Вы находитесь на странице: 1из 19

ANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BAYI “M” DENGAN ASFIKSIA BERAT

DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

TANGGAL 18 MARET 2009

No. register : 172405

Tgl. Masuk RS : 18 maret 2009, jam 17.00 wita

Tgl. lahir : 18 Maret 2009, jam 19.30 wita

Tgl. Pengkajian : 19 maret 2009, jam 12.00 wita

LANGKAH I: IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS
1. BAYI
Nama : By “M”
Tempat/tgl lahir : Bima, 18 maret 2009
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : tiga (3)
2. Orang tua
Nama ibu/ayah : Ny”M”/Tn”I”
Umur : 28 tahun/30 tahun
Nikah : 8 tahun
Suku : Bima-Bima
Agama : islam-islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : URT/petani
Alamat : Sila-Monggo

B. DATA BIOLOGIS
1. Keadaan bayi segera setelah lahir
Bayi lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tidak segera
menangis dengan APGAR SCORE 2-4.
2. Riwayat kehamilan / persalinan sekarang
a. Prenatal
 Ibu mengatakan HPHT tanggal 11 juni 2008
 HTP tanggal 18 maret 2008
 Ibu melahirkan tanggal 18 maret 2009, jam 19.30 wita
 Masa gestasi 40 minggu 2 hari
 Pemeriksaan ANC sebanyak 8x di puskesmas dan bidan dan TT
sebanyak 2 kali.
 Tidak ada riwayat penyakit serius seperti penyakit jantung,
hipertensi, DM dan penyakit menular.
 Ibu mengatakan setiap kali dari pemeriksaan ANC bidan
memberikan obat penambah darah.
b. Natal
 Tanggal lahir 18 maret 2009, jam 19.30 wita
 Bayi lahir dengan cukup bulan dengan presentase belakang
kepala, spontan pervaginam.
 Bayi lahir tidak segera menangis
 BBL 2100 gram
 PBL 46 cm
 A/s 2-4
 Jenis kelamin perempuan
 KU bayi lemah
3. Riwayat pemenuhan dasar bayi
a. Nutrisi / cairan
Bayi belum mendapatkan ASI dari ibunya karena bayi belum kuat
mengisap.
b. Personal hygiene
Bayi belum di mandikan dan pakaian bayi diganti setiap kali habis
BAK/BAB
c. Eliminasi
Selama pengkajian 1x BAB dan 1x BAB
4. Data sosial ekonomi
 Ibu belum dapat berkontraksi dengan bayinya
 Seluruh perawatan di tanggung oleh keluarganya
 Ibu dan keluarga sangat bahagia dengan kelahiran bayinya
5. Data psikologis
Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya
6. Data spiritual
Ibu dan keluarga berdua kepada Allah SWT agar bayinya sehat
7. Data fisik
a. Ukuran pertumbuhan
 BBL:2100 gram
 PBL: 46 cm
 LD:23cm
 LK:24 cm
 LP: 22 cm
b. Tanda-tanda vital
 DJA:120x/menit
 P:30x/menit
 S:36,50C
c. Pemeriksaan umum
1. Kepala dan rambut
 Simetris kiri dan kanan
 Tidak ada caput succadenun
 Rambut tipis dan halus
2. Muka
 Simetris kiri dan kanan
 Tidak terdapat benjolan
3. Mata
 Simetris kiri dan kanan
 Pupil mata tidak bereaksi dengan baik
 Sclera putih
 Konjuctiva merah muda
4. Hidung
 Simetris kiri dan kanan
 Banyak terdapat lendir
 Terpasang O2 sebanyak 5 liter/ menit
5. Mulut dan bibir
 Reflex mengisap belum baik
 Banyak terdapat lendir
 Bibir tampak kering dan pucat
6. Telinga
 Simetris kiri dan kanan
 Lekuk telinga berkesan normal
 Daun telinga lunak, mudah kembali
7. Leher
 Tidak ada benjolan
 Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
8. Dada
Simetris kiri dan kanan
9. Perut
 Bayi bernapas dengan pernapasan perut
 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kasa
betadine.
 Tidak ada benjolan
10. Genitalia perempuan
 Terdapat clitoris
 Labia mayora sudah menutupi labia minora
 Anus (+)
11. Ekstremitas
 Atas
o Simetris kiri dan kanan
o Jari-jari lengkap
o Pergerakan bayi masih lemah
 Bawah
o Simetris kiri dan kanan
o Jari-jari lengkap
o Pergerakan bayi masih lemah
12. Punggung belakang
Tidak terdapat kelainan pada tulang belakang
Data tambahan
 Obat-obatan : injeksi Vit K 1 mg dan inj. Cefotaxim 2x100 mg

LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnose: bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilan, presntase belakang kepala,
spontan.
Data dasar:
 Data subjektif
o Ibu mengatakan HPHT tanggal 11 juni 2008
o Ibu melahirkan tanggal 18 maret 2009, jam 19.30 wita
 Data objektif
o HTP tanggal 18 maret 2009
o Masa gestasi 40 minggu 2 hari
o Bayi lahir tanggal 18 maret 2009, jam 19.30 wita
o BBL: 2100 gram, PBL: 46 cm, LD: 23 cm, LP: 22 cm, LK: 24 cm
o A/S: 2-4

Analisa dan interpretasi data

o Dari HPHT tanggal 11 juni 2008 sampai melahirkan tanggal 18 maret 2009 maka
masa gestasi 40 minggu 2 hari, maka masa gestasi masih dalam batas normal.
o BBL:2100 gram, PBL: 46 cm, LD: 23 cm, LK:24 cm, LP: 22 cm,
A/S:2-4, berarti bayi cukup bulan, sesuai masa gestasi dan pertumbuhan bayi
telah sempurna terutama ukuran bayi telah mencapai batasan normal dan
fisiologi sehingga dapat hidup dan beradaptasi diluar kandungan.

Masalah aktual

 Asfiksia berat

Data dasar

 Data objektif
1. Bayi lahir tidak segera menangis
2. KU bayi lemah
3. Tanda-tanda vital→ Denyut jantung: 120x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,50C
4. Bibir tampak kering dan pucat
5. Apgar score 2-4

Analisa dan interpretasi data


Salah satu penyebab asfiksia bayi baru lahir adalah faktor persalinan yang meliputi
partus lama yang menyebabkan gangguan pertukaran O₂ dan CO₂ ke plasenta
sehingga setelah bayi baru lahir menunjukam sasak seperti sianosis, tonus otot
berkurang, tidak langsungt menangis, dll. (asuhan kesehatan anak dalam lingkup
keluarga).

LANGKAH III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadinya kematian bayi dan infeksi pada luka tali pusat

1. Potensial terjadinya asfiksia berat


Data dasar:
 Data objektif
a. Bayi lahir tidak segera menangis
b. Tanda-tanda vital:
o Denyut jantung : 100x/menit
o Pernapasan : 20x/menit
o Suhu: 36,50C
c. Banyak terdapat lender pada hidung dan mulut
d. Apgar score 2-4

Analisa dan interpretasi data


Adanya lendir yang berlebihan pada saluran napas (mulut dan hidung)
dapat menghambat jalan napas sehingga proses respirasi terganggu
dan menimbulkan asfiksia ringan dan tanpa penanganan lebih lanjut
akan berpotensi terjadinya kematian bayi

2. Potensial terjadinya infeksi pada luka tali pusat


a) Data subjektif
o Ibu mengatakan melahirkan tanggal 18 maret 2009, jam
19.30 wita.
b) Data objektif
o Bayi lahir tanggal 18 maret 2009, jam 19.30 wita

Analisa dan interpretasi data


Adanya bekas potongan pada tali pusat yang menyebabkan luka
sehingga jaringan/pembuluh darah terbuka, dalam keadaan
basah atau lembab dapat menjadi tempat berkembangnya
mikroorganisme sehingga dapat terjadi infeksi.

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY/KOLABORASI


o Resusitasi bayi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Diagnose: bayi cukup bukan/sesuai masa kehamilan, PBK, spontan, dengan


masalah asfiksia berat.

Masalah potensial:

o Potensial terjadinya kematian pada bayi


o Potensial terjadinya infeksi pada luka tali pusat
Tujuan:
o Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan
o Asfiksia dapat teratasi
o Tidak terjadi infeksi pada luka tali pusat
Criteria:
o Bayi tidak mengalami gangguan suhu tubuh dan metabolism
o TTV dalam batas normal
o Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka tali pusat

INTERVENSI:
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
Rasional: untuk mencegah terjadinya infeksi nasokomial
2. Bersihkan jalan napas dari lender dengan penghisap lender
Rasional: untuk melancarkan proses respirasi sehingga bayi dapat bernapas
dengan teratur.
3. Atur posisi bayi / posisi ekstensi
Rasional: untuk melancarkan jalan napas dan mencegah aspirasi lender yang
terdapat pada mulut dan hidung.
4. Keringkan bayi dan bungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering.
Rasional: untuk mencegah terjadinya kehilangan panas pad tubuh bayi.
5. Observasi pemberian O₂ yang berlebihan dapat menyebabkan henti napas.
6. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari secara septic
Rasional: untuk menghambat dan membunuh mikro organism sehingga tidak
terjadi infeksi pada luka tali pusat
7. Observasi tanda- tanda vital
Rasional: mengukur TTV merupakan suatu indicator mengetahui keadaan bayi
sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya
8. Observasi tanda-tanda infeksi
Rasional: untuk mendeteksi secara dini infeksi pada luka tali pusat sehingga
mudah dalam mengambil tindakan selanjutnya.
9. Anjurkan pada ibu untuk memberuikan ASI sedini mungkin dan pentingnya ASI
esklusif dan menjelaskan keunggulan ASI.
Rasional: untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi dab ASI merupakan
makanan yang terbaik untuk bayi karena mempunyai banyak
keunggulan si banding susu formula.

10. Beritahu ibu agar selalu menyusui bayinya


Rasional: fungsi otak membutuhkan glukosa dalam jumlah tertentu pada saat
tali pusat terjepit, bayinya harus mempertahankan nutrisinya
terpenuhi dengan minum ASI.
11. Anjurkan ibu untuk membersihkan payudara dan putting susunya apabila akan
menyusui bayinya.
Rasional: agar bayi tidak terinfeksi oleh kuman pada putting susu.
12. Anjurkan pada ibu tehnik menyusui yang benar
Rasional: agar bayi berada dalam posisi yang baik sehingga bayi tidak tersedak
air susu dapat keluar dengan lancer serta tidak membuat putting susu
lecet.
13. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti popok setiap
kali BAB dan BAK.
Rasional: untuk mencegah infeksi dan member rasa nyaman pada bayi.
14. Ajarkan pada ibu untuk mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi dan jika sudah
terjadi, anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke PKM/RS terdekat.
Rasional: untuk mendeteksi dini penyakit yang di derita bayi dan mengurangi
kematian prenatal.
15. Anjurkan pada ibu untuk membawa bayinya imunisasi jika kondisi bayi sudah
stabil.
Rasional: imunisasi merupakan pemberian kekebalan sempurna secara aktif
agar bayi terhindar dari penyakit karena tubuh yang sehat sangat
rentan terhadap infeksi.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 18 maret 2009, jam 13.30 wita
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
2) Bersihkan jalan napas dari lender dengan section
3) Keringkan bayi dan bungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering.
4) Mengatur posisi bayi dengan posisi ekstensi
5) Mengobservasi pemberian O₂ sebanyak 5 liter/menit
6) Melakukan perawatan tali pusat setiap hari secara septic
7) Mengobservasi tanda-tanda vital
o Denyut jantung : 120x/menit
o Pernapasan : 30x/menit
o Suhu : 36,50C
8) Mengobsevasi tanda-tanda vital
9) Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI sedini mungkin dan pentingnya ASI
esklusif dan menjelaskan keunggulan ASI yaitu:
o Immunitas
o Anti infeksi
o Anti alergi
o Rasanya enak dan bergizi
o Segar dan praktis
o Ekonomis
o Dan mempercepat hubungan batin dan kasih saying antara ibu dan bayi.
o Menhindarkan ibu dari kanker payudara
o Mempercepat involution
10) Memberitahu ibu agar selalu menyusui bayinya secara ondemend
11) Manganjurkan ibu untuk membersihkan payudara dan putting susunya apabila
akan menyusui bayinya dengan menggunakan kapas yang di basahi air hangat.
12) Mengajarkan pada ibu tehnik menyusui yang benar yaitu kepala bayi
menengadah ke payudara ibu, badan bayi menghadap ke perut ibu, areola
mammae harus tertutup mulut bayi, salah satu tangan ibu memegang bayi dan
tangan yang satu memegang payudara membentuk huruf “e”.
13) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti popok
setiap kali BAB dan BAK.
14) Menganjurkan ibu untuk mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi dan jika
sudah terjadi anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke PKM/RS terdekat.
Adapun tanda-tanda bahaya sebagai berikut:
o Pada pemberian ASI bayi sulit menghisap/isapan lemah.
o Bayi kesulitan bernapas
o Bayi terus-terusan tidur
o Warna kulit / bibir bayi biru (cyanosis).
o Bayi sangat kuning (ikterus)
o Suhu badan bayi diatas normal atau dibawah normal (normalnya 36,50C-
37,50C)
o Gangguan metabolism dan gangguan gastrointestinal, misalnya bayi tidak
BAB selam 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus-menerus, perut
bengkak, tinja hijau tua, berdarah dan berlendir.
o Mata bengkak mengeluarkan cairan
15) Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya imunisasi

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 18 maret 2009, jam 14.00 wita
1. Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dengan :
o Bayi mengalami gangguan metabolism/gastrointestinal yaitu tinja bayi
berwarna hijau tua, mulut bayi keluar lender, oerut agak bengkak.
o Bayi dirawat di ICU
2. Asfiksia belum teratasi di tandai dengan
o Bayi tidak menangis
o Reflex menggenggam (-)
o Bayi tidak dapat mengisap
o O2 masih terpasang
o Infuse D5 % masih ada
o Resusitasi bayi masih dilakukan
3. TTV tidak normal
o DJJ tidak teratur
o Pernapasan tidak teratur/kurang
o Suhu dibawah batas normal
4. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
o Tidak ada tanda-tanda radang seperti merah,panas, dan bernanah.
o Tali pusat tampak masih di jepit dan masih basah.
5. Ibu mengerti dan bersedia melakukan semua anjuran yang diberikan.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BAYI “M” DENGAN ASFIKSIA BERAT

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

TANGGAL 19 MARET 2009

NO. REKAM MEDIK: 172405

TGL. MASUK RS: 18 maret 2009, Jam 12.30 wita

TGL. LAHIR: 18 maret 2009, jam 19.30 wita

TGL. PENGKAJIAN: 19 maret 2009, jam 12.00 wita

IDENTITAS

A. BAYI
Nama: By “M”
Tempat tanggal lahir: Bima, 12 maret 2009
Jenis kelamin: perempuan
Anak ke: tiga (3)
B. ORANG TUA
Nama ibu/ayah: Ny”M”/Tn”I”
Umur: 28 thn/30 tahun
Nikah/lamanya: ± 8 tahun
Suku: Bima/Bima
Agama : Islam/Islam
Pendidikan: SMA/SMA
Pekerjaan: URT/Petani
Alamat: Monggo-Sila
DATA SUBJEKTIF
o Ibu mangatakan HPHT tanggal 11 juni 2008
o Ibu mengatakan melahirkan tanggal 18 maret 2009 jam 19.30 wita

DATA OBJEKTIF
o HTP tanggal 18 maret 2009
o Bayi lahir tanggal 18 maret 2009 jam 19.30 wita
o Bayi lahir tidak segra menangis
o Masa gestasi 40 minggu 2 hari
o BBl : 2100 gram, PBL: 46 cm, LD: 23 cm, LK: 24 cm, LP: 22 cm
o TTV: Denyut jantung: 120x/menit
Pernapasan : 30x/menit
Suhu: 36,50C
o Bibir tampak kering dan pucat
o Apgar score 2-tampak luka pada tali pusat dan masih basah di jepit
dengan jepitan tali pusat
o Banyak terdapat lender pada mulut dan hidung
ASSESMENT (A)
Diagnose: bayi cukup bulan, sesuai umur kehamilan, PBK, spontan
Masalah actual: asfiksia berat
Masalah potensial:
o Terjadi kematian prenatal
o Terjadi infeksi pada luka tali pusat
PLANNING (P)
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
2. Bersihkan jalan napas dari lender dengan section
3. Atur posisi bayi denga posisi ekstensi
4. Keringkan bayi agar tetap hangat dengan kain kering dan bersih
5. Observasi pemberian O2 sebanyak 5 liter/menit
Hasil: O2 terpasang sebanyak 5 liter/menit
6. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari secara septic
7. Observasi tanda-tanda vital
o Denyut jantung: 120x/menit
o Pernapasan: 30x/menit
o Suhu: 36,50C
8. Observasi tanda-tanda infeksi
9. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI sedini mungkin dan pentingnya ASI
esklusif dan menjelaskan keunggulan ASI yaitu:
o Immunitas
o Anti infeksi
o Anti alergi
o Rasanya enak dan bergizi
o Segar dan praktis
o Ekonomis
o Dapat mempercepat hubungan batin dan kasih saying antara ibu dan
bayi
o Menghindarkan ibu dari kanker payudara
o Mempercepat involution
10. Beritahu ibu agar selalu menyusui bayinya secara ondemend
11. Ajarkan kepada ibu tehnik menyusui yang benar yaitu kepala bayi
menengadah ke payudara, salah satu tangan ibu memegang bayi dan tangan
yang satu memegang payudara membentuk huruf “e”
Hasil: ibu sudah mengerti dan bersedia melakukannya
12. Anjurkan ibu untuk membersihkan payudara dan putting susunya apabila
akan menyusui bayinya dengan menggunakan kapas yang dibasahi air
hangat
13. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan mengganti popok setiap
kali BAB dan BAK.
14. Ajarkan ibu mengenal tanda-tanda bahaya pada ibu dan jika sudah terjadi
anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke PKM/RS terdekat. Adapun tanda-
tanda bahaya sbb:
o Pada pemberian ASI bayi sulit mengisap/isapan lemah
o Bayi kesulitan bernapas
o Warna kulit/bibir bayi biru (cyanosis)
o Bayi sangat kuning (ikterus)
o Suhu badan bayi diatas normal atau dibawah normal
o Gangguan metabolism dan gastrointestinal, misalnya bayi tidak BAB
selam 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus-menerus, perut
bengkak, tinja hijau tua, berdarah dan berlendir.
o Mata bengkak mengeluarkan cairan.
15. Anjurkan pada ibu untuk membawa bayinya imunisasi
Hasil: ibu sudah mengerti dan tahu serta bersedia melakukan semua apa
yang di anjurkan.

Вам также может понравиться