Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi

kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam

mengenai subyek yang diteliti. Oleh karena itu, data yang terkumpul adalah data deskriptif

yang diperoleh dari kata-kata dan juga perilaku yang berkaitan dengan tingkat brand awareness

dan brand image terhadap produk kredit Bank Nagari di wilayah kerja Capem Tanjung

Ampalu.

Menurut Sukmadinata (2011) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi,pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Selanjutnya menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Bogdan dan Taylor (2007) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal

menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide,
persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur

dengan angka.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja Bank Nagari Capem Tanjung Ampalu.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang

juga memilki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang mewakili populasi. Pengambilan

sampel dalam penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi sangat besar

sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh data yang ada karena memerlukan

banyak biaya, waktu, dan tenaga. Oleh sebab itu, penelitian ini hanya menggunakan sebagian

dari keseluruhan objek penelitian yang disebut sampel (Sugiyono, 2013). Jumlah responden

dalam penelitian ini adalah 30 orang masyarakat di wilayah kerja Bank Nagari Capem Tanjung

Ampalu.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pengambilan sample non-probabilitas (non-probabilty sampling) dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik Purposive Sampling ini dilakukan

agar responden yang didapat memang tepat untuk menjadi sumber informasi dan sesuai dengan
kriteria penelitian. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di

wilayah kerja Bank Nagari Capem Tanjung Ampalu yang sudah berumur diatas 20 tahun.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara

khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Sugiyono, 2013). Jenis

data ini diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu dengan cara melakukan wawancara

kepada responden yang terpilih.

3.3.2 Data Sekunder

Sekaran (2009) menyatakan bahwa data sekunder merupakan data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain,

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini didapat melalui berbagai

sumber yaitu buku, jurnal ilmiah, literatur artikel, serta situs diinternet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran

dan keberhasilan suatu penelitian. Dijelaskan oleh Sugiyono (2009) bahwa pengumpulan data

dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi.

Dalam penelitian ini studi lapangan dilakukan dengan cara pengambilan data secara langsung

dengan metode lapangan (field research) yaitu melakukan wawancara kepada responden yang

terpilih.
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (nara sumber) (Arikunto, 2006). Pendapat di atas

sejalan dengan Ratna, (2010) dalam bukunya yang berjudul Metodelogi Penelitian Kajian

Budaya dan Ilmu-Ilmu Humaniora Pada Umumnya yang menyatakan bahwa: “Wawancara

(interview) adalah cara-cara untuk memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-

cakap, baik antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Wawancara

melibatkan dua komponen, pewawancara yaitu peneliti itu sendiri dan orang yang

diwawancarai”.

Peneliti harus memperhatikan cara-cara yang benar dalam melakukan wawancara,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki arti ganda, taksa, atau pun

yang bersifat ambiguitas.

2. Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang mengandung banyak pertanyaan

khusus. Pertanyaan yang panjang hendaknya dipecah menjadi beberapa pertanyaan

baru.

3. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang konkrit dengan acuan waktu

dan tempat yang jelas.

4. Pewawancara seyogyanya mengajukan pertanyaan dalam rangka pengalaman konkrit

si responden.

5. Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif yang ada atau sama sekali tidak

menyebutkan alternatif.

6. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat responden marah ,malu atau

canggung, gunakan kata atau kalimat yang dapat memperhalus.


3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (2010), adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang

lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data

adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian

mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain.

McDrury ( Collaborative Group Analysis of Data, 1999 ) seperti yang dikutip Moleong

(2007) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam

data,

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari

data.

3. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.

4. Koding yang telah dilakukan.

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan

kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui situasi obyek penelitian.

Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil

wawancara. Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya

peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data. Peneliti

membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat

informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-
kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti kalimatnya saja. Abstraksi yang sudah dibuat

selanjutnya dirangkum dalam bentuk domain penelitian yaitu gambaran yang umum dan

menyeluruh dari obyek/penelitian atau situasi sosial.

Вам также может понравиться