otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera v Pain Level, Pain Management jaringan lunak, v Pain control, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif pemasangan traksi, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, stress/ansietas, luka v Comfort level frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi operasi. 2. Observasi reaksi nonverbal dari Kriteria Hasil : ketidaknyamanan 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu mengetahui pengalaman nyeri pasien penyebab nyeri, mampu 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau menggunakan tehnik 5. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan nonfarmakologi untuk mengurangi lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa nyeri, mencari bantuan) lampau 2. Melaporkan bahwa nyeri 6. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan berkurang dengan menggunakan menemukan dukungan manajemen nyeri 7. Kurangi faktor presipitasi nyeri 3. Mampu mengenali nyeri (skala, 8. Ajarkan tentang teknik non farmakologi intensitas, frekuensi dan tanda 9. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri nyeri) 10. Tingkatkan istirahat 4. Menyatakan rasa nyaman setelah 11. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan nyeri berkurang dan tindakan nyeri tidak berhasil 5. Tanda vital dalam rentang normal 12. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
2 Gangguan pertukaran gas NOC : NIC :
b/d perubahan aliran darah, emboli, perubahan v Respiratory Status : Gas exchange Airway Management membran alveolar/kapiler v Respiratory Status : ventilation 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau (interstisial, edema paru, jaw thrust bila perlu kongesti) v Vital Sign Status 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Kriteria Hasil : 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 1. Mendemonstrasikan peningkatan 4. Pasang mayo bila perlu ventilasi dan oksigenasi yang 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu adekuat 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 2. Memelihara kebersihan paru paru 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara dan bebas dari tanda tanda tambahan distress pernafasan 8. Lakukan suction pada mayo 3. Mendemonstrasikan batuk efektif 9. Berika bronkodilator bial perlu dan suara nafas yang bersih, tidak 10. Barikan pelembab udara ada sianosis dan dyspneu 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan (mampu mengeluarkan sputum, keseimbangan. mampu bernafas dengan mudah, 12. Monitor respirasi dan status O2 tidak ada pursed lips) Respiratory Monitoring 4. Tanda tanda vital dalam rentang normal 1. Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi 2. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal 3. Monitor suara nafas, seperti dengkur 4. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot 5. Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) 6. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan 7. Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama 8. auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya 3 Gangguan mobilitas fisik NOC : Latihan Kekuatan b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, v Joint Movement : Active Ajarkan dan berikan dorongan pada klien untuk terapi restriktif v Mobility Level melakukan program latihan secara rutin (imobilisasi). Latihan untuk ambulasi v Self care : ADLs 1. Ajarkan teknik Ambulasi & perpindahan yang v Transfer performance aman kepada klien dan keluarga. 2. Sediakan alat bantu untuk klien seperti kruk, Kriteria Hasil : kursi roda, dan walker 3. Beri penguatan positif untuk berlatih mandiri 1. Klien meningkat dalam aktivitas dalam batasan yang aman. fisik Latihan mobilisasi dengan kursi roda 2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas 1. Ajarkan pada klien & keluarga tentang cara 3. Memverbalisasikan perasaan pemakaian kursi roda & cara berpindah dari dalam meningkatkan kekuatan kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya. dan kemampuan berpindah 2. Dorong klien melakukan latihan untuk 4. Memperagakan penggunaan alat memperkuat anggota tubuh Bantu untuk mobilisasi (walker) 3. Ajarkan pada klien/ keluarga tentang cara penggunaan kursi roda Latihan Keseimbangan
Ajarkan pada klien & keluarga untuk dapat mengatur
posisi secara mandiri dan menjaga keseimbangan selama latihan ataupun dalam aktivitas sehari hari.
Perbaikan Posisi Tubuh yang Benar
1. Ajarkan pada klien/ keluarga untuk mem
perhatikan postur tubuh yg benar untuk menghindari kelelahan, keram & cedera. 2. Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk program latihan. 4 Gangguan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management b/d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, v Tissue Integrity : Skin and Mucous 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian Membranes yang longgar kawat, sekrup) 2. Hindari kerutan padaa tempat tidur Kriteria Hasil : 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 1. Integritas kulit yang baik bisa 4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dipertahankan dua jam sekali 2. Melaporkan adanya gangguan 5. Monitor kulit akan adanya kemerahan sensasi atau nyeri pada daerah 6. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah kulit yang mengalami gangguan yang tertekan 3. Menunjukkan pemahaman dalam 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien proses perbaikan kulit dan 8. Monitor status nutrisi pasien mencegah terjadinya sedera 9. Memandikan pasien dengan sabun dan air berulang hangat 4. Mampumelindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami 5 Risiko infeksi b/d NOC : NIC : ketidakadekuatan pertahanan primer v Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi) (kerusakan kulit, taruma v Risk control 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien jaringan lunak, prosedur lain invasif/traksi tulang) 2. Pertahankan teknik isolasi 3. Batasi pengunjung bila perlu Kriteria Hasil : 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah 1. Klien bebas dari tanda dan gejala berkunjung meninggalkan pasien infeksi 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 2. Menunjukkan kemampuan untuk 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah mencegah timbulnya infeksi tindakan kperawtan 3. Jumlah leukosit dalam batas 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat normal pelindung 4. Menunjukkan perilaku hidup sehat 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum 10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing 11. Tingktkan intake nutrisi 12. Berikan terapi antibiotik bila perlu Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal 2. Monitor hitung granulosit, WBC 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi 4. Batasi pengunjung 5. Saring pengunjung terhadap penyakit menular 6. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko 7. Pertahankan teknik isolasi k/p 8. Berikan perawatan kuliat pada area epidema 9. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase 10. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah 11. Dorong masukkan nutrisi yang cukup 12. Dorong masukan cairan 13. Dorong istirahat 14. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep 15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi 16. Ajarkan cara menghindari infeksi 17. Laporkan kecurigaan infeksi 18. Laporkan kultur positif 6 Kurang pengetahuan NOC : NIC : tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan v Kowlwdge : disease process Teaching : disease Process pengobatan b/d kurang v Kowledge : health Behavior 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan terpajan atau salah pasien tentang proses penyakit yang spesifik interpretasi terhadap Kriteria Hasil : 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan informasi, keterbatasan bagaimana hal ini berhubungan dengan kognitif, kurang v Pasien dan keluarga menyatakan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. pemahaman tentang penyakit, kondisi, 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa akurat/lengkapnya prognosis dan program pengobatan muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat informasi yang ada 4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara v Pasien dan keluarga mampu yang tepat melaksanakan prosedur yang dijelaskan 5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat secara benar 6. Sediakan informasi pada pasien tentang v Pasien dan keluarga mampu kondisi, dengan cara yang tepat 7. Hindari harapan yang kosong menjelaskan kembali apa yang dijelaskan 8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi perawat/tim kesehatan lainnya tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat 9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit 10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan 11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat 13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat 14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat