PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

PENGENALAN MINERAL

No. Urut :7

No. Peraga : EM1 15

Warna

- Segar : Hitam

- Lapuk : Cokelat kekuningan

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 1-1,5 Skala mohs

Berat Jenis : 4,7 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Heksagonal

Komposisi Kimia : MoS2

Golongan Mineral : Sulfida

Nama Mineral : Molybdenite

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 15 dengan warna segar berwarna

hitam dan dengan warna lapuk berwarna cokelat kekuningan serta cerat berwarna
hitam. Memiliki belahan dengan pecahan even atau kekerasan 1-1,5 skala Mohs.

Berat jenis 4,7 gr/cm3, sifat kemagnetan ferromagnetik, derajat kejernihan opaq,

serta sifat dalam brittle atau mudah hancur. Bentuk mineral prismatik, sistem

kristal hexagonal dengan komposisi kimia MoS2. Nama dari mineral ini adalah

Molybdenit.

Molibdenit tidak terjadi secara alami sebagai logam bebas, ia hanya

ditemukan dalam berbagai tingkat oksidasi pada mineral. Kelangkaan molibdenit

dikerak bumi diimbangi oleh konsentrasinya dalam sejumlah biji yang tidak larut

pada air.Mineral ini terdapat pada pegmatit dan vein pneumatolitik suhu tinggi

ynang sering ditemukan pada rongga batuan granit atau dioritik. Asosiasi dari

mineral ini yaitu Spalerit dan mangan.

Moliybdenite merupakan mineral penghasil undsur molibdenium, yaitu

logam yang digunakan dalam berbagai paduan khusus.. Molibdenit dapat

menahan suhu ekstrim tanpa memuai ataumelunak secra signifikan, membuatnya

berguna lingkungan panas, termasuk lapis baja militer, bagian pesawat terbang,

alat listrik, alat industri dan filamen.

FOTO KETERANGAN

1. Molibdenit
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :1

No. Peraga : EM1 19

Warna

- Segar : Hijau

- Lapuk : Cokelat

Cerat : Hijau

Kilap : Tanah

Belahan : Tidak Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 2.5-3.5 Skala mohs

Berat Jenis : 4.48 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Orthorombik

Komposisi Kimia : BaSO4

Golongan Mineral : Sulfat

Nama Mineral : Barit

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 19 dengan warna segar berwarna hijau

dan dengan lapuk berwarna cokelat serta cerat berwarna hijau. Tidak memiliki

belahan dengan pecahan uneven atau kekerasan 2.5-3.5 skala Mohs. Berat jenis

4.48 gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat kejernihan Opaq, serta sifat

dalam brittle atau mudah hancur. Bentuk mineral prismatik, sistem kristal

Orthorombik dengan komposisi kimia BaSO4. Nama mineral ini yaitu Barit.

Barit terjadi pada sejumlah besar lingkungan dan diendapkan melalui

sejumlah besar proses biogenik termasuk penguapan, hidrotermal, dan lain-

lain.Mineral ini berasosiasi dengan Bijih perak, tembaga, mangan, dan antimon.

Mineral ini digunakan sebagai filler atau extender, tambahn produk

industri, atau bobot dalam minyak bumi juga lumpur pengeboran, cat, pewarna

putih pada pabrik karet, bahan poleh, dan tegel.

FOTO KETERANGAN

1. Barit
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :4

No. Peraga : EM1 01

Warna

- Segar : Kuning Keemasan

- Lapuk : Kecoklatan

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 3.5-4 Skala mohs

Berat Jenis : 4.2-4.3 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittel

Bentuk Mineral : Kubik

Sistem Kristal : Tetragonal

Komposisi Kimia : CuFeS2

Golongan Mineral : Sulfida

Nama Mineral : Kalkopirit

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 16 dengan warna segar berwarna

kuning keemasan dan dalam warna lapuk berwarna kecoklatan serta cerat

berwarna hitam. Tidak memiliki belahan dengan pecahan even atau kekerasan

3.5-4 skala Mohs. Berat jenis 4.2-4.3 gr/cm3, sifat kemagnetan ferromagnetik,

derajat kejernihan opaq, serta sifat dalam brittle atau mudah hancur. Bentuk

mineral kubik, sistem kristal tetragonal dengan komposisi kimia CuFeS2. Nama

dari mineral ini yaitu Kalkopirit.

Mineral ini merupakan salah satu jenis mineral sulfida yang terbentuk dari

persenyawaan unsur Cu,Fe dan S yang terjaadi karena proses-proses hidrotermal,

dimana magma yang berupa unsur volatil berupa gas dan uap yang mengandung

unsur S,Fe, dan Cu tersebut bereaksi dengan unsur yang berasal dari larutan

hidrotermal. Kalkopirit berasosiasi dengan Pirit, Spalerit, dan Emas.

Kalkopirit digunakan sebagai sumber utama dalam memperoleh tembaga

dengan persentase 80% dari ekstraksi tembaga dunia.

FOTO KETERANGAN

1. Kalkopirit
2. Malasit
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :2

No. Peraga : EM1 06

Warna

- Segar : Hitam

- Lapuk : Kecoklatan

Cerat : Kuning

Kilap : Logam

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 3.5-4 Skala mohs

Berat Jenis : 3.9-4.2 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : (Zn,Fe) S

Golongan Mineral : Sulfida

Nama Mineral : Spalerit

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 06 dengan warna segar berwarna

hitam dan warna lapuk berwarna kecoklatan serta cerat berwarna kuning. Tidak

memiliki belahan dengan pecahan even dan kekerasan 3.5-4 skala Mohs. Berat

jenis 3.9-4.2 gr/cm3, sifat kemagnetan ferromagnetik, derajat kejernihan opaq,

serta sifat dalam brittle atau mudah hancur. Bentuk mineral prismatik dan sistem

kristal isometrik dengan komposisi kimia (Zn,Fe) S. Nama dari mineral ini yaitu

Spalerit.

Spalerit termasuk kedalam mineral sulfida, pembentukan mineral kelass

ini biasanya terbentuk disekitar gunung api yang memiliki kandungan sulfur

tinggi, proses terjadi pada tempat-tempat keluarnya sulfur yang tinggi.

Pembentukan mineralnya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur

sulfur. Spalerit biasanya berasosiasi denagn dolomit, galena dan pirit.

Spalerit biasanya digunkan sebagai proteksi logam terhadap korosi,

campuran logam,keramik, bahan tekstil, kima dan bangunan.

FOTO KETERANGAN
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :6

No. Peraga : EM1 02

Warna

- Segar : Putih

- Lapuk : Cokelat

Cerat : Putih

Kilap : Lemak

Belahan : Ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 2-2,25 Skala mohs

Berat Jenis : 2,76-2,88 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparan

Tenacity : Sectile

Bentuk Mineral : Pipih

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : Kal2(AlSi3)O10(OH)2

Golongan Mineral : Sillikat

Nama Mineral : Muskovit

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 02 dengan warna segar berwarna putih

dan warna lapuk berwarna cokelat serta cerat berwarna putih. Memiliki belahan

dengan pecahan even dan kekerasan 2-2,25 skala Mohs. Berat jenis 2,76-2,88

gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat kejernihan transparan, serta sifat

dalam flexible. Bentuk mineral pipih dan sistem kristal monoklin dengan

komposisi kimia Kal2(AlSi3)O10(OH)2. Nama dari mineral ini yaitu Muskovit.

Muskovit terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit (dalam

pegmatit granit), lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah ( dalam

sekkis dan gneiss) atau pada lingkungan sedimen. Asosiasi dari mineral ini yaitu

kuarsa, plagioklas, ortoklas, dan biotit.

Mineral ini banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, kertas

dinding, bahan isian (filter), minyak pelumasdan material tahan panas.

FOTO KETERANGAN

1. Muskovit
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :5

No. Peraga : EM1 03

Warna

- Segar : Transparant

- Lapuk : Cokelat- kuning

Cerat : Putih

Kilap : Kaca

Belahan : Tidak Ada

Pecahan : Concoidal

Kekerasan : 7 Skala mohs

Berat Jenis : 2,65 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparan

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Heksagonal

Komposisi Kimia : SiO2

Golongan Mineral : Sillikat

Nama Mineral : Kuarsa

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 03 dengan warna segar berwarna

transparan dan warna lapuk berwarna cokelat-kuning serta cerat berwarna putih.

Tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal dan kekerasan 7 skala Mohs.

Berat jenis 2,65 gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat kejernihan

transparan, serta sifat dalam brittle. Bentuk mineral tabular dan sistem kristal

monoklin dengan komposisi kimia SiO2. Nama dari mineral ini yaitu Kuarsa.

Mineral ini mempunyai ukuran yang kecil, ini berarti menunjukan bahwa

mineral ini paling akhir terbentuk oleh karena mineral ini tidak mempunyai cukup

ruang untuk terbentuk sesudah mineral-mineral lain terbentuk. Sifatnya tidak

mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang mudah mengalami

pelapukan. Asosiasi mineral ini yaitu Plagioklas, muskovit, Ortoklas, biotit, dan

lain-lain.

Kursa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna

dalam produk elektronik. Kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan

filter, kontrol frekuensi, timer, dan sirkuit elektronik.

FOTO KETERANGAN
1. Kuarsa
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :3

No. Peraga : EM1 05

Warna

- Segar : Putih

- Lapuk : Kekuningan

Cerat : Putih

Kilap : Mutiara

Belahan : Ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 2 Skala mohs

Berat Jenis : 2,35 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparant

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : CaSO4.2H2O

Golongan Mineral : Sulfat

Nama Mineral : Gypsum

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 05 dengan warna segar berwarna putih

dan warna lapuk berwarna kekuningan serta cerat berwarna putih. Memiliki

belahan dengan pecahan even dan kekerasan 2 skala Mohs. Berat jenis 2,35

gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat kejernihan transparant, serta sifat

dalam brittle. Bentuk mineral prismatik dan sistem kristal monoklin dengan

komposisi kimia CaSO4.2H2O. Nama dari mineral ini yaitu Gypsum.

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang

bervariasi.Gypsum terbentuk melalui pengendapan langsung dari garam atau hasil

proses hidrasi selama proses diagenesa. Mineral ini juga terbentuk oleh sublimasi

langsung dari fumarola/diendapkan mata air panas. Asosiasi mineral ini yaitu

Halit dan anhidrit.

Mineral ini banyak digunakan dalam berbagai industri, antara lain bahan

baku kapur tulis, bahan pembuat portland semen, sebagai indikator pada tahan dan

air, juga sebagai agen medis pada ramuan tradisional.

FOTO KETERANGAN

1. Gypsum
 PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN MINERAL

No. Urut :8

No. Peraga : EM1 18

Warna

- Segar : Cokelat

- Lapuk : Cokelat kekuningan

Cerat : Hitam

Kilap : Tanah

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 5-5,5 Skala mohs

Berat Jenis : 4 g/cm3

Sifat Kemagnetan : Ferromagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Amorph

Sistem Kristal : Amorph

Komposisi Kimia : FeO(OH).nH2O

Golongan Mineral : Oxida

Nama Mineral : Limonit

Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga EM1 11 dengan warna segar berwarna

coklat dan warna lapuk berwarna cokelat kekuningan serta cerat berwarna hitam.
Tidak memiliki belahan dengan pecahan unenven dan kekerasan 5-5,5 skala

Mohs. Berat jenis 4 gr/cm3, sifat kemagnetan ferromagnetik, derajat kejernihan

opaq, serta sifat dalam brittle atau mudah hancur. Bentuk mineral dan sistem

kristal amorph dengan komposisi kimia FeO(OH).nH2O. Nama dari mineral ini

yaitu Limonit.

Terbentuk pada zona oksidasi endapan besi, diproduksi oleh proses

dekomposisi dari banyak mineral besi, dan pada produk alterasi dari bijih besi

khususnya sulfida. Limonit biasanya terbentuk dari hidrasi hematit dan magnetit,

dari oksidasi dan hidrasi mineral sulfida yang kaya besi, dan dari pelapukan kimia

mineral lainnya yang kaya besi, seperti olivin, piroksen, amfibol, dan biotit.

Salah satu kegunaan awal limonit adalah sebagai pigmen. Limonit kuning

menghasilkan warna kuning oker yang terkenal dihasilkan di Siprus sedangkan

limonit yang lebih gelap menghasilkan warna-warna tanah. Pemanggangan

mengubah limonit akan mengubah sebagiannya menjadi hematit, yang

menghasilkan warna-warna merah oker, umber terbakar, dan siena.

FOTO KETERANGAN

1. Limonit