Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
· Pemberian cairan IV
monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume
cairan
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Kekurangan volume cairan
Definisi : penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saat tanpa perubahan pada natrium
Batasan Karakteristik
· Kulit kering
· Peningkatan hematokrit
· Haus
· Kelemahan
NOC
· Fluid balance
· Hydration
· Intake
Kriteria Hasil :
· Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
· Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada
rasa haus yang berlebihan
Intervensi Keperawatan
NIC
Fluid management
· Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik),
jika diperlukan
· Monitor masu kan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
Hypovolemia Management
· Pelihara IV line
· Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Indonersia Center - Defisit volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan
elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga
hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan
perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan
ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan
intraseluler.
Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal
melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi
tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi
cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial
seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti
terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.
Faktor Risiko
1.Kehilangan cairan berlebih
a. Muntah
b. Diare
c. Pengisapan lambung
e. Keringat berlebih
a. Anoreksia
b. Mual, muntah
d. Depresi, konfusi
Tanda klinis
- 2% (ringan)
- 5% (sedang)
- 8% (berat)
Hipotensi postural
Penurunan volume urine (kurang dari 30ml/jam), dapat meningkatkan karena kegagalan
mekanisme regulasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Definisi
Kondisi ketika individu mengalami atau mengalami resiko dehidrasi vascular, interstisial, atau
intravascular.
BATASAN KARAKTERISTIK
Mayor
Minor
Peningkatan natrium serum
Haus, mual/anoreksia
Berhubungan dengan kehilangan cairan, sekunder akibat demam, drainase abnormal, dari luka,
diare
Berhubungan dengan motivasi untuk minum, sekunder akibat depresi atau keletihan
Berhubungan dengan konsentrasi menelan atau kesulitan makan sendiri akibat nyeri mulut
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
1 Kekurangan Volume - Kaji cairan yang disukai klien - Mengkaji cairan yang disukai klien
Cairan berhubungan dalam batas diet dalam batas
dengan: - Rencanakan target diet
- Haluaran urine pemberian asupan cairan - Merencanakan target
berlebih, sekunder untuk setiap sif, mis: siang pemberian asupan cairan
akibat diabetes insipidus 1000 ml. Sore 800 ml dan untuk setiap sif, mis: siang
- Peningkatan malam 200 ml 1000 ml. Sore 800 ml dan
permabilitas kapiler dan - Kaji pemahaman klien malam 200 ml
kehilangan cairan tentang alasan - Mengkaji pemahaman klien
melalui evaporasi akibat mempertahankan hidrasi tentang alasan
luka bakar yang adekuat mempertahankan hidrasi
- Kehilangan cairan, - Catat asupan dan haluaran yang adekuat
sekunder akibat demam, - Pantau asupan per oral, - Mencatat asupan dan
drainase abnormal dari minimal 1500 ml/24 jam. haluaran
luka, diare - Pantau haluaran cairan 1000- - Memantau asupan per oral,
- Penggunaan laksatif, 1500 ml/24 jam. minimal 1500 ml/24 jam.
diuretik atau alkohol Pantau berat jenis urine - Memantau haluaran cairan
berlebihan 1000- 1500 ml/24 jam.
- Mual, muntah Pantau berat jenis urine
- Penurunan motivasi
untuk minum, sekunder
akibat depresi/ keletihan
- Masalah diet
- Pemberian makan per
slang dengan
Konsentrasi tinggi
- Kesulitan menelan
Referensi :
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, c. Suzanne,dkk. 2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Sudarth. Ed.8.
Vol.1. Jakarta: EGC.