Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 1 :
Hasmi (C12115002)
Suriati (C12115003)
Nurfaidah (C12115004)
Amina (C12115010)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Hepatic Failure, untuk mata kuliah Keperawatan
Sistem Endokrin dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami sebagai
mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Dengan makalah ini, diharapkan dapat memudahkan kita dalam mempelajari kembali
materi sistem endokrin. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara
penulisan maupun isi dari makalah ini, karenanya kami siap menerima kritik maupun saran
dari dosen pembimbing dan pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan
makalah berikutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini,
kami mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
berkat dan bimbingannya kepada kita semua.
Penyusun
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hati
Hati merupakan organ terbesar kedua dan kelenjar terbesar di dalam tubuh.
Organ ini memiliki berat sekitar 1,5 kg dan terletak di rongga abdomen, di bawah
diafragma (Junqueira & Carneiro, 2007).
B. Fungsi Hati
b) Fungsi Metabolik
Fungsinya terdapat dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Kelainan fungsi hati ini dapat menganggu kemampuan tubuh manusia untuk
memecah sel darah merah dari toksin atau racun yang terkandung didalamnya.
Berikut ini, akan di bahas mengenai hepatic failure yang merupakan salah satu resiko
penyakit yang timbul dari kelainan fungsi hati.
Seperti organ apapun, istilah “Failure” atau biasa di sebut dengan kegagalan
adalah ketidakmampuan organ untuk mempertahankan homeostasis. Gagal hati
adalah sindrom klinis yang ditandai dengan ikterus, asites, ensefalopati hepatik, dan
perdarahan yang kecenderungan karena gangguan fungsi hati; sindrom dapat
disebabkan oleh kondisi seperti hepatitis virus, hepatitis autoimun, cedera hati akibat
obat, metabolisme penyakit, dan gangguan peredaran darah. (Sugawara, Nakayama ,
& Mochida, 2012).
D. Etiologi Terjadinya Hepatic Failure
Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati hepatic yang terjjadi dalam
waktu beberapa minggu sesudah dimulainya penyakit pada pasien yang tidak
terbukti menunjukkan riwayat disfungsi hati. Klasifikasi yang baru untuk gagal
hati akut pernah diusulkan berdasarkan kecepatan timbulnya ensefalopati
sehubungan dengan manifestasi icterus yang pertama. Dalam system klasifikasi
ini terdapat tiga kategori : gagal hati hiperakut, akut dan subakut. Pada gagal hati
hiperakut, lamanya gejala icterus sebelum timbulnya ensefalopati adalah 0 hingga
7 hari, pada gagal hati yang akut, durasi tersebut berkisar dari 8 hingga 28 hari;
dan pada gagal hati sub akut, durasinya dalah 28 hinnga 72 hari. Penyebab ddan
prognosis ketiga kategori gagal hati akut tampak bervariasi. Ketiga tipe gagal hati
fulminant tersebut di tandai oleh kemunduran kondisi klinik yang cepat serta
dramatis akibat cedera dan nekrosis hepatoseluler yang masif. Mortalitas pada
keadaan ini sangat tinggi (60% hingga 85%) meskipun sudah dilakukan terapi
yang intensif.
Penyebab hepatitis virus merupakan penyebab gagal hati fulminant yang paling
sering di temukan; penyebab lainnya mencakup obat-obat yang toksik (misalnya,
asetaminoven dan zat-zat kimia misalnya karbon tetraklorida), gangguan
metabolic dan perubahan struktur hati.
Klasifikasi Gagal Hati Fulminant
Gagal hati hiperakut
Dimana pada gagal hati ini ditandai dengan gejala ikterus sebelum
timbulnya ensefalopati adalah 0 hingga 7 hari.
Gagal hati akut
Pada gagal hati akut gejala ikterus sebelum timbulnya ensefalopati
berkisar 8 hingga 28 hari.
Gagal hati subakut
Pada gagal hati subakut gejala ikterus sebelum timbulnya
ensefalopati berkisar 28 hingga 72 hari.
Ketiga tipe gagal hati pulminan tersebut di tandai oleh kemunduran
kondisi klinik yang cepat serta dramaktis akibat cedera dan nekrosis
hepatoseluler yang masif. (Brunner & Suddarth, 2013)
Manifestasi klinik adanya gejala icterus dan anoreksia yang berat mungkin
merupakan alas an pertama bagi pasien untuk mendapatkan pertolongan medis.
Gagal hati fulminant sering disertai dengan kelainan pembekuan darah, gagal
ginjal serta gangguan elektrolit, infeksi, hipoglikemia, ensefalopati dann edema
serebri.
A. Kesimpulan
B. Saran
Tugas Kelompok
Bernal, W., & Wendon, J. (2013). Acute Liver Failure. The New England Journal of
Medicine, 2525-2531.
Brunner, & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.
Digilib.unila.ac.id/2365/8/BAB%20II.pdf
Sugawara, K., Nakayama , N., & Mochida, S. (2012). J Gastroenterol. Acute liver failure
in Japan: definition, classification,, 849.