatan anafilatik dapat terjadi dalam waktu 30
menit setelah pemberian obat, karena hal tersebut mengenai beberapa
organ dan secara potensial membahayakan. Reaksi ini sering disebut
sebgai anafilaksis. Penyebab yang tersering adalah penisilin.
Pada tipe I ini terjadi beberapa fase yaitu :
a. Fase sensitasi yaitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan
IgE;
b. Fase aktivasi yaitu fase yang terjadi karena paparan ulang antigen
spesifik. Akibat aktivasi ini sel mast basofil mengeluarkan
kandungan yang berbentuk granual yang dapat menimbulkan
reaksi;
c. Fase efektor yaitu fase terjadinya respon imun yang kompleks
akibat pelepasan mediator.
2. Tipe II

4
Reaksi hipersensivitas tipe II atau reaksi sitotaksik terjadi karena
terbentuknya IgM atau IgG oleh pajanan antigen. Antibodi tersebut
dapat mengaktifkan sel – sel yang memiliki reseptornya (FcgR). Ikatan
antibodi antigen juga dapat mengaktifkan komplemen melalui reseptor
komplemen.
Manifestasi klinis reaksi alergi tipe II umumnya berupa kelainan
darah seperti anemia hemolitik, trombositopena, eosinofilia dan
granulasitopenia. Nefritis interstisial dapat juga merupakan reaksi
alergi tipe ini.
3. Tipe III
Reaksi ini disebut reaksi kompleks imun dan akan terjadi bila
kompleks ini mengendap pada jaringan. Antibodi yang berperan di sini
ialah IgM dan IgG. Kompleks ini akan mengaktifkan pertahanan tubuh
yaitu dengan penglepasan komplemen.
Manifestasi klinis reaksi alergi tipe III dapat berupa :
a. Demam;
b. Limfadenopati;
c. Kelainan sendia, artralgia dan efusi sendi;
d. Urtikaria, angiodema, eritema, makulopapula, eritema multiforme.
Gejala tersebut sering disertai pruritis;
e. Lainnnya seperti kejang perut, mual, neuritis optik,
glomerulonefritis, sindrom lupus eritematosus sistemk serta
vaskulitis.

Gejala tadi timbul 5 – 20 hari setelah pemberian obat, tetapi bila


sebelumnya pernah mendapat obat tersebut gejalanya dalam waktu 1 –
5 hari.

4. Tipe IV
Reaksi tipe IV disebut Delayed Type Hypersensitivity (DTH) juga
dikenal sebagai Cell Mediated Imunity (reaksi imun seluler). Pada
reaksi ini tidak ada peranan antibodi. Reaksi terjadi karena respon sel
T yang telah disensitasi oleh antigen tertentu.

5
Berbagai jenis Delayed Type Hypersensitivity (DTH) antara lain :
a. Cutaneous Basophil Hypersensitivity;
b. Hipersensivitas kontak (kontak dermatits);
c. Reaksi tuberkulin;
d. Reaksi granuloma.
Manifestasi klinis reaksi alergi tipe IV dapat berupa reaksi paru
akut seperti demam, sesak, batuk, infiltrat paru dan efusi pleura. Obat
yang tersering menyebabkan reaksi ini yaitu nitrofurantion, nefritis
intersyisial, ensefalomielitis dan hepatitis. Namun, dermatitis
merupakan manifestasi yang paling sering. Kadang – kadang gejala
baru timbul bertahun – tahun setelah sensitasi. Contohnya, pemakaian
obat tropikal (sulfa, penisilin atau antihistamin). Bila pasien telah
sensitif, gejala dapat muncul 18 – 24 jam setelah obat dioleskan.

2.5 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang yang dapat dilaksanakan untuk memastikan
penyebab erupsi obat alergi adalah :
a. Pemeriksaan in vivo
Uji kulit yang tepat dilakukan memakai bahan yang bersifat
imunogenik yaitu determinan antigen dari obat atau metabolitnya.
Bahan uji kulit harus bersifat non iritatif untuk menghindari positif
palsu. Uji ini manfaatnya sangat terbatas karena baru sedikit sekali
determinan antigen obat yang sudah diketahui dan tersedia untuk uji
kulit. Dengan uji kulit hanya dapat diidentifikasi alergi terhadap makro
molekul seperti insulin, antisera, ekstrak organ, sedangkan untuk
mikromolekul sejauh ini hanya dapat diidentifikasi alergi terhadap
penisilin saja. Uji ini antara lain :
1) Uji Tempel (patch test)
Uji tempel sering dipakai untuk membuktikan dermatitis kontak.
Suatu seri sediaan uji tempel yang mengandung berbagai obat
ditempelkan pada kulit (biasanya daerah punggung) untuk dinilai
48 – 72 jam kemudian. Uji tempel dikatakan positif bila terjadi
erupsi pruritus, eritema dan vesikular yang serupa dengan reaksi.

6
Klinis alergi sebelumnya, tetapi dengan intensitas dan skala lebih
ringan.
2) Uji Tusuk (prick/scratch test)
Uji tusuk dapat digunakan untuk mengkonfirmasi adanya reaksi
tipe I, dengan adanya deteksi kompleks antigen IgE spesifik. Uji
kulit dapat dilakukan dengan memakai bahan yang bersifat
imunogenik yaitu determinan antigen dari obat atau metabolitnya.
Bahan untuk uji kulit harus bersifat non iritatif untuk
menghindarkan positif palsu. Uji kulit sebetulnya merupakan cara
yang efektif untuk diagnosis penyakit atopik, tetapi manfaatnya
terbatas untuk alergi obat karena pada saat ini baru sedikit sekali
determinan antigen obat yang sudah diketahui. Dengan uji kulit
hanya dapat diidentifikasi alergi terhadap makromolekul (insulin,
antisera, ekstrak organ), sedangkan untuk mikromolekul sejauh ini
hanya dapat mengidentifikasi alergi terhadap penisilin saja. Hasil
negatif hanya berarti pada uji kulit penisilin.
3) Uji Provokasi (exposure test)
Uji provokasi dapat memastikan diagnosis alergi obat, tetapi
merupakan prosedur diagnostik terbatas karena mengandung resiko
yang berbahaya yaitu terjadinya anafilaksis sehingga hanya
dianjurkan dilakukan ditempat yang memiliki fasilitas dan tenaga
yang memadai. Karena itu maka uji provokasi merupakan kontra
indikasi untuk alergi obat yang berat misalnya anafilaksis,
sindroma Steven Johnson, dermatitis eksfoliatif, kelainan
hematologi, eritema vesiko bulosa. Uji provokasi dilakukan setelah
eliminasi yang lamanya tergantung dari masa paruh setiap obat.
b. Pemeriksaan in vitro
Uji in vitro untuk alergi obat lebih lazim digunakan dalam penelitian.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain IgG dan IgM spesifik, uji
aglutinasi dan lisis sel darah merah, RAST, uji pelepasan histamin, uji
sensitisasi jaringan (basofil atau lerkosit serta esai sitokin dan reseptor
sel), sedangkan pemeriksaan rutin seperti IgE total dan spesifik, uji

7
Coomb’s, uji komplemen dan lain – lain bukanlah untuk konfirmasi
alergi obat. Tujuan dari uji ini untuk membantu membedakan apakah
reaksi kulit yang terjadi pada individu tersebut disebabkan karena obat
atau bukan.

2.6 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Umum
a. Melindungi kulit, pemberian obat yang diduga menjadi penyebab
erupsi kulit harus dihentikan segera;
b. Menjaga kondisi pasien dengan selalu melakukan pengawasan untuk
mendeteksi kemungkinan timbulnya erupsi yang lebih parah atau
relaps setelah berada pada fase pemulihan;
c. Transfusi darah bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2 – 3
hari, khususnya pada kasus yang disertai purpura yang luas. Pada
kasus dengan purpura yang luas dapat pula ditambahkan vitamin C
500 mg atau 1000 mg intravena sehari dan hemostatik;
d. Menjaga kondisi fisik pasien termasuk asupan nutrisi dan cairan
tubuhnya. Berikan cairan via infus bila perlu. Pengaturan
keseimbangan cairan elektrolit dan nutrisi penting karena pasien
sukar atau tidak dapat menelan akibat lesi di mulut dan tenggorok
serta kesadaran dapat menurun. Untuk itu dapat diberikan infus,
misalnya berupa glukosa 5% dan larutan Darrow.
2. Penatalaksanaan Khusus
a. Sistemik
1) Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid sangat penting pada alergi obat
sistemik. Obat kortikosteroid yang sering digunakan adalah
prednison. Pada kelainan urtikaria, eritema, dermatitis
medikamentosa, purpura, eritema nodosum, eksantema fikstum
dan PEGA karena erupsi obat alergi. Dosis standar untuk orang
dewasa adalah 3 x 10 mg sampai 4 x 10 mg sehari.
Pengobatan eryhema multiforme major, SSJ dan NET pertama
kali adalah menghentikan obat yang diduga penyebab dan

8
pemberian terapi yang bersifat suportif seperti perawatan luka
dan NET perawatan gizi penderita. Penggunaan glukortikoid
untuk pengobatan SSJ dan masih kontroversial. Pertama kali
dilakukan pemberianintravenous immunoglobulin (IVIG)
terbukti dapat menurunkan progresifitas penyakit ini dalam
jangka waktu 48 jam. Untuk selanjutnya IVIG diberikan
sebanyak 0.2 – 0.75 g/kg selama 4 hari pertama.
2) Antihistamin
Antihistamin yang bersifat sedatif dapat juga diberikan, jika
terdapat rasa gatal, kecuali pada urtikaria, efeknya kurang jika
dibandingkan dengan kortikosteroid.
b. Topikal
Pengobatan topikal tergantung pada keadaan kelainan kulit, apakah
kering atau basah. Jika dalam keadaan kering dapat diberikan bedak
salisilat 2% ditambah dengan obat antipruritus seperti mentol ½ -
1% untuk mengurangi rasa gatal. Jika dalam keadaan basah perlu
digunakan kompres, misalnya larutan asam salisilat 1%.
Pada bentuk purpura dan eritema nodosum tidak diperlukan
pengobatan topikal. Pada eksantema fikstum, jika kelainan
membasah dapat diberikan krim kortikosteroid, misalnya
hidrokortison 1% – 2 ½%. Pada eritroderma dengan kelainan berupa
eritema yang menyeluruh dan mengalami skuamasi dapat diberikan
salep lanolin 10% yang dioleskan sebagian – sebagian. Terapi
topikal untuk lesi di mulut dapat berupakenalog in orabase. Untuk
lesi di kulit yang erosif dapat diberikan sofratulle atau krim
sulfadiazin perak.

2.7 Prognosis
Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat
penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi pada
beberapa bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan berupa sindrom Lyell
dan sindrom Steven Johnson, prognosis sangat tergantung pada luas kulit

9
yang terkena. Prognosis buruk bila kelainan meliputi 50-70% permukaan
kulit.

10
BAB III
KONSEP ASKEP

3.1 Pengkajian

3.2 Diagnosa

3.3 Intervensi

11
BAB IV
APLIKASI KASUS SEMU

4.1 Pengkajian
a. Anamnesa
Nama Pasien : Tn. S
Umur : 23 Tahun
Alamat : Wates
Pekerjaan : Salesman
Keluhan Utama : Badan panas, lemas, nyeri setelah minum
obat (paramex). Juga terdapat bercak-bercak di seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang : ± 1 hari yang lalu px merasa masuk
angin lalu px minum obat paramex dan minum antangin. Beberapa
jam kemudian badan terasa lebih panas, lemas dan nyeri lalu muncul
bercak-bercak di seluruh tubuh. px mengaku baru sekali ini minum
obat paramex, namun sudah berkali-kali minum antangin.
Riwayat penyakit dahulu : (-)
Riwayat penyakit keluarga : (-)
b. Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : pada seluruh tubuh terdapat lesi berbentuk macula
eritematosa dan hiperpigmentasi di tepi-tepinya.
Berkonfluensi, berbatas tegas, disertai papul-papul.
c. TTV :
TD : 120/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 68 x/mnt T : 38,7°C
d. Pemeriksaan penunjang
Pmx Darah -> eosinofilia
e. Diagnosa : Drug Eruption

12
4.2 Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1.

4.3 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi


No. Masalah NOC NIC
Keperawatan
1.

13
BAB V

5.1 Kesimpulan
1. Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption ialah reaksi alergi
pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat
pemberian obat dengan cara sistemik.
2. Belum didapatkan angka kejadian yang tepat dari erupsi alergi
obat.
3. Faktor-faktor yang memperbesar risiko timbulnya erupsi obat
adalah jenis kelamin, orang dengan sistem imunitas, usia, dosis
obat, infeksi dan keganasan.
4. Ada dua macam mekanisme yang dikenal disini. Pertama adalah
mekanisme imunologis dan kedua adalah mekanisme non
imunologis.
5. Mekanisme imunologis sesuai dengan konsep imunologis yang
dikemukakan oleh Commbs dan Gell yaitu; Tipe I (Reaksi
anafilaksis), Tipe II (Reaksi Autotoksis), Tipe III (Reaksi
Kompleks Imun), Tipe IV (Reaksi Alergi Seluler Tipe Lambat).
6. Mekanisme Non Imunologis dapat disebabkan pelepasan mediator
sel mast secara langsung, aktivasi langsung dari sistem
komplemen, atau pengaruh langsung pada metabolisme enzim
asam arachidonat sel. Penggunaan obat-obatan tertentu yang
secara progresif ditimbun di bawah kulit, dalam jangka waktu
yang lama akan mengakibatkan hiperpigmentasi generalisata
diffuse.
7. Morfologi erupsi obat mempunyai kemiripan dengan gangguan
kulit lain pada umumnya, gangguan itu diantaranya; urtikaria,
eritema, dermatitis medikamentosa, purpura, erupsi
eksantematosa, eritroderma, erupsi pustuler, dan erupsi bulosa.
8. Pemeriksaan penunjang erupsi obat ini dapat dilakukan dengan
teknik in vivo. Belum ditemukan uji fisik maupun laboratorium

14
maupun teknik in-vitro yang cukup reliabel untuk digunakan
secara rutin.
9. Penatalaksanaan penyakit ini terdiri dari penatalaksanaan umum
dan penatalaksanaan khusus. Penatalaksanaan umum dilakukan
pemberian terapi yang bersifat suportif sedangkan
penatalaksanaan khusus diberikan terapi sesuai gejala yang timbul
terutama pemberian obat golongan kortikosteroid dan
antihistamin.
10. Prognosis erupsi alergi obat sangat tergantung pada luas kulit yang
terkena.

15
Daftar Pustaka

16

Вам также может понравиться

  • Sab Bermain Mewarnai
    Sab Bermain Mewarnai
    Документ9 страниц
    Sab Bermain Mewarnai
    Dindaindra
    Оценок пока нет
  • SDKI SIKI Hipotermia, Risk. Perdarahan, Risk. Infeksi, Gang - Mobilitas Fisik
    SDKI SIKI Hipotermia, Risk. Perdarahan, Risk. Infeksi, Gang - Mobilitas Fisik
    Документ5 страниц
    SDKI SIKI Hipotermia, Risk. Perdarahan, Risk. Infeksi, Gang - Mobilitas Fisik
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Asuhan HIV
    Asuhan HIV
    Документ192 страницы
    Asuhan HIV
    Poppy Astriani
    100% (1)
  • Checklist Instrumen Hernia
    Checklist Instrumen Hernia
    Документ2 страницы
    Checklist Instrumen Hernia
    oyin
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Meningeal
    Pemeriksaan Meningeal
    Документ2 страницы
    Pemeriksaan Meningeal
    Wisnu Murtiaji
    0% (1)
  • KDM CAD
    KDM CAD
    Документ2 страницы
    KDM CAD
    Hardianti
    Оценок пока нет
  • Konsep Askep Abses
    Konsep Askep Abses
    Документ7 страниц
    Konsep Askep Abses
    Maratus Ulfa
    Оценок пока нет
  • Penyimpangan KDM
    Penyimpangan KDM
    Документ2 страницы
    Penyimpangan KDM
    Shinici Kudo
    100% (2)
  • HIV-AIDS Pathway
    HIV-AIDS Pathway
    Документ2 страницы
    HIV-AIDS Pathway
    alfintje fredrik
    Оценок пока нет
  • 12 - Perawatan Lansia Di Acute Care Setting
    12 - Perawatan Lansia Di Acute Care Setting
    Документ15 страниц
    12 - Perawatan Lansia Di Acute Care Setting
    Naza ls
    Оценок пока нет
  • ICU Askep
    ICU Askep
    Документ22 страницы
    ICU Askep
    Indra Wahyuni
    Оценок пока нет
  • Askep Hemiplagia Irmayurni
    Askep Hemiplagia Irmayurni
    Документ24 страницы
    Askep Hemiplagia Irmayurni
    Imma Ocind
    Оценок пока нет
  • Resume Minggu Ii (Syok Sepsis)
    Resume Minggu Ii (Syok Sepsis)
    Документ3 страницы
    Resume Minggu Ii (Syok Sepsis)
    Meiryke Lalihatu
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Nyeri PQRST
    Pengkajian Nyeri PQRST
    Документ7 страниц
    Pengkajian Nyeri PQRST
    diahpurnama dewi
    Оценок пока нет
  • LP Osteoblastoma
    LP Osteoblastoma
    Документ6 страниц
    LP Osteoblastoma
    Sheli Sulistia Ningsih Ung
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN
    LAPORAN PENDAHULUAN
    Документ6 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN
    Maichell
    Оценок пока нет
  • Spo Melakukan Surface Cooling
    Spo Melakukan Surface Cooling
    Документ2 страницы
    Spo Melakukan Surface Cooling
    roslina niode
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Asma Bronkial
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Asma Bronkial
    Документ5 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Asma Bronkial
    Nabila Maharanie Febrina
    Оценок пока нет
  • Gangguan Neuromuskular
    Gangguan Neuromuskular
    Документ6 страниц
    Gangguan Neuromuskular
    Sinta Dwi
    Оценок пока нет
  • Askep Lupus Ansietas
    Askep Lupus Ansietas
    Документ2 страницы
    Askep Lupus Ansietas
    Andhika Susila Widjaya
    Оценок пока нет
  • Meningitis
    Meningitis
    Документ23 страницы
    Meningitis
    Rahma Nugra Heni
    Оценок пока нет
  • Rendam Kaki Sap
    Rendam Kaki Sap
    Документ6 страниц
    Rendam Kaki Sap
    annafi nurmanita
    Оценок пока нет
  • APENDIKTOMIS SEBAGAI PENANGANAN APENDISITIS
    APENDIKTOMIS SEBAGAI PENANGANAN APENDISITIS
    Документ9 страниц
    APENDIKTOMIS SEBAGAI PENANGANAN APENDISITIS
    Linda Nur halisyah
    Оценок пока нет
  • Demam dan dehidrasi pada anak
    Demam dan dehidrasi pada anak
    Документ1 страница
    Demam dan dehidrasi pada anak
    linda kusuma
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Jantung Kongestif
    Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Jantung Kongestif
    Документ131 страница
    Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Jantung Kongestif
    Tri Suprapti
    Оценок пока нет
  • KOMPRES DINGIN BASAH
    KOMPRES DINGIN BASAH
    Документ2 страницы
    KOMPRES DINGIN BASAH
    Laily Dwi Febriyani
    Оценок пока нет
  • Askep Epilepsi
    Askep Epilepsi
    Документ17 страниц
    Askep Epilepsi
    Zaqiyah Zaqiyah
    Оценок пока нет
  • Urutan Prioritas Penanganan Kegawatan Didasarkan Pada 6B Yaitu
    Urutan Prioritas Penanganan Kegawatan Didasarkan Pada 6B Yaitu
    Документ1 страница
    Urutan Prioritas Penanganan Kegawatan Didasarkan Pada 6B Yaitu
    Erwin Arif
    Оценок пока нет
  • NCP Gea
    NCP Gea
    Документ4 страницы
    NCP Gea
    Indra Saputra
    Оценок пока нет
  • Penyimpangan KDM Gea
    Penyimpangan KDM Gea
    Документ1 страница
    Penyimpangan KDM Gea
    kamelia
    Оценок пока нет
  • Resiko Sindrom Disuse
    Resiko Sindrom Disuse
    Документ7 страниц
    Resiko Sindrom Disuse
    azeef
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Herpes Simpleks Bibir
    Asuhan Keperawatan Herpes Simpleks Bibir
    Документ4 страницы
    Asuhan Keperawatan Herpes Simpleks Bibir
    emrithadella
    Оценок пока нет
  • Woc Fraktur
    Woc Fraktur
    Документ1 страница
    Woc Fraktur
    Isni Fauziyah 074
    Оценок пока нет
  • Resume Ensefalopati Urenikum
    Resume Ensefalopati Urenikum
    Документ27 страниц
    Resume Ensefalopati Urenikum
    Nurul Musfirah
    Оценок пока нет
  • Skoring
    Skoring
    Документ1 страница
    Skoring
    Ade Suherman
    Оценок пока нет
  • ANALISA DATA
    ANALISA DATA
    Документ7 страниц
    ANALISA DATA
    Fitri Fitri
    100% (1)
  • Pathway Tumor Tulang
    Pathway Tumor Tulang
    Документ1 страница
    Pathway Tumor Tulang
    fariz
    Оценок пока нет
  • ASKEP TN AMPUTASI
    ASKEP TN AMPUTASI
    Документ30 страниц
    ASKEP TN AMPUTASI
    Abatha Rima
    Оценок пока нет
  • Askep Poli Obgyn
    Askep Poli Obgyn
    Документ10 страниц
    Askep Poli Obgyn
    Musdalifah
    Оценок пока нет
  • M3 Method
    M3 Method
    Документ13 страниц
    M3 Method
    Yoning Ayu Brahtyaswari
    Оценок пока нет
  • Askep TF
    Askep TF
    Документ21 страница
    Askep TF
    Ditya Oz
    Оценок пока нет
  • Pathway CHF l6
    Pathway CHF l6
    Документ1 страница
    Pathway CHF l6
    Tika
    Оценок пока нет
  • LP Neuroblastoma
    LP Neuroblastoma
    Документ16 страниц
    LP Neuroblastoma
    M Syaqib Arsalan
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT SINUSITIS
    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT SINUSITIS
    Документ26 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT SINUSITIS
    Rismayatul Faridah
    Оценок пока нет
  • SOP PEMBIDAIAN PEMBALUTAN
    SOP PEMBIDAIAN PEMBALUTAN
    Документ5 страниц
    SOP PEMBIDAIAN PEMBALUTAN
    ayu fatmawati
    Оценок пока нет
  • Resume Asuhan Keperawatan Pada An. I Dengan Hipetermia
    Resume Asuhan Keperawatan Pada An. I Dengan Hipetermia
    Документ11 страниц
    Resume Asuhan Keperawatan Pada An. I Dengan Hipetermia
    Ulfa Avita
    Оценок пока нет
  • TraumaKepala
    TraumaKepala
    Документ2 страницы
    TraumaKepala
    Muhammad Asroruddin
    Оценок пока нет
  • Pathway Prematur Ayu Putri P.
    Pathway Prematur Ayu Putri P.
    Документ2 страницы
    Pathway Prematur Ayu Putri P.
    Ayu Putri Purwandini
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Input
    Pengkajian Input
    Документ7 страниц
    Pengkajian Input
    Yohana Feliksia
    Оценок пока нет
  • Dysuria: Penyebab, Gejala dan Pengobatan Gangguan Eliminasi Urine
    Dysuria: Penyebab, Gejala dan Pengobatan Gangguan Eliminasi Urine
    Документ10 страниц
    Dysuria: Penyebab, Gejala dan Pengobatan Gangguan Eliminasi Urine
    dana
    Оценок пока нет
  • Askep Cap
    Askep Cap
    Документ38 страниц
    Askep Cap
    nurinda sari
    Оценок пока нет
  • Askep Vertigo KMB
    Askep Vertigo KMB
    Документ21 страница
    Askep Vertigo KMB
    Uptd Puskesmas Baqa
    Оценок пока нет
  • KDM SC Tindakan Invasif
    KDM SC Tindakan Invasif
    Документ1 страница
    KDM SC Tindakan Invasif
    yudhi
    Оценок пока нет
  • Resume Poli Kaki 2
    Resume Poli Kaki 2
    Документ12 страниц
    Resume Poli Kaki 2
    Ira Puspita Listiarini
    Оценок пока нет
  • Askep Distonia
    Askep Distonia
    Документ5 страниц
    Askep Distonia
    Kharisma Amsirahk
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM NEUROSENSORI MATA
    ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM NEUROSENSORI MATA
    Документ12 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM NEUROSENSORI MATA
    Zulkifli Pomalango
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan DBD Pada Anak
    Laporan Pendahuluan DBD Pada Anak
    Документ12 страниц
    Laporan Pendahuluan DBD Pada Anak
    AL NazLa
    Оценок пока нет
  • RESOLUSI ANSIETAS
    RESOLUSI ANSIETAS
    Документ7 страниц
    RESOLUSI ANSIETAS
    Aditya Rahman
    Оценок пока нет
  • Makalah Kel. 5 KMB II
    Makalah Kel. 5 KMB II
    Документ21 страница
    Makalah Kel. 5 KMB II
    Kongbeng Koje
    Оценок пока нет
  • Hipersensitivitas - Kelompok 3
    Hipersensitivitas - Kelompok 3
    Документ16 страниц
    Hipersensitivitas - Kelompok 3
    Mealdry Dwie Almira
    Оценок пока нет
  • Askep Rhinitis Alergi
    Askep Rhinitis Alergi
    Документ16 страниц
    Askep Rhinitis Alergi
    Safira Lahati
    Оценок пока нет
  • 1 PB
    1 PB
    Документ6 страниц
    1 PB
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Sak Ansietas
    Sak Ansietas
    Документ2 страницы
    Sak Ansietas
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Sak Edukasi
    Sak Edukasi
    Документ7 страниц
    Sak Edukasi
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Mbah Watini Revisi 1
    Mbah Watini Revisi 1
    Документ26 страниц
    Mbah Watini Revisi 1
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Kompres
    Kompres
    Документ3 страницы
    Kompres
    Dona Alya Subagio
    Оценок пока нет
  • Intisari Dan Abstrak
    Intisari Dan Abstrak
    Документ2 страницы
    Intisari Dan Abstrak
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ4 страницы
    Daftar Pustaka
    lina amalina
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Ta
    Bab Ii Ta
    Документ12 страниц
    Bab Ii Ta
    Monalisa Lanti
    Оценок пока нет
  • Leaflet Kompres Dingin
    Leaflet Kompres Dingin
    Документ2 страницы
    Leaflet Kompres Dingin
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Leaflet Kompres Dingin
    Leaflet Kompres Dingin
    Документ2 страницы
    Leaflet Kompres Dingin
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Mbah Watini
    Mbah Watini
    Документ27 страниц
    Mbah Watini
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • PDF Cara Menghitung Zdocx
    PDF Cara Menghitung Zdocx
    Документ4 страницы
    PDF Cara Menghitung Zdocx
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Leaflet Manajamen Nyeri
    Leaflet Manajamen Nyeri
    Документ2 страницы
    Leaflet Manajamen Nyeri
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Mbah Watini
    Mbah Watini
    Документ27 страниц
    Mbah Watini
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • DIARE
    DIARE
    Документ2 страницы
    DIARE
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Yang Dibawa Barang Nya
    Yang Dibawa Barang Nya
    Документ1 страница
    Yang Dibawa Barang Nya
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Rencana Asuhan Keperawatan Bersihkan Jalur Napas
    Rencana Asuhan Keperawatan Bersihkan Jalur Napas
    Документ1 страница
    Rencana Asuhan Keperawatan Bersihkan Jalur Napas
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Trend Issue Keperawatan
    Trend Issue Keperawatan
    Документ14 страниц
    Trend Issue Keperawatan
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Efektivitas Buah Bit Meningkatkan Hb pada Mencit
    Efektivitas Buah Bit Meningkatkan Hb pada Mencit
    Документ11 страниц
    Efektivitas Buah Bit Meningkatkan Hb pada Mencit
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Bab 1 No Edit
    Bab 1 No Edit
    Документ7 страниц
    Bab 1 No Edit
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Leaflet Manajamen Nyeri
    Leaflet Manajamen Nyeri
    Документ2 страницы
    Leaflet Manajamen Nyeri
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Yang Dibawa Barang Nya
    Yang Dibawa Barang Nya
    Документ2 страницы
    Yang Dibawa Barang Nya
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • SATUAN ACARA PEMBELAJARAN + Materi Gastritis - Tugas Promkes Eka FINALL
    SATUAN ACARA PEMBELAJARAN + Materi Gastritis - Tugas Promkes Eka FINALL
    Документ12 страниц
    SATUAN ACARA PEMBELAJARAN + Materi Gastritis - Tugas Promkes Eka FINALL
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN CHILD ABUSE
    ASUHAN KEPERAWATAN CHILD ABUSE
    Документ33 страницы
    ASUHAN KEPERAWATAN CHILD ABUSE
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Manajement Ruangan Dan Asuhan Keperawatan Intensif
    Manajement Ruangan Dan Asuhan Keperawatan Intensif
    Документ25 страниц
    Manajement Ruangan Dan Asuhan Keperawatan Intensif
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • RPS Jiwa S5 2018
    RPS Jiwa S5 2018
    Документ8 страниц
    RPS Jiwa S5 2018
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • PRESENTASI KASUS BEDAH ANAK Nisa
    PRESENTASI KASUS BEDAH ANAK Nisa
    Документ21 страница
    PRESENTASI KASUS BEDAH ANAK Nisa
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • SOP Syring Pump
    SOP Syring Pump
    Документ4 страницы
    SOP Syring Pump
    Eka Yulis Styawati
    Оценок пока нет
  • Imunisasi 97
    Imunisasi 97
    Документ46 страниц
    Imunisasi 97
    Mario Christanto
    Оценок пока нет