Вы находитесь на странице: 1из 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RANGE OF MOTION (ROM)

Masalah : Gangguan pada rentang gerak sendi

Pokok bahasan : ROM pada pasien asam urat

Waktu : 30 menit

Tempat : Kamar Ny. P

Peserta : Ny. P

Hari/Tanggal : Jumat, 17 November 2017

Penyuluh : Nur Istianah Izzatul Islamiyah

A. Latar Belakang

Penyakit asam urat di sebut artritis gout termasuk penyakit degeneratif yang menyerang
persendian, paling sering di jumpai di kalangan masyarakat terutama di alami pada lansia.
Kejadian tingginya penyakit asam urat baik itu di negara maju maupun di negara berkembang
semakin meningkat terutama pada pria yang berusia 40-50 tahun. Hal ini terjadi karena pria
tidak mempunyai hormon estrogen yang dapat membantu pembuangan asam urat, sedangkan
pada wanita mempunyai hormon estrogen yang dapat membantu pembuangan asam urat lewat
urine. Di indonesia penyakit asam urat pertama di teliti oleh dokter Belanda yang bernama
Dr. Van Den Horst pada tahun 1935. Dia menemukan bahwa terdapat 15 pasien yang
menderita penyakit asam urat berat pada masyarakat yang kurang mampu di pulau Jawa.

Dari penelitian Dalimartha, di Indonesia penyakit asam urat menduduki urutan kedua
setelah osteoartriti, kemudian penelitian dari Tjokroprawiro prevalensi penyakit asam urat
pada populasi di USA di perkirakan 13,6/100.000 penduduk, sedangkan di Indonesia di
perkirakan 1,6-13,6/100.000 orang, prevalensi tersebut meningkat seiring meningkatnya usia.
Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penyakit sendi di Indonesia
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 11.9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala
sebesar 24.7%.

WHO mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi,
yang pergi ke dokter hanya 24% sedangkan yang langsung mengkonsumsi obat pereda nyeri
yang di jual secara bebas hanya 71%. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara
tertinggi menderita gangguan sendi apabila di bandingkan dengan negara lain. Apabila di
dalam negeri penyakit asam urat menjadi ancaman tertinggi maka dari itu untuk skala
Internasional berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan negara terbesar di dunia yang
penduduknya menderita penyakit asam urat. Survei badan kesehatan dunia tersebut
menunjukkan rincian bahwa di Indonesia penyakit asam urat 35% terjadi pada pria usia 34
tahun ke bawah. Berdasarkan jurnal penelitian Best Practice & Research Clinical
Rheumatology pada tahun 2010, terhadap 4683 orang dewasa menunjukkan bahwa angka
prevalensi penyakit asam urat dan hiperurisemia di Indonesia pada pria adalah 1,7 dan 24,3%.
Dimana rasio perbandingan pria dan wanita adalah 34:1 untuk penyakit asam urat dan 2:1
untuk hiperurisemia.

B. Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan pasien dapat mengerti dan
mengikuti cara melaksanakan ROM

C. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dan pasien mampu:

a. Menjelaskan pengertian ROM

b. Menjelaskan manfaat dari latihan ROM

c. Melaksanakan ROM

D. Metode
Ceramah Dan Praktek

E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan audiens waktu


1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 2 menit
 Menjelaskan tujuan  memperhatikan
penyuluhan
2. Penyajian  definisi ROM  memperhatikan 20 menit
 tujuan melatih ROM  memperhatikan
 melatih ROM  mengikuti latihan
ROM yang diajarkan
3. Penutup  memberikan  mengajukan 8 menit
kesempatan kepada pertanyaan
keluarga dan pasien  memperhatikan
untuk mengajukan  menjawab
pertanyaan pertanyaan
 menjawab pertanyaan  menjawab salam
 melakukan evaluasi
tentang materi yang
disampaikan
 salam penutup
IV. Evaluasi

A. Formatif
1. Klien hadir ditempat penyuluhan
2. Klien antusias terhadap penyuluhan yang diberikan
3. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
B. Sumatif
Klien mengetahui tentang pengertian penyakit asam urat, gejala dan tanda penyakit tersebut,
penyebab penyakit, pencegahan serta perawatan asam urat.

V. Materi

1. Definisi range of motion


2. Tujuan latihan range of motion
3. Jenis ROM
4. Latihan aktif
5. Panduan latihan ROM
6. Teknik gerakan ROM

LATIHAN RANGE OF MOTION

1. Definisi range of motion

Range of motion (Rom) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan
gerakan awal kedalam suatu intervvensi teraupetik. Rang of motion (ROM) adalah gerakan dalam
keadaan normal yang dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan.

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

2. Tujuan latihan Range Of motion

Tujuan dari latihan range of motion (ROM) adalah:

1. Mempertahankan fungsi sendi

2. Mencegah atau pencegahan dini terjadinya kontraktur

3. Memfasilitasi kekuatan otot, fleksibilitas

4. memperlancar aliran darah

3. Jenis ROM

Ada dua jenis latihan range of motion, yaitu:\


1. Latihan pasif

Latihan pasif biasanya dilakukan pada:

§ Pasien semikoma dan tidak sadar

§ Pasien lansia dengan mobilitas terbatas

§ Pasien bedrest

§ Pasien dengan paralysis ekstremitas tepat

2. Latihan aktif

Latihann aktif biasanya dilakukan pada:

§ Pasien dengan paralysis ekstremitas sebagian

§ Pasien bed rest/ tirah baring (tanpa kontraindikasi)

4. Panduan latihan ROM

Range of motion sebaiknya dilakukan 7-10 kali dan dikerjakan minimal dua kali sehari. Lakukan
pelan-pelan dan hati-hati, jangan sampai melelahkan pasien.

5. Teknik gerakan ROM

a. Leher, spina servikal

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi menggerakkan dagu menempel 45°


ke dada

Ekstensi mengembalikan kepala keposisi 45°


semula

Hiperekstensi menekuk kepala kebelakang 45°


sejauh mungkin

Ekstensi lateral memiringkan kepala sejauh 40°- 45°


mungkin kearah setiap bahu

Rotasi memutar kepala sejauh 180°


mungkin dengan gerakan
sirkuler

b. Bahu

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi menaikkan lengan dari posisi 180°


samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala

Ekstensi mengembaikan lengan ke posisi 180°


samping tubuh

Hiperekstensi menggerakkan lengan 45°-60°


kebelakang tubuh, siku tetap
lurus

Abduksi menggerakkan lengan ke posisi


samping diatas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala

Adduksi menurunkan lengan kesamping


dan menyilang tubuh sejauh
mungkin

Sirkumduksi menggerakkan lengan dengan 360°


lingkaran penuh

c. Siku

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi menggerakkan siku sehingga 150°


lengan bahu bergerak kedepan
sendi bahu dan tangan sejajar
bahu

ekstensi meluruskan siku dengan 150°


menurunkan tangan

d. Lengan bawah

Gerakan Penjelasan Rentang


Supinasi Memutar lengan bawah dan 70°-90°
tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas

Pronasi Memutar lengan bawah 70°-90°


sehingga telapak tangan
menghadap kebawah

e. Pergelangan tangan

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakkan telapak tangan 80°-90°


ke sisi bagian dalam lengan
bawah
Ekstensi Menggerakkan jari-jari tangan 80°-90°
sehingga jari-jari tangan, lengan
bawah dalam arah yang sama

Hiperekstensi Membawa telapak tangan 80°-90°


kebagian bawah sejauh
mungkin

Abduksi Menekuk pergelangan tangan 30°


miring ke arah ibu jari

Adduksi Menekuk pergelangan tangan 30°-50°


miring ke arah lima jari

f. Jari-jari tangan

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Membuat genggaman 90°

Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan 90°

Hiperekstensi Menggerakkan jari-jari tangan 30°-60°


kebelakang sejauh mungkin

Abduksi Merenggangkan jari-jari tangan 30°


yang satu dengan yang lainnya

Adduksi Merapatkan kembali jari-jari 30°


tangan

g. Pinggul

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakkan tungkai kedepan 90°-120°


dan atas

Ekstensi Menggerakkan kembali ke 90°-120°


samping tungkai yang lain

Hiperekstensi Menggerakkan tungkai ke 30°-50°


belakang tubuh

Abduksi
Menggerakkan tungkai 30°-50°
kesamping menjauhi tubuh
Adduksi
Menggerakkan tungkai kembali 30°-50°
ke posisi media dan melebihi
jika mungkin
Sirkumduksi
Menggerakkan tungkai -
memutar

h. Lutut

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakkan tumit kearah 120°-130°


belakang paha

Ekstensi Mengembalikan tungkai ke 120°-130°


lantai

i. Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang

Inversi Memutar telapak kaki 10°


kesamping dalam

eversi Memutar telapak kaki ke 10°


samping luar

j. Jari-jari kaki

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menekukkan jari-jari kaki 30°-60°


kebawah

Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki 30°-60°

Abduksi Menggerakkan jari-jari kaki satu 15°


dengan yang lainnya
15°
Adduksi Merapatkan kembali bersama-
sama

Вам также может понравиться