Вы находитесь на странице: 1из 30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kurikulum 2013

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester :X/1

Materi Pembelajaran : Ikatan Kimia

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Membandingkan ikatan 3.5.1. Menjelaskan kestabilan unsur
ion, ikatan kovalen, 3.5.2. Menerapkan teori Lewis dalam
ikatan kovalen ikatan kimia
koordinasi, dan ikatan 3.5.3. Mendeskripsikan ikatan ion dan
logam serta kaitannya mekanisme pembentukannya
dengan sifat zat 3.5.4. Mendeskripsikan ikatan kovalen dan
mekanisme pembentukannya
3.5.5. Membandingkan ikatan ion dan
ikatan kovalen
3.5.6. Membandingkan ikatan kovalen
tunggal, ikatan kovalen rangkap dan
ikatan kovalen koordinasi
3.5.7. Menjelaskan ikatan logam
3.5.8. Menjelaskan kepolaran senyawa
3.5.9. Membedakan senyawa kovalen polar
dan non polar

4.5 Merancang dan 4.5.1. Menunjukkan karakteristik senyawa


melakukan percobaan ion atau senyawa kovalen
untuk menunjukkan berdasarkan sifat kepolaran melalui
karakteristik senyawa ion percobaan
atau senyawa kovalen
(berdasarkan titik leleh,
titik didih, daya hantar
listrik, atau sifat lainnya)
3.6 Menentukan bentuk 3.6.1 Mengidentifikasi PEI dan PEB dari
molekul dengan suatu moleku.
menggunakan teori 3.6.2 Menjelaskan teori VSEPR
tolakan pasangan elektron 3.6.3 Menentukan jumlah PEI dan PEB
kulit valensi (VSEPR) dari suatu molekul
atau Teori Domain 3.6.4 Memprediksi bentuk-bentuk
Elektron molekul berdasarkan teori VSEPR
atau teori domain elektron

4.6 Membuat model bentuk 4.6.1 Merancang model bentuk molekul


molekul dengan menggunakan aplikasi/software dari
menggunakan bahan- smartphone yang berbasis Augmented
bahan yang ada di Reality (AR)
lingkungan sekitar atau 4.6.2 Membuat model bentuk molekul
perangkat lunak kimia menggunakan aplikasi/software dari
smartphone yang berbasis Augmented
Reality (AR)
4.6.3 Mempresentasikan model bentuk
molekul

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning berbasis STEM (Science,
Technology, Engineering, And Mathematics) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta
didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menentukan jumlah PEB dan PEI dalam
suatu molekul dengan benar dan dapat menentukan bentuk-bentuk molekul
berdasarkan teori VSEPR atau teori domain elektron serta merangkai model bentuk
molekul.
2. Melalui kajian literatur, siswa mampu menjelaskan teori tolakan pasangan elektron
kulit valensi(VSEPR) dengan jelas dan dapat menjelaskan bentuk-bentuk molekul
berdasarkan teori VSEPR atau teori domain elektron
3. Melalui proses pencocokan jumlah PEB dan PEI dengan tabel bentuk molekul, siswa
mampu menentukan bentuk molekul berdasarkan teori tolakan pasangan elektron
kulit valensi(VSEPR) dengan tepat dan mengidentifikasi bentuk-bentuk molekul dari
beberapa senyawa berdasarkan teori VSEPR atau teori domain elektron.

D. Materi Pembelajaran
1. Ikatan Kimia

a. Pengertian
Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau
pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

b. Macam-Macam Ikatan Kimia

• Ikatan Ion: ikatan kimia yang terbentuk akibat tarik-menarik elektrostatik


antara ion positif (kation) dan ion negatif.
Contoh: NaCl, CaF2, dll.
• Ikatan Kovalen: ikatan kimia yang terbentuk akibat pemakaian bersama
(pasangan) elektron.
Contoh: HCl, CH4, H2, H2+, NH3, dll.
• Ikatan Logam: ikatan yang terbentuk akibat pemakaian bersama seluruh
elektron valensi oleh seluruh atom dalam bahan.
Contoh: Na, Fe, dll.
• Ikatan hidrogen: gaya tarik antara atom hidrogen yang amat elektropositif
(di suatu molekul), dengan atom yang sangat elektronegatif (di molekul
lain). Syarat: …
• Ikatan Van der Waals: gaya tarik antar molekul akibat dipol permanen atau
dipol terinduksi.
Contoh: gaya tarik antar molekul H2S, HCl, I2(s), Br2(l)

c. Molekul dan Struktur Berulang


Terjadinya ikatan kimia dapat menyebabkan terbentuknya molekul, yaitu …
Contoh: HCl, H2O. Selain itu, terjadinya ikatan kimia dapat pula menyebabkan
terbentuknya struktur berulang. Contoh: NaCl(s), Fe(s), Material dengan
struktur berulang yang teratur disebut kristal.

2. Ikatan Ion
a. Pengertian
Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat tarikmenarik elektrostatik
antara ion positif (kation) dan ion negatif. Pada umumnya, ikatan ion terbentuk
antara logam dan non logam. Contoh: FeCl3, CuS, dll.

b. Lingkar Born-Haber
Perubahan entalpi pembentukan suatu senyawa ion, dapat dihubungkan dengan
berbagai konsep energi yang lain, seperti energi ionisasi, afinitas elektron, dll.,
melalui lingkar Born Haber.

c. Kekuatan Ikatan Ion


Kekuatan ikatan ion ditentukan oleh beberapa hal, antara lain:
• jari-jari ion ↓ (NaCl vs. KBr)
• muatan kation dan anion ↑ (NaCl vs. MgS)
• bilangan koordinasi ↑
d. Sifat-Sifat Senyawa Ion
Senyawa ion pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar, bersifat getas,
berwarna putih (jika tak terdapat jenis ikatan lain). Sifat getas teramati karena
dengan pergeseran struktur yang amat sedikit, dua bagian bahan yang tadinya
tarik menarik bisa berubah menjadi tolak menolak.

3. Ikatan Kovalen
a. Pengertian
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat pemakaian bersama
(pasangan) elektron. Contoh: H2, Cl2, HCl, dll.

Pada umumnya, ikatan kovalen terbentuk antara non-logam dan


non-logam.

b. Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Murni


Jika dua atom yang berikatan mempunyai keelektronegatifan yang berbeda,
maka electron yang dipakai bersama akan condong kepada salah satu atom yang
berikatan (yaitu yang keelektronegatifannya lebih tinggi), yang menyebabkan
atom tersebut bermuatan lebih negatif dibandingkan mitranya. Ikatan kovalen
yang terbentuk disebut ikatan kovalen polar (mengkutub), karena terjadi
pengkutuban dalam molekul.
δ
H – Clδ-
Ikatan kovalen murni terjadi antara atom yang sama (atau yang
keelektronegatifannya sama). Contoh: H2, Cl2, dll.

c. Ikatan Tunggal, Rangkap dan Ganda Tiga


• Ikatan tunggal: jumlah elektron yang digunakan bersama 2 buah.
• Ikatan rangkap: jumlah elektron yang digunakan bersama 4 buah.
• Ikatan ganda tiga: jumlah elektron yang digunakan bersama 6 buah.
Ketiga jenis ikatan ini disebut mempunyai orde ikatan berturut-turut 1, 2
dan 3.

d. Kekuatan Ikatan Kovalen


~ ditentukan oleh:
• jari-jari atom yang berikatan ↓
• orde ikatan↑
• kepolaran
e. Sifat Senyawa Kovalen
Tidak terlalu banyak senyawa yang dapat digunakan untuk menggambarkan
sifat-sifat senyawa kovalen. Kebanyakan molekul-molekul yang berikatan
kovalen, sifat bahannya tidak hanya ditentukan oleh ikatan kovalen, tetapi juga
ditentukan oleh gaya tarik yang terjadi antar molekul tersebut. Salah satu
senyawa yang sepenuhnya terbangun oleh ikatan
kovalen adalah intan. Sifat-sifatnya antara lain:
• keras, tapi tidak getas seperti senyawa ion
• titik leleh dan titik didihnya tinggi

4. Ikatan Logam
a. Pengertian
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat pemakaian bersama elektron
oleh seluruh atom dalam bahan.
b. Kekuatan Ikatan Logam
~ ditentukan oleh:
• jari-jari atom ↓
• jumlah elektron valensi ↑
• bilangan koordinasi ↑
c. Sifat Senyawa Logam
Sifat-sifat khasnya, antara lain:
• menghantarkan listrik
• dapat ditempa, tidak getas seperti senyawa ion
• permukaannya menampilkan kilap logam yang khas

5. Ikatan Hidrogen
a. Pengertian
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antara atom hidrogen yang amat
elektropositif (di suatu molekul), dengan atom yang sangat elektronegatif (di
molekul lain).

b. Kekuatan Ikatan Hidrogen

F>O>N

c. Sifat-Sifat
Ikatan hidrogen dapat menjelaskan titik leleh/ didih yang relative tinggi, dan
menjelaskan kelarutan beberapa senyawa dalam air. Contoh: kelarutan NH3
dan alkohol (C2H5OH) dalam air dapat dijelaskan dengan terbentuknya ikatan
hidrogen antara pelarut dan zat terlarut.

6. Teori Ikatan Valensi


Menurut teori ini, ikatan kovalen terbentuk akibat pemakaian bersama elektron pada
orbital orbital dengan energi yang sama atau berdekatan di kulit terluar. Pada
pembentukan ikatan, disebutkan bahwa orbital dari kedua atom yang berikatan
saling tumpang tindih (overlap), dan lewat pertumpangtindihan orbital inilah
elektron dipakai bersama oleh kedua atom yang berikatan. Tumpang tindih orbital
menghasilkan interferensi saling menguatkan antara kedua orbital, sehingga kuadrat
fungsi gelombang di antara kedua inti menjadi besar, yang berarti kerapatan elektron
di antara kedua inti menjadi besar. Kerapatan tersebut akan menarik kedua inti
mendekat, sehingga terjadilah ikatan kimia. Contoh: NH3 (atom N menyediakan 3
elektron tunggal untuk mengikat 3 atom H), PCl3, PCl5 (satu elektron 3s pada atom
P harus tereksitasi ke 3d agar P dapat menyediakan 5 elektron tunggal untuk
berpasangan dengan elektron tunggal pada 5 atom Cl).

Latihan: Sebutkan orbital-orbital atom pusat yang terlibat pada


pembentukan molekul: CH4, SF6, XeF2, XeF4, XeF6, IF3.

7. Teori Orbital Hibrida


Hibridisasi ~ proses penyamaan tingkat energi orbital. Dalam percobaan, ditemukan
bahwa panjang ikatan dan energi ikatan C-H dalam CH4 adalah sama untuk keempat
ikatan, walaupun orbital atom pusat yang terlibat berbeda (2s dan 2p). Dari sini
disimpulkan bahwa terjadi penyamaan tingkat energi orbital 2s dan 3 buah orbital
2p, yang disebut hibridisasi. Khusus untuk molekul CH4, hibridisasinya disebut
hibridisasi sp3.

8. Bentuk Molekul

a. Teori Domain Elektron


Teori VSEPR (valence shell electron pair repulsion) atau TPEKV (tolakan
pasangan elektron kulit valensi) digunakan untuk menjelaskan bentuk
molekul.
Menurut teori ini, kekuatan tolakan antar pasangan elektron bebas > tolakan
antara pasangan elektron bebas – elektron ikatan > tolakan antar pasangan
elektron ikatan.
Latihan: tentukan bentuk molekul BeCl2, BF3, CH4, NH3, PCl3, O2, XeF2,
PCl5, SF4, IF3, SF6, IF5, XeF4.

DEFINISI:
Domain elektron adalah daerah gerak pasangan elektron ikatan atau pasangan
elektron bebas dalam molekul. Untuk elektron bebas: sepasang elektron ~ satu
domain Untuk electron ikatan: satu ikatan (tunggal, rangkap, ganda-tiga) ~
satu domain.

ATURAN:
Tolakan antar domain elektron bebas > tolakan antara domain bebas – domain
ikatan > tolakan antar domain ikatan. Tolakan yang terkuat (yaitu antar
domain bebas) akan menghindari sudut yang kecil. Sudut istimewa: 180, 120,
109,5; 90

BENTUK MOLEKUL:
Berdasarkan jumlah domain di sekitar atom pusat, tentukan dulu orientasi
domain tersebut dalam ruang (linier, segitiga, tetrahedral, bipiramida segitiga,
oktahedral). Setelah itu, bentuk molekul dinamai berdasarkan posisi domain-
domain ikatan saja.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model : Discovery learning berbasis STEM (Science, Technology,
Engineering, And Mathematics)
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, Smartphone
dengan Aplikasi berbasis Augmented Reality (AR)

G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


• Pertemuan I ( 2 x 45 menit)
Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
• Guru mengucapkan salam 5 menit
kepada siswa dengan senyum
yang bersahabat/komunikatif
• Guru mengajak siswa berdoa
bersama sesuai keyakinan
masingmasing
• Guru memeriksa kehadiran
Kegiatan
Pendahuluan siswa
Awal
• Guru menyampaikan materi
pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang harus
dicapai siswa dalam
pembelajaran ini
• Guru memberikan pertanyann
terkait materi sebelumnya
• Peserta didik diberikan
pertanyann terkait materi
sebelumnya

• Guru menanyangkan foto/video 10 menit


besi yang ditempa.
Stimulus • Peserta didik menyimak
tayangan yang diberikan.

• Guru membagi siswa duduk 15 menit


berkelompok.
• Guru memberi tugas pada siswa
secara berkelompok untuk
mendiskusikan
pertanyaan/permasalahan
berdasarkan gambar yang
Kegiatan disajikan, misalnya mengapa
Inti Problem besi dapat ditempa.
Statetment • Setiap kelompok
mendiskusikan tugas yang
diberikan, untuk merumuskan
permasalahan berupa
pertanyaan : mengapa senyawa
logam bisa ditempa/mengapa
logam besi dapat
menghantarkan panas.

• Setiap kelompok 5 menit


Data Collecting mengumpulkan data untuk
menjawab pertanyaan yang
dikemukakan melalui studi
literature

• Siswa mendiskusikan hasil 20 menit


Data temuan dalam kelompok
Processing masing-masing.

• Satu kelompok 20 menit


mempresentasikan hasil diskusi
untuk menyamakan persepsi.
• Guru menguatkan dan atau
meluruskan hasil kelompok.
• Guru memberikan latihan soal
Verification berkaitan dengan ikatan logam
dan sifatnya.
• Guru mengumpulkan hasil
jawaban siswa untuk dinilai dan
diumumkan pada pertemuan
berikutnya

• Siswa menyimpulkan hasil 10 menit


pembelajaran mengenai ikatan
logam dan sifatnya, guru
Generalization
menguatkan dan meluruskan
kesimpulan bersama

• Siswa dan guru merewiew 5 menit


Kegiatan
Penutup kegiatan pembelajaran
Akhir
mengenai ikatan logam.
• Guru menginformasikan pada
siswa untuk mempersiapkan
pembelajaran pada pertemuan
yang akan datang.

• Pertemuan II
Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu
• Guru mengucapkan salam 5 menit
kepada siswa dengan senyum
yang bersahabat/komunikatif
• Guru mengajak siswa berdoa
bersama sesuai keyakinan
masing-masing
Kegiatan • Guru memeriksa kehadiran
Pendahuluan
Awal siswa
• Guru menyampaikan materi
pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang harus
dicapai siswa dalam
pembelajaran ini

• Guru menanyangkan foto/video 5 menit


bentuk molekul.
Kegiatan
Stimulus • Peserta didik menyimak
Inti
tayangan yang diberikan.
• Guru memberikan kesempatan 20 menit
bertanya kepada peserta didik
tentang foto/video yang telah
ditayangkan (diberikan
pertanyaan pancingan jika tidak
ada peserta didik yang bertanya)
• Guru membagi siswa duduk
berkelompok.
• Guru memberi tugas pada siswa
secara berkelompok untuk
Problem mendiskusikan permasalahan
Statetment berdasarkan gambar yang
disajikan tentang bentuk
molekul dengan bantuan
menggunakan aplikasi
augmented reality yang terdapat
pada smartphone.
• Setiap kelompok
mendiskusikan tugas yang
diberikan, untuk merumuskan
permasalahan.

• Setiap kelompok 5 menit


mengumpulkan data untuk
menjawab pertanyaan yang
dikemukakan dan mencari
Data Collecting
informasi dari berbagai sumber
tentang PEI, PEB dan bentuk
molekul.
• Siswa mendiskusikan hasil 20 menit
Data temuan dalam kelompok
Processing masing-masing.

• Satu kelompok 20 menit


mempresentasikan hasil
diskusi untuk menyamakan
persepsi.
• Guru menguatkan dan atau
meluruskan hasil kelompok.
• Guru memberikan latihan soal
berkaitan dengan ikatan logam
Verification dan sifatnya.
• Guru menilai keaktifan peserta
didik (individu dan kelompok)
dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan
penyelidikan sederhana
maupun presentasi
berlangsung.

• Peserta didik mengkaji ulang 10 menit


dan menyimpulkan hasil
diskusi dalam kelompok
Generalization tentang bentuk molekul.
• Guru memberikan penguatan
dengan memberikan
penjelasan pada materi baru
dan berbeda pada tiap
kelompok.

• Siswa dan guru merewiew 5 menit


kegiatan pembelajaran
mengenai ikatan logam.
• Guru menginformasikan pada
Kegiatan
Penutup siswa untuk mempersiapkan
Akhir
pembelajaran pada pertemuan
yang akan datang.

I. Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan dan bertanya). Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Contoh Instrumen (Terlampir)
Catatan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………........................

Serpong, 18 April 2018


Mengetahui
Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan Guru mata pelajaran

Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis Dita Farastika, S.Pd


NIP. 19650418 199001 2 001
a. INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Kisi-Kisi Penilaian Afektif

Karakter Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi
lain dari buku ajar lain dan
Rasa Ingin Tahu penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada
teman atau guru
Terbuka Siap menerima kritik/ saran dari
teman sekelas
Mengerjakan tugas individu dengan
baik
Tanggung Jawab
Mengerjakan tugas kelompok
dengan sungguh-sungguh
Menerima kritik dan saran dari
teman maupun guru
Tidak memotong pembicaraan
Komunikatif
teman maupun guru
Menyampaikan pendapat dengan
jelas
Kritis Mengemukakan pendapat
berdasarkan literatur yang dibaca
Aspek yang Dinilai
Menghargai
No Nama Bertanya Berpendapat pendapat orang
lain
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst

Pedoman Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran


3 Jika siswa bertanya dengan jelas
2 Jika siswa bertanya dengan cukup jelas
1 Bertanya
Jika siswa bertanya dengan kurang
1
jelas
Jika siswa dapat mengemukakan
3
pendapat dengan jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
2 Berpendapat 2
pendapat dengan cukup jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
1
pendapat dengan kurang jelas.
Jika siswa menghargai pendapat
3
orang lain.
Menghargai Jika siswa cukup menghargai
3 2
pendapat orang lain pendapat orang lain.
Jika siswa kurang menghargai
1
pendapat orang lain.
INSTRUMEN PENUGASAN

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:

1) Pengertian dari :
a. Ikatan Kovalen
b. Struktur Lewis
c. Pasangan Elektron Ikatan
d. Pasangan Elektron Bebas
e. VSEPR

2) Bagaimana PEB dan PEI mempengaruhi bentuk molekul?

3) Gambarkan dan tentukan tipe dari molekul :


a. CO2
b. PCl5
c. IF3
b. SOAL EVALUASI

KUNCI
NO BUTIR SOAL RANAH SKOR
JAWABAN
1. Menurut teori domain elektron bentuk C1 2
molekulsenyawa CH4 adalah ....
a. Segitiga pelanar
b. Piramida trigonal C
c. Tetrahedral
d. Segitiga bipiramida
e. Segi empat datar
2. Jumlah pasangan terikat atom pusat C2
suatu molekul senyawa=3, sedangkan
pasangan elektron bebasnya =0, maka
bentuk molekul-molekulnya ....
a. Oktahedral 2
B
b. Segitiga sama sisi
c. Tetrahedral
d. Bipiramida segitiga
e. Linier

3. Nomor atom P adalah 15, sedangkan Br C3


adalah 35, bentuk molekul PBr5 adalah
...
a. tetrahedral 2
C
b. segitiga sama sisi
c. trigonal bipiramida
d. trigonal piramida
e. bujur sangkar
2. Alumunium klorida, AlCl3 dan amonia, C3 2
A
NH3, adalah molekul kovalen. Apakah
bentuk molekul dari amoniak dan
jumlah pasangan elektron bebasnya
berturut-turut;
a. Trigonal piramida, 1
b. Trigonal piramida, 3
c. Segitiga sama sisi, 1
d. Segitiga sama sisi, 2
e. Segitiga planar, 1
3. Dalam bentuk oktahedral, pasangan C2 2
elektron bebas pertama dapat
menempati posisi manapun. Dimanakah
posisi pasangan elektron bebas yang
kedua ...
D
f. 45o dari PEB pertama
g. 60o dari PEB pertama
h. 90o dari PEB pertama
i. 180o dari PEB pertama
j. Berdekatan
4. Jika atom pusat dinyatakan dengan X, C3 2
domain elektron ikatan dengan Y dan
domain elektron bebas dengan E, maka
molekul berikut yang memiliki tipe XY4
D
adalah ...
k. CO2 d. CH4
l. H2O e. SO2
m. NH3
NO BUTIR SOAL RANAH KUNCI JAWABAN SKOR
1. Jelaskan pengertian tentang konsep C1 Teori VSEPR adalah
dasar dari teori VSEPR! teori yang
menjelaskan mengenai
bentuk struktur suatu
molekul dengan 5
mengacu pada tolakan
antara PEB dan PEI
pada atom pusat.

2. Gambarkan struktur Lewis dan tentukan C3


jumlah PEI, PEB dan bentuk molekul a. Trigonal planar
dari senyawa-senyawa berikut! (nomor
atom H=1, B= 5, Cl=17, N=7, S=16, 5
F=9, I=53)
a. BCl3
b. CCl4 b. Tetrahedral
c. NH3
d. SF6
e. ICl3

c. Trigonal piramida

d. Oktahedral
e. Bentuk T

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = × 100
22
LEMBARAN OBSERVASI

Nama Penilai :

Nama peserta didik yang dinilai :

Kelas :

Hari/ tanggal penilaian :

Respon
No. Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
1 Siswa hadir tepat waktu
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru
4 Siswa bertanya kepada teman atau guru
5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar
kegiatan pembelajaran
7 Siswa menyontek saat ujian
8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman kelompok
9 Siswa berinteraksi dengan teman kelompok
10 Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan
sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan data pengamatan apa adanya
12 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan
guru
13 Siswa mencantumkan sumber rujukan
14 Siswa memotong pembicaraan teman maupun
guru
15 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas
16 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik

Kriteria penskoran

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif


4 = Selalu 4 = tidak pernah
3 = Sering 3 = Jarang
2 = Jarang 2 = Sering
1 = tidak pernah 1 = Selalu

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Siswa :..................................

Kelas/No :..................................

Materi Pokok : Bentuk Molekul

Kelas / semester : X / Satu

Waktu : 2 X 45 menit

Lengkapi tabel berikut

Rumus Jumlah Jumlah Jumlah Tipe Bentuk


No Struktur Lewis
Molekul PE PEI PEB Molekul Molekul
1 CH4

2 H2O

3 BeCl2
4 BF3

5 NH3

6 XeF2

7 SF4

8 SF6

9 PCl3

10 BrF5
Keterangan : A = atom pusat

X = PEI

E = PEB

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan PE, PEI dan PEB ?

2. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, bagaimana hubungan antara PEI, PEB dan Rumus ?
3. Berdasarkan tabel kegiatan diatas, ada senyawa dengan jumlah PE yang sama tapi bentuk
molekulnya berbeda. Mengapa ?

Simpulan:

Apa sajakah yang harus kita ketahui untuk menentukan rumus dan bentuk molekul suatu
senyawa?

Вам также может понравиться