Вы находитесь на странице: 1из 19

Isolasi Sosial Menarik Diri

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn “R”
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Ada
Alamat : Jl. Sultan Alaudin 2 Lrg. 2D no. 33
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018

b. Identitas Penanggung

Nama : Ny “A”
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Ada
Status perkawinan: Janda
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Alaudin 2 Lrg. 2D no. 33
Hubungan Dgn Klien : Adik Kandung
2. Keluhan Utama

a. Klien mengatakan tidak suka berinteraksi dengan orang lain.


b. Riwayat keluhan utama :
1) Klien mengatakan tidak suka berinteraksi dengan orang lain.
2) Klien mengatkan lebih suka menyendiri di rumah
3) Klien mengatkan lebih senang di dalam kamar
4) Saat dikaji klien tampak diam, saat diajak bicara klien
hanyamenunduk.

3. faktor Predisposisi

a. Keluarga klien mengatakan klien mengalami Gangguan jiwa sejak


7 tahun yang lalu
b. Keluarga klien mengatakan tidak pernah berobat di rumah sakit
hanya dirawat di rumah saja.
c. Keluarga klien mengatakan dulunya klien pendiam, pemalu dan
jarang bergaul
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah : 90/60 mmHg
2) Nadi : 84x/menit
3) Suhu : 36,20C
4) Pernafasan : 19x/menit
b. Keluhan fisik : Klien sering mengalami pusing
Masalah keperawatan : -
Genogram

a.Konsep Diri
1). Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada yang istimewa dalam dirinya.
2). Identitas diri
Klien menyadari dirinya sebagai anak tertua
3). Peran diri
Klien tidak mempunyai pekerjaan dan tinggal bersama ayah dan
dua adiknya serta ponakannya.
4). Ideal diri
Klien berharap bisa mendapat pekerjaan
5).Harga diri
Klien tidak menyadari bahwa klien sedang mengalami masalah
b.Hubungan sosial
1). klien mengatakan orang orang berarti adalah keluarganya
2). klien tidak aktif dalam kegiatan kelompok
3). Klien tidak mau bicara selain keluarganya
Masalah keperawatan :gangguan konsep diri : isolasi sosial
c. Nilai dan keyakinan
1). Keyakinan
Klien mengatakan beragama islamdan mengakui adanya allah
SWT
2). Kegiatan ibadah : klien mengatakan jarang beribadah
Masalah keperawatan : distress spiritual

6. Status mental
a. Penampilan
penampilan rapi dan rambut rapi
masalah keperawatan : -
b. Pembicaraan
klien berbicara dengan jelas tetapi pembicaraan berpindah-
pindah
dari satu topik ke topik berikutnya
masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
c. Aktivitas motorik
klien tampak sehat ,tetapi klien berdiam diridalam kamar
menyendiri
masalah keperawatan : isolasi sosial
d. Alam perasaan
klien tidak mengalami kegelisahan namun tampak murung lebih
banyak diam dan menunduk
e. efek
klien memiliki efek tumpul
Masalah keperawatan : -
f. Interaksi selama wawancara
klien kooperatif saat di ajak bicara,hanya pembicaraan berpindah-
pindah topik
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi
g. Persepsi
klien kadang mendengar suara yang memanggil namanya
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
h. Arus pikir
klien menjawab pertanyaan yang di berikan sesuai dengan
pertanyaan yang di berikan namun sering berpindah ke topik lain
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
i.Isi pikir
pikiran klien selalu munculwalaupun klien berusaha
menghilangkannya
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
j. Tingkat kesadaran
klien tidak mengalami disorientasi waktu tempat,orang
Masalah keperawatan : -
k. memori
klien menglami gangguan daya ingat jangka panjang
Masalah keperawatan : -
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
Masalah keperawatan : -
m. Kemampuan penilaian
klien mengalami kemampuan penilaian ringan,dapat mengalami
keputusan sederhana dengan bantuan orang lain
Masalah keperawatan : -
n. Daya tilik diri
klien mengingkari penyakit yang di deritanya
Masalah keperawatan : -

7.Masalah psikollogis dan lingkungan


a. Masalah dengan lingkungan dan masyarakat : klien tidak melakukan
interaksi dengan orang lain
b.Masalah ekonomi : klien tidak bekerja semua kebutuhan di bantu keluarga
c. Masalah ekonomi ,klien tidak bekerja semua kebutuhan di tanggung
keluarga
d. Masalah dengan keluarga : klien jarang berinteraksi dengan keluarga
hubungan dengan baik
e. Masalah dengan perumahan : klien tinggal bersama ayah ,dua orang
adiknyadan satu ponakannya
Masalah keperawatan : -
8.Pengetahuan
Klien kurang mengerti tentang penyakitnya saat ini . namun keluarga klien
cukup mengerti dan memperhatikan kondisi klien
Masalah keperawatan : -
9.Aspek medik
Klien tidak mengalami gangguan kesehatan yang bersifat patologis
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DS :
1. Klien mengatakan tidak suka
bergaul dengan orang lain.
2. Klien mengatakan lebih sering
dalam kamar. Isolasi social
3. Keluarga klien mengatakan Menarik diri
sering mengurung dikamar
DO :
1. Klien tampak menyendiri
dikamar
2. Klien tampak mengurung diri
dikamar
3. Klien tampak malu bergaul
dengan orang lain
2 DS:
1. Keluarga klien sering
mengatakan terkadang klien
sering bicara sendiri
2. Klien mengatakan sering Gangguan persepsi sensori
mendengar suara-suara yang halusinasi pendengaran
memanggil namanya
DO :
1. Bicara lambat dan kadang harus
di ulang-ulang
2. Klien tampak sedih dan gelisah

3 DS :
1. Klien mengatakan malu karena
sudah tua
2. Klien mengatakan malu karena Gangguan konsep diri harga diri
belum memiliki pekerjaan rendah
DO:
1. Klien tampak pasif
2. Klien sering menunduk
C.POHON MASALAH

Effect Perubahan persepsi sensori


halusinasi pendengaran

Core problem Isolasi social


(masalah utama) Menarik diri

Etiologi Gangguan konsep HDR


(penyebab)

Berduka disfungsional

D.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi social menarik diri
2. Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran
3. Gangguan konsep HDR

tgl No.Dx Dx.Kep Perencanaan


Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
ISOLASI SP 1: Setelah klien Dorong klien Dengan
SOSIAL Klien mampu berinteraksi klien untuk mengetahui
menyebutkan mampu mampu penyebab
penyebab menyebutkan menyebutkan menarik
menarik diri penyebab penyebab diri dapat
menarik diri menarik diri ditentukan
mekanisme
koping
klien dalam
berinteraksi
social serta
strategi apa
yang akan
diterapkan
kepada
klien.
SP1: Setelah klien Diskusikan Dengan
Berdiskusi berinteraksi dapat bersama mengetahui
dengan klien menyebutkan klien tentang keuntungan
tentang keuntungan keuntungan berinteraksi
keuntungan berinteraksi berinteraksi dengan
berinteraksi dengan orang lain. dengan orang orang lain
dengan orang lain maka klien
lain. akan
bermotivasi
untuk
berinteraksi
dengan
SP 1 : Setelah klien Berdiskusi Dengan
Berdiskusi dengan berinteraksi klien bersama dengan mengetahui
klien kerugian tidak dapat klien tentang kerugian
berinteraksi meyebutkan kerugian berinteraksi
dengan orang lain. kerugian berinteraksi dengan orang
berinteraksi dengan orang lain, maka
dengan orang lain lain klien akan
termotivasi
untuk
berinteraksi
dengan orang
lain
SP 1 : Setelah klien Ajarkan klien Melibatkan
Klien diajarkan berinteraksi klien berkenalan klien dalam
oleh perawat mengetahui cara dengan satu berinteraksi
tentang cara berkenalan orang social akan
berkenalan dengan dengan satu mendorong
satu orang orang klien untuk
melihat dan
merasakan
secara
langsung
keuntungan
dari
berinteraksi
social serta
meningkatkan
konsep diri
klien.
SP 1 : Setelah klien Masukan Memasukkan
Klien dapat berinteraksi klien kegiatan kegiatan
memasukan dapat berbincang- berbincang-
kegiatan memasukan bincang dengan bincang
berbincang- kegiatan orang lain dalam dengan orang
bincang dengan berbincang- kegiatan harian lain ke dalam
orang lain dalam bincang dengan kegiatan
kegiatan harian orang lain dalam harian akan
kegiatan harian membantu
klien
mencapai
interaksi social
secara
bertahap.

SP 2 : Setelah klien Evaluasi Evaluasi


Jadwal kegiatan berintaraksi klien kegiatan harian sebagai upaya
harian klien dapat dapat klien mengenai untuk
terevaluasi mengevaluasi kegiatan merencanakan
mengenai kegiatan kegiatan berbincang- kegiatan
berbincang- mengenai bincang dengan selanjutnya
bincang dengan brbincang- orang lain apakah klien
orang lain. berbincang bisa
dengan orang melakukan
lain. interaksi social
dengan dua
orang atau
lebih.

SP 2 : Setelah klien Masukan Memasukan


Klien dapat berinteraksi klien kegiatan kegiatan
mempraktekan dapat berbincang- berbincang
cara berkenalan memasukan bincang dengan dengan orang
dengan satu orang kegiatan dengan orang lain lain ke dalam
orang lain sebagai sebagai salah kegiatan
salah satu satu kegiatan harian akan
kegiatan harian. harian.. mencapai
interaksi social
secara
bertahap.
SP 3 : Setelah klien Evaluasi jadwal Evaluasi
Klien dapat berinteraksi klien kegiatan harian sebagai upaya
mengevaluasi mengevaluasi klien untuk
jadwal kegiatan jadwal kegiatan merencanakan
harian klien. harian klien kegiatan
selanjutnya
apakah klien
bisa
melakukan
interaksi.
SP 3 : Setelah klien Dorong untuk Melibatkan
Klien dapat berinteraksi klien dapat klien dalam
berkenalan dengan dapat berkenalan berkenalan berinteraksi
dua orang atau dengan dua orang dengan dua social akan
lebih. atau lebih orang atau lebih mendorong
klien untuk
melihatkan
dan
merasakan
secara
langsung
keuntungan
dari interaksi
dan
meningkatkan
konsep diri
klien.

SP 1K : Setelang Menjelaskan Dengan


Mendiskusikan berdiskusi pengertian menjelaskan
masalah yang dengan keluarga tanda dan gejala konsep isolasi
dirasakan keluarga yang dapat isolasi social sosial pada
dalam merawat mengungkapkan yang dialami keluarga
klien perasaan selama pasien serta dapat
merawat klien proses memahami
klien dengan
baik
SP2K Setelah Menjelaskan Dengan
Membantu berdiskudi cara bagaimana menjelaskan
keluarga dengan keluarga merawat klien cara merawat
mempraktekan yang dapat dengan isolasi klien maka
cara merawat mempraktekan social keluarga
pasien isolasi social cara merawat dapat
klien isolasi social merawat klien
dengan
masalah
isolasi social

SP3K Setelah Mengajarkan Dengan


Membantu berdiskusi pada keluarga mengajarkan
keluarga membuat dengan keluarga bagaimana cara
jadwal aktivitas di maka dapat menyusun menyusun
rumah termasuk menyusun jadwal jadwal aktivitas jadwal
minum obat kegiatan harian di rumah kegiatan
klien secara harian klien
terstruktur dan keluarga
dapat
mengatur
jadwal
kegiatan klien

Merawat klien Dengan isolasi


social.
SP2K Setela Menjelaskan cara Dengan
Melatih keluarga berdiskusi bagaimana menjelaskan cara
mempraktekkan denga keluarga, merawat klien merawat klien
cara merawat keluarga dapat dengan isolas isolasi social,
pasien dengan memraktekkan sosial maka keluarga
isolasi social, cara merawat dapat merawat
klien dengan kliaen dengan
isolasi sosial
masalah isolasi
social.

SP3K Setelah diskusi Mengajarkan Dengan


Memebantu dengan pada kelurga mengajarkan cara
keluarga kleuarga, bagaiman menyusuk jadwal
membuat jadwal keluarga dapat menyusun jadwal kegiatan harian
aktivitas di rumah menyusun aktivitas di kliaen maka
termasuk minum jadwal kegiata rumah keluarga dapat
obat harian kliaen mengatur jadwal
secara kegiata klien.
terstuktur

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl jam Implementasi Evaluasi
Selasa, 10.30 SP1P S:
16 Juli
1.Mengidentifikasi penyebab 1.Klien mengatakan tidak mau
2013
isolasi social pasien berinteraksi dengan orang lain
‘’ apa yang menyebabakan karena suah tua, dan tidak
bapak tidak mau bicara memiliki pekerjaan.
dengan orang lain ‘’, apakah 2. Klien sudah mengerti
karena bapak tidak bekerja? keuntungan berintekasi dan
2. Berdiskusi dengan pasien kerugisn tidak berinteraksi
tentang keuntungan dengan orang lain
berinteraksi dengan orang O:
lain ‘’ apakah bapak tau 1.Klien mamapu berkenalan
keuntungan berinteraksi dengan orang lain
denga orang lain ‘’ 2. Kontak mata ada
3. Berdiskusi denga pasien 3.Klien masih Nampak malu
tentang kerugian A: masalah teratasi
berinteraksi dengan orang P: lnajutkan Sp IIP
lain
‘’apakah bapak tau kerugian
tida berinteraksi dengan
orang lain’’ apakah bapak
tidak merasa kesepian’’?
4.Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu
orang
‘’ apakah bapak sudah kenal
dengan satu orang? Kalo
begitu coba bapak kenalan
dengan saya?’’
5. Menganjirkan pasien
mamasukkan kegiatan
latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam
kegiatan harian
‘’saya harap bapak bias
melaukan setiap hari untuk
mencoba terus berinteraksi
dengan orang lain’’
10.50 SP2P S:
1.Mengavaluasi jadwal 1.Klien mengatakan hari ini klien
kegiatan harina pasien membersikahn kamar, mandi,
‘’kegiatan apa yang hari ini mencuci dan duduk – duduk di
bapak sudah lakukan?’’ atas teras
2. Memberikan kesempatan O:
kepada pasien 1.Klien mamapu berkenalan
mempraktekkan cara dengan orang lain.
berkenalan dngan satu orang A: masalah teratasi
‘’bapak coba kenalan dengan P: lanjutkan Sp IIIP
sama

Teman saya’’
3. Membantu pasien
mamasukkan kagiatan
latihan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian
‘’pak, sebaiknya setiap hari
bapak berbincang-bincang
dengan ornag lain supaya
tidak merasa kesepian’’
11.00 SP3P S:
1.Mengevaluasi jadwal 3.Klien mengatakan hari ini
kegiatan harian pasien tidak bercerita denga orang lain
‘’apakah bapak sudah banyak 4. Klien mau mempraktekan
cerita dengan orang lain hari cara berkenalan
ini?’’
2. Memberikan kesempatan O:
kepada pasien Klien tanpak berkenalan dengan
mempraktekkan cara orang lain
berkenalan dengan dua A: masalah teratasi
orang atau lebih P: lanjutkan Sp IK
‘’ bapak sudah berkenalan
dengan teman saya jadi saya
coba bapak melakukan
sendiri’’?

Вам также может понравиться