BAB III

RENCANA PEMBUKAAN TAMBANG

3.1 Sistem / Metode dan Tata Cara Penambangan

3.1.1 Pemilihan daerah penambangan

a. Data Cadangan
Lokasi tambang kaolin PT. KAOLIN DESIRU terletak di desa Simpang Rusa
Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung provinsi Bangka Belitung yang merupakan
satu-satunya endapan kaolin yang dipergunakan untuk industri keramik sebagai bahan body
maupun bahan glasir untuk meningkatkan kualitas warna produk menjadi lebih cerah . Daerah
yang akan di tambang mengandung mineral kaolin dengan letak area sekitar 23 km dari
pusat desa Simpang Rusa dengan luas 503261,59 𝑚2 . Jumlah cadangan potensi endapan
kaolin yang ditambang sebanyak 10.000.000 ton. Sumberdaya tereka dan terukur dalam
eksplorasi ini didasarkan atas sebaran endapan kaolin dari metode ekskspplorasi yang
telah dilakukan sebelumnya yakni metode geologi dengan survei geologi permukaan.
Berikut data statistik dari cadangan mineral kaolin.

Tabel 3.1
Statistik Data Cadangan Endapan Kaolin
No. Deskripsi Unit Keterangan
1 Ketebalan tanah penutup m
2 Volume tanah penutup m3
3 Ketebalan material kaolin m
4 Volume kaolin m3
5 Kadar endapan kaolin kg/m3
6 Total cadangan endapan kaolin ton 10.000.000

3.1.2 Bentuk dan Karakteristik Endapan dan Tanah Penutup

a. Sifat dan Kualitas Endapan
Endapan kaolin yang ada di desa Simpang Rusa termasuk golongan kaolin primer
atau bila didasarkan pada tempat terjadinya disebut juga kaolin residual, merupakan
hasil dari proses pelapukan dari batuan granit yang terjadi pada permukaan tanah. Batuan
granit ini terdiri dari feldspar, kuarsa dan sedikit biotit yang telah mengalami proses
 pelapukan, feldspar berubah menjadi kaolin sedangkan kuarsa tetap dan mudah
dipisahkan untuk mendapatkan kaolin. Granit yang mengalami kaolinisasi adalah
porphyririk biotit granit yang komponen mineralnya adalah:
1.Mineral Utama
- Potassium feldspar, umumya mikrolin dan ortoklas
- Plagioklas, kebanyakan albit
- Kuarsa
- Biotit
2.Mineral Ikutan ; muskovit, monazite, tourmaline, zircon, kasitrit jumlah < 1%
Dari hasil pengamatan di lapangan pada saat eksplorasi, diketahui bahwa sebagian
besar wilayah Simpang Rusa ditutupi oleh tanah humus, hanya beberapa tempat saja
yang ditutupi oleh lapisan pasir kuarsa.

3.1.3 Sistem Penambangan

Sistem penambangan kaolin PT. KAOLIN DESIRU ini dilakukan dengan sistem
quarry dimana penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan kaolin dengan
menggunakan kombinasi alat berat dan alat tambang yang ada. Pada cara ini, pengupasan
tanah penutup dapat dilakukan dengan alat-alat secara manual ataupun alat mekanis seperti
bulldozer, scraper, Lapisan kaolin dapat digali dengan excavator lalu dimuat langsung ke
dalam truk untuk diangkut ke pabrik pengolahan. Kegiatan penambangan dimulai pada tahun
2018. Berikut merupakan bagan alir sistem penambangan kaolin PT. KAOLIN DESIRU.

1. Pembersihan lahan

Pengupasan tanah penutup

Penggalian dan pengangkutan

Penggalian Tanah Penutup

Penimbunan tanah penutup
(overburden ) Penggalian
Tanah Penutup (overburden Reklamasi lahan
) Penggalian Tanah
Penutup (overburden )
Penggalian Tanah Penutup
(overburden ) Penggalian
Tanah Penutup (overburden
) Penggalian Tanah
Penutup (overburden )
Penggalian Tanah Penutup
(overburden ) Penggalian
Tanah Penutup (overburden
) Penggalian Tanah
 2. Penggalian bahan galian

3. Pengangkutan bahan galian hasil

penambangan

4. Pengolahan bahan galian

Gambar 3.1
Flowchart Tata Cara Penambangan

3.1.4 Strategi Penambangan

Dalam usaha penambangan perlu beberapa faktor-faktor yang harus
diperhatikan yakni sebagai berikut:
1. Apakah endapannya cukup besar dan bernilai ekonomis
2. Berapa besar biaya penggalian, pengolahann dan pengangkutan
3. Berapa biaya untuk menjamin kelestarian lingkungan
4. Bagaimana keadaan dinamika sosial budaya masyarakat
Disamping hal-hal di atas secara teknis penambangannya harus memperhatikan
faktor keselamatan kerja dan dampak lingkungan. Untuk hal tersebut maka sistem
penambangan perlu melakukan cara dan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan cara penambangan dengan sistem jenjang atau teras (benching)
maupun sistem stripping. Cara ini dilakukan untuk kondisi endapan yang
relatif datar. Penambangan dengan sistem stripping dan sistem jenjang ini
dapat menghasilkan suatu front penambangan yang aman dan memudahkan
bagi pekerjaan selanjutnya. Hanya saja kedua sistem penambangan tersebut
memerlukan biaya yang cukup mahal karena sebelum dilakukannya
penambangan harus didahului dengan pekerjaan pengupasan lapisan tanah
penutup.
2. Melakukan restorasi dan reklamasi daerah bekas penambangan, hal ini
dimaksudkan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang sudah rusak akibat
penambangan dan untuk manfaat selanjutnya.
Jenis kegiatan restorasi dan reklamasi antara lain :
 Penimbunan kembali daerah atau lubang bekas penggalian (back filling).
Pemulihan daya dukung tanahnya untuk keperluan lainnya, misalnya pertaniaan,
pemukiman atau lain-lain.
 Pembuatan daerah retensi air untuk menanggulangi limpasan air atau banjir.
Untuk kegiatan hal tersebut maka diperlukan :
 Pedoman yang mengatur masalah penanggulangan dampak lingkungan akibat
kerusakan daerah penambangan.
 Bimbingan teknis mengenai cara reklamasi yang baik dengan biaya yang relatih
murah.
3. Melakukan proses pencampuran (blending) terhadap endapan yang bermutu rendah
dengan yang baik. Hal ini dimaksudkan agaar semua endapan dapat dimanfaatkan secara
sempurna.

3.2 Tahapan Kegiatan Penambangan

3.2.1 Pembersihan Tempat Kerja (Land Clearing)

Pada operasi pembersihan lahan dilakukan pada lokasi-lokasi yang akan ditambang.
Beberapa kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan operasi ini adalah:
a. Pembersihansemak
PekerjaaninidilakukandenganmengunakanBulldozer, yang menjalankanfungsigali-
dorongdenganmemanfaatkanBladedantenagadorong yang besar. Semak yang menutupi
area penambangandidorongkedaerah-daerahpembuangan.
b. Penebangan pohon dan pemotongan kayu
Penebangan pohon-pohon dan pemotongan kayu-kayu yang ada dilakukan sebelum
operasi pembersihan lahan penambangan. Untuk pohon yang berukuran besar perlu
dilakukan pemotongan dengan mesin pemotong (chainsaw). Pohon yang telah dipotong,
kayunya akan dimanfaatkan untuk keperluan lain. Dalam operasi pemindahan kayu-kayu,
digunakan alat-alat pengangkut beban berat dan rantai besi untuk pengikat dan penarik
kemudian diangkut dengan truk.

3.2.2 Pengupasan Tanah Pucuk

Lapisan tanah pucuk dikupas dengan menggunakan Bulldozer. Lapisan top soil
didorong dan dikumpulkan pada lokasi tertentu dekat dengan daerah operasi Bulldozer,
 kemudian dimuat menggunakan Back Hoe dan diangkut dengan Dump truck ketempat
penyimpanan top soil (di lokasi yang sudah terbuka pada proses penambangan
sebelumnya). Timbunan tanah subur ini, nantinya dimanfaatkan pada saat melakukan
pekerjaan reklamasi.

3.2.3 Penambangan Kaolin

Kegiatan penambangan dapat dilakukan secara ekonomis dengan cara mengupas secara
bersamaan lapisan tanah penutup dengan kaolin tersebut. Parameter yang digunakan untuk
membuat desain penambangan diperoleh dari hasil studi geoteknik. Lereng tambang didesain
berdasarkan nilai Faktor Keamanan (FK). Single slope didapatkan nilai FK sebesar22,3
sedangkan untuk overall slope didapatkan nilai FK sebesar 3,117.

Jalantambang (mine road)sebesar7 m.Geometrijenjangtunggal (single bench)

dengandimensisebagaiberikut :

- Tinggi jenjang : 5meter

- Lebarjenjang : 3meter
- Kemiringanjenjang : 59o.

Gambar3.2

Geometri Single Slope

 Geometri jenjang keseluruhan (overall slope) akhir penambangan dengan dimensi
sebagai berikut :

- Tinggi jenjang : 100 meter

- Lebar Jenjang : 137 meter
- Kemiringan jenjang :36o

Gambar 3.3

Geometr iOverall Slope

Berdasarkan faktor-faktor di atas dan pertimbangan bahwa endapan kaolin dekat

dengan permukaan tanah, peningkatan produksi kaolin dengan teknologi tambang terbuka
lebih mudah untuk dilaksanakan, biaya modal dan operasi tambang terbuka lebih murah
daripada tambang bawah tanah. Maka metode penambangan PT. Kaolin Desiru akan
menerapkan metode tambang terbuka (Quarry- open cast dan side hill type).

3.3.Rencana dan Jadwal Produksi

3.3.1 Cadangan Tertambang

Cadangan mineral kaolin yang akan ditambang sebanyak 10.000.000 ton

3.3.2 Waktu Kerja

Waktu kerja selama dilakukan setiap
-1 hari = 8 jam
-jumlah hari dalam setahun =365 hari
-hari libur =96 hari
-jumlah hari kerja dalam =269 hari

3.3.3 Rencana Produksi

Cadangan = 10.000.000 ton

Umur tambang = 5 tahun

1. Produksi Pertahun
𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Pengolahan = 𝑉𝑥𝑇
10.000.000
= 5

= 2.000.000 / Tahun
= 2.000.000 / 12
= 166.000 / Bulan
= 166.000 / 30
= 5.555 / hari
= 5.555 / 24
= 231,46 / jam
( Alat muat = 231,46ton/jam)

Produksi Am = B x Cycle Time

= 3 x 30
= 90 𝑚3 / jam x 1,5
= 135 ton/jam

Jumlah alat muat = 231,46/135 ton/jam

= 1,71
= 2 alat AM
Produksi AA= 5 𝑚3 x 5
= 25 𝑚3 /jam x 1,5
= 37.5 ton/jam
Jumlah Alat angkut =231,46/37.5
= 6.17
= 6 alat AA
3.3.4 Jadwal Rencana Produksi

3.4 Kebutuhan Peralatan

Peralatan utama yang akan digunakan pada penambangan adalah Back Hoe sebagai alat
gali-muat, Dump truck sebagai alat angkut, Bulldozer sebagai alat garu-dorong pada
pengupasan top soil. Kaolin hasil penambangan diangkut menggunakan Dump truck kelokasi
pabrik pengolahan yang terletak di sebelah barat laut lokasi penambangan. Kemudian setelah
diperoleh kaolin yang sesuai rencana, kemudian diolah sesuai permintaan pasar.

3.5 Umur Tambang

Produksi per Tahun : 2.000.000 ton

Cadangan = Produksi x Umur
10.000.000 = 2.000.000 x Umur
10.000.000
Umur = 2.000.000

Umur penambangan selama 5 tahun

3.6 Jalan Tambang dan Desain Tambang

Jalan tambang akan dibuat sesuai dengan kemajuan tambang untuk memudahkan
operasi penambangan bijih kaolin. Dengan mempertimbangan dimensi truk
pengangkutan tanah penutup, lebar jalan, untuk keperluan ini.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan kaolin PT. KAOLIN DESIRU yang
terletak di Desa Simpang Rusa Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung ini termasuk
kedalam tipe Side Hill. Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau
bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti
arah lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
 Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat
dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
 Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari
salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
 Gambar 3.4
Side Hill Type

Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :

 Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja
sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
 Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan
gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi
lebih singkat.

3.7 Rencana Sediment Pond

Kolam sediment dibuat dengan 2 kompertement untuk memastikan pH dan TS air
yang akan dilepas keperairan umum yang berasal dai tambang. Lahan yang diperlukan
untuk kolam sediment ini relatif kecil. Selama 5 tahun kegiatan penambangan PT.
KAOLIN DESIRU, kolam sedimen dan sarana kendali erosi akan direklamasi dengan
cara memperbaiki tanggul sekitar kolam. Sediment pond di disposal dan di pit tidak
ditutup karena masih berguna untuk mengendalikan sedimentasi ketika revegetasi belum
sempurna.

3.8 Sarana Penunjang

Dalam lokasi penambangan keberadaan sarana prasarana sangat diperlukan. Sebelum
dilakukan penambangan telah ditetapkan sarana prasarana yang mendukung untuk
kelancaran penambangan seperti kantor, mes karyawan dan parkir area. Konstruksi
infrastruktur jalan dan fasilitas kantor dan mess karyawan ini direncanakan pada masa
pra penambangan. Kegiatan pertambangan PT. KAOLIN DESIRU berumur 5 tahun, dan
untuk rencana pembongkaran fasilitas tambang akan dilaksanakan pada tahun ke-4 ketika
memasuki tahap pasca open. Oleh karena itu pada periode 3 tahun pertama belum ada
fasilitas penunjang tambang yang direklamasi. Kegiatan reklamasi hanya berupa kegiatan
revegetasi sebagai areal konservasi dan buffer zone dengan lingkungan.