Вы находитесь на странице: 1из 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN VARIASI INDIVIDU


ABSTRAK
Pola sidik jari memiliki keunikan tersendiri bagi masing-masing manusia.hal ini tidak
menutup kemungkinan terdapat persamaan,namun tidak orang yang mempunyai pola sidik
jari yang persis sama.pola sidik jari telah lama dipelajari dan ilmu yang mempelajari pola
sidik jari disebut dermatoglyphics.terdapat tiga jenis pola sidik jari antara nya pola sidik
Worl dengan genotif (LL),pola sidik jari Arch deangan genotif (ll),dan pola sidik jari loop
dengan genotif (Ll).Praktikum Pengamatan variasi individu dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 8 Desember 2012.guna mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri berdasarkan
pola sidik jari.dan menetukan tipe pewarisan apa pada sidik jari mahasiswa berdasarkan
data yang terkumpul.
Pendahuluan
Manusia berkaitan erat dengan yang namanya gen.dimulai penciptaan,proses hingga
tumbuh dan berkembang membentuk individu yang sempurna semua tidak jauh seputar
gen.dimana gen merupakan sifat yang diturunkan oleh orang tua ke anak nya
(keturunannya).gen juga yang menetukan kelamin sang anak.
Sidik jari dibentuk sejak lahir. Pola whorl mempunyai genotip LL, pola Arch adalah
ll,sedangkan pola heterozigot adalah looped Ll. Dermatoglifik adalah rigi
epidermis(epidermal ridge) pada kulit permukaan telapak tangan, jari tangan, telapak kaki,
dan jari kaki pada primata dan mamalia. Dermatoglifik juga merupakan istilah yang dipakai
untuk menyatakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk rigi epidermis itu sendiri.
Dermatoglifik sudah sejak lama digunakan di kepolisian dan kedokteran kehakiman sebagai
alat identifikasi. Masyarakat pada umumnya lebih banyak mengenal dermatoglifik sebagai
alat identifikasi. Padahal dermatoglifik bukan hanya alat identifikasi semata. Dermatoglifik
sangat kuat ditentukan secara genetik. Para ilmuwan mencoba mengembangkan dermatoglifik
sebagaialatdalammendiagnosispenyakitgenetik.
Latar Belakang
Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya.
Sidik jari merupakan struktur genetika berbentuk rangka yang sangat detail pada diri manusia
dan tidak dapat dihapus atau diubah sampai kapan pun. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang,
maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki
sidik jari yang sama dengan lainnya.
Sudah sejak lama sidik jari menjadi objek penelitian dan berkembang menjadi sebuah
disiplin ilmu yang dinamai dengan dermatoglyphics. Dermatoglyphics berarti ilmu yang
mempelajari pola guratan kulit (sidik jari) pada telapak tangan dan kaki. Ketertarikan para
ilmuan untuk melakukan penelitian terhadap sidik jari bukan tanpa alasan, hal ini
dikarenakan sidik jari manusia memiliki keunikan dan karakteristik tertentu.(Anonim.2012:1)
Dermatoglifik pertamakali dikenalkan oleh Nehemiah Grew pada tahun 1648.
Masyarakat Cina diduga yang pertamakali menggunakan dermatoglifik sebagai bagian dari
acara ritual). Dermatoglifik sebagai alat identifikasi diperkenalkan pertama kali di India pada
tahun 1870-an oleh Sir William Herschel. Pada tahun 1880 Herschel dan Henry Faulds
memperkenalkan dermatoglifik kepada masyarakat Inggris sebagai metoda yang sangat
potensial untuk mengidentifikasi kejahatan. Francis Galton kemudian berupaya keras
menggunakan dermatoglifik yang didasari kaidah ilmiah. Istilah dermatoglifik diperkenalkan
pertama kali oleh Cummin dan Midloo pada tahun 1926. Pada awalnya dermatoglifik hanya
diketahui keberadaannya pada manusia. Namun kemudian dermatoglifik ditemukan pula pada
semua jenis primata. Pada primata yang menggunakan ekornya sebagai alat penggantung,
dermatoglifik juga ditemukan pada ekornya (Supriyo, 1989)
Menurut Schaumann dan Alter, 1976, pola dermatoglifik berdasarkan klasifikasi Galton
dibedakan atas tiga pola dasar yaitu arch (busur) genotif ll, whorl (pusaran)genotif LL, dan
loop (lengkung) genotif Ll. Disamping ketiga pola dasar tersebut juga dikenal pola dasar
open field yang berupa garis lurus sejajar. Arch adalah pola dermatoglifik yang dibentuk oleh
rigi epidermis yang berupa garis-garis sejajar melengkung seperti busur. Ada dua macam
pola arch yaitu plain arch dan tented arch. Sekitar 10% sidik jari manusia berpola arch. Pola
arch pada dermatoglifik monyet (Macaques) kurang umum dikenal. Justru sebaliknya pola
open field lebih dikenal pada dermatoglifik monyet (Iwamoto dan Sukarto, 1990).
Ada empat macam pola whorl yaitu plain whorl, central pocket loop, double loop, dan
accidental whorl Komponen pola dermatoglifik ada tiga yaitu garis tipe (type line), delta
dengan tri radii-nya, dan pusat (core). Garis tipe adalah dua buah garis yang paling dalam di
daerah pola, yang berjalan sejajar, divergen, mengelilingi atau cenderung mengelilingi daerah
pola. Daerah pola adalah cetakan dermatoglifik yang mengandung pola dermatoglifik yang
difinitif. Delta merupakan daerah yang berbentuk segitiga dengan pusat yang disebut tri radii.
Titik tengah dari tri radii disebut triradiant point. Triradial point merupakan titik dari mana
garis-garis rigi epidermis dihitung. Sedangkan pusat (core) adalah pusat dari pola
dermatoglifik. Walaupun secara umum garis-garis rigi epidermis yang membentuk pola
dermatoglifik kelihatan sama tetapi bila diamati secara seksama akan memperlihatkan detail
yang berbeda-beda. Detail struktur rigi epidermis oleh Galton disebut minutiae. Detail rigi ini
sangat bervariasi dalam jumlah, tipe, bentuk, dan posisi serta sangat khas untuk tiap individu.
(Naugler dan Ludman, 1996).
Sifat yang dimiliki oleh sidik jari menurut (Latief.2009:3) antara lain:
1. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia
seumur hidup.
2. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapatkan
kecelakaan yang serius.
3. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.Ciri khas sidik jari
yang digunakan adalah guratan sidik jari yang dapat diidentifikasi dengan cara menganalisis
detail dari guratan-guratan sidik jari yang dinamakan dengan “minutiae”.

Metode pelaksanaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum variasi individu bantal
stempel,kertas HVS,mistar,pena,jari sebelah kanan peserta.
Prosedur kerja menyiapkan kertas dan kemudian menggaris pinggir dengan
mistar,kemudian ditempelkan jati tangan masing-masing dimulai jari
jempol,telunjuk,tengah,manis,dan kelingking masing –masing kemudian dicapkan diatar
kertas HVS.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
No Nama Pola sidik jari
1 Khaerudin Left loop,Double loop.
2 Lili sulistiorini Whorl,Double loop,Left loop
3 Dwi Artina Ida Left loop,Tentrach
4 M.Rifai Double loop,Whorl
5 Juliana M Double loop,Left loop
6 Nurul Hayati Left loop,

Pembahasan
Dalam Pembahasan pengamatan Variasi Individu dapat dilihat bahwa Sidik
jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Sidik jari
merupakan struktur genetika berbentuk rangka yang sangat detail pada diri manusia dan tidak
dapat dihapus atau diubah sampai kapan pun. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada
6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari
yang sama dengan lainnya.Sudah sejak lama sidik jari menjadi objek penelitian dan
berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang dinamai dengan dermatoglyphics.
Sedangkan Dermatoglyphics berarti ilmu yang mempelajari pola guratan kulit (sidik
jari) pada telapak tangan dan kaki. Ketertarikan para ilmuan untuk melakukan penelitian
terhadap sidik jari bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan sidik jari manusia memiliki
keunikan dan karakteristik tertentu.Menurut Schaumann dan Alter, 1976, pola dermatoglifik
berdasarkan klasifikasi Galton dibedakan atas tiga pola dasar sidik jari yaitu arch (busur),
whorl (pusaran), dan loop (lengkung).
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap variasi
individu pada masing-masing manusia berbeda,hal ini terlihat bahwa pengamatan pertama
pola sidik jari Khaerudin,lili sulistiorini,Dwi artina ida, M.rifai dan juliana mandasari dimana
masing-masing terdapat pola sidik jari yang berbeda dalam 1 tangan ada yang bergenotif
Double Loop,Whorl,Left loop,dan Tentrach.
Sedangkan pola sidik jari yang sama dalam 1 tangan hanya pola sidik jari Nurul
Hayati dimana semua pola sidik jarinya berbentuk pola pewarisan Left loop dengan genotif
(Ll).dari keseluruhan pengamatan terhadap Variasi benar adanya dan sesuai dengan bentuk
pola sidik jari yang terdapat beberapa macam.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum pengamatan variasi individu maka
dapat praktikan tentukan genotig pola sidik jari parkatikan sendiri adalah pola sidik jari Left
loop.dan berdasarkan data keseluruhan mahsiswa mempunyai pola sidik jari antara
lainWhorl,Tentrach,Left loop,Double loop.

Daftar Rujukan
Anonim.2012.Rahasia dibalik sidik .http://babesajabu.wordpress.com/2012/10/11/rahasia-
dibalik-sidik-jari/.
Latief.2009.Makalah
seminar.http://eprints.undip.ac.id/25209/1/Lathif__Makalah_Seminar.pdf.
Soepriyo, A. 1989. Dermatoglifik ensiklopedi nasional Indonesia 4. Cipta Adi
Pustaka, Jakarta.
Soekarto, A. 1978. Teknik dermatoglifik yang diterapkan dalam kedokteran. B Ilmu
Kedokteran 10: 129 – 137.

Вам также может понравиться