Вы находитесь на странице: 1из 8

MAKALAH TERMOSTAT

TERMOSTAT
(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi Fisika)

Oleh:
Lusiana Shinta Dewi (1213022034)
Putri Rahayu Wulan Sari (1213022057)
Sinta Alfionita (1213022070)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

TERMOSTAT

A. Pengertian Termostat

Sebuah termostat adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan kerja suatu perangkat
lainnya pada suatu ambang suhu tertentu. Alat ini banyak digunakan pada elemen produksi
pada industri maupun rumah tangga. Termostat berasal dari kata Yunani termos “panas” dan
statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan cara beralih dari pemanasan atau pendingin suatu
alat atau mengatur aliran perpindahan panas fluida yang diperlukan, untuk menjaga suhu
yang benar.
Sebuah termostat bisa menjadi pengontrol suatu unit untuk pemanas atau pendingin suatu
kompon. Termostat bisa dibangun dalam banyak cara dan dapat menggunakan berbagai
sensor untuk mengukur suhu. Output dari sensor kemudian mengontrol peralatan pemanas
atau pendingin. . Thermostat dirancang untuk dapat menunjukkan besarnya suatu besaran
suhu dalam skala pengukuran dan dapat mengendalikan suatu perangkat external dimana
pengendaliannya dapat kita program pada suatu ambang suhu tertentu, sesuai dengan
karakteristik kebutuhan serta karakteristik kerja alat yang akan dikendalikan.
Termostat pertama kali diciptakan pada tahun 1883 oleh Warren S. Johnson.

Thermostat dipasang pada blok silinder bagian atas dengan sambungan selang. Thermostat
bekerja pada suhu yang kurang dari 80°C . dan pada suhu tersebut thermostat membuka,
sehingga air hanya beredar disekeliling blok silinder tidak sampai ke radiator. Dengan
demikian suhu mesin dapat dikendalikan dan ini merupakan fungsi thermostat sebagai
pengendali suhu mesin.
Jenis thermostat yang digunakan salah satunya adalah tipe wax pellet. Tipe Wax Pellet ini
adalah semacam lilin yang dapat mengembang pada saat panas dan akan menyusut pada
waktu dingin.
Cara kerja :
Pada saat air pendingin panas lilin atau Wax Pellet yang ada didalam
thermostat akan memuai dan mendorong katup untuk membuka (1). Hal ini
disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu menekan tahanan pegas (3),
thermostat pada saat temperatur air pendingin telah dingin, maka lilin di dalam
thermostat akan menyusut, sehingga pegas di dalam thermostat akan mendorong
katup thermostat untuk menutup kembali (2).

Keterangan :
1. Katup saat membuka
2. Katup saat menutup
3. Pegas

B. Macam -macam Termostat

Electric Thermostat

Electric Thermostat adalah thermosat yang digunakan pada system kontrol elektrik.
Thermostat ini terdiri dari bimetal coil yang didesain sedemikian rupa sehingga bila ada
perubahan suhu dapat menggerakkan bimetalnya (melengkung) dan kemudian gerakan
bimetal ini digunakan untuk mengontrol mekanik membuka dan menutup kontak switch. Ada
pula yang menggunakan bulb sebagai sensor suhu. Heating thermostat akan menbuka
kontaknya bila suhu ruang naik, sedang cooling thermostat akan membuka kontak switch bila
suhu ruang turun. Untuk membantu pergerakan bimetal yang lebih signifikan maka
bimetalnya dilengkapi dengan sebuah electrik heater. Switch untuk thermostat yang bekerja
pada tegangan rendah (24 volt) biasanya merupakan mercury switch.

Elemen deteksi suhu, jenis bimetal

Elemen deteksi suhu, mercury

Rangkaian kontrol thermostatic

Skematik Diagram Sistem Kontrol Elektrik

Gambar memperlihatkan skematik diagram tipikal sistem control elektrik yang menggunakan
electric thermostat. Thermostat ini akan mengontrol penguatan relay atau solenoid yang
digunakan untuk mengontrol sistem. Titik pengaturan suhu yang dilakukan thermostat
dibedakan menjadi dua yaitu “Cut In” dan “Cut Out” temperature.

Konstruksi Tipikal Elektrik Thermostat

Kerja pengatur suhu (thermostat) dipengaruhi oleh perubahan suhu yang diterima oleh alat
sensor suhu (bulb) gas akan mengembangnsebanding dengan suhunya. Perubahan suhu
tersebut dapat menyebabkan gas, uap atau cairan di dalam pipa dan bulb mengembang atau
menyusut, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada bellow (diafragma) yang berubah-
ubah. Perubahan tekanan di dalam bellow diubah menjadi gerakan linear untuk
menggerakkan suatu kontak untuk membuka atau menutup. Di atas bellow ditempatkan pegas
yang melawan tekanan bellow. Tekanan pegas dapat diatur melalui tombol yang ada di
atasnya. Sehingga tekanan bellow pun akan mengikutinya yang berarti temperatur dari bulb
yang dapat diatur.

Pnumatik Thermostat

Pnumatik thermostat juga menggunakan elemen bimetal sebagai sensor suhu. Pada desain
lain kadang digunakan bulb yang berisi liquid refrigeran. Tenaga gerak yang ditimbulkan
oleh elemen deteksinya digunakan untuk mengontrol port (katub) udara yang ada di dalam
suatu sistem pemipaan udara tekan, sehingga udara tekan dari kompresor dapat mengalir
secara proportional ke suatu alat aktuasi atau operator.

Electronic Thermostat
Electronic Thermostat menggunakan resistance thermometer untuk mendeteksi suhu.
Resistance thermometer adalah elemen resistannyang sensitif terhadap perubahan suhu. Nilai
resistannya akannberubah bila bila suhunya juga berubah. Elemen resistan tersebut
dihubungkan ke salah satu kaki sirkit jembatan Wheat Stone.

Gambar memperlihatkan sirkit jembatan Wheat Stone. Jembatan Wheat Stone terdiri dari 4
resistor yang dihubungkan sedemikan sehingga membentuk sirkit jembatan.

Sirkit Jembatan Wheat Stone

Bila perbandingan keempat resistannya : A / B = C / D sama, maka tegangan outputnya


menjadi nol. Dalam hal ini dikatakan jembatan dalam keadaan seimbang. Bila nilai resistan A
(elemen resitance thermometer) berubah akibat ada perubahan suhu maka menyebabkan
jembatan tidak seimbang lagi dan akan muncul sinyal tegangan pada output sirkit
jembatannya. Tegangan sinyal output ini masih sangat lemah sehingga perlu mendapat
penguatan (amplifier) terlebih dahulu sebelum ia dapat digunakan untuk menggerakkan suatu
relay.

Blok Diagram tipikal electronic thermostat

C. Pengaturan Thermostat

Thermostat mempunyai batas cut in dan cut out tertentu. Perbedaan antara batas cut in dan
cut out tergantung dari pengaturanndifferensialnya. Besar kecilnya differensial tergantung
pada penggunaan dan lokasi alat sensor suhu (bulb).
Dalam banyak hal, bila bulb dijepitkan pada evaporator, sehingga temperatur pendinginan
dideteksi secara langsung oleh temperaturevaporator, maka dalam kasus ini pengaturan
differensial harus besar untuk menjaga adanya “Short Cycling” pada kopresor. Biasanya
differensial diatur 8o – 10oC. Untuk kasus lain bisa 1o – 2oC atau 4o – 5oC, tergantung
penempatan bulb.
Pengaturan thermostat ada 2 macam :
(I) pengaturan range
(II) pengaturan diferential.

Pengaturan Range

Mengatur range adalah cara pengaturan cut in dan cut out thermostat yang menghasilkan
daerah pengaturan amplitudo. Cut on dan cut off akan kembali bersamaan tetapi dengan
differensial yang tetap sama.

Biasanya pada baut pengaturan range ada petunjuk arah putaran baut pengatur range yang
memberikan pengaturan sebagai berikut :
(i) Memutar baut searah jarum jam — suhu kerja naik
(ii) Memutar baut rangge melawan jarum jam — suhu kerja turun
(iii) Memutar baut range satu putaran akan mengubah suhu kerja antara 5o – 8oC

Pengaturan Diferential

Fungsi utama thermostat adalah menjalankan motor kompresor baiksuhu pendinginan


meningkat (naik) pada batas tertentu. Batas ini disebut “Cut in” temperatur setting dan
menghentikan motor kompresor saat suhu pendinginan mencapai titik terendah sesuai
pengaturannya titik suhu terendah ini disebut “Cut on” temperature setting. Mengatur
differensial adalah mengatur kerja thermostat atau mengatur perbedaan titik cut in dan titik
cut out. Perbedaan (differensial) ini tergantung pada aplikasi atau kondisi pendinginannya.
Meskipun begitu perlu berhati-hati waktu melakukan pengaturan ini sebab bila perbedaan ini
terlalu kecil maka sistemnya akan dapat mengalami “short cycle”.

Short cycle adalah selang waktu cut ini dan cut out yang sangat singkat sehingga kerja
kompresor terputus-putus. Hal ini dapat membahayakan kompresor. Namun bila perbedaan
ini terlalu besar maka temperatur pendinginan akan meningkat menjadi tinggi sebelum terjadi
cut in. Hanya dengan banyak berlatih maka akan dapat menentukan differensial yang tepat
sesuai keinginan pada setiap kondisi yang berbeda. Memutar baud differensial ke dalam,
differensial makin kecil dan memutar baud differensial ke luar, differensial makin besar.

Thermostat diatur pada cut ini + 7oC dan 1oC cut out dengan differensial 6 K. Thermostat ini
dapat diubah rangenya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah sesuai keinginan kita, misalnya
diubah menjadi + 10oC cut in dan + 4oC cut out tanpa merubah differensialnya.

Grafik Pengaturan Suhu

Berikut ini diberikan suatu contoh kasus dari suatu unit tata udara, sebagai berikut:
Dalam suatu ruangan khusus diharapkan mempunyai suhu yang konstan + 3oC dengan
perbedaan suhu pada alat kontrolnya sebesar 4 K maka untuk memenuhi keperluan tersebut,
thermostat harus diatur untuk :
cut in pada suhu + 5 oC dan cut out pada suhu 1 oC.

Penentuan setting thermostat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan temperatur rata-
rata yang harus dipertahankan tetap konstan dan juga keinginan atau keperluan untuk
mempunyai temperatur maksimum dan minimum yang dikehendaki. Bila hal ini sudah
didapatkan maka differensial dapat dihitung. Sebaliknya bila differensialnya yang diketahui,
maka untuk menghitung setting thermostatnya (cut in) dapat dilakukan dengan membagi dua
nilai differensial tersebut dan kemudian menambahkannya dengan temperatur rata-rata yang
diinginkan dan kemudian mengkurangkannya untuk menentukan cut out temperaturnya.

Grafik pengaturan Suhu

D. Pemilihan Thermostat

Pemilihan Thermostat hendaknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini:


(i) Temperatur maksimum dan minimum yang dapat dicapai
(ii) Jenis medium pendinginan misalnya udara, air, minuman
(iii) Differensial yang dibutuhkan.

Bila ketiga faktor ini sudah diketahui maka tinggal mencari spesifikasi yang sesuai di dalam
katalog yang ada. Pilihlah thermostat yang karakteristik pengaturan temperaturnya mendekati
kondisi temperature yang diharapkan.

Misalnya, Sebuah ruangan ingin dipertahankan mempunyai suhu 3oC.


Dimana :
cut in thermostat = 4oC
cut out thermostat = -6oC
differensial = 10 K

maka pilihlah thermostat yang ada dikatalog yang mendekati harga-harga


tersebut diatasi yaitu : thermostat RT2.
Range = -25oC + 15oC
Diff = 5 K sampai 18 K

E. Pemasangan Thermostat

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan thermostat, yaitu pemasangan thermo
switchnya dan pemasangan sensor suhunya. Pada prinsipnya pemasangan thermoswitchnya
dapat diletakkan di mana saja asal memudahkan operator untuk mencapainya. Kontak thermo
switch-nya terdiri dari kontak NO (normally open) dan NC (normally closed). Untuk
keperluan control operasi biasanya digunakan kontak NO. Sensor thermonya diletakkan di
dalam ruang cabinet dengan ketinggian 1 atau 1,5 meter. Usahakan meletakkannya pada
lokasi di mana produk yang disimpan diletakkan.

F. Contoh Penggunaan Termostat Dalam kehidupan Sehari-hari


SISTEM pendinginan memiliki peranan amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap
dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82
hingga 93 derajat celcius. Pada suhu tersebut, proses pembakaran campuran BBM dengan
udara berlangsung mendekati sempurna, sehingga seluruh energi kimia dari minyak bumi
bisa dikonversikan menjadi gerak mekanik untuk mendorong mobil.
Suhu mesin yang terlalu dingin akan menyebabkan konsumsi bensin menjadi boros.
Sebaliknya, suhu tinggi membuat kepala silinder mesin melengkung. Di sinilah peranti
termostat memiliki peranan penting agar mesin tidak overheated dan cepat mencapai suhu
optimum.
Termostat memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan suhu mesin. Tugasnya adalah menutup
dan membuka sirkulasi aliran air pendingin mesin yang menuju radiator. Posisi alat ini berada
antara mesin dan selang radiator. Ketika suhu mesin mobil berada di bawah angka ideal,
termostat akan menahan aliran air dari mesin menuju radiator. Saat itu, aliran air akan
berputar di dalam blok mesin saja. Pada suhu air mencapai antara 82 derajat hingga 93
derajat, katup termostat otomatis akan terbuka kecil.

Begitu pula bila suhu meningkat di atas 93 derajat dan mesin menjadi panas, termostat akan
membuka katupnya lebar-lebar. Air panas pun mengalir masuk ke radiator untuk didinginkan.
Selanjutnya air dari radiator yang telah dingin disalurkan oleh water pump menuju blok
mesin. Katup termostat akan terus membuka selama mesin panas, dan menutup kembali saat
suhu mesin berubah dingin.
Mengingat pentingnya peranti termostat tersebut, diharapkan jangan mencopot alat ini. Kalau
pemilik kendaraan mencopot termostat, efek yang terbesar adalah mesin lambat menjadi
panas. Suhu ideal mesin akan lebih lama tercapai.
Anggapan bahwa mencopot termostat akan mempercepat menurunkan suhu ketika mesin
panas, tidaklah tepat. Termostat akan langsung bereaksi saat mendeteksi suhu air melebihi
dari suhu ideal tadi.
Efek lainnya bila termostat itu dilepas, maka sirkulasi air pendingin tidak ada yang mengatur
lagi. Hasilnya saat mesin dingin, air tetap bersirkulasi dan berputar menuju radiator.
Imbasnya, mesin jadi lebih lama untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Seiring dengan itu
mesin pun kurang optimal dan cenderung boros bahan bakar.
Tidak adanya termostat juga membuat kerja ECU (Engine Control Unit) jadi ngaco. Data
sensor yang tidak akurat akan membuat ECU memerintahkan pasokan campuran bahan bakar
udara yang keliru.
Karena termostat dicabut sirkulir air terus berjalan baik ketika suhu panas maupun dingin. Itu
menjadikan data besaran suhu ke ECU tidak akurat lagi. Maka ECU pun akan memberikan
instruksi yang tidak benar pada penyaluran campuran bahan bakar. Bila itu terjadi tentu
pemakaian BBM pun tidak ekonomis.

Sensor Electronic
Termostat adalah benda yang mengagumkan karena bentuknya yang kecil, tetapi memiliki
peranan penting. Rahasia kerja termostat terletak pada silinder kecil dekat mesin. Silinder ini
berisi wax atau semacan lilin, yang mengembang kalau terkena panas. Ketika wax
mengembang, batang dalam silinder akan bergerak menekan katup termostat untuk
membuka. Untuk melihat cara kerja termostat, bisa dilakukan dengan cara mencelupkan
peranti ini pada baskom yang berisi air panas.
Teknologi termostat terus berkembang. Malahan kini sudah menginjak ke sistem elektronik
yang menggantikan teknik buka katup mekanis. Pada prinsipnya kerja sistem ini masih sama
dengan model mekanis, hanya bedanya sistem buka tutup diatur oleh sensor elektronik
Katup elektronik ini diklaim lebih unggul, karena dapat membuka dengan besaran yang
presisi dibandingkan teknologi konvensional. Katup tidak akan membuka kalau suhu belum
tepat benar menyentuh angka 82 derajat celcius. Ford memasang teknologi elektronik ini
pada model sedan Mondeo. Katup termostat akan membuka atau menutup untuk
mendinginkan blok dan kepala silinder berdasarkan perintah sensor panas mesin. Peranti ini
dirasakan cukup efektif guna meredam panas mesin untuk mendapatkan setelan pemakaian
bahan bakar yang efisien.
Pabrikan komponen Bosch mengembangkan teknologi baru yang menggantikan termostat
tunggal dengan sistem katup-katup elektronik yang menyeluruh. Ini akan membuat kontrol
suhu mesin lebih akurat yang mendorong performa mesin meningkat.
Disebut menyeluruh karena kerja katup mekanis yang ada dalam sistem pendingin digantikan
oleh elektronik. Katup termostat dikombinasikan dengan water pump elektrik yang memakai
listrik sebesar 12 volt. Seluruh sistem Bosch ini dikendalikan oleh sistem manajemen mesin
keluaran Motronic.

Perhatikan Kondisi Termostat


Sama dengan komponen mobil lainnya, termostat mempunyai umur masa pakai yang
terbatas. Sebaiknya gantilah peranti termostat sebelum rusak, disarankan setiap 50.000 km.
Termostat yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, jadi harus membeli yang baru.
Salah satu kondisi yang membuat termostat tidak dapat bekerja dengan baik adalah karat.
Karat pada dinding-dinding termostat harus dihindari. Penyebabnya karena komponen ini
sebagian besar memakai bahan besi. Potensi terjadinya karat semakin membesar, bila air di
radiator/ pendingin kotor. Itu sebabnya, penggantian secara berkala dengan air yang steril,
dapat meminimalisasi munculnya karat. Lakukanlah pengurasan air radiator minimal 20.000
km.
Untuk mengetahui kondisi termostat, mau tidak mau harus membuka dudukan alat tersebut.
Bila diketahui karat pada termostat sudah telanjur menempel dan banyak, maka peranti
termostat harus diganti yang baru. Pasalnya, tumpukan karat pada dinding termostat bisa
membuat komponen katup tidak bekerja dan macet. Kalau macet, maka termostat tidak dapat
menjalankan fungsi buka-tutup aliran air dari radiator ke mesin. Terhambatnya mekanisme
buka tutup katup bisa membuat termostat selalu terbuka, atau sebaliknya, tertutup terus.
Jika terbuka, aliran air antara mesin dan radiator akan terus-menerus mengalir. Situasi ini bisa
membuat mesin overcooling yang dampaknya membuat temperatur kerja mesin sulit tercapai.
Sebaliknya, bila kondisi tertutup membuat aliran air antara mesin dan radiator akan terhalang.
Akibatnya, pada saat air pendingin telah mencapai temperatur kerja dan mendekati titik didih,
tidak dapat bertukar dengan air yang dingin. Karena tidak mendapat pendinginan, bisa terjadi
overheating.
Untuk mengetahui apakah termostat masih bekerja baik, bisa dilakukan dengan cara
mencelupkannya ke wadah yang berisi air panas. Sebelum memasukkan termostat, terlebih
dahulu lihat tanda pada bagian atas termostat. Biasanya pada bagian ini akan tertera suhu
minimal saat katup termostat membuka atau menutup. Misalnya tertulis 92 derajat celcius. Itu
artinya katup akan tertutup hingga suhu tersebut. Di atas suhu itu, katup akan membuka agar
air yang panas dapat bersirkulasi ke dalam radiator.
Usahakan air panas yang berada dalam baskom berada di atas suhu yang tertulis di termostat,
umumnya di atas 100 derajat celcius. Untuk mengetahui suhu tersebut, bisa memakai bantuan
alat termometer atau pengukur suhu badan. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara
memasukkan termostat dan termometer ke dalam air. Kemudian lihat reaksi termostat. Jika
dalam suhu tinggi, katup tidak bereaksi, maka termostat sudah rusak.

DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sistem_informasi/bab8-
konsep_sistem_dan_sistem_informasi.pdf
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Pustaka/Buku_Diknas/SMK/Teknologi_dan_Industri/siste
m-refrigerasi-dan-tata-udara_2_.pdf
http://kuncikontak.com/fungsi-thermostat/
http://library.gunadarma.ac.id/10499419-skripsi_fti.pdf
http://smpn1bwi.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=85&Itemid=2
8
http://www.cassanova-id.com/forum/showthread.php?t=2202
http://www.howeverythingworks.org/supplements/thermometers_and_thermostats.pdf
http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/042006/28/otokir/utama01.htm
Cara kerja :
Pada saat air pendingin panas lilin atau Wax Pellet yang ada didalam thermostat akan
memuai dan mendorong katup untuk membuka . Hal ini disebabkan karena pemuaian lilin
tersebut mampu menekan tahanan pegas , thermostat pada saat temperatur air pendingin
telah dingin, maka lilin di dalam thermostat akan menyusut, sehingga pegas di dalam
thermostat akan mendorong katup thermostat untuk menutup kembali .

Pada saat mesin dalam keadaan dingin ,air pendingin masih dalam keadaan dingin,
thermostat masih tertutup,sehingga cairan pendingin bersirkulasi melalui selang bypass.

Pada saat air pendingin panas kira kira pada 80’-90’C , lilin atau Wax Sealed yang ada
didalam thermostat akan memuai dan mendorong katup untuk membuka Sehingga air
pendingin masuk ke radiator untuk didinginkan.

Вам также может понравиться