Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
REFERAT
Oleh
132011101063
Pembimbing
2017
Low Density Lipoprotein (LDL) sebagai Faktor
Predisposisi pada Coroner Heart Disease (CHD)
REFERAT
Oleh
132011101063
Pembimbing
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
Coroner Heart Failure (CHF) atau yang disebut Penyakit Jantung Koroner
(PJK) merupakam penyebab kematian utama di Indonesia seperti juga diberbagai
negara lain ( Priyana, 2008). Menurut WHO (2013) penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab nomor satu untuk kematian global. Berdasarkan penelitian
AHA (2013) di Asia dan kepulauan Pasifik sekitar 16.419 jumlah kematian pada
tahun 2009 disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, 7.752 diantaranya
disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 2.462 karena infarkmiokard.
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang dikarakteristikan dengan
obstruksi arteri koroner (aterosklerosis). Aterosklerosis merupakan penyebab
dasar PJK (Priyana, 2008). Aterosklerosis sebenarnya normal terjadi pada semua
orang seiring dengan bertambahnya usia, hanya saja bagaimana kecepatan
penyempitan pembuluh darah koroner tersebut berbeda-beda. Kolesterol
merupakan jenis lipid yang relatif mempunyai makna klinis penting sehubungan
dengan aterogenesis ( Brown, 2006 ).
Aterogenesis bermula dari adanya disfungsi endotel. Disfungsi endotel
akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas Low Density Lipoprotein (LDL)
untuk masuk ke intima dan akan berakumulasi di subendotel. LDL yang
terperangkap dalam pembuluh darah akan termodifikasi dan berperan penting
dalam perkembangan lesi aterosklerosis (Leonard, 2007). Kadar kolesterol yang
tinggi merupakan 56% faktor yang berkontribusi besar dalam penyebab terjadinya
PJK (Mackay, 2004). Konsekuensi hiperlipidemia yang paling penting adalah
peningkatan kolesterol serum, terutama peningkatan LDL yang merupakan
predisposisi terjadinya aterosklerosis serta meningkatnya risiko terjadinya PJK (
Fathoni, 2011).
Pertanda faktor kebahayaan PJK antara lain jumlah (total) kolesterol, LDL,
dan HDL. Dengan demikian untuk menentukan pemberian obat didasari oleh
kadar HDL, LDL dan trigliserida. Jika ditemukan pertanda kebahayaan PJK di
pemeriksaan, telah dikembangkan upaya untuk mendiagnosis dini, sehingga
pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Dislipidemia merupakan faktor
mayor dari terjadinya perkembangan aterosklerosis. Dislipidemia adalah kelainan
metabolisme lipoprotein, yang bermanifestasi pada peningkatan kadar total
kolesterol, triglisireda dan LDL, serta penurunan kadar HDL. Peningkatan kadar
LDL berkorelasi dengan peningkatan insidensi dari penyakit jantung koroner.
Kombinasi dari penurunan kadar LDL dan peningkatan HDL mungkin dapat
mereduksi kandungan lipid pada plak aterosklerosis.
\
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah ke suluruh tubuh.
Jantung memiliki ukuran panjang 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm. Pada pria
berat jantung sekitar 300 gram, sedangkan pada wanita adalah 250 gram.Jantung
terletak di diafragma, di garis tengah dari rongga thoraks, dengan dua pertiga
bagiannya terletak disebelah kiri garis tengah. Jantung memiilki bagian apeks,
yaitu bagian yang meruncing, serta base yaitu bagian yang tumpul. Selain itu,
terdapat 4 ruang di dalam jantung yaitu atrium kanan , atrium kiri, ventrikel
kanan, serta ventrikel kiri (13).
Pada jantung terdapat katup atrioventrikular kanan yang mengalirkan darah dari
atrium kanan ke ventrikel kanan, katup atrioventrikular kiri yang mengalirkan
darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri., katup pulmoner yang mengalirkan darah
dari ventrikel kanan ke trunkus pulmoner, serta katup aorta yang mengalirkan
darah dari ventrikel kiri ke aorta untuk selanjutnya dialirkan keseluruh tubuh (13)
Faktor risiko penyakit jantung koroner terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi serta faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi yaitu usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit jantung
koroner dalam keluarga. Risiko penyakit jantung koroner meningkat dengan
pertambahan usia. Pada banyak penelitian epidemiologi, usia merupakan salah
satu faktor predisposisi yang paling kuat dalam menyebabkan penyakit jantung
koroner (Black). Laki – laki lebih berisiko menderita penyakit jantung koroner
dibandingkan perempuan kemungkinan karena hormon estrogen yang
berperan sebagai agen protektif tidak dimiliki oleh pria, namun risiko penyakit
jantung koroner akan meningkat pada wanita yang telah menopause (Black).
Risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner meningkat pada anggota
keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung coroner (WHO).
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu dislipidemia, merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, dan kurangnya aktivitas fisik. Dislipidemia adalah kelainan
metabolisme lipoprotein, yang bermanifestasi pada peningkatan kadar total
kolesterol, trigliserida, dan LDL, serta penurunan kadar HDL. Kadar abnormal
dari lipid yang bersirkulasi dalam darah merupakan faktor risiko utama dalam
perkembangan aterosklerosis ( Leonard, 2012).
Peningkatan partikel LDL berkorelasi dengan peningkatan insidensi
aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Hal ini disebabkan karena LDL
dapat berakumulasi di ruang subendotel dan melakukan modifikasi kimia yang
selanjutnya merusak intima dan memperparah perkembangan lesi aterosklerosis
(Leonard, 2012).
Peningkatan kadar HDL tampak sebagai proteksi melawan aterosklerosis
karena kemampuanya dalam mentranspor kolesterol dari jaringan perifer kembali
ke liver serta karena sifat antioksidatifnya. Kadar kolesterol total yang lebih dari
200 mg/dL akan meningkatkan risiko menjadi 2 kali lebih besar (Leonard, 2012).
Rasio LDL : HDL menjadi indikator dari risiko penyakit jantung koroner sebab
rasio tersebut menggambarkan jumlah kolesterol yang disimpan di jaringan dan
jumlah kolesterol yang dipecah atau dibuang dari tubuh.
Rokok dapat menimbulkan aterosklerosis dengan beberapa cara, yaitu dengan
meningkatkan modifikasi oksidatif LDL, menurunkan sirkulasi HDL, disfungsi
endotel karena hipoksia dan meningkatkan stress oksidan, meningkatkan adhesi
platelet, meningkatkan ekspresi dari molekul adhesi leukosit, serta penggatian
oksigen dengan karbon monoksida (Leonard, 2012).
Tekanan darah yang tinggi dapat mempercepat aterosklerosis dengan cara
merusak endotel vaskular dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
terhadap lipoprotein. Selain itu, terjadi juga stress hemodinamik yang
menyebabkan peningkatan jumlah SR pada makrofag, dan selanjutnya akan
meningkatkan pembentukan foam cells (Leonard, 2012).
Predisposisi pasien diabetes terhadap pembentukan aterosklerosis berhubungan
dengan glikosilasi nonenzimatik dari lipoprotein yang akan meningkatkan
pengambilan kolesterol oleh SR, atau akibat kecenderungan dari protrombotik
serta antifibrinolitik. Selain itu, fungsi endotel pada pasien diabetes terganggu,
yang menyebabkan penurunan dari ketersediaan NO serta peningkatan adhesi
leukosit. Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan sensitivitas insulin serta
penurunan produksi NO (Leonard, 2012).
AHA. 2013. Statistical factsheet. Asian & Pasific Inslanders and cardiovascular
disease. (online). https://www.heart.org/idc/groups/heart-
public/@wcm/@sop/@smd/document/downloadable/mcm-319570.pdf
diaskes pada 31 Mei 2017.
Brown, C. T. 2012. Penyakit Aterosklerosis Koroner. Price S. A. Wilson L. M.
Volume I. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses penyakit Edisi 6.
Jakarta: ECG
Priyana, Adi. 2008. Petanda Kebahayaan (Risiko) Penyakit Jantung Koroner
teikat LDL. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical
Laboratory. Surabaya : Airlangga University
WHO. 2013. Cardiovascular Diseases. Fact Sheet No 317. Updated March.
(online). http://ww.who.int/medicentre/factsheets/F3317/en/. Diaskes
pada 31 Mei 2017.
Peter L; Bonow R. O; Douglass M; Douglass Z P; Eugene B. 2008.
Braundwand’s Heart Disease 8th edition. United States of America:
Elesevier INC. P995-1060
Leonard, LS. 2007. Pathophysiology of Heart Disese 4 th Edition. Lippincott
Williams & Wilkins. P70-90
Black, HR. Cardiovascular Risk Factor. [homepage on the internet]. Download
from: http;//www.med.yale.edu/library/heartbk/e.pdf p28-31
Holt Knut. How to Prevent Coronary Heart Disease and heart Attack. [website
on the internet]. Avaliabe from;
http;//healthguidance.org/entry/4683/I/How-to-Prevent-Coronary-Heart-
Disease-and-Heart-Attack.html
Champe PC; Harvey RA; Frrier DR. 2005. Lippincott’s Illustrated Review :
Biochemistry 3 rd edition. Lippincott William & Wilkins