Вы находитесь на странице: 1из 14

1. Ian Antono, seorang Sarjana Ekonomi yang lulus kuliah S1 pada tahun 2011.

Mulai bulan
Maret 2012, Ian Antono diterima bekerja pada PT.Komat Kamit dengan gaji dan tunjangan tiap
bulan Rp 1.500.000. Tanggal 1 April 2012 Ian Antono melangsungkan pernikahan dengan
pujaan hatinya. Kapankah Ian Antono paling lambat mendaftarkan diri untuk memperoleh
NPWP ?
A. 31 Maret 2012
B. 30 April 2012
C. 31 Desember 2012
D. 31 Januari 2012

Jawaban ( B )
Dasar Hukum :
 Pasal 2 ayat (5) PMK – 73/PMK.03/2012
“ Jika jumlah penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan Usaha atau tidak
melakukan pekerjaan bebas sampai dengan suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi
PTKP, Wajib Pajak tersebut wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling lama
pada akhir bulan berikutnya”.

 Pasal 7 ayat (2) UU No.36 Tahun 2008 :


“Penghitungan besarnya PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal tahun atau
pada awal bagian tahun pajak”.

2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan Usaha atau pekerjaan bebas dapat
diberikan pengembalian pendahuluan Kelebihan Pajak Penghasilan apabila memenuhi
persyaratan berikut, kecuali………………………………
A. Jumlah peredaran Usaha yang tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan paling
banyak Rp 4.800.000.000
B. Jumlah Lebih Bayar menurut SPT Tahunan PPh Kurang dari Rp 1.000.000
C. Jumlah Lebih Bayar menurut SPT Tahunan PPh paling banyak 0.5% dari peredaran usaha.
D. Telah terdaftar sebagai Wajib Pajak sekurang-kurangnya 2 Tahun.

Jawaban (D)
Dasar Hukum :
Pasal 2 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-40/PJ/2009 : “ Wajib Pajak orang pribadi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf B yang dapat diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak adalah Wajib Pajak orang pribadi yang
menyelenggarakan pembukuan dengan :
a) Jumlah peredaraan usaha yang tercantum dalan SPT Tahunan PPh paling banyak sama
dengan batasan peredaraan usaha Wajib Pajak Orang Pribadi yang diperbolehkan menghitung
penghasilan netto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto
b) Jumlah lebih bayar menurut SPT Tahunan PPh :
Kurang dari Rp 1.000.000,- atau paling banyak 0.5% dari jumlah peredaraan usaha
sebagaiman dimaksud huruf a)
Pasal 14Ayat (2) UU No.36 Tahun 2008 : “ Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang peredaraan brutonyadalam 1 tahun kurang dari Rp
4.800.000.000, boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto……”

3. Yang bukan merupakan tugas dari Jurusita Pajak adalah ……….


A. Memberitahukan Surat Paksa
B. Melaksanakan Penyitaan
C. Melaksanakan Penyanderaan
D. Mengusulkan Pencegahan

Jawaban (D)
Dasar Hukum :
Pasal 5 Ayat (1) UU No.19 Tahun 2000
Juru Sita Pajak Bertugas :
Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus
Memberitahukan Surat Paksa
Melaksanakan Penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan
Melaksanakan Penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.

4. CV. Urak Arik menerima Surat Keputusan Keberatan pada tanggal 10 Juli 2012. Tanggal
berapakah paling lambat CV.Urak Arik masih dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak ?
A. 9 Agustus 2012
B. 10 September 2012
C. 9 Oktober 2012
D. 10 Januari 2013

Jawaban (C)
Dasar Hukum :
Pasal 27 ayat (3) UU No.16 Tahun 2009 : “ Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 bulan sejak
Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan
tersebut”.

5. Surat Keputusan Pembetulan ditertibkan dalam hal-hal sebagai berikut, kecuali………..


A. Membetulkan kesalahan tulis
B. Membetulkan kesalahan hitung
C. Membetulkan putusan banding yang salah tulis
D. Membetulkan kekeliruan penerapan ketentuan tertentu.

Jawaban (C)
Dasar hukum:
Pasal 16 ayat (1) UU No.16 Tahun 2009 : “ Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatan,
Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan………yang dalam penerbitanya terdapat
kessalahan tulis, kesalahan hitung , dan atau kekeliruan penerapan ketentuan dalam peraturan
perundang-perundang perpajakan.

6. Untuk Kepentingan penerimaan Negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa


Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan paling lama dalam
jangka waktu 6 bulan sejak tanggal Surat Permintaan. Penghentian Penyidikan tindak pidana
dibidang perpajakan tersebut hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang
tidak atau kurang bayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 4 kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau
yang tidak seharusnya dikembalikan dengan syarat…………………………
A. Perkara Pidana tersebut belum dilimpahkan ke pengadilan
B. Perkara Pidana tersebut belum diputuskan oleh pengadilan
C. Perkara Pidana tersebut belum disidangkan oleh pengadilan
D. Perkara Pidana tersebut disidak oleh PPNS dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

Jawaban (A)
Penjelasan pasal 44b ayat 1 UU No.16 Tahun 2009 :” Untuk kepentingan penerimaan Negara,
atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan tindak
pidana perpajakan sepanjang perkara tersebut belum dilimpahkan ke Pengadilan.

7. Dalam hal dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan Wajib Pajak Patuh ( Golden
Taxpayers) yang memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar , maka kekurangan pembayaran pajak ditambahkan
dengan……
A. Sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% dari kekurangan pajak
B. Sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pembayaran
pajak.
C. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah kekurangan pembayaran
pajak
D. Sanksi administrasi berupa bunga sebesar 100% dari jumlah kekurangan pembayaran
pajak.

Jawaban (B)
Dasar Hukum :
Pasal 17C ayat (5) : “ Apabila berdasarkan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Kurang Bayar, jumlah kekurangan pajak
ditambahka dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan
pembayaran pajak.

8. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau Surat Ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan :
A. Tanpa penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
B. Wajib Pajak menolak untuk diperiksa
C. Wajib Pajak menolak memberikan dokumen yang diminta
D. Semua Jawaban salah

Jawaban ( A )
Dasar Hukum :
Pasal 36 ayat (1) UU No. 16 Tahun 2009 : “ Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau karena
permohonan Wajib Pajak dapat :………Membatalkan hasil pemeriksaan atau Surat Ketetapan
Pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa Penyampaian surat pemberitahukan
hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan wajib pajak.

9. Wajib Pajak menerima SKPKB sebesar Rp 20.400.000,- yang diterbitkan tanggal 5 Januari
2012 dengan batas akhir pelunasan tanggal 4 Februari 2012. Wajib Pajak diperbolehkan untuk
mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 6 bulan dengan jumlah tetap sebesar Rp
3.400.000 setiap bulan.Sanksi adnministrasi berupa bunga untuk setiap angsurang dihitung
sebagai berikut :
A. Angsuran ke-1 : 2% X 20.400.000,- dan angsuran ke-2 : 2% X Rp 3.400.000
B. Angsuran ke-1 : 2% X 20.400.000,-dan angsuran ke-2 : 2% X Rp 18.000.000
C. Angsuran ke-1 : 2% X 20.400.000,-dan angsuran ke-2 : 4% X Rp 17.000.000
D. Angsuran ke-1 : 2% X 20.400.000,-dan angsuran ke-3 : 2% X Rp 13.600.000
Jawaban ( D )
Dasar Hukum :
Penjelasan Pasal 19 ayat (2) UU No.16 Tahun 2009 :
Angsuran ke-1 : 2% X Rp 20.400.000 = 408.000
Angsuran ke-2 : 2% X (Rp 20.400.000-3.400.000)= 340.000
Angsuran ke-3 : 2% X ( Rp 17.000.000 – 3.400.000) = 272.000

10. Diketahui harga lelang atas barang sitaan berupa mobil yang dilakukan oleh Jurusita
berhasil dijual oleh Juru Lelang seharga Rp 120.000.000 , Berapakah Utang Pajak yang dapat
dikurangkan dari hasil lelang tersebut ?....Untuk diketahui setiap penjualan secara lelang , bagi
penjual maupun pembeli dikenakan bea lelang masing-nasing 1 % dari hasil lelang, biaya
pelaksanaan surat paksa Rp 50.000,-, biaya surat perintah melakukan penyitaan Rp 100.000,-
biaya iklan Rp 2.500.000,- , Insentif jurusita 1% dari hasil lelang, biaya lain-lain Rp 200.000,-
Tunggakan pajak yang dapat dikurangkan adalah sebesar :
A. Rp 114.750.000
B. Rp 115.950.000
C. Rp 116.150.000
D. Rp 116.300.000

Jawaban ( A )
Dasar Hukum Pasal 1 angka 13 UU PPSP : Biaya Penagihan Pajak adalah biaya pelaksanaan
surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan, pengumuman lelang, pembatalan lelang,
jasa penilai dan biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak.

Hasil Lelang Rp 120.000.000

Biaya Penagihan Pajak


 Bea lelang (1%) Rp 1.200.000
 Surat Paksa Rp 50.000
 SPMP Rp 100.000
 Iklan Rp 2.500.000
 Insentif Rp 1.200.000
 Lain-lain Rp 200.000
Total Rp 5.250.000
Utang Pajak Rp 114.750.000

11. Tindakan yang dapat dilakukan oleh Jurusita Pajak apabila Wajib Pajak / Penanggung
Pajak tidak mau menerima Surat Paksa yang disampaikan adalah :
A. Memaksa Wajib Pajak untuk menerima Surat Paksa
B. Membawa Kembali Surat Paksa ke Kantor Pelayanan Pajak
C. Menempelkan Surat Paksa di papan pengumuman KPP
D. Meninggalkan Surat Paksa tersebut ditempat Wajib Pajak / Penanggung Pajak

Jawaban ( D )
Dasar Hukum :
Pasal 10 Angka 11 UU PPSP : Dalam hal Penanggung Pajak yang dimaksud ayat (3) dan (4)
menolak untuk menerima Surat Paksa, Jurusita Pajak meninggalkan Surat Paksa dimaksud
dan mencatatnya dalam berita acara bahwa Penanggung Pajak tidak mau menerima Surat
Paksa, dan Surat Paksa dianggap telah diberitahukan.
12. Pihak yang berwenang mengeluarkan keputusan pencegahan dalam rangka penagihan
pajak adalah :
A. Kepala Kantor Pelayanan Pajak
B. Direktur Jenderal Pajak
C. Menteri Keuangan
D. Kepala Kantor Imigrasi

Jawaban ( C )
Dasar Hukum :
Pasal 30 ayat (1) UU PPSP : “ Pencegahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan pencegahan yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan
atas permintaan Pejabat atau atasan Pejabat yang bersangkutan.

13. Wajib pajak yang melakukan upaya Keberatan dan kemudian Banding atas Utang Pajak
Tahun 2010 yang akhirnya seluruh Banding Wajib Pajak ditolak maka terhadap Wajib Pajak
dikenakan sanksi administrasi bunga :
A. Denda sebesar 50%
B. Denda sebesar 50% dan 100%
C. Denda sebesar 100%
D. Bunga penagihan sebesar 2% per bulan

Jawaban ( C )
Dasar Hukum
Pasal 27 UU No.16 Tahun 2009

14. Untuk Tahun pajak 2010, SKPKB sebesar Rp 400.000.000,- diterbitkan terhadap PT.XYZ.
Dalam pembahasan akhir Wajib Pajak hanya menyetujui sebesar Rp 50.000.000,- dan telah
melunasinya.Direktur Jenderal Pajak menyetujui sebagaian keberatan Wajib Pajak dengan
jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi sebesar Rp 200.000.000,-.Terhadap Surat
Keputusan Keberatan tersebut Wajib Pajak tidak menggunakan banding maka atas Wajib Pajak
tersebut dikenai sanksi sesuai dengan Pasal 25 ayat (9) sebesar :
A. Rp 75.000.000
B. Rp 100.000.000
C. Rp 125.000.000
D. Rp 175.000.000

Jawaban ( A )
Dasar Hukum :
Pasal 25 ayat (9) UU No.16 Tahun 2009 : “ Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau
dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi berupa denda sebesar 50% dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan”
50% X ( 200.000.00 – 50.000.000 )= Rp 75.000.000

15. Apakah aturan dalam Undang-undang Pengadilan Pajak yang menyatakan salah satu
syarat dalam mengajukan banding adalah “ melunasi pajak terhutang sebesar 50% saat ini
masih berlaku ?
A. Dengan terbitnya UU KUP yang baru syarat tersebut menjadi tidak berlaku
B. Masih tetap berlaku sampai saat ini
C. Kadang berlaku kadang tidak berlaku
D. Semua pernyataan benar
Jawaban ( A )

SOAL USKP B
Mata Ujian KUP, PPSP, PP
Periode Juni Tahun 2012

1. PT.Dika Menerima pemberitahuan dari Dirjen Pajak bahwa permohonan keberatan atas
SKPKB-nya tidak dapat dipertimbangkan karena disampaikan melewati jangka waktu yang
telah ditentukan. Upaya hukum dapat dilakukan PT.Dika berkaitan dengan keberatan atas
SKPKB-nya adalah………
a. Mengajukan Gugatan
b. Mengajukan Banding
c. Mengajukan Peninjauan Kembali
d. Mengajukan Permohonan Pembatalan.
Jawaban ( d )
Dasar Hukum : Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP
“ Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan wajib pajak dapat mengurangkan atau
membatalkan SuratKetetapan Pajak yang tidak benar “
Maka Upaya Hukum yang dapat dilakukan PT.Dika apabila permohonan keberatan atas
SKPKB-nya tidak dapat dipertimbangkan karena tidak memenuhi syarat formal adalah
mengajukan Permohonan Pembatalan SKP yang tidak benar.

2. Berdasarkan hasil penelitian SPT PPh Badan PT.Rubi untuk tahun 2011 yang dissampaikan
tanggal 30 April 2012 dengan PPh Pasal 29 sebesar Rp 50.000.000 ditemukan adanya
kesalahan hitung yang menyebabkan kekurangan pembayaran PPh pasal 29 sebesar Rp
175.000.000. Untuk menagih kekurangan pembayaran pajak tersebut produk hukum yang
diterbitkan tanggal 10 Juli 2012 adalah ……….
a. SKPKB dengan sanksi administrasi berupa bunga 6%
b. SKPKB dengan sanksi administrasi berupa bunga 14%
c. STP dengan sanksi administrasi berupa bunga 6%
d. STP dengan sanksi administrasi berupa bunga 14%
Jawaban ( c )
Dasar Hukum : Pasal 14 ayat (1) huruf b UU KUP
“ Dirjen Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila : b. dari hasil penelitian terdapat
kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung“
Pasal 14 ayat (3) UU KUP : “ Jumlah kekurangan pajak yang terhutang dalam Surat Tagihan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah dengan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan, dihitung sejak saatnya terhutangnya
pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak sampai dengan
diterbitkanya Surat Tagihan Pajak.

3. Kasus dibawah ini termasuk dalam pengertian Sengketa Pajaksebagaimana diatur dalam
Undang-undang Pengadilan Pajak, Kecuali………………..
a. Sengketa yang timbul akibat dilaksanakanya SK Pembetulan
b. Sengketa yang timbul akibat dilakukanya penyanderaan
c. Sengketa yang timbul akibat pengumuman lelang
d. Sengketa yang timbil akibat dilakukanya penyitaan
Jawaban ( b )
Dasar Hukum : Pasal 1 angka 5 UU Pengadilan Pajak
“ Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara wajib pajak
atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dilkeluarkanya
keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan
Undang-undang Perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU
PPSP “

4. Terhadap PT XYZ telah dilakukan pemeriksaan dan diterbitkan Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar ( SKPKB ) untuk tahun pajak 2009.Sampai dengan jatuh tempo
pembayaran PT.XYZ tidak melakukan pembayran karena kesulitan likuiditas. KPP tempat wajib
pajak terdaftar melakukan penagihan terhadap PT.XYZ dapat diterbitkan STP Bunga penagihan
yang dihitung……….
a. Dari tanggal jatuh tempo s.d tanggal diterbitkanya STP maksimal 24 bulan
b. Dari tanggal jatuh tempo s.d tanggal diterbitkanya STP maksimal 10 tahun sejak tanggal
SKP
c. Dari tanggal jatuh tempo s.d tanggal diterbitkanya STP maksimal 5 tahun sejak tanggal
jatuh tempo
d. Jawaban a, b, dan c Salah
Jawaban ( d )
Dasar Hukum : Pasal 19 ayat (1) UU KUP
“ Apabila SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding atau Putusan
PK, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh
tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah yang tidak atau kurang dibayar itu
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % per bulan untuk seluruh masa, yang
dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkanya
Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan.

5. PT.XYZ merupakan wajib pajak dengan criteria tertentu telah menyampaikan SPT Masa
PPN bulan Maret 2012 pada tanggal 20 April 2012 , dengan informasi sebagai berikut :
Pajak Keluaran Rp 210.000.000
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan Rp 240.000.000
Kelebihan Pembayaran Pajak Rp 30.000.000
Apabila atas kelebihan pembayaran pajak tersebut diminta pengembalian (restitusi ) maka
terhadap PT.XYZ dapat diterbitkan ……..
a. SKPPKP dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak diterima permohonan dan setelah
dilakukan penelitian
b. SKPPKP dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak diterima permohonan dan dilakukan
penelitian
c. SKPLB dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak diterima permohonan dan telah
dilakukan pemeriksaan kantor
d. SKPLB dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak diterima permohonan dan telah
dilakukan pemeriksaan kantor
Jawaban ( a )
Dasar Hukum : Pasal 17C Ayat (1) UU KUP
“ Dirjen Pajak setelah melakukan penelitian atas permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dari wajib pajak dengan criteria tertentu, menerbitkan Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak paling lama 3 bulan sejak permohonan diterima
secara lengkap untuk Pajak Penghasilan dan paling lama 1 bulan untuk PPN “

6. Dirjen Pajak ( Pemeriksa Pajak ) melakukan pemeriksaan Pajak terhadap PT.XYZ


berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) tertanggal 16 Juni 2011. Pemeriksaan
tersebut dilakukan atas hak dan kewajiban wajib pajak untuk tahun 2008. Atas permintaan DJP,
Wajib pajak menyerahkan seluruh berkas yang diminta. Selanjutnya DJP menerbitkan SKPKB
pada tanggal 14 Februari 2012 sebesar Rp 10.000.000.000 kemudian diketahui bahwa dalam
pemeriksaan tidak dilakuka pembahasan akhir dengan wajib pajak , dengan demikian DJP
dapat……..
a. Menghapuskan SKPKB yang tidak benar karena dalam penerbitannya tidak dilakuka
pembahasan akhir
b. Mengurangi SKPKB yang tidak benar karena dalam penerbitanya tidak dilakukan
pembahasan akhir dengan WP
c. Membatalkan SKPKB karena dalam penerbitanya tidak dilakukan pembahasan akhir
dengan WP
d. Jawaban a, b, dan c benar
Jawaban ( c )
Dasar Hukum : Pasal 36 ayat (1) huruf d UU KUP
“ Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil
pemeriksaan pajak atau Surat Ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa
Penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) atau Pembahasan Akhir hasil
pemeriksaan dengan Wajib Pajak.”

7. Wajib Pajak yang mengajukan pembetulan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) untuk
tahun pajak 2009 yang diterbitkan pada tanggal 11 November 2013 dan mengakibatkan
kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 30.000.000, maka atas kelebihan pajak tersebut
dikembalikan………
a. Dan diberikan pengurangan sanksi administrasi berupa bunga dan denda
b. Tidak diberikan imbalan bunga karena produk hukum yang diterbitkan adalah Surat
Ketetapan Pajak Nihil
c. Ditambah dengan imbalan bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan
d. Tidak diberikan imbalan bunga karena yang diberikan imbalan bunga hanya kelebihan
pembayaran pajak sebagai akibat keberatan, banding atau peninjauan kembali ke Mahkamah
Agung
Jawaban ( c )
Dasar Hukum : Pasal 27A UU KUP
Ayat (1) ;”Apabila pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan
kembali dikabulkan sebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus dibayar
sebagaimana dimaksud dalam SKPKB,SKPKBT,SKPN,SKPLB yang telah dibayar
menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksuddikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan “

8. Liem Bhan Piet adalah seorang Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Surakarta,
tetapi yang bersangkutan terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Wajib Pajak Besar Orang
Pribadi.Kasus tersebut terjadi karena………..
a. Liem Bhan Piet merupakan Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai penghasilan
sangat besar
b. Liem Bhan Piet merupakan wajib pajak orang pribadi yang berdasarkan Undang-undang
KUP harus terdaftar di KPP Wajib Pajak Besar Orang Pribadi karena mempunyai penghasilan
sangat besar
c. Liem Bhan Piet merupakan wajib pajak orang pribadi yang mempunyai penghasilan sangat
besar dan tempat usahanya berkedudukan di wilayah KPP Wajib Pajak Besar Orang Pribadi
d. Liem Bhan Piet merupakan wajib pajak orang pribadi yang ditetapkan Direktur Jenderal
Pajak terdaftar di KPP Wajib Pajak Besar Orang Pribadi
Jawaban ( d )
Dasar Hukum : Pasal 2 ayat (3) Huruf a UU KUP
“Dirjen Pajak dapat menetapkan : tempat pendaftaran dan atau tempat pelaporan usaha selain
yang ditetapkan pada ayat (1) dan ayat (2)

9. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan


PT.Tam Yam untuk tahun pajak 2009, kemudian diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar tertanggal 11 November 2012. Jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam SKPKB
tersebut adalah Rp 100.000.000. Dalam pembahasan akhir, wajib pajak hanya menyetujui
besarnya jumlah pajak yang seharusnya dikenakan adalah sebesar Rp 10.000.000 . pada
tanggal 1 Desember 2012, Wajib pajak mengajukan keberatan ke Direktur Jenderal Pajak
terhadap jumlah SKPKB tersebut. Sampai dengan saat wajib pajak mengajukan keberatan,
wajib pajak tidak membayar sedikitpun dalam SKPKB tersebut.Oleh karena itu ……….
a. Keberatan Wajib Pajak memenuhi persyaratan Formal tetapi tidak memenuhi persyaratan
materiil
b. Keberatan Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan Formal
c. Memenuhi persyaratan formal dan materiil
d. Tidak memenuhi persyaratan formal dan materiil
Jawaban ( b )
Dasar Hukum : Pasal 25 Ayat (3a)
“ Dalam hal wajib pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, wajib pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui wajib
pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.”

10. PT.XYZ menerima Surat Keputusan Keberatan yang mengakibatkanpajak yang masih
harus dibayar sebesar Rp 500.000.000 diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2012.Berdasarkan UU
KUP, batas akhir pelunasan Surat Keputusan Keberatan tersebut paling lama adalah pada
tanggal…..
a. 30 juni 2012
b. 31 Juli 2012
c. 1 Juli 2012
d. 2 Juli 2012
Jawaban ( a )
Dasar Hukum : Pasal 9 ayat (3) UU KUP
“ Surat Tagihan Pajak , Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan
Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus
dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.

1. Apa yang harus dilakukan seorang wanita kawin terkait dengan kewajiban NPWP yang
memiliki penghasilan sendiri, jika
a. Telah memiliki NPWP sebelum kawin;
Jawaban: Terhadap NPWP Wanita Kawin tersebut, harus diajukan penghapusan.
b. Belum memilikin NPWP tetapi hidup terpisah berdasarkan putusan hakim;
Jawaban: Wanita Kawin tersebut harus mengajukan permohonan NPWP, dimana hak dan
kewajiban perpajakannya terpisah dengan suami.
c. Belum memiliki NPWP tetapi mengadakan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta;
Jawaban: Wanita Kawin tersebut harus mengajukan permohonan NPWP, dimana hak dan
kewajiban perpajakannya terpisah dengan suami.
d. Belum memiliki NPWP, tidak hidup terpisah berdasarkan putusan hakim, tidak mengadakan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta tetapi ingin melaksanakan hak & kewajiban
perpajakan sendiri (terpisah dari suami);
Jawaban: Wanita Kawin tersebut harus mengajukan permohonan NPWP, dimana hak dan
kewajiban perpajakannya terpisah dengan suami.
e. Hidup terpisah berdasarkan putusan hakim, atau mengadakan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta, atau ingin melaksanakan hak & memenuhi kewajiban perpajakan sendiri
(terpisah dari suami) tetapi telah memiliki NPWP sebelum kawin.
Jawaban: Wanita Kawin tersebut tidak perlu mendaftarkan lagi ke KPP (Kantor Pelayanan
Pajak), dan wajib melaporkan pajaknya sendiri, terpisah dari suami.

2. Tanggal berapa SPT-SPT dibawah ini paling lambat harus dilaporkan dan sanksi apa/
berapa jika terlambat?
a. SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2012;
Jawaban: Batas waktu pelaporan adalah 4 bulan setelah akhir tahun pajak = 30 April 2013,
apabila terlambat dikenakan denda/ sanksi administrasi Rp 1.000.000,-
b. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2012;
Jawaban: Batas waktu pelaporan adalah 3 bulan setelah akhir tahun pajak = 31 Maret 2013,
apabila terlambat dikenakan denda/ sanksi administrasi Rp 100.000,-
c. SPT Masa PPh Pasal 21 Masa Pajak Januari 2013;
Jawaban: Batas waktu pelaporan adalah tanggal 20 bulan berikutnya = 20 Februari 2013,
apabila terlambat dikenakan denda/ sanksi administrasi Rp 100.000,-
d. SPT Masa PPh Pasal 23 Masa Pajak Januari 2013;
Jawaban: Batas waktu pelaporan adalah tanggal 20 bulan berikutnya = 20 Februari 2013,
apabila terlambat dikenakan denda/ sanksi administrasi Rp 100.000,-
e. SPT Masa PPN Masa Pajak Januari 2013.
Jawaban: Batas waktu pelaporan adalah akhir bulan berikutnya = 28 Februari 2013, apabila
terlambat dikenakan denda/ sanksi administrasi Rp 500.000,-

3. Produk hukum apa yang akan Wajib Pajak terima dan apa sanksi (jika ada) atas kasus-
kasus dibawah ini:
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang telah dibayar
lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang;
Jawaban: Diterbitkan SKPLB (Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar), terhadap kasus ini tidak ada
sanksi yang diberikan >> Pasal 17 ayat 1 UU KUP.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama
dengan jumlah pajak yang terutang;
Jawaban: Diterbitkan SKPN (Surat Ketetapan Pajak Nihil), terhadap kasus ini tidak ada sanksi
yang diberikan >> Pasal 17A UU KUP.
c. Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat kurang bayar atas SPT Masa PPN yang
disampaikan lewat jangka waktu yang ditentukan dalam surat tegoran;
Jawaban: Diterbitkan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar), terhadap kasus ini
dikenakan sanksi berupa bunga sebesar 2 % sebulan (maksimal 24 bulan) dari jangka waktu
yang telah lewat berdasarkan surat tegoran >> Pasal 13 ayat 2 UU KUP.
d. Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak menyelenggarakan pembukuan (Pasal 28 dan 29 KUP)
atas SPT PPh Badan;
Jawaban: Diterbitkan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar), terhadap kasus ini
dikenakan sanksi berupa kenaikan sebesar 100 % >> Pasal 13 ayat 3c UU KUP.
e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat
Faktur Pajak;
Jawaban: Diterbitkan STP (Surat Tagihan Pajak), terhadap kasus ini dikenakan sanksi berupa
denda sebesar 2 % x DPP (Dasar Pengenaan Pajak) >> Pasal 14 ayat 4 UU KUP.
f. Dilakukan pemeriksaan ulang karena Data baru termasuk data yang semula belum terungkap
yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang.
Jawaban: Diterbitkan SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan), terhadap
kasus ini:
- Apabila dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan SKPKBT, maka dikenakan
sanksi berupa kenaikan sebesar 100%.
- Apabila melalui keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri dengan syarat DJP
(Direktorat Jenderal Pajak) belum mulai melakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka
penerbitan SKPKBT, tidak akan dikenakan sanksi kenaikan. >> umumnya hal ini yang dilakukan
dalam praktik.

4. Upaya hukum apa yang dapat dilakukan Wajib Pajak dan kemana ditujukan, apabila
terdapat sengketa dengan pihak fiskus terhadap penerbitan surat-surat berikut:
a. Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP);
Jawaban: Upaya hukum berupa Pengajuan Surat Sanggahan >> ditujukan kepada KPP (Kantor
Pelayanan Pajak).
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
Jawaban: Upaya hukum berupa Pengajuan Surat Keberatan >> ditujukan kepada Kanwil
(bagian diatas yang mengeluarkan SKP), apabila Kanwil yang menerbitkan SKP maka surat
keberatan ditujukan ke DJP (Direktorat Jenderal Pajak).
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar yang terdapat salah hitung;
Jawaban: Upaya hukum berupa Pembetulan Ketetapan Pajak >> ditujukan kepada KPP
(instansi yang mengeluarkan SKP), dimana hanya instansi yang mengeluarkan SKP yang dapat
melakukan pembetulan. [Pasal 16 ayat 1 UU KUP]
d. Surat Tagihan Pajak yang dikarenakan bukan karena kesalahan Wajib Pajak;
Jawaban: Upaya hukum berupa Pengurangan/ Penghapusan Ketetapan Pajak berupa STP
(Surat Tagihan Pajak) >> ditujukan ke DJP (Direktorat Jenderal Pajak). [Pasal 36 ayat 1a UU
KUP]
e. Surat Keputusan Keberatan;
Jawaban: Upaya hukum berupa Pengajuan Surat Banding >> ditujukan kepada Peradilan
Pajak.
f. Surat Keputusan Banding;
Jawaban: Upaya hukum berupa Peninjauan Kembali >> ditujukan kepada Mahkamah Konstitusi
(MK).
g. Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan tidak sesuai prosedur.
Jawaban: Upaya hukum berupa Gugatan >> ditujukan kepada Peradilan Pajak.

5. Terhadap wajib pajak diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar
Rp 750.000.000,- jumlah yang disetujui Wajib Pajak pada saat pembahasan akhir hasil
pemeriksaan sebesar Rp 200.000.000. Wajib Pajak membayar Rp 500.000.000,- kemudian
mengajukan keberatan. SK Keberatan menjadi Rp 600.000.000.
a. Berapa jumlah yang harus dibayar/ diterima wajib pajak jika tidak mengajukan banding?
Jawaban:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp 750.000.000,-
Setuju hasil pemeriksaan = Rp 200.000.000,-
Yang dibayar oleh Wajib Pajak = Rp 500.000.000,-
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 600.000.000,-
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pajak Kurang Dibayar (Rp 600.000.000 – Rp 500.000.000) = Rp 100.000.000,-
Sanksi Denda (50 % x Rp 100.000.000) = Rp 50.000.000,- (+)
Yang harus dilunasi apabila tidak mengajukan banding = Rp 150.000.000,-
b. Jika kemudian wajib pajak mengajukan banding dan keputusan banding menjadi Rp
400.000.000, berapa jumlah yang harus dibayar/ diterima wajib pajak?
Jawaban:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp 750.000.000,-
Setuju hasil pemeriksaan = Rp 200.000.000,-
Yang dibayar oleh Wajib Pajak = Rp 500.000.000,-
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 600.000.000,-
Keputusan Banding, SKPKB menjadi = Rp 400.000.000,-
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pajak Lebih Dibayar (Rp 500.000.000 – Rp 400.000.000) = Rp 100.000.000,-
Bunga atas kelebihan pembayaran tidak dibayar, dimana diatur dalam PP No.46.
Oleh karena itu Jumlah pajak yang harus diterima Wajib Pajak adalah sebesar Rp
100.000.000,-.

No Soal Jawab Rujukan Yuridis


1. Bapak Satrio adalah wajib pajak a.Batas waktu maximal untuk a.Pasal 3 ayat 3
orang pribadi.Untuk tahun 2009 Surat Pemberitahuan Pajak (point b)
telah terhutang PPh sebesar orang pribadi,paling lama
Rp.5.000.000,00. 3(tiga) buulan setelah akhir
Selama tahun tersebut,Bp.Satrio tahun pajak
telah membayar PPh terhutang b.Ada.
sejumlah Rp.2.000.000,00 Wajib pajak dapat b.Pasal 3 ayat 4
Bapak Satrio baru membayar memperpanjang jangka waktu
PPh kurang bayar pada tanggal penyampaian Surat
5juli 2010,sekaligus Pemberitahuan Tahunan Pajak
menyampaikan Surat Penghasilan untuk paling lama
Pemberitahuan Tahunan pajak 2 bulan
a.Kapan batas waktu maximal c.Ada
untuk penyampaian surat Apabila Surat Pemberitahuan
pemberitahuan? Tahunan tidak di sampaikan c.Pasal 7 ayat 1
b.Apakah ada perpanjangan dalam jangka waktu
waktu untuk wajib pajak dalam sebagaimana dimaksud dalam
menyampaikan Surat pasal 3 atau batas waktu
Pemberitahuan Tahunan pajak? perpanjangan penyampaian
c.Adakah sanksi yang di Surat Pemberitahuan
kenakan pada Bapak Satrio sebagaimana dimaksud dalam
terkait dengan waktu pasal 3 ayat 4 maka untuk
penyampaian Surat wajib pajak orang pribadidi
Pemberitahuan Tahunan Pajak kenai sanksi administrasi
Tersebut? sebesar Rp.100.000,00
2. PT.Amanah adalah wajib Total pajak yang masih harus a.Berhubungan
pajakbadan.Untuk tahun 2009 dibayar: dengan
PPh terhutang sebesar Rp.10.000.000+Rp.5.000.000 keterlambatan
Rp.25.000.000.Selama tahun =Rp.15.000.000 pembayaran PPh
tersebut telah di bayar PPh kurang bayar tahun
sebesar Rp.15.000.000. Bunga yang di kenakan karena 2009 yang masih
Pada awal tahun 2010 total PPh keterlambatan pembayaran: harus di bayar
yang masih harus dibayar oleh 2% x 5 xRp.10.000.000 Pasal 9 ayat 2 (point
PT.Amanah adalah sebesar =Rp.1.000.000 A)
Rp.10.000.000.
Surat Pemberitahuan tahunan Bunga yang di kenakan karena b.Berhubungan
Pajak telah di sampaikan pada pembetulan Surat dengan pembetulan
akhir maret 2010.Tetapi pada Pemberitahunan Tahunan surat pemberitahuan
bulan mei 2010 ada pembetulan yang mengakibatkan uatng tahunan yang
Surat Pemberitahunan tahunan pajak menjadi lebih besar: mengakibatkan utang
oleh wajib pajak sendiri bahwa pajak menjadi lebih
utang pajak Rp.5.000.000 lebih 2% x 5 x Rp.5.000.000 besar adalah
besar dari semula. =Rp.500.000 Pasal 8 ayat 2
PT.Amanah baru membayar
PPh yang kurang bayar pada Total bayar
tanggal 17 September 2010 Rp.16.500.000
Sehubungan dengan hal
tersebut,berapakah jumlah yang
harus di bayar oleh PT.Amanah
pada tanggal 17 Septenber
tersebut?

Soal 2
Alfian Widitomo bekerja pada PT Asih Pratama dengan memperoleh gaji Rp 2.000.000 setiap
bulannya. Alfian Widitomo telah menikah dan memiliki 2 orang anak. Iuran pensiun yang
dibayar oleh Alfian Widitomo sebesar Rp 30.000 setiap bulannya. Perusahaan menggenakan
biaya jabatan sebesar 5% dari setiap bulan.
No Soal Jawab Rujukan
1 Dimana Alfian Widitomo Melaporkan PPh pasal 21 setiap bulannya di KPP Pasal 2 ayat 2
melaporkan PPh pasal 21 setiap (Kantor Pelayanan Pajak) yang telah ditentukan oleh
bulannya? PT Asih Pratama
2 Dimana Alfian Widitomo Melalui Bank BUMN/D atau Bank lainnya atau intalasi Pasal 10 ayat 1
membayarkan PPh pasal 21 pemerintahan yang ditunjuk seperti Kantor Pos
setiap bulannya?
3 Formulir apa yang digunakan Menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak) Pasal 10 ayat 2
untuk membayar PPh pasal 21?
4 Kapankah batas maksimal PPh pasal 21 yang dipotong oleh pemotong PPh harus Pasal 9 ayat 1
pembayaran pajak tersebut disetor paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah
diatas? Masa Pajak berakhir
5 Berapakah yang harus dibayar Perhitungan PPh pasal 21 adalah : -
Alfian Widitomo melalui PT Asih Gaji sebulan Rp 2.000.000
Pratama? Jelaskan Biaya Jabatan 5%xRp 2.000.000 (Rp 100.000)
Perhitungannya!!! Iuran Pensiun (Rp 30.000)
Penghasilan netto sebulan Rp 1.870.000
Penghasilan netto setahun :
Rp 1.870.000 x 12 bulan Rp 22.440.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak :
Untuk Wajib Pajak Pribadi (Rp 13.200.000)
Tambahan Karena Menikah (Rp 1.200.000)
Tambahan untuk 2
anak (Rp 2.400.000)
Rp 5.640.000
PPh pasal 21 terutang 5% x Rp
5.640.000 = Rp 23.500
12 bulan
Demikian pembahasan tentang Contoh Soal Kasus Pajak dan Pembahasannya.
No Pertanyaan Jawaban Rujukan Yuridis
1. Kapan jangka waktu Sebelum penyerahan BKP/JKP. Pasal 2 ayat (5) UU
pendaftaran NPWP bagi Paling lama akhir bulan berikut KUP JO.
PPKP? setelah s/d suatu masa dalam KEP- 161/PJ./2001
tahun buku nilai peredaran usaha JO PER-
melebihibatasan Pengusaha Kecil. 160/PJ./2007
2. Kapan Batas waktu Paling lambat 3 bulan setelah akhir Pasal 3 ayat (1), (2),
Penyampaian SPT tahun pajak. (3), dan (7) UU KUP
IbuAngel?
3. Bagaimanacarapenyampaia 1. Disampaikan langsung Pasal 6 UU KUP JO.
n SPT? ke KPP/ KP4. KEP- 518 /PJ./2000
2. Disampaikan melalui
Kantor Pos secara tercatat.
3. Atau cara lain denganekspedisi
atau kurir.
4. Berapakah Rp500.000 Pasal 7 ayat (1) UU
sanksiadministratifdan KUP
keterlambatan itu?
5. Kapan tanggal jatuh tempo Tanggal 15 bulan takwim Pasal 9 ayat (1) UU
pembayaran atau berikutnya. KUP JIS.
penyetoran pajak? NO.541
/KMK.04/2000 JO
326/KMK.03/2003
6. Berapa Jumlah pajak yang Jumlah yang harus dikeluarkan : Pasal 9 ayat (2A) UU
harus dibayarkan? Jumlah pajak terutang sebesar KUP
Rp10.000.000,00
Bunga :
2%*1*10.000.000=Rp200.000,00
Denda Rp500.000
Total Rp10.700.000,00
tag : contoh kasus pajak , contoh soal pajak , contoh kasus perpajakan , contoh soal perpajakan
dan jawabannya , soal perpajakan dan jawaban , contoh soal pph pasal 21 , contoh soal pph 21
orang pribadi , soal perpajakan , contoh soal perpajakan , soal pph 21

Вам также может понравиться