Вы находитесь на странице: 1из 28

DRAINASE DAN BANGUNAN

PENGENDALI BANJIR
(KRITERIA PERENCANAAN bag. 2)
DOSEN :

SAKURA YULIA IRYANI


ANALISIS HIDROLOGI
 Data debit atau data hujan maksimum
tahunan
 Pengukuran parameter statistika
 Periode ulang
 Seri data hidrologi
 Distribusi probabilitas kontinyu

TAHAPAN ANALISIS FREKUENSI


 Data debit banjir atau hujan yang digunakan
untuk analisis frekuensi dipilih dari seri data hasil
observasi selama beberapa tahun.
 Data yang digunakan untuk analisis frekuensi
dapat dibedakan menjadi 2 tipe
1. Partial duration series : metode ini digunakan
apabila jumlah data kurang dari 10 tahun data
runtun waktu. Dari setiap tahun data dipilih 2
sampai 5 data tertinggi.
2. Annual maximum series : metode ini digunakan
apabila tersedia data debit atau hujan minimal
10 tahun data runtut waktu. Tipe ini adalah
memilih satu data maksimum setiap tahun

SERI DATA HIDROLOGI


 Distribusi Normal
 Distribusi Log Normal
 Distribusi Gumbel
 Distribusi Log Person III

DISTRIBUSI PROBABILITAS
KONTINYU
1.Urutkan Data
2.Hitung Probabilitas Masing-masing
Data
3.Analisis Statistik
4.Tentukan Jenis Distribusi
5.Plotting Pada Kertas Probabilitas
6.Plotting Garis Teoritis
7.Pengujian Jenis Distribusi
8.Besaran Rancangan
Mean atau harga tengah, Koefisien Variansi,
1 n S
X   Xi Cv 
n i 1 X

Simpangan Baku, Koefisien Asimetri (Skewness)

 
2 1/ 2
n
 1  n 3
  Cs   Xi  X
n
S  xi  x  n  1n  2S
 n  1 i 1
3
i 1

 DISTRIBUSI NORMAL

 DISTRIBUSI LOG NORMAL

GARIS TEORITIS
 Uji kesesuaian distribusi dilakukan untuk
menetapkan distribusi terpilih sesuai
dengan sebaran data.
1. Uji Chi-kuadrat
2. Uji Smirnov-Kolmogorov

Uji Kesesuaian Distribusi


 Uji Chi-Kuadrat dilakukan untuk mengetahui berapa
besar penyimpangan rerata dari data yang dianalisis
berdasarkan distribusi terpilih. Penyimpangan tersebut
diukur dari perbedaan antara lain probabilitas setiap
variat χ menurut hitungan dengan pendekatan empiris.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Uji Chi-kuadrat
 Syarat uji Chi-Kuadrat adalah harga χ2 harus lebih kecil
dari harga χ2 kritik yang besarnya tergantung pada derajat
kebebasan (DK) dan derajat nyata (α). Pada analisis
frekuensi umumnya digunakan nilai α = 5%, sedangkan
DK didapat dengan rumus seperti sebagai berikut :

Uji Chi-kuadrat
 Uji Smirnov-Kolmogorov dilakukan untuk mencari
nilai selisih probabilitas tiap variat χ menurut
distribusi empiris dan teoritik, yaitu ∆i. Nilai ∆i
maksimum harus lebih kecil dari ∆i kritik yang
besarnya ditetapkan berdasar jumlah data dan
tingkat kesalahan yang dikehendaki dari distribusi
teoritis terhadap peluang lapangan atau tidak
kepercayaan yang diinginkan (α).

Uji Smirnov-Kolmogorov
Perhitungan intensitas curah hujan
dengan rumus Mononobe.
Pada kondisi hanya tersedia data curah hujan harian,
maka pendekatan dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus empiris Mononobe. Dr Mononobe merumuskan
intensitas curah hujan sebagai berikut:

Dimana :
It = Intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
T = lamanya curah hujan atau durasi (jam)

TAHAPAN PENYELESAIAN
 Berdasarkan rumus Dr. Mononobe tersebut, diperoleh
hubungan antara durasi curah hujan (dalam jam) dengan
prosentase terhadap curah hujan harian seperti pada Tabel
Durasi (jam) Prosentase curah hujan harian
(%)
1 34.70
2 43.60
3 50.10
4 55.04
5 59.30
6 63.00
9 72.20
12 79.40
15 85.50
20 94.00
21 95.60
24 100
TAHAPAN PENYELESAIAN
 Hasil pengolahan data curah hujan pada akhirnya
digambarkan di atas kertas grafik semi logaritmis yang
menunjukkan hubungan antara intensitas curah hujan –
durasi – frekwensi atau periode ulang.
Durasi Prosentase Hujan Prosentase per Intensitas curah hujan Intensitas curah hujan (mm/jam)
(Jam) harian, berdasarkan jam dari curah return period 5 tahun
rumus Mononobe (%) hujan harian (%) (mm/jam)
1 2 3 = (2) / (1) 4 5 = (3) x (4)
1 34.70
2 43.60
3 50.10
4 55.04
5 59.30
6 63.00
9 72.20
12 79.40
15 85.50
20 94.00
21 95.60
24 100

TAHAPAN PENYELESAIAN
TAHAPAN PENYELESAIAN
 Waktu konsentrasi (time of concentration)
 Waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir dari titik terjauh daerah
pengaliran ke titik outlet suatu DAS.
 Waktu konsentrasi terdiri dari waktu yang diperlu-kan limpasan untuk mengalir
di permukaan tanah untuk mencapai saluran terdekat (t0) dan waktu
pengaliran dalam saluran ke titik yang dimaksud (td). Jadi waktu konsentrasi
(tc) adalah:

 Besar inlet (to) tergantung dari jarak terjauh pada catchment area ke ujung
saluran dan kemiringan lahan, dan dapat diperkirakan dengan rumus Kirpich
berikut:

 S0 : Kemiringan lahan (%)


 L0 : jarak dari titik terjauh di catchment area ke lokasi fasilitas drainase
(inlet) (m)
 Adapun besar time of flow (td) dapat diperkirakan dengan
rumus berikut ini:

 Dimana :
 L = panjang side ditch, mulai dari inlet sampai ke titik yang ditinjau (m)
 V = kecepatan rata – rata aliran melaui side ditch (m/dtk)

 Dimana :
 L = jarak horizontal dalam km, diukur sepanjang sungai, mulai dari titik paling
tinggi di hulu sungai sampai titik potong antara sungai dengan jalan, dimana pada
perpotongan tersebut akan direncanakan bangunan persilangan.
 V = kecepatan rata – rata aliran sungai (km/jam)
 H = beda tinggi dari kedua titik sungai (km)
 Koefisien limpasan (C ) adalah suatu besaran angka
yang menunjukkan perbandingan antara air hujan
yang mengalir di atas permukaan tanah dengan air
yang meresap ke dalam tanah. Besarnya angka ini
tergantung pada: kondisi penggunaan lahan.
Kemiringan lahan dan struktur geologi permukaan
tanah. Besarnya angka pendekatan “koefisien C” ini
untuk berbagai kondisi lahan.

TAHAPAN PENYELESAIAN
Jika dalam suatu catchment
area terdiri dari beberapa
tipe kondisi permukaan
tanah yang mempunyai nilai
C yang berbeda – beda,
maka nilai C untuk
perhitungan debit adalah
sebagai berikut:
 Q = 0.278. C. I. A
 Dengan:
Q = debit rancangan
C = koefisien pengaliran/limpasan
I = intensitas selama waktu konsentrasi
dalam mm/jam
A = luas daerah aliran

Debit Rancangan dengan Metode


Rasional
ANALISIS HIDROLIKA
Hukum Kontinuitas dituliskan sebagai berikut:

A V  Q = konstan

Dimana:
Q : debit aliran (m3/det)
A : luas penampang basah saluran (m2)
V : kecepatan aliran (m/det)

DEBIT SALURAN
Perencanaan kecepatan aliran di saluran
didasarkan pada pertimbangan agar tidak terjadi
pengendapan partikel dan erosi di permukaan
saluran yang direncanakan.
tabel berikut adalah kemiringan yang disarankan
untuk berbagai bahan saluran

Kecepatan aliran
Angka pendekatan untuk kecepatan aliran
maksimum yang diijinkan terjadi pada
berbagai macam bahan saluran guna
menghindari terjadinya erosi.

Kecepatan aliran
 SYARAT PERENCANAAN

kecepatan rencana < kecepatan ijin


(V)< (Vijin)

KECEPATAN ALIRAN
 Jagaan (w) suatu saluran adalah jarak
vertikal dari puncak saluran ke
permukaan air pada kondisi rencana.

Tinggi Jagaan (Free Board)

Вам также может понравиться