Retinoid efektif dalam menstimulasi deskuamasi normal dari epitel folikel,
sehingga akan mengurangi komedo dan menghambat pembentukan lesi baru. Retinoid juga memiliki efek antiinflamasi dengan menghambat aktivitas leukosit dalam mengeluarkan sitokin proinflamasi. Agen ini juga membantu penetrasi agen aktif lainnya. Pada epidermis, retinoid menstimulasi pertumbuhan sel pada kulit yang atrofi dan mengurangi pertumbuhan keratinosit atipik. Selain itu, retinoid juga menurunkan kohesi antara sel epidermis dan meningkatkan turn over sel epidermis, sehingga akan mengeluarkan komedo terbuka dan mengubah komedo tertutup menjadi komedo terbuka. Penggunaan retinoid dalam waktu lama akan memicu sintesis kolagen, pembentukan pembuluh darah baru pada dermis, dan penebalan epidermis yang akan membantu menghilangkan garis pada wajah dan keriput.
2. Apa saja kontraindikasi terapi topikal dari akne vulgaris ringan?
Obat topikal Kontraindikasi
Riwayat hipersensitifitas terhadap retinoid Riwayat hipersensitifitas terhadap derivat vitamin A Ibu hamil Retinoid Ibu menyusui Kulit yang mengalamai sunburn Eksim kulit Gangguan fungsi hepar Abrasi kulit dan sunburn Benzoil peroksida Riwayat hipersensitifitas benzoil peroksida Ibu hamil Riwayat hipersensitifitas terhadap asam azelat Asam azelat Herpes labialis Riwayat asma Riwayat hipersensitifitas asam salisilat Riwayat diabetes melitus Pereph Asam salisilat eral artery disease Gangguan fungsi hepar dan ginjal Ibu hamil Ibu menyusui Eritromisin topikal Riwayat hipersensitifitas terhadap makrolid Riwayah hipersensitifitas terhadap linomisin atau klindamisin Riwayat enteritis regional, kolitis ulseratif, atau Klindamisin topikal kolitis pseudomembran Riwayat atopi Adanya infeksi jamur pada daerah yang akan diobati
3. Kapan merujuk pasien akne vulgaris?
Kompetensi akne vulgaris ringan adalah 4A, sehingga dokter umum harus dapat menyelesaikan kasus hingga tuntas. Akne vulgaris dirujuk apabila secara klinis masuk ke dalam derajat sedang atau berat.