Вы находитесь на странице: 1из 12

INVERTER PULSA RESONANT

MAKALAH

OLEH :

WAHYU RAMADI 5162131005

GENESES TARMIZI MANALU

FIKRI YASIN S. SARAGIH 5163131013

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO REG A 2016

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Inverter Pulsa Resonant“ dalam memenuhi tugas mata kuliah
Elektronika Daya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca
dan khususnya dapat menambah pengetahuan kami.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Medan, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
Bab II PEMBAHASAN .....................................................................................2
A. Inverter Resonansi Seri......................................................................2
B. Inverter Thyristor dengan Komutasi Paksa........................................4
C. Inverter Arus Sumber..........................................................................5
Bab III PENUTUP..............................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Kesimpulan.........................................................................................7
Daftar Pustaka.....................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat
ini sangat berguna untuk mengoperasikan alat elektronis AC ketika tidak ada
sumber listrik AC. Sebagai contoh pada aplikasi otomotif seperti mobil listrik
yang sumber listriknya adalah baterai. Inverter adalah sebuah alat yang dapat
mengubah sumber listrik DC menjadi listrik AC. Bentuk gelombang AC inverter
tidak harus gelombang sinusoidal, tetapi dapat berupa gelombang dengan dua
arah. Inverter terbentuk dari beberapa saklar semikonduktor yang menyala secara
bergantian. Dengan memanipulasi saklar semikonduktor tersebut, inverter dapat
memberikan tegangan AC yang sesuai untuk berbagai aplikasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu inverter resonansi seri ?
2. Bagaimana inverter thyristor dengan komutasi paksa?
3. Bagaimana inverter arus sumber?

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Inverter Resonansi Seri

Inverter resonansi seri berdasarkan pada osilasi resonansi arus. Komponen


komutasi dan peralatan switch diletakan secara seri dengan beban untuk
membentuk rangkaian underdamped. Arus yang mengalir melalui switch ajatuh
menjadi nol disebabkan oleh sifat alami dari rangkaian. Jika elemen switching
adalah thyristor, inverter dikatakan pemadaman dengan komutasi sendiri. Inverter
jenis ini menghasilkan bentuk gelombang yang hampir sinusiodal pada frekuensi
tinggi dengan jangkauan 200Hz sampai 100 kHz dan pada umumnya
menggunakan tegangan output yang tetap ( contohnya pemanas induksi,
transmitter sonar, lampu fouricent, arau generator ultrasonik) Karena
menggunakan frekuensi switching yang tinggi, ukuran komponen komutasi
menjadi lebih kecil.

Terdapat beragam konfigurasi dari inverter seri, tergantung pada hubungan pada
peralatan switching dan beban. Inverter seri diklasifikasikan menjadi dua kategori
:
1. Inverter resonansi seri dengan unidirectional switch
2. Inverter resonansi seri dengan bidirectional switch.

1. Inverter resonansi seri dengan unidirectional switch

Gambar menggambarkan diagram rangkaian dari inverter seri yang sederhana


menggunakan dua unidirectional thyristor switch. Ketika thyristor T1 dinyalakan,
suatu arus pulsa resonan mengalir melalui beban dan arus jatuh menjadi nol pada t
= t1m dan T1 melakukan komutasi sendiri. Penyalaan thyristor T2 mengakibatkan
arus resonan berbalik arah melalui beban dan T 2 juga melakukan komutasi
sendiri. Operasi rangkaian dapat dibagi menjadi tiga mode dan rangkaian ekivalen

ii
diperlihatkan pada gambar. Sinyal gerbang untuk thyristor dan bentuk
gelombang untuk arus beban dan tegangan kapasitor diperlihatkan pada gambar

Rangkaian resonasi seri dibentuk oleh rangkian L, C dan beban (asumsi resistif)
haruslah terredam kurang

4L
R
C

Basic Series resonant inverter

ii
2. Inverter resonansi seri dengan bidirectional switch

Bentuk dari inverter seri bisa dikembangkan dengan menghubungkan


sebuah antiparalel diode yang bersebelahan dengan thyristor seperti tampak pada
gambar. Saat thyristor t1 menyala, sebuah arus pulsa resonan mengalir dan t1
berkomutasi pada t = t1. Akan tetapi osilasi resonan akan mengalir menuju diode
d1 sampai arus menuju nol saat putaran terakhir. Bentuk gelombang untuk arus
dan tegangan kapasitor diperlihatkan pada gambar

Inverter resonansi seri dengan bidirectional switch

B. INVERTER Thyristor Dengan Komutasi Paksa


Walaupun transistor atau gto bisa bekerja sebagai switching device bagi
inverter, mereka kebanyakan digunakan pada penerapan berdaya rendah. Untuk
penerapan tegangan tinggi dan arus kuat, penting untuk menghubungkan mereka
dalam kombinasi seri dan atau parallel. Dua tipe rangkaian komutasi biasanya
digunakan pada penerapan inverter yakni:

ii
1. Inverter komutasi tambahan (auxiliary)
Sebuah inverter thyristor full-bridge phasa tunggal menggunakan komutasi
tambahan seperti pada gambar. Rangkaian komutasi dibagi menjadi dua thyristor.
Jika kita asumsikan bahwa thyristor t1 terhubung dan menyuplai arus beban
langsung, im ; dan kapasitor cm diberikan tegangan vo dengan polaritas yang
diberikan. Bentuk gelombang untuk tegangan kapasitor dan arus seperti pada
gambar. Proses komutasi dari sebuah thyristor bisa dibagi menjadi empat mode.
2. Inverter komutasi komplemen (complementary)
Jika dua inductor dikople, didalam satu hubungan thyristor mematikan
thyristor lain dalam sisi yang sama. Tipe ini dikenal sebagai komutasi
komplemen. Prinsip ini bisa diberikan untuk inverter komutasi bersama dan
gambar menunjukan satu sisi dari sebuah inverter full-bridge phasa tunggal.
Rangkaian ini juga dikenal dengan sebuah inverter mc murray-bedford. Operasi
rangkaian bisa dibagi menjadi tiga mode dan rangkaian ekivalen untuk mode-
mode diperlihatkan pada gambar 8-32b. Bentuk gelombang untuk tegangan dan
arus diperlihatkan pada gambar 8-32c dengan mengasumsikan bahwa arus beban
selau konstan selama periode komutasi.

C. Inverter Arus Sumber


Pada bagian sebelumnya inverter merupakan pemasok sumber tegangan
dan arus beban dipaksa berfluktuasi dari positip ke negatip dan sebaliknya. Untuk
mengatasi beban induktif sembutuhkan saklar tenaga dengan diode freewheeling.
Sementara Inverter sumber Arus masukan berlaku sebagai sumber arus. Arus
keluaran konstan tidak tergantung pada beban inverter dan tegangan output
dipaksa berubah. Gambar rangkaian dari inverter transistor satu phasa
diperlihatkan pada gambar 8-35a. Karena harus ada arus kontinyu dari sumber dua
saklar harus selalu konduksi salah satunya saklar bagian atas dan yang lainnya
saklar bagian bawah. Urutan konduksi 12, 23, 34 dan 41. Bentuk gelombang Arus
output ditunjukkan pada

ii
gambar. Diode seri dengan transistor diperlukan untuk memblok tegangan reverse
pada transistor.

Dengan inverter arus sumber, rangkaian komutasi bagi thyristor yang


diperlukan hanya kapasitor dan lebih sederhana, seperti ditunjukkan pada gambar
8-35c.
Misalkan bahwa T1 dan T2 konduksi dan kapasitor C1 dan C2 dimuati dengan
polaritas seperti ditunjukkan pada gambar. Penyalaan tyristor T 3 dan T4 mereverse
bias Thyristor T1 dan T2. T1 dan T2 akan padam. Arus sekarang mengalir melalui
T3C1D1, beban dan D2 C2 T4. Kapasitor C1 dan C2 di discahrge dan di recharge
dengan tingkat arus yang konsan sebesar arus beban I m = IL. Bilamana arus
melalui C1 dan C2 jatuh menjadi nol, arus beban akan ditransfer melalui diode
D1, ke D3 dan D2 ke D4. D1 dan D2 akan dimatikan bila arus beban telah
berbalik arah. Kapasitor telah siap untuk memadamkan thyristor T3 dan T4 jika
T1 dan T2 telah dipicupada setengah siklus berikutnya. Waktu komutasi akan
tergantung pada arus beban dan tegangan beban. Diode pada gambar mengisolasi
kapasitor dari tegangan beban.

inverter sumber arus satu

ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inverter resonansi seri berdasarkan pada osilasi resonansi arus. Komponen
komutasi dan peralatan switch diletakan secara seri dengan beban untuk
membentuk rangkaian underdamped. Arus yang mengalir melalui switch ajatuh
menjadi nol disebabkan oleh sifat alami dari rangkaian.
Terdapat beragam konfigurasi dari inverter seri, tergantung pada
hubungan pada peralatan switching dan beban. Inverter seri diklasifikasikan
menjadi dua kategori Inverter resonansi seri dengan unidirectional switch dan
Inverter resonansi seri dengan bidirectional switch.
Jika dua inductor dikople, didalam satu hubungan thyristor mematikan
thyristor lain dalam sisi yang sama. Tipe ini dikenal sebagai komutasi
komplemen. Prinsip ini bisa diberikan untuk inverter komutasi bersama dan
gambar menunjukan satu sisi dari sebuah inverter full-bridge phasa tunggal.
Rangkaian ini juga dikenal dengan sebuah inverter mc murray-bedford

B. Saran
Hendaklah pembaca dapat mencari sumber-sumber lain yang terkait bila
pembaca tidak menemukan informasi bacaan yang diinginkan. Kepada para
pembaca, sebaiknya mencari sumber-sumber yang merupakan buku atau hasil
penelitian ilmiah agar menemukan literatur bacaan yang benar

ii
DAFTAR PUSTAKA
Zuhal. 1995, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

ii

Вам также может понравиться