Вы находитесь на странице: 1из 5

KISI KISI ‘PATOLOGI

1. SEBUT DAN JELASKAN FUNGSI HORMON PTH


JAWAB :
Pada dasarnya parathormon (PTH) berperan dalam meningkatkan jumlah kalsium
plasma dengan cara :
1. meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang menuju plasma
2. Meningkatkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal,sehingga ekskresi melalui urin
berkurang.
3. Meningkatkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus.
4. Meningkatkan 1,25-dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D)
5. Menekan kadar fosfat plasma
6. Meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin
2. Gangguan hormon PTH
JAWAB :
• Hiperparatiodisme
Keadaan dimana terdapat kelebihan hormon PTH.keadaan ini mengakibatkan
terjadinya penyakit tulang dengan tanda-tanda yang berupa pengeroposan beberapa
bagian tulang.
• Hipoparatiroidisme
Suatu keadaan dimana sekresi hormon PTH terlalu sedikit. Akibatnya,jumlah kalsium
dalam darah berkurang. Keadaan ini dapat menyebabkan tetani, dimana terjadi kejang
otot dan sensasi nyeri pada ekstremitas.
3. Mk kontrol hormon PTH
JAWAB
• Bila kadar kalsium dalam darah turun,kelenjar paratiroid akan dirangsang untuk
mensekresikan PTH hingga di dapatkan kadar kalsium yang normal.
• Sebaliknya,bila kadar kalsium dalam darah meningkat,maka pengeluaran hormon
PTH dari kelenjar paratiroid di tekan,sehingga kadar kalsium kembali normal.
4. Mek. Kerja kalistonin
Jawab:
• Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terjadi akibat efek penghambatan
langsung kalsitonin thd resorpsi tulang oleh sel-sel osteoklas dan osteosit. Hormon
ini kecuali menghambat resorpsi tulang juga dpt merangsang pembtkan tulang oleh
osteoblast.
• Meskipun kalsitonin dpt mengurangi efek osteolisis HPT, tetapi bukan merpkan
antihormon paratiroid; oleh karenanya tdk menghambat aktivasi adenil siklase sel
tulang maupun ambilan Ca++ ke tulang yg diinduksi oleh HPT.
• Kerja kalsitonin tdk dihambat oleh inhibitor sintesis RNA maupun protein.
Nampaknya sebagian efek kalsitonin diperantarai oleh adanya peningkatan kadar
AMP-sikIik di osteoblas.
5. Jelaskan pengertian penyakit :
a. Ateriosklerosis : penyakit arteri yang paling umum dimana serat-serat otot dan
lapisan endothelial dari dinding arteri yang kecil serta arteriol menjadi menebal.

b. Aterosklerosis : penyakit kronis yang ditandai dengan penebalan dan pengerasan


dinding arteri
c. Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total,
kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL

d. Hiperkolesterolemia : salah satu gangguan kadar lemak dalam darah lebih dari 240
mg/dl

e. Hiperparatiroidisme : penyakit dimana kelenjar tiroid mengeluarkan hormon


paratiroid dalam jumlah yang lebih banyak daripada normalnya.

f. Hipoparatiroidisme : kurangnya hormon paratiroid dalam tubuh, dan menyebabkan


nyeri,keram otot yanhg dapat berkembang mati rasa.

g. Sindrom metabolik : peningkatan tekanan darah, kelebihan lemak dalam tubuh


disekitar pinggang, dan peningkatan kadar kolestrol yang tidak biasa, yang mana
kondisi kondisi tsb terjadi bersamaan shg meningkatkan resiko penyakit jantung,
struck, DM.
6. Sebutkan dan jelaskan data lab apa saja pada pengukuran lipid serum
Jawab :
 Kolesterol total : Darah mengandung 80% kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri
dan 20% berasal dari makanan.
 Trigliserida : Adalah lipoprotein yang banyak mengandung trigliserida dan merupakan
10-15% dari total kolesterol serum.
 LDL : Merupakan 60-70% dari total serum kolesterol.
 HDL : Dalam keadaaan normal merupakan 20-30% dari total kolesterol serum.

7. Jelakan pengertian hipovolemik dan hipervolemik dan gejalanya


Jawab :
Hipovolemik : Kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler(CES), dan
dapat terjadi krn kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan shg
menimbulkan syok hipovolemik
Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental,
konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah, HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit
menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat badan
akut, mata cekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak-anak adanya penurunan
jumlah air mata

Hipervolemik : Adanya penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat :


• Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air
• Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air
• Kelebihan pemberian cairan
• Perpindahan cairan interstitial ke plasma

Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat, ascites,
edema, adanya ronchi, kulit lembap, distensi vena leher, dan irama gallop

8. Jelaskan efek anabolit insulin thdp liver,otot dan lemak


Jawab : Efek Anabolik Insulin
a. Terhadap lever :
♣Meningkatkan sintesa & penyimpanan glikogin serta sintesa trigliserida.
♣M,hambat glikogenelisis, ketosis & Glukoneogenesis.
b. Terhadap OTOT:
♣ Meningkatkan sintesa protein
♣ Meningkatkan transport asam amino
♣ Meningkatkan glikogenesis

c. Terhadap Lemak :
♣ Meningkatkan sintesa lemak
♣ Meningkatkan penyimpanan lemak
♣ Menurunkan lipolisis

9. Sebutkan dan jelaskan fungsi insulin dan glikogen dalam tubuh kita
Jawab :
• Insulin Fungsi : 1. MENDORONG GLUKOSA KE DALAM SEL
2. MENDORONG GLUKOSA ® GLIKOGEN
GLUKOSA ® LEMAK
3. MENCEGAH GLUKOGENOLISIS
4. MENDORONG SINTESIS PROTEIN
• FUNGSI glikagon : MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH
MELALUI : - GLUKOGENOLISIS
- GLUKONEOGENESIS
- LIPOLISIS
DALAM KEADAAN TERTENTU
10. Data lab untuk penyakit hati
Jawab :

11. Data lab untuk penyakit lipid


Jawab :

12. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan


Jawab :

Usia : Berkaitan dgn luas permukaan tubuh, metabolisme yg diperlukan dan berat
badan

Temperatur lingkungan: panas yg berlebihan menyebabkan berkeringat. dpt


kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hr

Diet : Saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses
ini menimbulkan pergerakan cairan dari interstitiial ke intraseluler

Stress: menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis


otot, retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine

Sakit: keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan
hormon akan mengganggu keseimbangan cairan

13. Cara perpindahan cairan


Jawab;
Difusi: Merupakan proses pergerakan cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit didifusikan menembus membran
sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur

Osmosis: Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air melalui membran


semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik

Transpor aktif: Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya
daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung

14. Mek. Kerja keseimbangan cairan pada adh dan aldosteron


Jawab :
• ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis dari
hipofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ekstrasel. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada duktus koligentes,
dengan demikian dapat menghemat air
• Aldosteron :Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada
tubulus ginjal untuk meningkatkan absorpsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium serum, dan sistem angiotensin renin serta sangat
efektif dalam mengendalikan hiperkalemia

15. Klasifikasi dm
1. Jawab INSULIN DEPENDENT DM (IDDM) ATAU TIPE 1
2. NON INSULIN DEPENDENT DM (NIDDM) ATAU TIPE 2
3. DIABETES GESTASIONAL (DIABETES PD KEHAMILAN)
4. DM TIPE LAIN

16. Perbedaan dm tipe 1 dan ripe 2


Jawab:
Tipe 1 1. Mudah terjadi ketoasidosis
2. Pengobatan harus dg insulin
3. Onset akut
4. Biasanya kurus
5. Terjadi pada usia muda ( < 30 /40
tahun
6. Riwayat keluarga diabetes ( + ) 10%
7. 30 – 50 % kembar identik terkena
Tipe 2 1. Tidak mudah terjadi ketoasidosis
2. Pengobatan tidak harus dg insulin
3. Onset lambat
4. Gemuk atau bisa juga kurus
5. Umur > 45 tahun
6. Riwayat keluarga (+) 30 %
7. 100 % kembar siam identik terkena.
17. Uji diagnosa DM
Jawab :

a. uji diagnostik DM bagi indiv sudah mempunyai gejala DM.

b. Uji penyaring bagi Indv belum ada gejala & beresiko DM.
Dilakukan pada :
a. Usia ≥ 45 tahun, usia lebih muda jk IMT > 23 kg/m2
b. Turunan pertama dari OT dg DM & tdk aktif
c. Riwayat melahirkan dg BBL > 4000 gr / DM gestasional
d. Hipertensi (≥ 140 / 90 mmhg sesuai usia)
e. Kolestero HDL ≥ 35 mg/dl, trigliserida ≥ 250 mg/dl
f. Riwayat TGT atau GDPT & penyakit kardiovakuler

Вам также может понравиться