Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
M.Yusuf Ashari 04.17.4592
Ismail 04.17.4589
Penyusun
Page i
Daftar Isi
Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak diragukan lagi bahwa siapapun yang hidup bahagia.masing-masing dalam hidup
ini mendambakan ketenangan kedamaian kerukunan dan kesejahteraan.namun, dimanakah
sebenarnya dapat kita peroleh hal itu?
Sesungguhnya menurut ajaran Islam hanya iman yg disertai dgn amal shaleh yg dapat
menghantarkan kita baik sebagai individu maupun masyarakat ke arah itu.
“Barangsiapa yg mengerjakan amal shaleh baik laki-laki-laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yg baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dgn pahala yg lbh baik dari apa yg telah
mereka kerjakan.”
Namun setelah redup cahaya iman di hati kita lenyaplah nilai-nilai kebaikan diantara
kita. Masyarakat kita pun menjadi masyarakat yg penuh dgn kebohongan kesombongan
kekerasan individualisme keserakahan kerusakan moral dan kemungkaran.
“Yang demikian itu adl krn sesungguhnya Allah sekali-kali tidak merubah sesuatu
ni’mat yg telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum sehingga kaum itu merubah apa yg
ada pada diri mereka sendiri?..”Dengan memohon ma’unah Allah makalah singkat ini mencoba
menjelaskan beberapa hal yg berkaitan dgn topik tersebut di atas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu iman?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi iman.
2. Untuk mengetahui sebab bertambahnya iman
3. Untuk mngetahui sebab berkurangnya iman
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMAN
Pengertian iman secara bahasa menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin
adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini cocok
dengan makna iman dalam istilah syari’at. Dan beliau mengkritik orang yang memaknai iman
secara bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq) saja tanpa ada unsur menerima dan
tunduk. Kata ’iman’ adalah fi’il lazim (kata kerja yang tidak butuh objek),
sedangkan tashdiq adalah fi’il muta’addi (butuh objek),
Jadi, ‘Iman itu berupa pembenaran hati’ artinya hati menerima semua ajaran yang
dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam. ‘Pengakuan dengan lisan’ artinya
mengucapkan dua kalimat syahadat‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna
Muhammadar rasulullah’. Sedangkan ‘perbuatan dengan anggota badan’ artinya amal hati
yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan
melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya.
Page 2
b) Wai’diyah
Wa’idiyah yaitu kaum Mu’tazilah [Mereka adalah para pengikut Washil bin ‘Atha’
yang beri’tizal (menyempal) dari majelis pengajian Hasan Al Bashri. Dia menyatakan bahwa
orang yang melakukan dosa besar itu di dunia dihukumi sebagai orang yang berada di antara
dua posisi (manzilah baina manzilatain), tidak kafir tapi juga tidak beriman. Akan tetapi
menurutnya di akherat mereka akhirnya juga akan kekal di dalam Neraka.
2) Sebab-sebab bertambahnya iman
Pertama Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur`aan dan as Sunnah.
Hal ini menjadi sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat karena ilmu menjadi
sarana beribadah kepada Allah Ta’ala dan mewujudkan tauhid dengan benar dan pas.
Pertambahan iman yang didapatkan dari ilmu bisa terjadi dari beraneka ragam sisi, di
antaranya:
Sebab-sebab berkurangnya iman ada yang berasal dari dalam diri manusia sendiri
(faktor internal) dan ada yang berasal dari luar (faktor eksternal).
Page 3
Pertama faktor internal
a) Kebodohan. Ini adalah sebab terbesar berkurangnya iman, sebagaimana ilmu adalah sebab
terbesar bertambahnya iman.
b) Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa. Tiga perkara ini adalah salah satu sebab
penting berkurangnya iman.
c) Perbuatan maksiat dan dosa. Jelas kemaksiatan dan dosa sangat merugikan dan memiliki
pengaruh jelek terhadap iman
d) Nafsu yang mengajak kepada keburukan (an-nafsu ammaratu bissu’). Inilah nafsu yang ada
pada manusia dan tercela. Nafsu ini mengajak kepada keburukan dan kebinasaan,
“Seorang itu berada di atas agama kekasihnya (teman dekatnya), maka hendaknya salah
seorang kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya.” HR at-Tirmidzi 4/589 dan dinilai
hasan oleh iman al-Albani.
Page 4
ta’ala, hal ini sangat berdampak pada keimanan kita karena jika sudah terjadi yang sedemikian
maka iman yang ada didalam diri kita dapat mati bahkan hilang,
Sesuai dengan firman Allah subhanallahu wa ta’ala dalan surah Al-Lukman ayat 34,
Artinya : ”Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman : 34)
Page 5
d) Bersumpah selain Allah
didalam sumpah sebenarnya terkandung sikap pengagungan kepada yang namanya
disebut dalam sumpah tersebut.sedangkan pengagungan termasuk jenis ibadah yang tidak
bioleh ditujukan,kecuali hanya kepada selain Allah Azza Wa Jalla, oleh karena itu, bersumpah
adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah dengan mengatakan Demi Allah saja!
berdasarkan hal itu, maka bersumpah selain dengan menyebut nama Allah adlah perbuatan
syirik.
berdasarkan hadist Dari umar bin khaththab radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabada,
“barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah ,maka sungguh dia telah
kafir atau musrik”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ada beberapa faktor dimana faktor tersebut berperan penting dalam hal mempengahruhi
kualitas iman kita kepada Allah subhanallahu wa ta’ala, yaitu dari faktor internal dan
eksternal.diantarnya beberapa hal yang dapat menghilangkan atau mengurangi iman kita
kepada Allah yaitu, meyakini mengenai ilmu ghaib (ramalan tangan,kartu,bintang,garis),
mengenal sihir, perdukunan, mengolok-olok agama islam, Al-Qur’an dan Al-Hadist, serta
bersumpah selain Allah dan syirik kepada Allah.
B. kritik dan saran
Demikianlah makalah tentang perbuatan yang dapat menghilangkan atau mengurangi
rasa iman kita Allah subhanallahu wa ta’ala. kami menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapakan untuk
perbaikan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat
bagi semua.
Page 6
DAFTAR PUSTAKA
kholid,S 2012. Sebab Bertambahnya dan Berkurangnya Iman https:// muslim.or.id. Diakses
17 maret 2018 Jam 21.46 WIB.
Page 7