Вы находитесь на странице: 1из 2

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

OLEH : RAHMAWATI

NIM/PRODI : 4301415010/PENDIDIKAN KIMIA

MAKUL : QUANTUM LEARNING

EDUCARE:
Jurnal Internasional untuk Studi Pendidikan, 4 (1) 2011
Efektivitas Pembelajaran Quantum untuk Mengajarkan Program Linear di SMA
Muhammadiyah Purwokerto di Jawa Tengah, Indonesia

Kusno & Joko Purwanto

Jurnal ini menjelaskan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sebagian besar
mahasiswa Indonesia yang menganggap matematika sebagai subjek yang sulit dan
menakutkan dibandingkan dengan subjek lainnya dengan pemberian strategi pembelajaran
yang dapat memberdayakan semua potensi yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara keseluruhan yaitu melalui penggunaan pembelajaran kuantum. Tujuan dari penelitian
dalam jurnal ini adalah: (1) mengetahui efektivitas pembelajaran kuantum untuk pengajaran
matematika; dan (2) menganalisis perbedaan hasil pembelajaran kuantum dan yang
konvensional. Dua kelas X diambil secara acak sebagai sampel dari lima kelompok yang ada,
satu kelas menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lainnya. Sampling acak ini
disebabkan oleh fakta bahwa siswa terdistribusi secara merata berdasarkan kemampuan.
Pengambilan data dengan menggunakan teknik uji dan non-tes (observasi dan kuesioner).
Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kuantum ini, analisis deskriptif digunakan
untuk: (1) aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata aktivitas
siswa untuk mendemonstrasikan (berkomunikasi) gagasan) adalah 23,69%; (2) kemampuan
guru dalam mengelola proses pembelajaran; (3) tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran 97% dari siswa tertarik mengikuti pelajaran berikut dengan model yang sama.;
dan (4) penguasaan siswa , hasilnya dapat dilihat Skor post-test menunjukkan bahwa 35 dari
40 atau 88% siswa menguasai topik belajar dibandingkan dengan 23 dari 38 atau 61% siswa.
Ini berarti bahwa siswa ' Prestasi dalam kelompok kuantum lebih baik pada kelompok
konvensional. Ini bisa Juga dilihat dari kenaikan dari skor pre-test hingga skor post-test.
Dalam kelompok eksperimen, skor rata-rata pre-test adalah 5,38 (14,16%) dan meningkat
pada post-test menjadi 28,83 (75,87% dari total skor), dibandingkan kelompok kontrol
dengan 4,41 (11,60%) untuk skor pre-test rata-rata menjadi 24,95 (65,65% dari total skor)
atau pada lain meningkat sebesar 54,04%. Sedangkan dianalisis inferensial ANAKOVA
digunakan untuk menguji perbedaan prestasi belajar. Hasil yang diperoleh yaitu :

Tabel 1. analisis Variant Uji Kemandirian Kelompok Percobaan

Sumber varian SS Df MS F*
Regresi 279.1 1 279.1
kesalahan 382.2 38 10.06 27.75
Total 661.3 39
Tingkat signifikansi α = 5% memberikan F (0,95; 1; 38) = 4,15 yang berarti F *> F
Ho ditolak atau koefisien regresi tidak sama dengan nol.

Tabel 2. Analisis variasi tes individu dari kelompok kontrol

Sumber varian SS Df MS F*
Regresi 221.6 1 221.6
kesalahan 464.3 36 12.9 17.18
Total 685.9 37

Tingkat signifikansi α = 5% memberikan F (0,95; 1; 38) = 4,15 yang berarti F *> F Ho


ditolak atau koefisien regresi tidak sama dengan nol. Dari hasil uji linieritas, seperti terlihat
pada tabel 3 dan tabel 4, ditemukan bahwa kedua model di atas kompatibel dengan model
regresi linier dimana Prestasi awal dan prestasi belajar dapat dinyatakan dalam bentuk regresi
linier.

Tabel 3. Analisis variasi tes...dari kelompok penelitian

Sumber varian SS Df MS F*
Regresi 279.1 1 279.1
kesalahan 382.2 38 10.06
0.646
Lack of fit 338.55 12 28.21
Pure error 1134.5 26 43.63

Tingkat signifikansi α = 5% memberikan F (0,95; 26; 12) = 2,75 yang berarti F *> F
bahwa Ho diterima atau bahwa model regresi kelompok eksperimen bersifat linier.

Tabel 4. Analisis variasi untuk tes..dari kelompok kontrol

Sumber varian SS Df MS F*
Regresi 221.6 1 221.6
kesalahan 446.3 38 12.9
1.967
Lack of fit 445.4 12 37.12
Pure error 452.8 24 18.87

Tingkat signifikansi α = 5% memberikan F (0,95; 24; 12) = 2,27 yang berarti F * < F
sehingga Ho diterima atau bahwa model regresi kelompok kontrol bersifat linier.

Hal ini selanjutnya berarti semakin tinggi skor awal (X) semakin tinggi pembelajaran prestasi
(Y). Dari hasil uji kesamaan, ditemukan bahwa model regresi tersebut tidak sama; dan dari
hasil uji paralelisme, ditemukan bahwa keduanya Model regresi adalah paralel.

Hasil dari kedua analisis tersebut adalah bahwa pembelajaran kuantum efektif dan ada
perbedaan yang signifikan dimana pembelajaran kuantum memberikan hasil belajar yang
lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

Вам также может понравиться