Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2. Persiapan akan memotong plat Gambar 3. Pisau yang bergerak mulai
dimana benda kerja dijepit diantara dua menekan papan dengan F, v tertentu*.
buah pisau Pada langkah ini benda sampai pada
plastic limit
Gambar 4. ada langkah ini benda kerja Gambar 5. Benda kerja yang ditekan
sudah melewati Plastilk limit sehingga sudah mengalami pematahan akibat dari
tidak bias kembali ke bentuk semula tekanan dari pisau yang bergerak dengan
Pisau sudah melakukan penetrasi F,v tertentu
kebenda kerja
2.2.3 Drawing
Cold drawing merupakan proses pembentukan dingin secara plastis dari
metal sepanjang sumbunya.Proses ini dapat dibagi 5 kelompok besar, diantaranya :
(Mahadi, 2007)
1. Bar and Tube Drawing
Hasil dari bar drawing adalah penegecilan penampang melintang dan
pemanjangan batang dengan konsekuensinya timbul strain. Hardening pada
umumnya dilakukan secara bertahap. Proses bar drawing ini biasanya diikuti
dengan proses annealing jika reduksi penampangnya melebihi 30-50 %. Proses
tube drawing digunakan untuk membuat pipa tanpa sambungan.
Bahan dasar yang digunakan berbentuk pipa sehingga kualitas pipa yang
dihasilkan memiliki permukaan yang halus, berdinding tipis dan keakuratannya
tinggi serta kekuatannya naik.Mandrel dipergunakan dalam proses ini untuk
diameter tube 1/2″-10″.
2. Wire Drawing
Prinsipnya sama dengan bar drawing. Hanya saja diameternya lebih kecil, dan
dikerjakan secara kontinu melalui beberapa die.
Jika diperlukan kawat yang lunak, annealing dilakukan didalam dapur dengan
mengontrol temperaturnya setelah proses drawing terakhir.
Pada proses penarikan kontinu, kawat ditarik melalui beberapa die dan rol
penarik yang disusun seri.
3. Stretch Forming
Pada proses ini, die (form block) hanya dikenai tegangan kompresi, benda kerja
yang diikat dengan grip dan ditarik ke arah horisontal. Die umumnya
terbuat/dapat dibuat dari kayu atau plastik. Stretch forming merupakan proses
yang dikembangkan dari aerospace dalam pembuatan penampang yang lebar
dari sheet dan ditarik untuk membentuk lengkungan penampang.
4. Deep Drawing
Proses ini ditujukan untuk membuat tangki dengan berbagai bentuk dimana
kedalamannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran diameter, dan
disamping itu dikenal juga istilah shallow drawing.
5. Forming with Ruber
Pada proses ini karet dipakai sebagai penekan, ditujukan untuk mengeliminir
salah satu die aas atau bawah. Proses guerin forming didasarkan pada kenyataan
bahwa sifat konsisten dari karet dapat mentransfer seluruh tekanan yang
diberikannya secara uniform ke segala arah.
2.2.4 Proses Pengerolan
Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan
menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah
sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk.
(Mahadi, 2007)
Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat
tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk
dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat
bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembengkokan yang sama maka
akan menhasilkan radius pengerolan yang merata.
2.2.5 Pengeboran / Cara Penggunaan Bor Listrik
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut :
(Mahadi, 2007)
a. Pemasangan Benda Kerja
1) Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan
ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum,
dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar
(paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.
2) Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua
balok penahan yang sesuai.
3) Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada
sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian
ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut
pada meja mesin bor.
4) Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya
dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
b. Pemasangan Mata Bor pada chuck
1) Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu
mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian,
lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang
yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk
memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan
menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan
dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
2) Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi
sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam
mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan
dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.
3) Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor
otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan
membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).
4) Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang
dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat
bermacam-macam ukuran.
5) Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan
akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua
belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan
cerek khusus tempat bahan pendingin.
c. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup
memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di
bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua
pengunci.
d. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar
on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan
benda kerja.
e. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja.
f. Gunakan cairan pendingin bila perlu
g. Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin
h. Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.
2.2.6 Sambungan Keling Biasa (Rivet)
Rivet atau dalam istilah sehari-hari sering disebut paku keeling adalah suatu
metal pin yang mempunyai kepala dan tangkai rivet. Bentuk dan ukuran dari rivet
ini telah dinormalisasikan menurut standar dan kodenya. Pengembangan
penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar
dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini
mempunyai kegunaan tersendiri, masing-masing jenis mempunyai kekhususan
dalam penggunaannya. (Saksomo, 2014)
2.2.7 Pengecatan
Setelah proses diatas selesai dan benda kerja juga telah terbentuk sesuai
dengan perencanaan. Kemudian kita dapat melakukan pengecatan untuk melapisi
permukaan benda kerja agar tidak berkarat. Akan tetapi sebelum dilakukan
pengecatan sebaiknya dilakukan proses pengamplasan agar hasil pengecatan lebih
maksimal. (Saksomo, 2014)
Tiara Putri Dwi D
240110150063
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai pengerjaan kerja bangku yaitu proses
praktik dasar yang masih menggunakan alat-alat kerja tangan yang efisien dan
ekonomis. Sedangkan sheet metal working atau kerja pelat merupakan suatu proses
membuat benda kerja dari lempengan plat yang dibentuk sedemikian juga agar
dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan, salah satu bendanya yaitu
toolbox. Dimana setiap kelompok diberikan lempengan plat, dari lempengan plat
tersebut praktikan harus membuat tiga pola seperti bagian selimut dengan panjang,
bagian alas dan bagian atas dengan ukuran seperti pada pembuatan pola di bagian
bab hasil.
Kerja bangku yang harus dilakukan diantaranya mempola plat logam sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan menggunakan penggaris besi dan penggaris.
Pembuatan pola ini dilakukan sebagai gambaran dasar untuk dapat membentuk
sebuah benda kerja agar terbentuk sesuai yang diinginkan, semakin teliti
pengukuran yang dilakukan maka akan semakin baik pula hasil yang didapat.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pemolaan ini yaitu harus telitinya ketika
pembuatan ukuran, kekuatan memegang penggaris besi ketika menggores, karena
apabila kurang kuat maka penggaris akan menggeser ketika dilakukan penggoresan.
Hal ini akan menyebabkan kurang akurantnya ukuran plat logam tersebut. Ketika
membuat pola, ukuran harus benar-benar sama, karena apabila berbeda akan
menyebabkan hasil yang tidak pas ketika pola tersebut disatukan untuk menjadi
sebuah benda.
Tahap selanjutnya yaitu pemotongan, dimana pemotongan ini merupakan
suatu proses kerja bangku baik manual dengan menggunakan guntig potong
ataupun bisa dengan menggunakan mesin. Pada praktikum kali ini praktikan
menggunakan mesin pemotong plat logam besar untuk memotong sehingga
memudahkan dan mempercepat dalam pengerjaan bila dibandingkan menggunakan
gergaji besi, pemotongan dilakukan sesuai ukuran yang telah ditentukan agar tidak
adanya pengulangan pemolaan dan pemotongan sehingga bahan tidak terbuang sia-
sia. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika pengerjaan diantaranya posisi
keakuratan ukuran garis dengan pisau plat logam, dimana pisau harus sejajar
dengan garis yang telah ditentukan. Selain itu juga beban yang di berikan ketika
pemotongan haruslah besar, dikarenakan plat ini lumayan tebal yaitu dengan ukuran
1 mm. Apabila beban yang diberikan sedikit, maka pisau akan lebih sulit untuk
memotong karena tekanan dari beban yang kecil. Adapun kendala yang dirasakan
yaitu pencahayaan pada saat memposisikan plat logam dengan pisau, sehingga
mengharuskan menggunakan senter sebagai media pencahyaan.
Suatu benda dapat berbentuk seperti box harus melalui proses pelipatan atau
penekukan (bending), proses pelipatan ini menggunakan alat pelipat plat atau mesin
bending ataupun menggunakan alat bending manual. Bending merupakan
pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi
deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan. Pada proses ini praktikan
menggunakan alat pelipat plat manual, jenis pelipatan yang dilakukan yaitu angel
bending merupakan pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu
plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Banyak pula hal yang harus
di perhatikan seperti, keakuratan ukuran dengan alat penekuk karena akan terjadi
deformasi plastis karena tekanan. Ketika melakukan bending, kita harus menekuk
plat agar sudutnya membentuk sudut 90°, agar ketika potongan plat disatukan
menjadi sebuah benda, terbentuk sempurna sesuai dengan yang diinginkan.
Proses selanjutnya yaitu pengeboran, pengeboran ini dilakukan pada titik-titik
yang telah dibuat dengan alat penitik hal ini dilakukan agar mempermudah
pengerjaan dalam mengebor karena permukaan plat logam yang licin, maka dengan
penitik ini akan terdapat tanda sedikit lekukan bulat sebagai tempat mata bornya.
Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang pada benda kerja dengan
menggunakan mesin bor dengan mata bor sebagai pisau penyayatnya juga
disamping mengebor pada mesin bor biasa dipakai juga untuk meluaskan lubang
suatu benda kerja atau memperhalus suatu lubang. Mata bor yang digunakan saat
mengebor yaitu mata bor twist bits, dimana mata bor ini merupakan mata bor yang
paling banyak digunakan. Mata bor ini dapat digunakan pada mesin bor tangan dan
mesin bor duduk, baik itu secara horisontal maupun vertikal juga dapat digunakan
untuk membuat lubang pada kayu, plastik dan logam dengan ukuran yang tersedia
yaitu 4 – 12 mm. pengeboran harus dilakukan dengan hati-hati, harus dilakuakn
penekanan dan penggasan pada alat bor listrik tersebut, karena apabila tidak adanya
tekanan maka mata bor tidak akan dapat melubangi plat logam tersebut.
Setelah semua bagian dibor, proses selanjutnya yaitu merivet benda kerja
dengan menggunakan tang rivet. Merivet merupakan suatu proses menggabungkan
dua buah plat dengan sebuah paku yang disebut paku rivet. Hal yang perlu
diperhatikan pada saat merivet adalah posisi rivet harus tegak lurus dengan plat
sehingga paku rivet akan benar-benar menempel pada plat. Alat-alat yang
digunakan untuk merivet ialah set rivet dan paku keling, jenis sambungan dengan
menggunakan paku keling, merupakan sambungan tetap karena sambungan ini bila
dibuka harus merusak paku kelingnya dan tidak bisa dipasang lagi, kecuali
mengganti paku kelingnya dengan yang baru, pemakaian paku keling ini digunakan
untuk sambungan dapat kuat dan rapat. Terjadi banyak kendala pada saat merivet,
seperti rivet yang rusak, sisa rivet yang menyangkut di dalam lubangnya sehingga
hanya beberapa rivet yang berfungsi, hal ini dapat menjadi penghambat pengerjaan.
Hasil merivet yang dilakukan praktikan, sudah menghasilkan hasil yang lumaya
baik dan menggunakan cara yang benar.
Agar benda tesebut terliha tbagus dan rapi, sebaiknya dilakukan perapihan
bagian-bagian dengan menggunakan kikir, dempul dan amplas untuk meratakan
dan menghaluskan permukaan benda kerja dan bagian-bagian tertentu yang bolong
atau tajam dapat ditutup. Selain itu, agar benda tidak mengalami korosi atau
pengkaratan seharusnnya dilakukan pengecatan. Pengecatan ini merupakan sebuah
proses untuk membuat lapisan cat tipis (cair atau bubuk) di atas sebuah benda dan
kemudian membuat lapisan cat ini mengeras dengan cara mengeringkannya yang
berfungsi sebagai pelindung besi kontak langsung dengan air dan udara, cat yang
digunakan menggandung timbal yang akan melindungi plat dari korosi.
Benda hasil dengan rancangan awal, bila dibandingkan tidak memiliki
perbedaan yang jauh. Apabila dilihat secara kasat mata, bentuk dan ukuran terlihat
sama seperti dengan rancangan awal. Dan memmang toolbox yang dihasilkan
sesuai dengan rancangan awal. Adapun kesalahan atau ketidak sesuaian, hal ini
dapat terjadi dikarenakan beberapa penyebab seperti kesalahan praktikan yang
kurang teliti dalam mebuat pola, kurang memastikan antara ukuran dengan pisau
saat memotong plat serta pada saat melakukan penekukan atau pelipatan plat
penjepit yang terlamat sehingga sedikit kurang sesuai.
Proses pengerjaan kerja bangku ini terdapat banyak kendala diantaranya,
harus antrinya praktikan dalam melakukan suatu proses karena alat bersar yang
terdapat di bengkel hanya satu-satunya, maka hal ini membutuhkan waktu yang
lumayan cukup lama, selain itu pencahayaan pada bagian pemotongan plat yang
kurang sehingga mengharuskan praktikan menggunakan senter sebagai alat bantu
pencahyaan. Selain itu, mata bor yang tersedia sudah mengalami penumpulan
dikarenakan terlalu banyak dan seringnya digunakan, karena mata bor telah tumpul
maka ketika pengeboran terjadi gesekan antara mata bor dengan plat logam yang
terlalu lama sehingga menyebabkan timbulnya percikan api dan bau hangus.
Adapun kendala ketika merivet benda kerja, dimana rivet yang digunakan
mengalami banyak kerusakan seperti sisa dari sambungan rivet menyangkut
didalam sehingga menghambat dalam melakukan perivetan selanjutnya.
Kepresisian dan keakuratan pada pengerjaan sheet metal working sangat
akurat, namun keakuratan dan kepresisian ini harus dilakukan seteliti mungkin dan
untuk mengefisienkan waktu lebih cepat lebih baik menggunakan mesin, sehingga
kerja pelat atau suatu proses pembuatan benda kerja dari lempengan plat yang
dibentuk sedemikian rupa dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan dan
sesuai dengan keinginan. Pada saat dilakukan pengeboran terhadap benda yang
diinginkan, mesin bor harus diberi air agar mesin tersebut tidak mengeluarkan
panas berlebih dan berasap yang akan menyebabkan kerusakan pada alat.
Tiara Putri Dwi D
240110150063
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Kerja bangku merupakan praktikum dasar yang masih menggunakan alat-alat
kerja tangan yang efisien dan ekonomis.
2. Sheet metal working merupakan suatu proses membuat benda kerja dari
lempengan plat yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu
benda yang dapat digunakan.
3. Proses kerja bangku diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat
dan membor.
4. Memotong merupakan suatu proses kerja bangku baik manual dengan
menggunakan guntig potong ataupun bisa dengan menggunakan mesin.
5. Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian
tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan.
6. Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang pada benda kerja dengan
menggunakan mesin bor dengan mata bor sebagai pisau penyayatnya.
7. Pada saat dilakukan pengeboran terhadap benda yang diinginkan, mesin bor
harus diberi air agar mesin tersebut tidak mengeluarkan panas berlebih dan
berasap yang akan menyebabkan kerusakan pada alat.
8. Pengecatan benda kerja bertujuan agar benda tidak mengalami korosi atau
berkarat
DAFTAR PUSTAKA
Halim G, 2012. Pengertian Kerja Plat dan Cara Kerjanya. Terdapat pada
http://gusti-rahadian.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-kerja-pelat.html.
(Diakses pada hari Sabtu, 14 Oktober 2017 pukul 05.39 WIB)
Dokumentasi Praktikum