Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 55517110031
JUDUL :
"Permasalahan tersebut
meliputi kelemahan sistem
pengendalian Internal (SPI),
ketidakpatuhan terhadap
ketentuan peraturan
perundang-undangan senilai
Rp 25,14 triliun serta
permasalahan
ketidakhematan,
ketidakefisienan, dan
ketidakefektifan senilai Rp
2,25 triliun," ungkap Ketua
BPK, Moermahadi Soerja
Djanegara, dalam Rapat
Paripurna, di DPR RI.
Permasalahan ketidakpatuhan
saja mengakibatkan kerugian
senilai Rp 1,81 triliun dan
potensi kerugian senilai Rp
4,89 triliun, serta kekurangan
penerimaan senilai Rp 18,44
triliun.
Berdasarkan jenis
pemeriksaan, 687 LHP
tersebut terdiri atas 645 LHP
keuangan (94 persen), 9 LHP
kinerja (1 persen), dan 33
LHP dengan tujuan tertentu
(5 persen). [idr]
Menindaklanjuti tanggapan
Jokowi, Harry menjelaskan
pihaknya akan melakukan
pembicaraan dengan
Kementerian ESDM. Selain
terkait TVRI yang telah 4
tahun disclaimer, pertemuan
itu rencananya juga akan
membahas soal cost recovery,
terutama beban-beban yang
tidak perlu masuk di dalam
yang harus dibayar oleh
pemerintah.
“Presiden menyatakan
sekarang draf undang-undang
itu sudah ada di Polhukam,
mungkin nanti akan kembali
ke beliau baru dikirim ke
DPR dibicarakan nanti UU
itu. Yang lainnya soal tindak
lanjut, beliau mengatakan
bahwa akan kita tindak lanjuti
baik itu di pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah,”
tutupnya.
Dalam pemeriksaannya di
semester I 2017 BPK
menemukan 14.997
permasalahan senilai Rp27,39
triliun.
Permasalahan tersebut
meliputi kelemahan sistem
pengendalian intern (SPI),
ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang-
undangan senilai Rp25,14
triliun, serta permasalahan
ketidakhematan,
ketidakefisienan, dan
ketidakefektivan senilai
Rp2,25 triliun.
“Tidak adanya
penerapan GCG dan
manajemen risiko membuat
banyak BPR melakukan
kecurangan
atau fraud sehingga banyak
BPR yang ditutup
operasinya,” ujar Deputi
Komisioner Pengawas
Perbankan II OJK, Budi
Armanto.
Selain itu,
penerapan GCG sangat
diperlukan agar perbankan
dapat bertahan dan tangguh
dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat
serta dapat menerapkan etika
bisnis sehingga dapat
mewujudkan iklim usaha
yang sehat dan transparan.
SINTESA :