Вы находитесь на странице: 1из 6

Askep Komunitas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Page 3

semakin meningkat, sementara kesadaran pengusaha terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) masih rendah, yang lebih memprihatinkan pengusaha dan pekerja sektor kecil menengah
menilai K3 identik dengan biaya sehingga menjadi beban, bukan kebutuhan. Direktur Operasi
dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Djoko Sungkono menyatakan bahwa Data angka
kecelakaan kerja tahun 2011 lalu mencapai, 99.491 kasus. Jumlah tersebut kian meningkat
dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 terjadi sebanyak 83.714 kasus, tahun 2008
sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 98.711
kasus. Untuk pada 2011 terdapat 99.491 kasus atau rata-rata 414 kasus kecelakaan kerja per hari.
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang
disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000
kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat
hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan
baru setiap tahunnya (Pusat Kesehatan Kerja, 2005) Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin
banyak berubah, bukan
sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada
upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).
Sebagai suatu usaha dalam pencegahan kecelakaan kerja di bidang keperawatan dikembangkan
suatu spesialisasi perawatan yang disebut dengan perawatan kesehatan kerja
(occupational health nursing).
Perawat okupasional dapat bekerja di unit tunggal dalam lingkungan industri, menjadi konsultan
paruh waktu atau dengan waktu yang terbatas, atau menjadi anggota dari tim indisiplener yang
terdiri dari pekerja kesehatan yang bervariasi seperti perawat, dokter, fisiolog pelatih, pendidik
kesehatan, konsulen, ahli gizi, ahli teknik keselamatan, dan hygine industri (suddarth. 2002: 27).
Perawat kesehatan okupasional mempunyai fungsi dalam beberapa cara yang dapat memberikan
perawatan langsung pada pekerja yang sakit, melakukan program pendidikan kesehatan untuk
anggota staf perusahaan, aau menyususn program kesehatan yang ditujukan untuk
mengembangkan perilaku kesehatan

Askep Komunitas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Page 4

tertentu, seperti makan dengan benar dan olah raga yang cukup, serta bagaimana menggunakan
alat-alat perlindungan dan pentingnya penggunaan alat-alat tersebut bagi keselamatan kerja,
serta hygine pada setiap pekerja (suddarth. 2002: 27). Maka dari itu, perawat harus mempunyai
pengetahuan tentang peraturan pemerintah yang menyangkut kesehatan kerja dan memahami
legalsasi yang berhubungan, serta semua hal yang bersangkutan tentang kesehatan kerja,
keselamatan kerja serta kecelakaan kerja (K3) (Suddarth. 2002: 27). Dalam makalah ini penulis
akan menjelaskan tentang semua yang berhubungan dengan K3 disertai dengan contoh asuhan
keperawatan kesehatan kerja. Diharapkan dengan makalah ini nantinya dapat dijadikan acuan
bagi mahasiswa keperawatan lain untuk dapat membantu meningkatkan kesehatan kerja dengan
menerapkan asuhan keperawatan kesehatan kerja yang komprehensif dan kompeten.
1.2

Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan komunitas pada kesehatan kerja pada di komunitas pekerja di
ruangan sector A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa tengah?
1.3

Tujuan
1.

Menjelaskan tentang pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja

2.

Menjelaskan tentang prinsip dasar kesehatan kerja

3.

Menjelaskan tentang Factor resiko di tempat kerja

4.

Menjelaskan tentang ruang lingkup kesehatan kerja

5.

Menjelaskan tentang tujuan keselamatan kerja

6.

Menjelaskan tentang dasar hokum kesehatan dan keselamatan kerja

7.

Menjelaskan tentang kecelakaan kerja

8.

Menjelaskan tentang penyakit akibat kerja

9.

Menjelaskan tentang ergonomi


10.

Menjelaskan tentang alat pelindung kerja (PEE)

11.

Menjelaskan tentang tujuan penerapan keperawatan kesehatan kerja

12.

Menjelaskan tentang fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan dan kesehatan kerja

Askep Komunitas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Page 5

13.

Menjelaskan tentang diagnosis spesifik penyakit akibat kerja

14.

Menjelaskan tentang penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit pada penyakit
akibat kerja

15.

Menjelaskan tentang promosi kesehatan dalam kesehatan dan keselamatan kerja

16.

Menjelaskan tentang asuhan keperawatan komunitas pada kesehatan kerja di komunitas pekerja
di ruangan sector A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa tengah.
1.4

Manfaat
1.

Untuk Mengetahui tentang pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja

2.

Untuk Mengetahui tentang prinsip dasar kesehatan kerja


3.

Untuk Mengetahui tentang Factor resiko di tempat kerja

4.

Untuk Mengetahui tentang ruang lingkup kesehatan kerja

5.

Untuk Mengetahui tentang tujuan keselamatan kerja

6.

Untuk Mengetahui tentang dasar hokum kesehatan dan keselamatan kerja

7.

Untuk Mengetahui tentang kecelakaan kerja

8.

Untuk Mengetahui tentang penyakit akibat kerja

9.

Untuk Mengetahui tentang ergonomi

10.

Untuk Mengetahui tentang alat pelindung kerja (PEE)

11.

Untuk Mengetahui tentang tujuan penerapan keperawatan kesehatan kerja

12.

Untuk Mengetahui tentang fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan dan kesehatan kerja

13.

Untuk Mengetahui tentang diagnosis spesifik penyakit akibat kerja

14.
Untuk Mengetahui tentang penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit pada penyakit
akibat kerja

15.

Untuk Mengetahui tentang promosi kesehatan dalam kesehatan dan keselamatan kerja

16.

Untuk Mengetahui tentang asuhan keperawatan komunitas pada kesehatan kerja di komunitas
pekerja di ruangan sector A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa
tengah.

Askep Komunitas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Page 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Pengertian Kesehatan Kerja Dan Keselamatan Kerja


Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit
umum. Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

1.

Sasarannya adalah manusia 2.

Bersifat medis. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993). Keselamatan kerja menyangkut segenap
proses produksi distribusi baik barang maupun jasa (dermawan, deden. 2012: 189). Keselamatan
kerja memiliki sifat sebagai berikut : 1.

Sasarannya adalah lingkungan kerja 2.

Bersifat teknik.
2.2

Prinsip Dasar Kesehatan Kerja


Upaya kesehatan kerjaadalah upaya penyesuaian antara kapasitas, beban, dan lingkungan kerja
agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun
masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU kesehatan
tahun 1992). Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah mengidentifikasi permasalahan,
mengevaluasi, dan dilanjutkan dengan tindakanpengendalian. Sasaran kesehatan kerja adalah
manusia dan meliputi aspek kesehatan dari pekerjaitu sendiri (effendi, ferry. 2009: 233).

Вам также может понравиться