Вы находитесь на странице: 1из 6

Nama : Reviska Sekar Dipta Savita

NIM : F0316085

RMK BAB 8
PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya. Hal itu sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum
pertama untuk pekerjaan lapangan.
Tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat:
 Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi pada
situasi yang dihadapi,
 Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
 Untuk menghindari kesalahpahaman dengan klien.

Terdapat dua risiko audit, yaitu :

 Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran seberapa besar
auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material
setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
 Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji
yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan
pengendalian internal.
Delapan bagian utama dari perencanaan audit atau perencanaan audit dan perancangan
pendekatan audit, yaitu :

Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal

Memahami bisnis dan industry klien

Menilai risiko bisnis klien

Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan

Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren

Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian

Mengumpulkan informasi untuk menilai resiko

Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan

A. MENERIMA KLIEN DAN MELAKUKAN PERENCANAAN AUDIT AWAL


Perencanaan audit awal melibatkan empat hal yang semuanya harus dilakukan terlebih
dahulu dalam audit, antara lain :
a. Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani klien
yang ada sekarang
b. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit.
c. Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memehami syarat penugasan
yang ditetapkan klien.
d. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staf
penugasan dan setiap spesialisasi audit yang diperlukan
B. MEMAHAMI BISNIS DAN INTRUKSI KLIEN
.Faktor-faktor yang meningkatkan arti penting dari pemahaman atas bisnis dan industri
klien, yaitu :
1. Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan
pemasok utama.
2. Klien telah memperluas operasinya secara global yang seringkali melalui joint venture.
3. Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien yang meningkatkan mutu dan
ketepatan waktu informasi akuntansi.
4. Semakin pentingnya modal manusia dan aktiva tak berwujud lainnya telah meningkatkan
kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaian dan estimasi manajemen.
5. Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik atas bisnis dan industri klien untuk
memberikan jasa bernilai tambah kepada klien.
Tinjauan menyangkut pemahaman sistem strategi atas bisnis dan industri klien, antara lain
adalah :
 Memahani bisnis dan industri klien
 Industri dan lingkungan eksternal
 Operasi dan proses bisnis
 Manajemen dan tata kelola
 Tujuan dan strategi
 Pengukuran dan kinerja
Ada tiga tujuan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang industri klien
dan lingkungan eksternal adalah:
a. Risiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian
auditor atas risiko bisnis klien dan resiko yang dapat diterima- dan bahkan dapat
mempengaruhi auditor dalam menerima penugasan pada industri yang lenih
berisik, seperti industri simpan pinjam dan asuransi.
b. Risiko inheren tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri tertentu.
Familiaritas dengan risiko-risiko tersebut akan membantu auditor dalam menilai
relevansinya bagi klien bersangkutan.
c. Banyak industri memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami
oleh auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
C. MENILAI RESIKO BISNIS KLIEN
Perhatian utama auditor tertuju pada risiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan yang disebabkan oleh risiko bisnis klien. Penilaiaan auditor atas risiko bisnis klien
mempertimbangkan industri yang digeluti klien dan faktor eksternal lainnya, serta strategi
bisnis klien, proses dan faktor internal lainnya. Auditor juga mempertimbangkan
pengendalian manajemen yang dapat mengurangi risiko bisnis. Manajemen adalah sumber
utama untuk mengidentifikasikan rsiko bisnis klien.

D. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS PENDAHULUAN


Auditor melaksanakan prosedur analitis pendahuluan untuk memahami dengan lebih baik
bisnis klien dan untuk menilai risiko bisnis klien. Salah satu prosedur tersebut
membandingkan rasio klien dengan benchmark industri/ pesaing. Pengujian pendahuluan
dapat mengungkapkan perubahan yang tidak biasa dalam rasio yang membandingkan dengan
tahun sebelumnya/ dengan rata-rata industri. Hal itu membantu auditor mengidentifikasi area
yang mengalami kenaikan risiko salah saji yang membutuhkan perhatian lebih lanjut selama
audit.

E. IKHTISAR BAGIAN DARI PERENCANAAN AUDIT


Tujuan utama dari perencanaan audit adalah memahami bisnis dan industri klien yang
akan digunakan untuk menilai risiko audit yang dapat diterima, risiko bisnis klien, dan risiko
salah saji yang material dalam laporan keuangan.

F. PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis dapat dilaksanakan pada salah satu dari ketiga waktu selama penugasan,
antara lain :
a. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu
menentukan sifat, luas dan penetapan waktu prosedur audit.
b. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai
pengujian substantif untuk mendukung saldo akun.
c. Prosedur analitis juga diwajibkan dalam tahap penyelesaiaan audit.
G. LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS
Biasanya auditor membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan rasio yang
diharapkan dengan menggunakan satu atau lebih jenis prosedur analitis berikut. Dalam setiap
kasus, auditor membandingkan data klien dengan :
1. Data industri
2. Data periode sebelumnya yang serupa
3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien
4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor
5. Hasil yang diharapkan dengan menggunakan data non keuangan

H. RASIO KEUANGAN YANG UMUM


Penggunaan rasio keuangan dalam prosedur analitis auditor berguna untuk memahami
peristiwa terkini dan status keuangan perusahaan serta untuk menelaah laporan itu dari
perspektif pemakai

Kemampuan membayar utang jangka pendek


kas+sekuritas
Rasio kas = kewajibanlancar
kas+sekuritas+piutangusahabersih
Rasio cepat = kewajibanlancar
aktivalancar
Rasio kas = kewajibanlancar

Rasio aktivitas
penjualanbersih
perputaran piutang usaha = piutangkotorrata−rata
365 hari
Jumlah hari penagihan utang = perputaranpiutangusaha
hargapokokpenjualan
Perputaran persediaan = persediaanrata−rata
365 hari
Jumlah hari penjualan persediaan = perputaranpersediaan

Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang


totalkewajiban
Utang terhadap ekuitas = totalekuitas
labaoperasional
Times interest earned = bebanbunga
Rasio profitabilitas
lababersih
Laba per saham = rata−ratasahambiasayangberedar
penjualanbersih−HPP
Persentase laba kotor = penjualanbersih
labaoperasi
Margin laba = penjualanbersih
labasebelumpajak
Pengembalian atas aktiva = aktivatotalrata−rata
labasebelumpajak−dividensahampreferen
Pengembalian atas akuitas saham biasa = ekuitaspemegangsahamrata−rata

Вам также может понравиться