Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HASIL PENELITIAN
UPTD Puskesmas Ujung Batu terletak dalam wilayah Kecamatan Ujung Batu dan
terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar sejak tahun 1999, berdasarkan UU No.
53 tahun 1999 Jo, UU No.11 tahun 2004 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 tahun
1999 kemudian diubah terakhir dengan UU No.34 tahun 2008. Pada awal berdirinya Kabupaten
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ujung Batu tahun 2016 sebesar
63.867 jiwa dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 31.295 jiwa lebih dan penduduk laki-laki
sebanyak 32.572 jiwa. Secara demografi penyebaran penduduk di Kecamatan Ujung Batu tidak
merata. Hal ini dapat terlihat dari kepadatan penduduk yang berbeda yaitu Kelurahan Ujung Batu
dengan jumlah penduduk terbesar sebanyak 22.627 jiwa, diikuti dengan Desa Pematang Tebih
12.296 jiwa, Desa Sukadamai 10.172 jiwa, Desa Ujung Batu Timur 9.704 jiwa dan Desa Ngaso
9.068 jiwa.
Jumlah Penduduk Menurut Desa Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2016
SUKADAMAI 7,493
NGASO 6,389
Responden pada penelitian ini adalah pasien yang datang berobat ke Poliklinik Anak
Puskesmas Ujung Batu selama bulan Maret 2018 yang dilakukan pencatatan langsung terhadap
umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
tidak memenuhi kriteria eksklusi dengan jumlah responden sebanyak 181 orang.
4.3 Distribusi Status Gizi Anak berdasarkan Berat Badan per Umur (BB/U)
Umur responden didapatkan dari pencatatan pada saat responden berobat, berat badan
diperoleh dari pengukuran pada saat responden berobat. Data berat badan per umur diperoleh
melalui grafik CDC. Distribusi responden berdasarkan berat badan per umur dapat dilihat pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak berada pada status gizi baik
dengan total jumlah 98 orang (54,1%). Responden dengan gizi kurang terdapat sebanyak 49 orang
(27,1%) terutama pada anak umur 0-36 bulan yaitu 31,2%. Responden dengan overweight
sebanyak 24 orang (13,3%), terutama pada anak umur 0-36 bulan sebanyak 20,8%. Sementara itu,
responden dengan gizi buruk dan obesitas, masing-masingnya sebanyak 6 orang (3,3%) dan 4
orang (2,2%) yang terutama terdapat pada anak umur 2-20 tahun.
4.4 Distribusi Status Gizi Anak berdasarkan Tinggi Badan per Umur (TB/U)
Umur responden didapatkan dari pencatatan pada saat responden berobat, berat badan
diperoleh dari pengukuran pada saat responden berobat. Data berat badan per umur diperoleh
melalui grafik CDC. Distribusi responden berdasarkan tinggi badan per umur dapat dilihat pada
Sangat
1 2 2,1 1,5 1,7
Pendek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah dengan tinggi badan
normal yaitu berjumlah 151 orang (83,4%) terutama pada anak usia 2-20 tahun dengan 92,5%.
Responden dengan kategori pendek terdapat sebanyak 17 orang (9,4%) terutama pada anak usia
0-36 bulan (22,9%). Sementara itu, responden dengan kategori sangat pendek berjumlah 3 orang
4.5 Distribusi Status Gizi Anak berdasarkan Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB)
Berat badan per tinggi badan responden didapatkan melalui grafik CDC berdasarkan berat
badan dan tinggi badan saat berobat ke poliklinik anak puskesmas Ujungbatu. Distribusi responden
berdasarkan berat badan per tinggi badan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Status Gizi Anak berdasarkan Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB)
Jumlah (n) Persentase (%)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak berada pada status gizi kurang yang
berjumlah 99 orang (54,7%) terutama pada anak usia 2-20 tahun dengan persentase 57,1%.
Responden dengan status gizi baik terdapat sebanyak 59 orang (32,6%) terutama pada anak umur
2-20 tahun yaitu 34,6%. Responden dengan obesitas sebanyak 16 orang (8,8%), terutama pada
anak umur 0-36 bulan sebanyak 22,9%. Sementara itu, responden dengan overweight dan gizi
buruk, masing-masingnya sebanyak 4 orang (2,2%) dan 3 orang (1,7%) yang terutama terdapat
pada anak umur 2-20 tahun.