Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Frekuensi adalah suatu besaran yang menyatakan banyaknya gelombang yang terjadi setiap
detiknya yang dinyatakan dalam satuan Hz.
Untuk mengukur besarnya frekuensi yaitu dengan langkah seperti berikut ini :
Untuk mengukur perbandingan frekuensi yaitu dengan langkah seperti berikut ini :
1. Hubungkan input channel 1 ke output trafo sebagai FH
2. Hubungkan channel 2 ke output FG sebagai FV
3. Atur kedudukan tombol X-Y pada kondisi “on” dalam kedudukan VOLT/DIV
channel 1 dan channel 2 pada kedudukan 5V
4. Dengan gambar lissajouse dapat ditentukan perbandingan frekuensi kedua siyal.
𝐹𝐻 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑌
Perbandingan frekuensi : = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋
𝐹𝑉
50 100 1:2
50 150 1:3
50 200 1:4
Beda fase adalah perbedaan sudut mulai antara dua gelombang sinusoidal yang sedang
diamati. Pengukuran beda fase ada dua cara, yaitu: Dual Trace dan Lissajous. Cara dua trace,
yaitu dengan melihat selisih gelombang keluaran chanel I dan chanel II dari osiloskop. Cara
lissajous (cara langsung ) yaitu dengan memutar Time/dik osiloskop pada posisi paling kanan
sehingga akan sehingga akan dihasilkan bentuk lingkaran atau elips. Gambar-gambar
lissajous ini kemudian dibandingkan dengan gambar standar beda fase.
Dimisalkan Vx dan Vy adalah harga-harga sesaat dari tegangan yang diberikan kepasangan
pelat-pelat pembelok horizontal dan vertikal dari CRO, dan 𝜔 frekuensi angular dari sinyal
dengan masing-masing amplitudo A, dapat dituliskan persamaannya:
Sehingga
Dari persamaan diatas dalam osilogram secara umum, akan berbentuk elips seperti yang
ditunjukkan gambar dibawah ini.
𝑉𝑦0
Penentuan sudut fase 𝜃 dengan menggunakan persamaan sin 𝜃 = 𝐴
Gambar 1. Pola Lissajous dengan frekuensi dan beda fase yang berbedabeda.
Soal
1. Hitung frekuensi gelombang sinus, jika satu periode menunjukkan skala 4 dengan
batas ukur SWEEP TIME/DIV = 0,5 ms!
2. Jika suatu gelombang dilukiskan seperti berikut ini, berapa frekuensinya! Dari gambar
terbaca 9 buah gelombang dalam 6 skala. Batas ukur SWEEP TIME/DIV = 5 ms.
Jawab :
1. Nilai perioda terukur adalah: 4 skala x (0,5 x 10-3 ) detik/skala = 2x10-3 detik
Nilai frekuensi adalah: 1/(2x10-3 ) detik = 500 Hz
2. Frekuensi adalah: 9/(6x 5x 10-3) Hz = 300 Hz
3. Kalau θ= 0, dari persamaan 𝑉𝑥 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 dan 𝑉𝑦 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃) diperoleh Vx =
Vy , dalam hal ini osilogram akan berbentuk garis lurus dengan kemiringan 450 ,
sedangkan kalau sudut fase θ= 900 maka persamaan 𝑉𝑥 2 + 𝑉𝑦 2 − 2𝑉𝑥 𝑉𝑦 cos 𝜃 =
𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 akan menjadi persamaan lingkaran dengan jari-jari = A. Pola Lissajous
seperti berikut ini:
Dapus
Fadjar, P. dan D.D. Warnana. 2011. Modul 1 Alat Ukur Listrik.
http://repository.ut.ac.id/4409/1/PEFI4206-M1.pdf. [Diakses pada 2 Mei 2018].
Mukti, W.H. 2012. Laporan Praktikum Alat Ukur dan Pengukuran Modul III:
Pengenalan Aplikasi Osiloskop. http://vokasi.uho.ac.id/teknik-
elektronika/assets/download/170611224119ALAT%20UKUR%20DAN%20PE
NGUKURAN.pdf. [Diakses pada 2 Mei 2018].