Вы находитесь на странице: 1из 15

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SUKROSA DAN

GARAM NACL TERHADAP KARAKTERISTIK


ORGANOLEPTIK MINUMAN ISOTONIK TOMAT(Solanum
lycopersicum Mill)

ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir
Program Studi Teknologi Pangan

Oleh :
Zahra Ainnurkhalis
143020445

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SUKROSA DAN GARAM
NACL TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN
ISOTONIK TOMAT(Solanum lycopersicum Mill)
Zahra Ainnurkhalis, Ela Turmala S, Sumartini
INTISARI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi terbaik


produk minuman isotonik dari buah tomat dengan memperhatikan konsentrasi
sukrosa dan garam dapur (NaCl) yang ditambahkan pada minuman isotonik buah
tomat.
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari penelitian pendahuluan dan
penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi analisis bahan baku tomat dan
menentukan penambahan konsentrasi gum arab pada formulasi minuman isotonik
tomat. Kemudian pada penelitian utama yaitu menentukan formulasi minuman
isotonik yang tepat serta melihat bagaimana pengaruh interaksi konsentrasi sukrosa
dan garam (NaCl) terhadap kandungan natrium dan kalium pada minuman isotonik
tomat. Respon pada penelitian ini adalah respon fisika berupa uji total padatan
terlarut dan viskositas serta respon organoleptik meliputi kenampakan, aroma dan
rasa. Kemudian dilanjutkan dengan respon uji produk terpilih yaitu respon kimia
berupa analisis kadar natrium dan kalium dan uji gula total.
Formula minuman isotonik tomat terpilih adalah formula dengan perbandingan
konsentrasi sukrosa 7% dengan konsentrasi garam NaCl 1,2g. Dari segi
organoleptik, formula a2b2 memiliki kenampakan yaitu berwarna merah cerah
kekuningan, dengan aroma khas tomat dan rasa asam manis.Formula terpilih ini
memiliki kandungan natrium 855mg/kg, kalium 182mg/kg, gula pereduksi 6,73%,
pH 3,0, viskositas 0,0177 Kg.m/s dan nilai TPT 7,2obrix.

Kata Kunci : Isotonik, Buah Tomat, Minuman Isotonik Tomat, Pangan Fungsional.

PENDAHULUAN dibeberapa negara, terutama yang


Kesadaran akan pengaruh terhadap secara khusus diformulasi untuk
manfaat makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum, selama, dan
dikonsumsi terhadap kesehatan tubuh sesudah aktifitas fisik. Minuman ini
manusia semakin tinggi. Makanan dikenal dengan sebutan sport drink,
dan minuman tersebut lebih dikenal minuman pengganti elektrolit, atau
dengan istilah makanan dan minuman minuman isotonik (Stofan dan
fungsional (Marsono, 2007). Murray, 2001).
Minuman isotonik merupakan salah Minuman isotonik ini pertama kali
satu minuman fungsional yang diformulasi oleh Dr Martin Brousard
dikonsumsi untuk menjaga agar tubuh untuk digunakan oleh tim sepakbola
tetap bugar dan sehat, yaitu dengan Lousiana State University. Kedua,
cara mengganti cairan tubuh yang minuman isotonik dikembangkan
hilang saat beraktivitas (Maughan dan oleh Cade et al pada tahun 1972, yang
Murray, 2001). melakukan penelitian mengenai
Pertengahan tahun 1960 terdapat panas yang dikeluarkan oleh atlet
beberapa kategori minuman komersil pada tim sepak bola University of

1
2

Florida. Mereka menemukan bahwa osmolalitas yang mirip dengan cairan


kehilangan sejumlah tertentu volume tubuh (darah), sekitar 280 mosm/kg
dan perubahan komposisi cairan H2O. Minuman isotonik didefinisikan
tubuh selama latihan dapat dicegah juga sebagai minuman yang
dan diperbaiki melalui konsumsi mengandung karbohidrat
minuman yang mengandung glukosa (monosakarida, disakarida dan
dan elektrolit, yang akan memberikan terkadang maltodekstrin) dengan
efek menguntungkan bagi anggota konsentrasi 6-9% (berat/volume) dan
tim (Ford, 1995). mengandung sejumlah kecil mineral
Perkembangan minuman isotonik (elektrolit), seperti natrium, kalium,
saat ini cukup pesat di pasaran. Nilai klorida, fosfat serta perisa buah/fruit
penjualan minuman isotonik di dalam flavors.
negeri diprediksi mencapai Rp4,2 Minuman isotonik harus memiliki
triliun pada 2012, naik dibandingkan kandungan mineral natrium sebesar
tahun sebelumnya sekitar Rp 3,5 800-1000mg/kg dan kalium sebesar
triliun. Kenaikan itu terjadi seiring 125-175mg/kg. Minuman isotonik
meningkatnya permintaan memiliki kandungan gula sebagai
masyarakat akan produk tersebut. sukrosa minimal 5%. Selain itu nilai
Peningkatan bisnis minuman isotonik pH pada minuman isotonik adalah
lebih tinggi dibandingkan minimal 4 seperti yang tercantum
pertumbuhan industri minuman di pada SNI No. 01-4452 tahun 1998.
dalam negeri yang sekitar 15% per Menurut Tjokronegoro dan
tahun. Saat ini, bisnis minuman Arjatmo (1985), Selain mengandung
isotonik baru mewakili kurang dari vitamin A dan C tomat juga
10% seluruh nilai bisnis minuman mengandung sejumlah mineral yang
nasional (Kementrian Perindustrian, dibutuhkan tubuh seperti kalium,
2012). fosfat dan kalsium. Menurut USDA
Menurut BPOM RI (2006), Nutrient Data Base dan penelitian
Definisi minuman isotonik adalah Lorenz, O.A, dalam 100g buah tomat
minuman formulasi yang ditunjukan mengandung sekitar 5mg/100g
untuk menggantikan cairan, natrium dan 237mg/100g kalium.
karbohidrat, elektrolit dan mineral Sehingga tomat sangat berpotensi
tubuh dengan cepat. Sehingga untuk dijadikan bahan baku minuman
minuman ini dapat diserap oleh tubuh isotonik.
setelah diminum. Sementara itu, Menurut Galloway dan Maugan
berdasarkan SNI No. 01-4452 tahun (2000), isotonik dengan kandungan
1998 minuman isotonik didefinisikan karbohidrat sebesar 2% lebih efektif
sebagai salah satu produk minuman diserap dibandingkan dengan isotonik
ringan karbonasi atau nonkarbonasi yang mengandung 15% karbohidrat.
untuk meningkatkan kebugaran, yang Robert menjelaskan pada laman
mengandung gula, asam sitrat, dan UNM (2011), untuk memenuhi
mineral. elektrolit Na+ (25mEq/L) dan K+
Menurut Stofan dan Murray (5mEq/L) dalam pembuatan
(2001), Istilah isotonik seringkali minuman isotonik diperlukan sekitar
digunakan untuk larutan atau 1,8g/L. Hal ini dikarenakan jika
minuman yang memiliki nilai elektrolit Na+ 25mEq/L diekivalensi
3

akan menjadi 1,43g garam meja dan kenampakan, tekstur, dan lainya.
K+ 5mEq/L diekivalensi akan Metode dalam mengukur sikap
menjadi 0,37g garam meja. Sehingga objektif panelis terhadap produk salah
total garam meja yang perlu satunya yaitu uji hedonik (uji
ditambahkan adalah 1,8g garam meja kesukaan) (Susiwi, 2006).
kedalam 1 liter air. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi asupan Na+ dan K+ METODE PENELITIAN
dalam tubuh. Bahan dan Alat
Menurut Gene Bruno (2009), Bahan utama yang digunakan
dalam pembuatan isotonik dengan adalah buah tomat TW (L. Mill) yang
osmolalitas kurang dari 300 mmol/L berwarna merah keseluruhan atau
diperlukan sekitar 21g karbohidrat memiliki ¾ warna merah dan
dalam 480 - 500ml air. Hasil riset berumur ±6-8minggu, air, sukrosa,
Mettler, dkk (2006), formulasi 1 liter garam (NaCl) dan gum arab. Bahan
air, 30g sirup rasberi, 90g yang digunakan untuk analisis KCl,
maltodekstrin, dan 1,5g garam akan NaCl, HCl 5N, Larutan luff schrools,
memiliki nilai osmolitas 186mmol/kg H2SO4 6N, KI, Na2S2O3 0,1N,
dan 11,1g/100g gula dengan pH 3,4. Amylum dan Aquadest.
Sementara menurut Brown (2013) Alat – alat yang digunakan dalam
pada hasil risetnya menyatakan pembuatan minuman isotonik tomat
bahwa formulasi sport drink atau adalah timbangan, pisau, food
isotonik yang terdiri dari 1 liter air, processor, pengaduk, panci, botol
50-70g gula, 200ml squash bebas minum, kompor, saringan,
gula, dan 1g garam dapat membantu termometer, pH meter, refractometer,
rehidrasi atlit bidang atletik (lari kemasan gelas. Alat – alat yang
100m) pada Olimpiade 2012. digunakan dalam analisis kimia dan
Buah tomat yang telah berbentuk spektrofotometer AAS.
jus maupun sari buah memiliki total Metode Penelitian
padatan terlarut yang tinggi, sehingga Metode penelitian yang
diperkirakan pada minuman isotonik digunakan terdiri dari penelitian
buah tomat akan memiliki total pendahuluan dan penelitian utama.
padatan terlarut yang tinggi. Oleh Penelitian Pendahuluan
karena itu, perlu dilakukan Penelitian pendahuluan dilakukan
penambahan penstabil pada minuman analisis bahan baku tomat untuk
isotonik buah tomat. Sementara Tri mengetahui jumlah kandungan
(2010) menjelaskan dalam modul mineral Na dan K pada buah tomat
olahan tomat dan cabe, pada proses dengan Metode Spektrofotometri dan
pengolahan sari buah tomat perlu analisis kadar air yang akan dilakukan
ditambahkan penstabil sebesar 0,2% pada penelitian pendahuluan dalam
perliter sari buah tomat. analisis bahan baku buah tomat. Pada
Kualitas mutu dari suatu produk penelitian pendahuluan ini dilakukan
bisa ditentukan dengan uji penambahan konsentrasi gum arab
organoleptik. Uji organoleptik sebesar 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4% dan
dilakukan untuk memberikan respon 0,5% dengan perbandingan
penerimaan panelis terhadap suatu penghancuran buah 1:1 (w/v). Buah
produk meliputi rasa, aroma, tomat yang telah dihancurkan dan
4

ditambah dengan gum arab Keterangan:


selanjutnya diuji penampakannya Yij=Nilai pengamatan respon dari
menggunakan uji organoleptik. minuman isotonik tomat pada
Hasil nilai uji parameter terbaik pengamatan ke-j dengan perlakuan
dari penelitian pendahuluan akan ke-i
diuji viskositas dengan menggunakan =Nilai rata-rata respon yang
viskometer (AOAC, 1990) dan uji sesungguhnya/ nilai tengah populasi
TPT (Total Padatan Terlarut) dengan Kk=Pengaruh dari taraf kelompok ke-
menggunakan refraktometer. k
Penelitian Utama Ai=Pengaruh perlakuan konsentrasi
Penelitian utama merupakan sukrosa pada perlakuan taraf ke-i
kelanjutan dari penelitian Bj=Pengaruh perlakuan konsentrasi
pendahuluan. Penelitian utama yaitu garam (NaCl) pada perlakuan taraf
untuk mengetahui pengaruh interaksi ke-j
konsentrasi sukrosa dan garam ABij=Pengaruh interaksi antara
(NaCl) terhadap karakteristik perlakuan ke-i dan dengan taraf ke-j
organoleptik pada minuman isotonik ijk=Pengaruh galat percobaan dari
tomat. Penelitian utama terdiri dari perlakuan ke-j dan percobaan ke-i
rancangan perlakuan, rancangan Rancangan Analisis
percobaan, rancangan analisis dan Berdasarkan rancangan percobaan
rancangan respon. diatas, maka dapat dibuat analisis
Rancangan Perlakuan variansi (ANAVA) untuk
Rancangan perlakuan yang akan mendapatkan kesimpulan mengenai
digunakan pada penelitian utama pengaruh perlakuan.
terdiri dari dua faktor, yaitu Rancangan Respon
konsentrasi penambahan sukrosa (a) Respon yang akan dilakukan pada
terdiri dari 3 taraf, dan penambahan penelitian ini adalah respon
konsentrasi garam (b) terdiri dari 4 organoleptik, respon fisik dan akan
taraf. Perbandingan konsentrasi dilanjutkan dengan respon uji produk
penambahan sukrosa sebesar 6%, 7%, terpilih.
dan 8% dan penambahan konsentrasi
garam sebesar 0,1%;0,12%;0,14% HASIL DAN PEMBAHASAN
dan 0,16%. Penelitian Pendahuluan
Rancangan Percobaan Penelitian pendahuluan dilakukan
Rancangan percobaan yang akan dengan melakukan analisis bahan
digunakan pada penelitian ini adalah baku yaitu buah tomat yang terdiri
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dari analisis kadar air dan analisis
dengan faktorial 3 x 4 dengan 3 kali kandungan natrium dan kalium pada
pengulangan sehingga diperoleh 36 tomat. Selain itu, dilakukan juga
kombinasi. Pembuktian akan adanya respon organoleptik berdasarkan
perbedaan pengaruh perlakuan pengaruh konsentrasi gum arab dalam
terhadap respon variabel atau dalam 5 (lima) perlakuan yang
parameter yang diamati, maka berbeda, yaitu s1= konsentrasi 0,1%,
dilakukan analisa data, yaitu : s2= konsentrasi 0,2%, s3=
konsentrasi 0,3%, s4= konsentrasi
Yijk = + Kk + Ai + Bj + ABij + ijk 0,4%, dan s5= konsentrasi 0,5%.
5

Analisis Bahan Baku dikenal sebagai gula reduksi. Salah


Kadar Air Buah Tomat satu cara untuk menentukan gula
Berdasarkan hasil perhitungan reduksi dan gula total yaitu dengan
penentuan kadar air bahan baku buah metode Luff Schoorl. Berdasarkan
tomat diketahui bahwa kadar air buah hasil pengujian gula total pada buah
tomat adalah 94,48%. Kandungan air tomat diperoleh data yaitu kadar gula
dalam bahan pangan dapat sebelum inversi yaitu 1,90% dan
mempengaruhi daya simpan pangan sesudah inversi sebesar 2,20%.
terhadap serangan mikroorganisme Sebelum dilakukan penentuan kadar
yang dinyatakan dalam aktivitas air gula total, kadar gula sesudah inversi
(Aw), yaitu jumlah air bebas yang akan dihitung sebagai gula disakarida.
digunakan mikroorganisme untuk Sehingga kadar gula total pada buah
pertumbuhannya (Winarno 2002). tomat yang dihasilkan adalah 2,20%.
Kandungan air pada tomat akan Kadar gula total ini merupakan hasil
semakin banyak dengan semakin penjumlahan dari kadar gula sebelum
lamanya umur dari buah tomat. inversi dan kadar disakarida.
Kadar Natrium dan Kalium Buah Respon Organoleptik
Tomat Kenampakan
Berdasarkan hasil analisis kadar Kenampakan adalah sifat atau
natrium dan kalium dengan metode keadaan tampak atau keadaan yang
spektrofotometri dengan AAS dapat terlihat pada suatu produk
diketahui bahwa kadar natrium pada pangan tertentu mencakup warna,
buah tomat pada analisis bahan baku kekeruhan, endapan, kekentalan dan
adalah 1,275mg/100g atau 12,75ppm. sebagainya. Menurut Winarno
Sementara kadar kalium pada buah (2002), kenampakan secara visual
tomat yaitu 275mg/100g atau yang ada terkadang lebih menentukan
2750ppm. Kadar natrium dan kalium penerimaan panelis. Berdasarkan
pada buah tomat hasil analisis selaras hasil perhitungan anava menunjukkan
dengan kadar natrium dan kalium dari bahwa penambahan gum arab
literatur yaitu sebesar 5mg/100g atau memiliki nilai F hitung yang lebih
50ppm dan 237mg/100gr atau besar dari F tabel 5% sehingga perlu
2370ppm. dilakukan uji Duncan. Hasil uji lanjut
Perbedaan kadar natrium dan dapat terlihat pada tabel berikut.
kalium pada buah tomat sedikit Tabel Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap
Kenampakan Minuman Isotonik Tomat
berbeda dari standar literatur. Hal ini Rata-rata Taraf
Perlakuan
karena jenis atau varietas dan umur Respon Nyata
s1 (Konsentrasi 0,1% gum arab) 2.31 a
dari buah tomat yang berbeda antara s2 (Konsentrasi 0,2% gum arab) 2.83 e
buah tomat yang digunakan pada s3 (Konsentrasi 0,3% gum arab) 2.69 d
s4 (Konsentrasi 0,4% gum arab) 2.36 b
penelitian pendahuluan dan literatur. s5 (Konsentrasi 0,5% gum arab) 2.31 c
Kadar Gula Total Buah Tomat Kenampakan minuman isotonik
Gula total merupakan campuran tomat yang paling disukai adalah
gula reduksi dan non reduksi yang pada sampel dengan perlakuan s2
merupakan hasil hidrolisa pati. (konsentrasi gum arab 0,2%) dan
Semua monosakarida dan disakarida dinilai berbeda nyata dengan sampel
kecuali sukrosa berperan sebagai minuman isotonik yang lain. Hal ini
agensia pereduksi dan karenanya dikarenakan minuman isotonik tomat
6

dengan konsentrasi gum arab 0,2% Tabel Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap
Aroma Minuman Isotonik Tomat
memiliki kenampakan yang lebih Rata-rata Taraf
Perlakuan
cerah dan tingkat kekentalan yang Respon Nyata
s1 (Konsentrasi 0,1% gum arab) 2.11 a
tidak terlalu tinggi hampir sama s2 (Konsentrasi 0,2% gum arab) 2.41 e
dengan minuman isotonik di pasaran s3 (Konsentrasi 0,3% gum arab) 2.29 c
s4 (Konsentrasi 0,4% gum arab) 2.32 d
diantara minuman isotonik tomat s5 (Konsentrasi 0,5% gum arab) 2.16 b
dengan perlakuan lainnya. Selain itu, Penilaian panelis terhadap aroma
kenampakan minuman isotonik tomat berbeda nyata terhadap tiap perlakuan
akan semakin pekat dengan penambahan konsentrasi gum arab.
konsentrasi gum aram yang semakin Aroma minuman isotonik tomat yang
tinggi. paling disukai adalah pada sampel
Kenampakan minuman isotonik dengan perlakuan s2 (konsentrasi
tomat disebabkan adanya kandungan gum arab 0,2%). Kesukaan panelis
karotenoid dalam tomat. Karotenoid terhadap sampel tersebut dikarenakan
adalah pigmen warna kuning, orange aroma minuman isotonik tomat
atau merah orange, yang mempunyai dengan konsentrasi gum arab 0,2%
sifat larut dalam lemak atau pelarut memiliki aroma yang normal dan
organik, tetapi tidak larut dalam air. tidak terlalu menyengat atau kuat.
Dengan penambahan gum arab Penilaian panelis terhadap aroma
sebagai penstabil yang memiliki minuman isotonik tomat dipengaruhi
gugus hidrofiliki dan gugus oleh konsentrasi gum arab. Menurut
hidrofobik sehingga bahan yang tidak Alinkolis (2000) menyatakan bahwa
larut air dapat tercamput dengan selain berfungsi sebagai penstabil,
bahan yang larut air menjadi suatu gum arab juga memiliki kemampuan
koloid setengah padat yang kompak untuk mengikat flavor dari suatu
(Paundrianagari, 2010). Sehingga produk. Dengan demikian, jika
karotenoid bisa bercampur dengan konsentrasi gum arab semakin tinggi
air, sukrosa dan garam. Dan ditambahkan maka akan semakin
menghasilkan kenampakan yang aroma atau flavor alami dari tomat
berwarna merah orange dan sedikit akan semakin terikat.
keruh (cloudy). Rasa
Aroma Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan hasil perhitungan anava menunjukkan bahwa
anava menunjukkan bahwa penambahan gum aram dengan
penambahan gum aram dengan konsentrasi tertentu memiliki nilai F
konsentrasi tertentu memiliki nilai F hitung yang lebih kecil dari F tabel
hitung yang lebih besar dari F tabel 5% sehingga tidak perlu dilakukan uji
5% sehingga sehingga perlu Duncan. Hasil uji lanjut dapat terlihat
dilakukan uji Duncan. Hasil uji lanjut pada tabel berikut.
dapat terlihat pada tabel berikut. Tabel Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap
Rasa Minuman Isotonik Tomat
Rata-rata Taraf
Perlakuan
Respon Nyata
s1 (Konsentrasi 0,1% gum arab) 2.74 a
s2 (Konsentrasi 0,2% gum arab) 3.20 a
s3 (Konsentrasi 0,3% gum arab) 2.95 a
s4 (Konsentrasi 0,4% gum arab) 3.14 a
s5 (Konsentrasi 0,5% gum arab) 3.44 a
7

Rasa minuman isotonik tomat Berdasarkan hasil uji total padatan


yang paling disukai adalah sampel terlarut dengan hand refractometer
dengan perlakuan s5 (konsentrasi diketahui bahwa total padatan terlarut
gum arab 0,5%). Hal ini dikarenakan pada formulasi terpilih s2 dengan
rasa minuman isotonik tomat dengan konsentrasi 0,2% gum arab pada
konsentrasi gum arab 0,5% dinilai penelitian pendahuluan adalah
lebih pas dengan selera rasa dari 6,22obrix. Menurut Muchtadi dan
panelis dibandingkan dengan Sugiyono (1990), minuman dengan
perlakuan yang lainnya. Penilaian fase cair yang lebih stabil akan
panelis terhadap rasa minuman mengandung total padatan terlarut
isotonik tomat dapat dipengaruhi oleh yang lebih tinggi karena partikel-
senyawa kimia, suhu, konsentrasi, partikelnya akan saling tolak-
dan interaksi dengan komponen rasa menolak dan terperangkap dalam
yang lain. Produk yang memiliki rasa suatu matriks yang dibentuk oleh
tidak enak maka tidak akan diterima bahan penstabil yang ditambahkan,
oleh konsumen walaupun warna, sehingga penambahan gum arab pada
aroma, dan teksturnya baik. Oleh sampel meningkatkan nilai total
sebab itu, rasa merupakan salah satu padatan terlarut pada minuman
faktor yang penting dalam keputusan isotonik tomat.
konsumen untuk menerima atau Pada hasil uji viskositas pada
menolak suatu produk (Winarno, minuman isotonik terpilih dengan
2002). viskometer ostwald pada tabel 20,
Menurut Sulastri (2008), asam- dapat diketahui bahwa nilai viskositas
asam organik seperti asam sitrat akan sampel adalah 0,0261Kg/cm.s.
terikat oleh penstabil seperti gum Sementara itu viskositas air adalah
arab. Sehingga rasa minuman 0,0070Kg/cm.s dan viskositas sampel
isotonik tomat menjadi tidak terlalu pembanding adalah 0,0081Kg/cm.s,
asam. Oleh karena itu semakin tinggi jika dibandingkan dengan viskositas
konsentrasi dari gum arab pada sampel minuman isotonik tomat,
perlakuan sampel maka akan semakin viskositas ketiganya berbeda. Hal ini
kuat rasa yang ada pada minuman karena jika dilihat dari waktu aliran
isotonik tomat yang memiliki rasa minuman isotonik tomat lebih lama
asam manis. Rasa asam manis pada yaitu 24,38detik sementara air
produk pangan khususnya minuman 6,70detik dan sampel pembanding
isotonik tomat lebih disukai oleh (Pocari Sweat) 7,70detik. Pocari
panelis. Sweat dipilih sebagai pembanding
Analisis Produk Terpilih karena produk minuman isotonik
Produk terpilih pada penelitian pocari sweat merupakan produk yang
pendahuluan akan dilakukan akan sudah dikenal dipasaran.
dianalisis lebih lanjut. Analisis Penambahan bahan penstabil atau
tersebut meliputi respon fisik analisis hidrokoloid pada minuman isotonik
total padatan terlarut dan viskositas. tomat memberikan pengaruh pada
Perlakuan s2, yaitu penambahan viskositas. Gum arab memiliki
konsentrasi gum arab sebanyak 0,2% kelarutan yang tinggi, karakteristik
terpilih sebagai perlakuan yang utama gum arab adalah bersifat
terbaik. pembentuk tekstur, pembentuk film,
8

pengikat dan juga pengemulsi yang a2 lebih tinggi dikarenakan


baik dengan adanya komponen kenampakan minuman isotonik
protein di dalam gum arab (Hui, paling berwarna merah cerah
1992). Dimana semakin tinggi kekuningan dan sedikit keruh
konsentrasi gum arab maka air, sehingga lebih menarik dibanding
padatan terlarut, dan padatan tidak sampel dengan perlakuan yang lain.
terlarut semakin banyak terikat Kenampakan jingga kemerahan pada
sehingga minuman isotonik semakin minuman isotonik didapatkan dari
kental dan stabil. Dengan semakin warna asli tomat. Selain itu,
kental dan stabilnya minuman konsentrasi gula dan gum arab juga
isotonik tomat maka viskositas akan mempengaruhi kenampakan dari
meningkat. minuman isotonik tomat. Buah tomat
Penelitian Utama memiliki warna merah cerah
Respon Organoleptik kekuningan. Warna merah cerah
Kenampakan kekuningan pada tomat ini berasal
Kenampakan adalah sifat atau dari likopen yang terkandung.
keadaan tampak atau keadaan yang Aroma
dapat terlihat pada suatu produk Aroma merupakan sesuatu yang
pangan tertentu mencakup warna, dapat diamati dengan indera pembau.
kekeruhan, endapan, kekentalan dan Aroma merupakan faktor penting
sebagainya. Berdasarkan Tabel penentu kualitas suatu produk dapat
ANAVA menunjukan bahwa faktor A diterima atau tidaknya oleh
(Konsentrasi Sukrosa) berpengaruh masyarakat. Menurut Subrahmanyam
nyata terhadap kenampakan minuman (2007), menjelaskan bahwa aroma atau
isotonik buah tomat sehingga tidak (odour) merupakan salah dari
perlu dilakukan uji Duncan. klasifikasi flavour. Berdasarkan Tabel
Sedangkan Faktor B ( Konsentrasi ANAVA menunjukan bahwa faktor A
Garam NaCl) dan Interaksi AB ( Konsentrasi Sukrosa ) dan Interaksi
(Konsentrasi Sukrosa dan AB (Konsentrasi Sukrosa dan
Konsentrasi Garam NaCl) tidak Konsentrasi Garam NaCl)
berpengaruh terhadap kenampakan berpengaruh nyata terhadap aroma
minuman isotonik tomat. Berikut minuman isotonik buah tomat
adalah tabel hasil uji lanjut pengaruh sehingga tidak perlu dilakukan uji
faktor A (Konsentrasi Sukrosa) pada Duncan. Sedangkan Faktor B
Minuman Isotonik Tomat. (Konsentrasi Garam NaCl) tidak
Tabel Pengaruh Faktor Konsentrasi Sukrosa berpengaruh terhadap aroma
Terhadap Kenampakan Minuman Isotonik Tomat
Kode Sampel Rata-rata Taraf Nyata 5% minuman isotonik tomat. Berikut
a1 3.94 b adalah tabel hasil uji lanjut pengaruh
a2 4.25 b
a3 3.86 a faktor A (Konsentrasi Sukrosa) dan
Berdasarkan hasil uji organoleptik Interaksi AB (Konsentrasi Sukrosa
terhadap kenampakan, sampel dengan dan Konsentrasi Garam NaCl) pada
perlakuan a2 (konsentrasi sukrosa Minuman Isotonik Tomat.
7%) memiliki kenampakan yang
paling disukai oleh panelis
dibandingkan sampel lainnya.
Penerimaan panelis terhadap sampel
9

Tabel Interaksi Konsentrasi Sukrosa dan Garam ANAVA menunjukan bahwa faktor A
NaCl Terhadap Aroma Minuman Isotonik Tomat
Konsentrasi Garam NaCl ( Konsentrasi Sukrosa ) dan faktor B
Konsentrasi
Sukrosa
b1 b2 b3 b4 ( Konsentrasi Garam NaCl)
(0,1%) (0,12%) (0,14%) (0,16%)
A A A A berpengaruh nyata terhadap rasa
a1 (6%) 4.37 3.63 4.00 3.75 minuman isotonik buah tomat
a a a a
A B A A sehingga tidak perlu dilakukan uji
a2 (7%) 4.00 4.62 3.95 4.43 Duncan. Sedangkan Interaksi AB
a b a a
A A A A (Konsentrasi Sukrosa dan
a3 (8%) 4.42 3.75 3.63 3.65 Konsentrasi Garam NaCl) tidak
a a a a
Keterangan : berpengaruh terhadap rasa minuman
 Huruf kecil dibaca secara horizontal, huruf kapital dibaca isotonik tomat. Berikut adalah tabel
vertikal
 Setiap huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang hasil uji lanjut pengaruh faktor A
nyata berdasarkan Uji Lanjut Duncan pada taraf nyata 5%
(Konsentrasi Sukrosa) dan faktor B
Berdasarkan hasil uji organoleptik
( Konsentrasi Garam NaCl) pada
terhadap aroma minuman isotonik
Minuman Isotonik Tomat.
tomat terlihat bahwa perlakuan a2b2 Tabel Pengaruh Faktor Konsentrasi Sukrosa
paling berbeda nyata dengan sampel Terhadap Rasa Minuman Isotonik Tomat
perlakuan lainnya. Sampel a2b2 Kode Sampel Rata-rata Taraf Nyata 5%
dinilai memiliki aroma yang paling a1 3.81 a
disukai oleh panelis dibandingkan a2 4.24 b
a3 3.88 b
sampel lainnya. Aroma minuman Tabel Pengaruh Faktor Konsentrasi Garam NaCl
isotonik disebabkan oleh senyawa- Terhadap Rasa Minuman Isotonik Tomat

senyawa volatil yang terbentuk Kode Sampel Rata-rata Taraf Nyata 5%


sehingga menimbulkan aroma asam b1 3.72 a
b2 4.13 c
yang khas. Protein yang terdapat b3 4.09 c
dalam tomat dan bahan lainnya dapat b4 3.96 b
terdegradasi menjadi asam amino Berdasarkan hasil uji organoleptik
karena adanya panas. Asam amino ini terhadap rasa minuman isotonik
kemudian bergabung menjadi lemak tomat berbeda nyata pada setiap
atau karbohidrat untuk membentuk perlakuan. Sampel dengan perlakuan
senyawa volatil yang dapat a2 (konsentrasi sukrosa 7%) dan b2
menimbulkan aroma. Selain itu, (konsentrasi garam NaCl 1,2g)
sukrosa yang terhidrolisis dalam memiliki rasa yang paling disukai
proses pemanasan akan menghasilkan oleh panelis dibandingkan sampel
senyawa volatil yang menimbulkan lainnya. Penilaian panelis terhadap
aroma pada minuman isotonik. rasa minuman isotonik tomat dapat
Rasa dipengaruhi oleh senyawa kimia,
Rasa adalah tanggapan indra suhu, konsentrasi, dan interaksi
terhadap rangsangan saraf, seperti dengan komponen rasa yang lain.
manis, pahit, masam terhadap indra Produk yang memiliki rasa tidak enak
pengecap. Indra pengecap adalah maka tidak akan diterima oleh
organ yang memiliki kepekaan rasa, konsumen walaupun warna, aroma,
seperti rasa manis dirasakan pada dan teksturnya baik. Oleh sebab itu,
ujung lidah, rasa asin pada ujung dan rasa merupakan salah satu faktor yang
pinggir lidah, rasa asam pada pinggir penting dalam keputusan konsumen
lidah dan rasa pahit pada bagian untuk menerima atau menolak suatu
belakang lidah. Berdasarkan Tabel produk (Winarno, 2002).
10

Menurut Winarno (2002), sukrosa Tabel Interaksi Konsentrasi Sukrosa dan Garam
NaCl Terhadap Total Padatan Terlarut (obrix)
adalah oligosakarida yang memiliki Minuman Isotonik Tomat
peran penting dalam pengolahan Konsentrasi Garam NaCl
Konsentrasi
b1 b2 b3 b4
makanan dan banyak terdapat pada Sukrosa
(0,1%) (0,12%) (0,14%) (0,16%)
tebu, bit, siwalan, dan kelapa kopyor. A A A A
a1 (6%) 6,18 6,20 6,23 6,27
Jika gula pasir dilarutkan dalam air a a a a
dan dipanaskan, sebagian sukrosa B B B B
a2 (7%) 7,00 7,20 7,60 7,77
akan terurai menjadi glukosa dan a b c d
fruktosa. Menurut Almatsier (2009), C C C C
a3 (8%) 8,17 8.20 8,23 8,47
gula invert memiliki rasa yang lebih a a a b
manis daripada sukrosa. Oleh karena Keterangan :
 Huruf kecil dibaca secara horizontal, huruf kapital dibaca
itu semakin banyak sukrosa yang vertikal
 Setiap huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang
ditambahkan maka kemungkinan nyata berdasarkan Uji Lanjut Duncan pada taraf nyata 5%
untuk terurai menjadi gula invert akan Berdasarkan hasil uji total padatan
semakin banyak dan rasa minuman terlarut minuman isotonik tomat
isotonik akan semakin manis. terlihat bahwa sampel perlakuan a3b4
Respon Fisik paling berbeda nyata dengan sampel
Total Padatan Terlarut (TPT atau lainnya. Hal ini karena sampel a3b4
TSS) terjadi interaksi konsentrasi sukrosa,
Total padatatan terlarut (TPT) garam NaCl dan penstabil. Nilai TPT
adalah suatu ukuran kandungan pada minuman isotonik tomat
kombinasi dari semua zat-zat disebabkan oleh besarnya konsentrasi
anorganik dan organik yang terdapat dari sukrosa atau partikel-partikel lain
di dalam suatu cairan sebagai yang tersuspensi di dalam suatu
molekul, yang terionkan atau bentuk produk. Sukrosa akan terhidrolisis
mikrogranula (sol koloida) yang menjadi senyawa sederhana. Kristal-
terperangkap. Berdasarkan Tabel kristal sukrosa yang terhidrolisis
ANAVA menunjukan bahwa faktor A inilah akan memberikan total padatan
( Konsentrasi Sukrosa ), Faktor B lebih banyak. Sukrosa yang larut air
( Konsentrasi Garam NaCl) dan akan terhidrolisis menjadi glukosa
Interaksi AB (Konsentrasi Sukrosa dan fruktosa. Selain itu, menurut
dan Konsentrasi Garam NaCl) Sunarmani (1996) menyatakan bahwa
berpengaruh nyata terhadap TPT kenaikan nilai TPT juga disebabkan
minuman isotonik buah tomat oleh degradasi komponen dinding sel
sehingga tidak perlu dilakukan uji seperti pektin, selulosa, hemiselulosa
Duncan. Berikut adalah tabel uji dan lignin menjadi komponen yang
lanjut Interaksi AB (Konsentrasi lebih sederhana yang dapat larut
sukrosa dan konsentrasi garam NaCl). dalam air. Oleh karena itu, semakin
tinggi konsentrasi sukrosa yang
ditambahkan pada minuman isotonik
tomat maka semakin tinggi pulan
nilai TPT pada minuman isotonik
tomat.
Minuman isotonik yang
merupakan minuman yang hampir
90% terdiri dari air. Muchtadi dan
11

Sugiyono (1990), minuman dengan interaksi antara konsentrasi sukrosa


fase cair yang lebih stabil akan dan konsentrasi garam NaCl pada
mengandung total padatan terlarut minuman isotonik tomat. Nilai
yang lebih tinggi karena partikel- viskositas pada sampel a3b4
partikelnya akan saling tolak- dipengaruhi oleh adanya interaksi
menolak dan terperangkap dalam antara konsentrasi sukrosa,
suatu matriks yang dibentuk oleh konsentrasi garam NaCl dan
bahan penstabil yang ditambahkan. penstabil. Sukrosa yang berwujud
Oleh karena itu secara keseluruhan kristal-kristal kecil dan padat
minuman isotonik tomat akan mempunyai kemampuan untuk
memiliki nilai TPT yang cukup tinggi. mengikat air (Buckle, 1987).
Viskositas Kemampuan sukrosa mengikat air ini
Viskositas merupakan ukuran mendukung kerja dari gum arab,
kekentalan fluida yang menyatakan sehingga minuman isotonik tomat
besar kecilnya gesekan di dalam memiliki nilai viskositas yang
fluida. Berdasarkan Tabel ANAVA semakin tinggi. Selain itu, sifat garam
menunjukan bahwa faktor A NaCl yang bersifat mengikat air juga
(Konsentrasi Sukrosa), Faktor B mendukung kerja penstabil. Sehingga
(Konsentrasi Garam NaCl) dan nilai viskositas minuman isotonik
Interaksi AB (Konsentrasi Sukrosa tomat akan semakin tinggi jika
dan Konsentrasi Garam NaCl) konsentrasi sukrosa dan konsentrasi
berpengaruh nyata terhadap garam NaCl yang ditambahkan
viskositas minuman isotonik buah semakin tinggi pula.
tomat sehingga tidak perlu dilakukan Analisis Produk Terpilih
uji Duncan. Berikut adalah tabel hasil Produk terpilih pada penelitian
uji lanjut Interaksi AB (Konsentrasi utama akan dilakukan akan dianalisis
sukrosa dan konsentrasi garam NaCl). lebih lanjut. Analisis tersebut
Tabel Interaksi Konsentrasi Sukrosa dan Garam meliputi analisis gula total dan
NaCl Terhadap Viskositas (kg.m/s) Minuman
Isotonik Tomat kandungan natrium dan kalium pada
Konsentrasi Garam NaCl produk akhir yang terpilih. Sebelum
Konsentrasi
b1 b2 b3 b4
Sukrosa dilakukan analisis, perlu dilakukan
(0,1%) (0,12%) (0,14%) (0,16%)
A A A A penetapan produk terpilih.
a1 (6%) 15.48 15.99 16.06 16.19
a b c d Perlakuan a2b2, yaitu penambahan
B B B B konsentrasi sukrosa sebanyak 7% dan
a2 (7%) 16.39 16.56 16.80 17.52
a b c d konsentrasi garam NaCl 1,2g terpilih
C C C C sebagai perlakuan yang terbaik.
a3 (8%) 17.66 17.69 18.07 18.48
a b c d Penetapan produk terpilih ini
Keterangan : didasarkan pada hasil rata-rata
 Huruf kecil dibaca secara horizontal, huruf kapital
dibaca vertikal tertinggi yang menunjukkan tingkat
 Setiap huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan kesukaan panelis yang tinggi pula.
yang nyata berdasarkan Uji Lanjut Duncan pada
taraf nyata 5% Uji Gula Pereduksi
Berdasarkan hasil uji viskositas Berdasarkan hasil pengujian gula
minuman isotonik tomat terlihat pereduksi pada minuman isotonik
bahwa sampel perlakuan a3b4 paling tomat terpilih diperoleh data yaitu
berbeda nyata dengan sampel lainnya. kadar gula pereduksi 6,73%. Gula
Hal ini karena adanya pengaruh pereduksi adalah golongan gula
12

(karbohidrat) yang dapat mereduksi kadar natrium pada minuman isotonik


senyawa-senyawa penerima elektron, telah memenuhi standar SNI yaitu
contohnya adalah glukosa dan kurang dari 800-100mg/kg.
fruktosa. Ujung dari suatu gula Sedangkan kadar kalium melebihi
pereduksi adalah ujung yang sedikit dari standar yang ditetapkan
mengandung gugus aldehida atau SNI kurang dari 125-175mg/kg.
keto bebas. (de Mann, 1997). Sehingga formula terpilih minuman
Menurut Winarno (2007), proses isotonik tomat pada penelitian telah
inversi sukrosa terjadi pada suasana memenuhi standar minuman isotonik
asam, dimana semakin tinggi suhu berdasarkan SNI yang berlaku.
pemanasan maka semakin banyak Kandungan pada minuman
presentase gula invert yang terbentuk. isotonik tomat memang lebih tinggi
Minuman isotonik tomat cenderung sedikit yaitu 182mg/kg dari
bersifat asam sehingga kadar gula seharusnya maks. 125-175mg/kg.
pereduksi minuman isotonik tomat Sehingga perlu diperhatikan dalam
sedikit tinggi untuk jenis minuman pemilihan dan penambahan bahan
yang memiliki kadar gula rendah. baku pada minuman isotonik tomat.
Uji Kandungan Natrium dan Hal ini karena kelebihan kalium akan
Kalium menyebabkan hiperkalemia
Natrium dan kalium merupakan (kelebihan kalium dalam darah).
mineral yang berguna untuk Tingginya kalium akan menyebabkan
kesehatan tubuh. Berdasarkan hasil terganggunya aktivitas elektrik di
analisis kadar natrium dan kalium dalam jantung yang ditandai dengan
dengan metode spektrofotometri melambatnya detak jantung. Bahkan
dengan AAS diketahui bahwa kadar pada kasus hiperkalemia parah,
natrium pada produk terpilih jantung dapat berhenti berdetak dan
minuman isotonik tomat adalah menyebabkan kematian (Anonim,
85,5mg/100g atau 855mg/kg. 2015). Oleh karena itu, kandungan
Sementara kadar kalium pada buah kalium pada minuman isotonik tomat
tomat yaitu 18,2mg/100g atau perlu dikontrol begitupula dengan
182mg/kg. Kadar natrium dan kalium kandungan natrium sehingga tidak
pada minuman isotonik tomat menyebabkan gangguan kesehatan
dipengaruhi oleh jenis atau varietas yang fatal.
dari buah tomat, air, konsentrasi
sukrosa, dan garam NaCl yang KESIMPULAN DAN SARAN
ditambahkan pada pembuatan Berdasarkan hasil penelitian
minuman Isotonik Tomat. pengaruh penambahan konsentrasi
Kandungan natrium berdasarkan sukrosa dan garam NaCl terhadap
SNI No. 01-4452 tahun 1998 tentang karakteristik organoleptik minuman
minuman isotonik adalah maks. 800- isotonik tomat (Solanum
1000mg/kg sedangkan kalium maks. lycopersicum Mill) dapat
125-175mg/kg. Berdasarkan data disimpulkan:
tersebut dapat diketahui bahwa hasil 1. Berdasarkan hasil penelitian
analisis minuman isotonik tomat pendahuluan, analisa bahan baku
dengan standar yang ditetapkan SNI buah tomat diperoleh hasil bahwa
telah terpenuhi. Hal ini karena jumlah kadar air pada buah tomat yaitu
13

94,48%, kadar gula total yaitu AOAC. 1990. Official of Analysis of


2,20%, pH awal buah tomat yaitu The Association of Official
4,16, kandungan natrium dan Analytical Chemistry. Edisi Ke
kalium yaitu 1,27mg/100g dan 15, Vol 1. AOAC Inc. Arlington.
275mg/100g. Serta penambahan Washington D.C.
konsentrasi penstabil gum arab AOAC. 2005. Official of Analysis of
yang terpilih adalah 0,2% dengan The Association of Official
respon organoleptik yang paling Analytical Chemistry. Edisi Ke
disukai oleh panelis. 18, Vol 2. AOAC Inc. Arlington.
2. Hipotesis penelitian diterima Washington D.C.
karena Faktor A (Konsentrasi Arsa, M. 2011. Kandungan Natrium
Sukrosa) berpengaruh nyata Dan Kalium Larutan Isotonik
terhadap Kenampakan, Aroma, Alami Air Kelapa (Cocos
Rasa, Nilai Total Padatan Terlarut nucifera) Varietas Eburnia,
dan Viskositas dan Faktor B Viridis Dan Hibrida. Tesis.
(Konsentrasi Garam NaCl) Program Magister Program Studi
berpengaruh nyata terhadap Kimia Terapan. Universitas
Aroma, Rasa, Nilai Total Padatan Udayana. Denpasar.
Terlarut, dan Viskositas. Serta Alinkolis, J. J. 2000. Candy
Interaksi AB (Konsentrasi Sukrosa Technology. The AVI Publishing
dan Garam NaCl) berpengaruh Co. Westport-Connecticut.
nyata terhadap Aroma, Nilai Total Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar
Padatan Terlarut, dan Viskositas Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka
minuman isotonik tomat. Utama. Jakarta.
3. Sampel minuman isotonik terpilih Arifulloh. 2013. Ekstraksi Likopen
adalah formula a2b2, yaitu dengan Dari Buah Tomat (Lycopersicum
perbandingan konsentrasi sukrosa esculentum Mill.) dengan
7% dengan konsentrasi garam Berbagai Komposisi Pelarut.
NaCl 1,2g. Dari segi organoleptik, Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas
formula a2b2 memiliki Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
kenampakan yaitu berwarna merah Alam. Universitas Jember.
cerah kekuningan, dengan aroma Jember.
khas tomat dan rasa asam manis. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
4. Formula a2b2 memiliki 2006. Kategori Pangan No.
kandungan natrium 855mg/kg, HK:00.05.52.4040. Badan
kalium 182mg/kg, gula pereduksi Pengawas Obat dan Makanan.
6,73%, pH 3,0, viskositas 0,0177 Jakarta.
Kg.m/s dan nilai TPT 7,2obrix. Badan Standardisasi Nasional. 1998.
Standar Nasional Indonesia 01-
DAFTAR PUSTAKA 4452. Syarat Mutu Minuman
AOAC. 1970. Official of Analysis of Isotonik.
The Association of Official Bohm, V., N.L. Puspitasari-Nienaber,
Analytical Chemistry. Edisi Ke M. G. Ferruzi, dan S.J. Schwarts.
11, Vol 2. AOAC Inc. Arlington. 2002. Trolox equivalen
Washington D.C. antioxidant capacity of different
geometrical isomer of β- caroten,
14

α-caroten, lycopene, and Akhir. Jurusan Teknologi Pangan,


zeaxanthin. J. Agric. Food Chem. Fakultas Teknik Universitas
50:221- 226. Pasundan. Bandung.
Brown, L. 2013. Speedy Star Jumps. Tjokronegoro dan Arjatmo. 1985.
RSC 2012 Global Experiment. Vitamin C dan Penggunaannya
Royal Society of Chemistry. Dewasa Ini. Jurnal Pangan dan
London Gizi. Fakultas Kedokteran
Bruno, G. 2009. Energy Sports Universitas Indonesia. Jakarta, 23,
Drinks. Literature Education (8): 56-58.
Series On Dietary Supplements Winarno, F. G. 2002. Bahan
Journal. Huntington College of Tambahan Makanan. Pusat
Health Sciences. Knoxville. Antar Universitas Pangan dan
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, Gizi, Institut Pertanian Bogor.
G.H., dan M. Wooton. 2007. Ilmu Bogor.
Pangan. Penerjemah Purnomo,
H., dan Adiono., Edisi Pertama.
Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Chayati, I dan Miladiyah, I. 2013.
Pengembangan Minuman Sari
Buah Salak Dengan Madu
Kelengkeng Sebagai Energy
Drink Dan Sport Drink Alami.
Penelitian Hibah. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Gitawuri, G. 2014. Penambahan
Gum Arab Pada Minuman
Madu Sari Buah Jambu Merah
Ditinjau Dari pH, Viskositas,
TPC Dan Mutu Organoleptik.
Skripsi. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Malang.
Hadi, S. 2006. Optimasi Formulasi
Isotonik Madu. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia of
Food Science and Technology.
Volume II. John Willey and Sons
Inc, Canada.
Rakhmah, A. 2014. Kajian
Kandungan Natrium (Na) dan
Kalium (K) Dalam Minuman
Isotonik Yang Beredar Di Pasar
Tradisional dan Modern Di
Wilayah Bandung Utara. Tugas

Вам также может понравиться