Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Ellyana Umar
151610383053
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menyiapkan data gambar yang akan dilakukan post processing
2. Mahasiwa mampu melaksanakan post processing abdomen
3. Mahasiswa mampu membuat print gambar CT- Scan abdomen dengan menggunakan
berbagai media
4. Mahasiswa mampu menyajikan gambar CT- Scan setelah dilakukan post processing
1.2 Tata Laksana Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Dinding abdomen terdiri daripada kulit, fascia superfiscialis, lemak, otototot, fascia
transversalis dan parietal peritoneum (Shaikh, 2014). Selain itu, posisi abdomen ada diantara
toraks dan pelvis (Moore, 2014) Pada abdomen, terdapat empat kuadran yang dibahagi dari
bagian midline dan bagian transumbilical (Pansky, 2013)
Coronal reconstruction.
1, Left lung.
2, Left colon.
3, Left kidney.
4, Psoas muscle.
5, Acetabulum.
6, Obturator internus muscle.
7, Obturator externus muscle.
8, Gluteus medius muscle.
9,Gluteus minimus muscle.
10, Right kidney.
11, Liver.
12, Aorta.
13, Right lung.
( Source : http://w-radiology.com/abdominal_ct.php)
B. Persiapan pasien :
1. Surat persetujuan tindakan medis (inform consent ). Sebelum pasien /
keluarga pasien ( suami, anak, saudara ) harus diberikan informasi yang
akurat tentang pemeriksaan yang akan dilakukan serta resiko-resiko yang
timbul akibat pemeriksaan tersebut, khususnya akibat pemakaian bahan
kontras. Pada surat persetujuan tindakan medis tersebut diupayakan agar
pasien atau suami / istri atau anak / orang tua / saudara yang terdekat dapat
membubuhkan tanda-tangannya sebagai bukti persetujuan dilakukannya
pemeriksaan CT Whole Abdomen.
2. Pasien sebaiknya puasa minimal 6 – 8 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini
bertujuan agar pasien pada saat pemeriksaan tidak mual sebagai akibat
penyuntikan bahan kontras secara intra vena.
3. Periksa ureum dan creatinin sebelum pemeriksaan.Ureum dan creatinin
yang masih dapat ditoleransi untuk dilakukan pemeriksaan CT Whole
Abdomen maximal 30 hari sebelum pemeriksaan dilakukan, yang berguna
untuk mengetahui fungsi ginjalnya sebelum pemeriksaan dilakukan.
C. Persiapan Pemeriksaan:
D. Teknik pemeriksaan
1. Posisi pasien: Feet first, supine pada meja pemeriksaan dengan feet first,
kedua tangan diletakkan diatas kepala.
2. Posisi objek : Atur agar batas atas bahu pasien jangan melewati batas atas
pada meja pemeriksaan yang telah disetting. Atur CP pada pertengahan
Sternum dan batas bawah pada pertengahan tebal pasien.
3. Setelah Confirm, START muncul tampilan scout/ topogram dengan batas
atas pada diafragma dan batas bawah pada simpisis pubis harus tercakup.
4. Klik next series maka akan muncul tampilan series description : Pre
contras, atur localizer pada batas atas pada diafragma dan batas bawah
pada simpisis pubis
5. Klik Confirm, START, maka akan muncul tampilan gambaran axial Pre
Contras.
6. Klik next series, perhatikan tampilan series description pilih menu
Contrast ( scanning yang akan dilakukan adalah scanning untuk kontras
intra vena).
7. Atur protokol menu terlebih dahulu sebelum penyuntikan media kontras
dilakukan dengan start location dan End location agar slice nya sama
seperti scanning Pre Contrast.
8. Siapkan contrast pada injektor
9. Beritahu pasien bahwa akan dilakukan penyuntikan bahan kontras melalui
vena.
10. Klik confirm, tekan START dan tombol injektor secara bersamaan
sehingga kontras masuk pada saat pengambilan slice dimulai.
- Scannogram : Abdomen AP
- Rotation time : 1
- Slice Thickness : 10
- Gantry : 0
BAB III
HASIL
A. Filming
Tampak aorta abdominalis Tampak aorta abdominalis Tampak aorta abdominalis Tampak superior
dan arteri hepatica dan arteri hepatica dan arteri hepatica messenterika arteri
Tampak superior Tampak arteri renalis dan Tampak arteri renalis Tampak aorta abdominalis,
messenterika dan inferior celiac trunk arteri hepatica dan arteri
messenterika arteri renalis
Tampak aorta abdominalis Tampak aorta abdominalis Tampak arteri messenterika Tampak arteri renalis
B. Analisa Hasil
Pada CT Scan Abdomen range scanning dimulai dari diafragma sampai simpisis
pubis. Pada praktikum ini emnggunakan fase arteri abdomen, dan dilakukan potongan
axial, coronal dan sagital. Pengolahan gambar menggunakan VRT, MIP, dan MPR. Pada
praktikum ini menggunakan software MIP dan Volume Rendering atau 3D untuk
menampilkan anatomi dari Aorta, A. Renalis, A. Hepatica dan A. Messenterika.
DAFTAR PUSTAKA
Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC, 2014
Wijokongko,Sigit. Ardianto, Jefri. et.al. 2016. Protokol Radiologi CT Scan dan MRI. Medika
Pustaka:Magelang.