Вы находитесь на странице: 1из 21

HIDROGEN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Kimia Anorganik

Dosen Pembimbing: Hayatuz Zakiyah M.Pd

Disusun oleh : Kelompok I

1. Andrian Yusuf (150208067)


2. Nada Nahria (150208066)
3. Novira Elisa Fitri (150208068)
4. Rauza Tinur (150208064)
5. Wessi Maharani (150208065)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2016
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah
ini kami membahas Gas Hidrogen
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Kimia Anorganik yang diberikan oleh
dosen sebagai sarana mempermudah pemahaman tentang Kimia Anorganik itu sendiri.
Dalam proses pendalaman materi Gas Hidrogen ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kepada
dosen Kimia Anorganik Hayatuz Zakiyah, M.Pd. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
yang ada dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini namun dalam hal ini kami sudah berusaha
memenuhi kewajiban mengerjakan tugas makalah ini. Sekian terima kasih.

Banda Aceh, 21 Oktober 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

1. Posisi Hidrogen Dalam Tabel Periodik ............................................................... 5


2. Isotop Hidrogen..................................................................................................... 6
3. Sifat-sifat Fisik dan Kimia .................................................................................. 7
4. Pembuatan Hidrogen ............................................................................................ 8
5. Hidrida ................................................................................................................... 11
6. Oksida Hidrogen ................................................................................................... 13
7. Penggunaan Hidrogen .......................................................................................... 14
8. Ikatan Hidrogen .................................................................................................... 15
9. Manfaat Hidrogen................................................................................................. 17

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 19

1. KESIMPULAN ..................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. HIDROGEN

Hidrogen merupakan unsur dengan kelimpan terbesar di jagat raya dan juga merupakan
unsur yang ketiga kelimpaan nya (setelah oksigen dan silikon) di permukaan bumi. Hidrogen
pertama di kenal sebagai unsur ole ahli kimia inggris, Henry Cavendish pada tahun 1766.
Hidrogen merupakan unsur paling sederana yang terdiri dri satu proton dan satu elektron.
Hidrogen telah menjadi pusat pengembangan teori tentang struktur bahan. Dalton mencoba
merancang bobot atom dari berbagai unsur berdasarkan massa relatif sama dengan satu untuk
hidrogen.

 Proust (1815) mengajukan bahwa hidrogen adalah atom yang paling dasar, dan atom-
atom lain nya dapat di bentuk dari hidrogen
 Davy (1810) menyatakan bahwa hidrogen adalah unsur yang menjadi kunci untuk asam-
asam biasa
 Bohr (1913) memilih atom H untuk penerapan pertama dari mekanika kuantum pada
struktur atom
 Schrodinger (1927) mendasarkan mekanika gelombang nya pada atom H
 Teori-teori struktur molekul menggunakan molekul H2 sebagai titik pangkal. Hidrogen
juga penting secara praktis.

Atom hidrogen memiliki konfigurasi elektron yang khas 1s1. Hidrogen dapat
memperoleh satu elektron menjadi H- dengn konfigurasi elektron 1s2 atau dapat kehilangan
satu elektron menjadi H+. Karena kepolarannya dapat berubah dengan mudah antara
hidrida (H-), atom (H), dan proton (H+), hidrogen dapat membentuk berbagai macam
senyawa dengan unsur lain. Bahkan hidrogen membentuk lebih banyak senyawa di
banding unsur lain nya seingga hidrogen sangat penting dalam kimia.

3
Hidrogen yang terdapat di alam ada tiga isotop, yaitu (hidrogen) (D= deuterium) dan
(T= tritium) dengan perbandingan: H : D : T = 10.000.000 : 2.000 : 1. Air yang terbentuk
dari deuterium atau D2O disebut air berat dengan perbandingan. H2O : D2O = 5.000 : 1.
Artinya, dalam 5.000 liter air tedapat sekitar 1 liter air berat. Tritium (T) bersifat radioaktif
dengan waktu paro 12,3 tahun dan dapat dibuat dengan reaksi inti.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Posisi Hidrogen dalam Tabel Periodik

Hidrogen adalah unsur pertama dalam tabel periodik dan sangat unik. Hanya ada
dua unsur dalam periode pertama, yakni hiydrogen dan helium. Hidrogen agak reaktif,
tetapi helium inert (tidak reaktif). Sejauh ini tidak ada masalah dalam mengait kan sifat
helium dengan sifat unsur lainnya dalam golongan gas mulia, tetapi sifat hidrogen tidak
dapat di kaitkan dengan satupun dari golongan utama dalam tabel periodik, dan hidrogen
lebih baik diperhitungkan berdasarkan sifat nya senduri yang khas. Struktur atom hidrogen
dalam beberapa hal mirip logam alkali.

Logam alkali (golongan satu) juga mempunyai satu elektron di kulit terluarnya,
tetapi unsur-unsur logam alkali cenderug kehilangan satu elektron dalam reaksi
membentuk ion fositif. Meskipun H+ dikenal, hidrogen mempunyai lebih besar
kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang membentuk ikatan kofalen.

Struktur atom hidrogen dalam beberapa hal juga mirip dengan halogen (golongan
VII), karena keduanya nya membutuh kan satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas
mulia. Dalam banyak reaksi, halogen memperoleh (menagkap) elektron dan membentuk
ion negatif X- . Hidrogen tidak secara khusus membentuk ion negatif, meskipun
membentuk hidrida ionik M+H- (seperti LiH dan CaH2) dengan logam yang sangat
elektropositif.

Dalam beberapa hal hidrogen mirip unsur golongan IV, karena mengisi setengah
penuh kulit elektron. Ada beberapa persamaan hidrida dan senyawa organologam karena
gugus CH3- dan H- memiliki valensi satu. Jadi hidrida sering di anggap sebagi dari senyawa
organologam, sebagai contoh LiH, LiMe, LiEt, NH3, NMe3, NEt3, atau SiH4, CH3SiH3,
(CH3)3SiCl, (CH3)4Si. Bagai manapun hidrogen lebih baik diperlakukan sebagai sebuah
golongan tersendiri.

5
2. Isotop Hidrogen
Isotop hidrogen sangat penting dalam kimia. Karena perbedaan relatif massa antara
isotop-isotop hidrogen begitu besar, menyebabkan perbedaan yang siqnifikan dalam sifat
fisika dan prilaku kimiawi antara isotop-isotopnya. Hidrogen alamiah terdiri dari tiga
isoop: Protium, atau hidrogen “biasa”, yang tidak mengandung netron (kelimpahan
99,985%); deuterium (D) yang mengandung satu netron (kelimpahan 0,015%); dan tritium
(T) yang bersifat radioaktif (kelimpahan10−15 %). Seiring peningkatan massa molar
isotop-isotop, terjadi kenaikan yang signifikan pada titik didih dan energi ikatannya.

Tabel 5.1 Sifat fisik isotop hidrogen

Isotop Massa molar Titik didih Energi ikatan


(g.mol) (K) (kJ mol)
H2 2,02 20,6 436
D2 4,03 23,9 443
T2 6,03 25,2 447

Ikatan antara deuterium dan tritium dengan unsur lain juga lebih kuat dibanding
isotop hidrogen biasa. Sebagai contoh, bila air dielektrolisis menghasilkan gas hidrogen
dan gas oksingen, ikatan kovalen O-H lebih mudah putus dibanding O-D. Sehingga cairan
yang tersisa mengandung lebih banyak air “berat”, oksida deuterium. Bila 30 L air
dielektrolisis hingga 1 mL, cair yang tertinggal mengandung 99% oksida deuterium murni.
Air normal dan “air berat “ D2 O, berbeda sifat fisiknya, sebagai contoh, oksida deuterium
meleleh pada 3,8 oC dan mendidih pada 101,4 oC2. Massa jenis D2O sekitar 10 kali lebih
besar dari H2O pada setiap temperatur. Jalannya reaksi yang melibatkan hidrogen juga
dapat dipelajari dengan menggunakan senyawa yangtersubtitusi dengan deutrium.

Tritium adalah isotop radioaktif dengan waktu paruh 12,33 tahun. Dengan waktu
paruh yang pemdek, kita menduga bahwa tidak akan ada lagi secara alami, tarnyata, tritium
secara terus menerus terbentuk oleh tumbukan radiasi kosmik pada atmosfir bagian atas.
Salah satunya adalah produksi tritium yang melibatkan tumbukan netron pada atom
nitrogen.

6
14 3
7𝑁 + 10𝑛 → 12
6𝐶 + 1𝑇

Tritium digunakan dalam bidang kesehatan terutama sebagai perunut (tracer). Pada
peluruhan radioaktifnya, isotop tritium memancarkan elektron dengan energi rendah (sinar
𝛽) tetapi tidak ada sinar 𝛾 yang berbahaya.

3. Sifat-sifat Fisik dan Kimia


Dalam keadaan unsurnya, hidrogen terdapat sebagai molekul diatomik H2
(dihidrogen). Hidrogen mempunyai titik didih -253 C dan titik beku -259 C. Pada suhu
kamar H2 berupa gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa, hampir tidak larut dalam
air, dan dikenal sebagai gas teringan. Pada suhu kamar, hidrogen gas idak terlalu reaktif,
hal ini disebabkan oleh tingginya energi ikatan kovalen antara H-H (435,9 kJ 𝑚𝑜𝑙 −1 ).
Ikatan ini lebih kuat dari pada ikatan hidrogen dengan nonlogam umumnya, sebagai contoh
energi ikatan H-S hanya 347 kJ 𝑚𝑜𝑙 −1 . Pada suhu lebih tinggi dari suhu kamar, H2 bereaksi
hebat bahakan menghasilkan ledakan, dengan logam dan nonlogam menghasilkan
hidridanya.
Hidrogen dapat terbakar di udara atau dengan oksigen membentuk air sambil
mengeluarkan ledakan.

2H2 (g) + O2 → 2H2O (g)

Hidrogen bereaksi dengan halogen, dengan kecepatan raksi berkurang dari atas
kebawah dalam satu golongan. Reaksi hidrogen dengan flourin sangat hebat (violent)
menghasilkan hidrogen fluorida.

Reaksi hidrogen dengan klorin berlangsung lambat dalam gelap, tetapi reaksi
dikatalisis oleh cahaya dan bertambah cepat pada siang hari dan meledak dibawah sinar
matahari.

Reaksi hidrogen dengan nitrogen pada suhu dan tekanan tinggi dan batuan katalis
membentuk amonia.

3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)

7
Pada temperatur tinggi, hidrogen mereduksi oksida logam menjadi logamnya. Hal
ini digunakan untuk mengekstraksi wolfram dan molibdenum dari oksidanya.

WO(s)+ 3H2(g) → W(s) + 3H2O(g)

Dengan adanya katalis (biasanya bubuk paladium atau platina), hidrogen akan
mereduksi ikatan rangkap dua dan tiga membentuk ikatan tunggal. Contohnya, etena C2H4
direduksi menjadi etena C2H6.

H2C=CH2(g) + H2(g) → H3C-CH3(g)

4. Pembuatan Hidrogen
Hidrogen dapat dipilih dari reaksi beberapa logam dengan asam encer. Umumnya
digunakan asam klorida encer. Hidrogen juga dapat diperoleh dari elektrolisis air dengan
adanya sedikit asam, basa, atau garam; bisa juga dengan mengalirkan uap air pada karbon
panas atau hidrolisis dari senyawa-senyawa hidrida seperti CaH2.
a. Reaksi Logam dengan Air

Hanya logam-logam yang aktif yang langsung bereaksi dengan air. Reaksi
ini sebenarnya merupakan reduksi dari ion hidrogen :

2H+ + 2e → H2
2Na + 2 H2O → 2 NaOH + H2
Mg + 2H2O(uap) → MgO + H2
b. Reaksi logam dengan Asam Encer
Reaksi ini juga merupakan reduksi dari hidrogen. Semua logam yang
mempunyai potensial elektroda lebih besar daripada hidrogen dapat bereaksi
dengan asam klorida atau asam sulfat encer menghasilkan hidrogen. Makin
negatif nilai potensial elektrodanya makin reaktif. Timbal tidak memberikan
reaksi dengan asam sebab terbentuknya lapisan yang melindungi logam Pb
tersebut.
Di laboratorium, hidrogen diperoleh umumnya dari reaksi logam Zn dengan
asam klorida. Tetapi hasilnya dapat dikotori dengan hidroge sulfida atau arsen
dari pengotoran seng yang terdapatt dalam logam seng tersebut.
8
Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
Seng yang sangat murni bereaksi lambat dengan asam tersebut yang
mungkin disebabkan tingginya energi aktivasi dari salah satu atau kedua reaksi
berikut:
2H+ + 2e 2H
2H H2
Reaksi tersebut dapat dikatalisis dengan tembaga atau platida (masing-
masing dengan asam tidak menghasilkan hidrogen), gas hidrogen teramati dari
permukaan non-seng. Paltina merupakan katalis yang paling efektif untuk
pembentukan gas hidrogen.

c. Reaksi Basa Kuat dengan Logam Seng dan Aluminium


Seng dan logam aluminium bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH atau
KOH membentuk gas hidrogen.

Zn + 2OH- + 2H2O → Zn (OH)42- + H2

Al + 2OH- + 2H2O → Al (OH)42- + H2

d. Hidrolisis dari senyawa-senyawa Hidrida


Bentuk ini merupakan reaksi oksidasi dari ion hidrida dengan hilangnya
elektron atau dapat juga dianggap sebagai reaksi asam basa menurut Brownted-
Lowry:

CaH2 + 2H2O → Ca(OH)2 +H2

Atau CaH2 + 2H2O → Ca(OH)2 +H2

e. Reaksi Uap air dengan karbon atau hidrokarbon


Reaksi pertama kali terjadi antara karbon dengan uap air pada suhu sekitar
1200oC. Reaksi ini bersifat endotermik, dan suhu menurun sampai 800oC.
Udara panas perlu dialirkan untuk menaikkan suhu kembali. Kedua reaksi
tersebut dituliskan sebagai:

9
C + H2O → CO + H2 endotermik

2C + (O2 + 4N2)→ 2CO + 4N2 eksotermik

Kemudian air dialirkan pada suhu sekitar 450oC dengan penambahan besi
oksida, gas CO teroksidasi menjadi CO2 dan molekul hidrogen juga terbentuk.

CO + H2 + H2O CO2 + 2H2

Metode tersebut sekarang ini diganti dengan proses yang hampir sama,
tetapi menggunakan pembakaran hidrokarbon. Perbedaanya hanya pada tahap
pertama, yaitu pembentukan campuran CO dan H2 dilakukan pada suhu 900oC
dengan katalis nikel. Sedangkan tahap kedua prosesnya sama saja. Kelebihan
CO yang mugkin terjadi dihilangkan dengan penyerapan dalam larutan tembaga
(I) format-amonia.

CnH2n+2 + n H2O → n CO + (2n+1) H2

n CO + n H2O → n CO2 + H2

f. Elektrolisis air
Hidrogen sangat murni (99,9%), tetapi mahal, diperoleh dengan cara
elektrolisis air.

𝐸𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠
2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g); ∆𝐻= +565 kJ

jumlah hidrogen yang cukup banyak diperoleh juga dari hasil samping
industri klor-alkali , dimana diperoleh Cl2 dan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl.

10
5. Hidrida
1. Hidrida ionik
Senyawa-senyawa biner dari unsur dengan hidrogen disebut hidrida. Hidrogen,
yang membentuk senyawa biner dengan unsur lain, memiliki keelektronegativan
sedikit di atas rata-rata keelektronegativan unsur lain dalam tabel periodik. Sebagai
akibatnya, hidrogen berperilaku sebagai nonlogam dengan keelektronegativan rendah
membentuk hidrida ionik dengan logam yang lebih elektropositif dan membentuk
hibrida kovalen dengan semua non logam. Selain itu, hydrogen juga membentuk
hidrida logam dengan beberapa logam transisi.
Hanya unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah yang cukup elektropositif
mampu membuat atom hidrogen menerima elektron. Dalam senyawa tersebut hidrogen
ada sebagai ion hidrida H⁻. Hidrida ionik umumya berupa Kristal putih terbentuk dari
pemanasan logam dengan hidrogen pada suhu di atas 700 ⁰C. Bukti adanya anion
adalah dari elektrolisis hidrida dalam alkali halide maka hidrogen akan dihasilkan di
anoda :

2 H⁻ (LiCl) H₂(g) + 2 e⁻

Semua hidrida in sangat reaktif, sebagai contoh, dihidrogen dihasilkan bila ada uap air
:

LiH(s) + H₂O LiOH(aq) + H₂O

Hidrida golongan IA lebih reaktif dibangding hidrida golongan IIA dan kereaktifan
bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan. Kecuali litium hidrida, semua
senyawa hidrida ionic terurai sebelum titik lelehnya.
Hidrida ini dapat digunakan sebagai preduksi. Jadi, bila dipanaskan, natrium hidrida
bereaksi dengan silikon tetraklorida menghasilkan silan, gas tak berwarna dan mudah
terbakar :

SiCl4 + 4NaH SiH4 + 4NaCl

11
2. Hidrida kovalen
Hidrogen membentuk senyawa yang mengandung ikatan kovalen dengan semua
nonlogam (kecuali gas mulia) dan dengan logam elektropositif yang lemah seperti
gallium dan timah. Hampir semua hibrida kovalen sederhana berupa gas pada suhu
kamar. Ada tiga subkatagori dari hibrida kovalen :
- Hidrida kovalen yang atom hidrogennya hamper netral
- Hidrida kovalen yang atom hidrogennya positif
- Hidrida kovalen yang atom hidrogennya sedikit negative, khususnya senyawa
boron yang kekurangan-elektron (electron-deficient)
Sebagian hidrida kovalen merupakan senyawa yang atom hidrogennya hamper
netral. Kelompok terbesar dari hibrida kovalen mengandung karbon (hidrokarbon)
yang terdiri dari alkana, alkena, alkuna, dan hidrokarbon aromatic. Banyak hidrokarbon
merupakan molekul besar dimana gaya intermolekuler cukup kuat sehingga berupa
cairan atau padatan pada suhu kamar.
Amonia, air, dan hidrogen flourida termasuk subkatagori dua dari hibrida kovalen
yaitu senyawa hydrogen yang mengandung muatan positif pada atom hidrogennya.
Senyawa-senyawa ini berbeda dari hidrida kovalen lainnya yakni titik ddihnya tinggi.
Muatan positif hidrogen dalam senyawa ini ditarik oleh pasangan elektron pada atom
lain untuk membentuk ikatan yang lemah yaitu yang dikenal dengan ikatan hidrogen.

3. Hidrida logam transisi


Hidrida dari beberapa logam transisi sangat sulit didefinisikan sebab hidrogen
terperangkap di dalam kisi Kristal dari unsure transisi. Senyawa-senyawa ini sering
nonstoikhiometrik. Komposisinya dapat berubah terhadap temperature dan tekanan
seperti terdapat pada senyawa TiH1,73 dan ZrH1,92. Sebagian besar hidrida logam dapat
dibuat melalui pemanasan logam dengan hidrogen pada tekanan tinggi.

12
6. Oksida Hidrogen

Oksigen sangat reaktif, dan bereaksi langsung dengan banyak unsur membentuk
oksida. Air adalah oksida hidroge,n dan perannya sangat kusial bagi lingkugan global dan
kehidupan.

1. Air (H2O)

Sembilan puluh tujuh persen air ada di laut, 2% ada sebagai es di kutub dan air tawar
hanya merupakan sedikit seisanya aja. Sifat kimia dan fisika dasar air sangat penting dalam
kimia. Air memiliki titik leleh 0oC dan titik didih 100oC. Sebagian besar sifat anomali air
disebabkan oleh ikatan hidrogen yang kuat. Sifat fisik air berbeda cukup besar dengan
keberadaan isotop hidrogen. Paling tidak ada 9 polimorf es yang diketahui dan struktur
kristalnya bergantung pada kondisi pembekuan es.

Air memiliki sudut ikatan 104.50 dan panjang ikatan 95.7 pm dalam molekul bebasnya.
Autoionisasi air menghasilkan ion oksonium, H3O+. Penambahan air lebih lajut
+
menghasilkan [H(OH2)n] (H5O2+, H7O3+, H9O4+ dan H13O6+) dan struktur berbagai
spesies ini telah ditentukan.

2. Hidrogen Peroksida (H2O2)


Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna (titik leleh -0,89oC) dan
tidak didih (diekstrapolasikan 151,4oC), bersifat sangat eksplosif dan berbahaya dalam
konsentrasi tinggi. Biasanya hidrogen peroksida digunakan sebagai larutan encer, tetapi
larutan dalam air 90% digunakan. Karena hidrogen peroksida digunakan dalam jumlah
besar sebagai bahan pengelantang untuk serat dan kertas, proses sintetik idustri skala besar
telah dibuat. Proses ini menggunakan reaksi katalik sangat lunak untuk menghasilkan
larutan encer hidrogen peroksida dari udara dan hidrogen degan menggunakan antrakuinon
tersubtitusi. Larutan encer ini kemudian dipekatkan bila deuterium peroksida dipreparasi
di laboratorium, reaksi berikut digunakan.

K2S2O8 + 2D2O  D2O2 +2KDSO4

Hidrogen peroksida terdekomposisi menjadi air dan oksigen dengan keberadaan


mangan dioksida, MnO2. Hidrogen peroksida dapat bereaksi sebagai oksidator maupun

13
reduktor bergantung koreaktannya. Potensial reduksinya dalam asam diungkapkan dalam
diagram Latimer.

+0.70 +1.76
O2 → H2O2 → H2O

7. Penggunaan Hidrogen

Sejumlah besar H2(g) digunakan dalam sintetis senyawa anorganik seperti pembuatan
asam klorida, asam nitrat, bahan pembuat amonia, melalui proses Haber, industri pupuk.
Hidrogen juga digunakan pada pembuatan senyawa-senyawa organik seperti metanol yang
dibuat melalui reaksi CO dengan hidrogen pada suhu 400oC dengan tekanan 300atm dan
penambahan katalis seng oksida dan kromium (III) oksida. Pada pembuatan mentega,
dimana minyak direaksikan dengan hidrogen dengan katalis sehingga terbentuk lemak
padat.

Hidrogen digunakan dalam obor pemotong dan pengelas untuk mengisi balon yang
lebih ringan dari udara, dan dalam bentuk cair sebagai bahan bakar roket. Hidrogen
merupakan pereduksi yang baik untuk menghasilkan logam dari oksidanya. Dikemudian
hari, hidrogen mungkin menggantikan bensin sebagai bahan bakar untuk pengangkutan.

8. Ikatan Hidrogen
Bila hidrogen terikat pada atom lain, X, terutama F,O,N, atau CL sedemikian
sehingga ikatan X-H agak polar dengan H menyandang muatan positif parsial,hidrogen
dapat berinteraksi dengan atom lain yang negatif atau kaya elektron, Y, membentuk ikatan
yang disebut hidrogen ( ikatan –H), ditulis sebagai: X H-----Y . Walaupun rinciannya
merupakan subjek dari keragaman dan pertentangan, umumnya dianggap bahwa ikatan
hidrogen tertentu terutama disebabkan oleh gaya tarik elektrostatik dari H dan Y. Jarak X
H menjadi sedikit panjang, namun ikatan ini pada hakikatnya adalah tetapan ikatan 2-
elektron yang normal. Jarak H Y umumnya lebih panjang daripada ikatan kovalen H Y
yang normal.

Pada kasusu ikatan hidrogen yang paling kuat, jarak X terhadap Y menjadi cukup
pendek, dan jarak X Y serta Y H hampir sama besarnya. Pada kasus ini diduga adanya
komponen-komponen kovalen dan elektrostatik dalam kedua ikatan X—H dan Y-H.
14
Bukti eksperimen bagi ikatan hidrogen mula-mula datang dari pembanding sifat-
sifat fisik senyawa hidrogen. Contoh-contoh klasik tampak pada titik didih abnormal dari
NH3,H2O dan HF(gambar 3.1) yang mengandung asosiasi molekul-molekul tersebut dalam
fase cairannya. Sifat-sifat lain seperti panas penguapan menyediakan bukti lebih lanjut
mengenai asosiasi. Meskipun sifat-sifat fisika yang mencerminkan asosiasi masih tetap
merupakan sarana yang berguna pada pengeteksian ikatan hidrogen, bukti yang paling
memuaskan bagi padatan berasal dari studi mengenai kristal dengan sinar-X atau difraksi
neutron dari padatan, dan dari teknik lain seperti dari spektra infra merah, resonansi
magnetik inti, spektroskopi Raman, dan kalorimetri.
Bukti mengenai struktur ikatan hidrogen disediakan oleh jarak X...Y, yang lebih
pendek daripada kontak Van der Waals yang diharapkan bila ada ikatan hidrogen.
Misalnya, pada kristal NaHCO3 terdapat empat jenis jarak O...O antara ion HCO3- dengan
harga 3,12 ; 3,15 : 3,19 dan 2,55 A. Tiga harga yang pertama kira-kira sama dengan dua
kali jari-jari van der Waals dari oksigen, tetapi yang terakhir menyatakan adanya ikatan
hidrogen O H ...O. Bila grup X H memasuki ikatan hidrogen , pita ulur X H pada
spektrum inframerah frekuensinya menjadi lebih rendah , lebih lebar, intensitas
terintegrasinya makin tinggi. Perubahan-perubahan ini dapat merupakan sarana yang
sangat berguna untuk mempelajari ikatan hidrogen dalam larutan.

15
Gambar 5.1 Titik didih beberapa hidrida molekuler
Entalpi ikatan hidrogen dalam beberapa hal relatif kecil: 20-30 kJ mol-1, jika
dibandingkan dengan entalpi ikatan kovalen sebesar 200 kJ mol-1 dan lebih besar dari itu.
Walaupun demikian, ikatan-ikatan ini mempunyai pengaruh besar pda sifat dan kereaktifan
kimia zat yang dibentuknya. Ini jelas tampak dari gambar 5.1, dimana air misalnya akan
mendidih pada kira-kira -1000C dan bukan +1000C apabila ikatan hidrogen tidak
memegang peranannya.Jelas sekali, kehidupan itu sendiri (seperti diketahui) bergantung
kepada adanya ikatan hidrogen.

16
9. Manfaat Hidrogen
1. Dalam Kimia Anorganik
Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna
untuk sintesis senyawa organik. Senyawa hidrida misalnya MgH2.NaH, dan LiH sering
dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organik dan hal ini sering dipakai dalam
proses sistesis senyawa organik misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton.
2. Dibidang industri
A. Bahan bakar Fosil
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral adalah sumber daya alam yang
mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan
bahan bakar fosil ini telah menggerakkan pengembangan industi menggantikan
kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.
Ketika mengahasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil
seringkali digunakan untuk menggerakkan turbin. Genarator tua seringkali
menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi
di pembangkit listrik baru gas pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas
secara langsung.
Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari
karbon dioksida yang merupakan salah satugas rumah kaca yang dipercayai
menyebabakan pemanasn global.
Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang
diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah
karbon dioksida di udara.

B. Industri pupuk
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditenmukan oleh
Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman, sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl
Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi
sintesis amonia adalah:
N2(g) + 3H2(g)→2NH3(g) = -92,4 Kj pada 25 0C: Kp = 6,2 105

17
3. Meningkatkan kejenuhan minyak
Lemak trans terbentuk dari penambahan hidrogen pada minyak nabati melalui
proses hidrogeansi parsial. Normalnya minyak nabati bentuknya cair dan memiliki
ikatan rantai asam lemak yang tidak jenuh.
Melalui proses hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen , ikatan asam lemak
yang awalnay tidak jenuh akan menjadi jenuh sehinnga membuat minyak nabati
semakin padat sehinnga tidak mudah rusak. Contohnya dalam proses pembuatan
margarin , namun perubahan cair menjadi lemak padat akan mengubah lemak nabati
yang tadinya tak jenuh menjadi lemak trans.makanan yang diolah dengan minyak
nabati yang terhidrogenasi akan tahan lama, teksturnya lebih baik, lebih renyah, dan
gurih serta tidak terlalu terasa minyaknya.
4. Hidrodealkilasi
Hidrodealkilasi toluena adalah proses yang digunakan untuk mengahasilkan
benzena , reaksi utama dalam proses ini adalah:
C6H5CH3(g) + H2(g) → C6H6(g) +CH4(g)
Reaksi hidrodealkilasi toleuna adalah reaksi gas-gas dengan katalis padat.dimana
toluena, hidrogen, benzena, dan metana berada dalam fase gas, toluena dan hidrogen
dikonversi dalam reaktor dengan katalis untuk memproduksi benzena dan metana.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Hidrogen adalah unsur pertama dalam tabel periodik dan sangat unik. Hanya ada dua
unsur dalam periode pertama, yakni hiydrogen dan helium. Hidrogen agak reaktif,
tetapi helium inert (tidak reaktif).
2. Isotop hidrogen sangat penting dalam kimia. Karena perbedaan relatif massa antara
isotop-isotop hidrogen begitu besar, menyebabkan perbedaan yang siqnifikan dalam
sifat fisika dan prilaku kimiawi antara isotop-isotopnya.
3. Dalam keadaan unsurnya, hidrogen terdapat sebagai molekul diatomik H2 (dihidrogen).
Hidrogen mempunyai titik didih -253 C dan titik beku -259 C.
4. Hidrogen dapat dipilih dai reaksi beberapa logam dengan asam encer. Umumnya
digunakan asam klorida encer. Hidrogen juga dapat diperoleh dari elektrolisis air
dengan adanya sedikit asam, basa, atau garam; bisa juga dengan mengalirkan uap air
pada karbon panas atau hidrolisis dari senyawa-senyawa hidrida seperti CaH2.
5. Senyawa-senyawa biner dari unsur dengan hydrogen disebut hidrida.
6. Oksigen sangat reaktif, dan bereaksi langsung dengan banyak unsur membentuk
oksida. Air adalah oksida hidroge,n dan perannya sangat kusial bagi lingkugan global
dan kehidupan.
7. Sejumlah besar H2(g) digunakan dalam sintetis senyawa anorganik seperti pembuatan
asam klorida, asam nitrat, bahan pembuat amonia, melalui proses Haber, industri
pupuk.

19
DAFTAR PUSTAKA

Fitri Zarlaida (2016) Kimia Anorganik I. Banda aceh. Universitas Syiah Kuala.

Saito,Taro. 1996. Inorganic Chemistry,terj.Ismunandar. Diunduh dari Http://oke.or.id

20

Вам также может понравиться