Вы находитесь на странице: 1из 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “MB” DENGAN

HIPERTENSI DI BANJAR BANGUN LIMAN, DESA BURUAN,


KECAMATAN BLAHBATUH

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Maret 2018, pukul 16.00 wita

I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama KK : Bapak MB
2. Jenis kelamin: Laki-laki
3. Umur : 36 Tahun
4. Agama : Hindu
5. Pendidikan : SLTA
6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat :Br. Bangun Liman, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh

b. Komposisi anggota keluarga

Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket


Ibu WS 36 thn P Istri SD Pedagang Sehat
GS 11 thn L Anak SD Pelajar Sehat
MT 3 thn L Anak Blm sekolah Blm bekerja Sehat
Bpk NS 67 thn L Orang Tua SD Swasta Sehat
Ibu KP 62 thn P Famili lain SD Swasta
c. genogram

Ket :
Laki-laki

Perempuan

P Pasien

Tinggal serumah

meninggal

d. Tipe keluarga ;
Tipe keluarga Bapak MB adalah The Extended family (keluarga besar)
Keluarga yang terdiri dari orang tua(ayah,bibi), suami, istri dan anak

e. Suku bangsa ;
Keluarga Bapak MB merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari
Bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat
mempengaruhi kesehatannya.

f. Agama ;
Keluarga Bapak MB beragama hindu, dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan
persembahyangan dua kali dalam sehari.

g. Status sosial ekonomi keluarga ;


Penghasilan keluarga Bapak MB diperoleh dari Bapak MB bekerja sebagai pengerajin
patung dengan penghasilan rata-rata sebulan Rp. 1.500.000,- dan Istri MB yang bekerja
sebagai pedagang dengan penghasilan rata-rata sebulan Rp. 1.000.000,-. Dari penghasilan
tersebut dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari, dan, transportasi,dan untuk biaya
sekolah anak. Keluarga mempunyai tabungan untuk keperluan yang tak terduga dan khusus
untuk kesehatan. Keluarga menempati rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah
seperti alat elektronik, kompor gas, kipas angin , setrika, televisi 21 inchi dan transportasi
( motor ).

h. Aktivitas rekreasi keluarga ;


Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama apabila ada waktu senggang ( libur ),
biasanya ke objek wisata (ke pantai) atau berkunjung ke rumah keluarga. Kebiasaan kumpul
bersama biasanya dilakukan di sore hari atau minggu.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini;


Tahap perkembangan keluarga Bapak MB saat ini termasuk keluarga dengan anak
sekolah,
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga Bapak MB

3. Riwayat keluarga inti.


Bapak MB dan Ibu MB menikah sudah 12 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh
orang tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka. Ibu MB merupakan pilihan
sendiri dan tidak dijodohkan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya;


Riwayat orang tua pihak Bapak MB dan Ibu MB tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
tidak pemabuk dan tidak penjudi. Keluarga Bapak MB tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga sepeti hipertensi dan diabetes

III.Lingkungan

1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Bapak MB merupakan rumah milik sendiri , luas tanah 20m
x 30 = 600 m² terdiri dari Empat bangunan. Bangunan rumah yang ditempati Bapak MB,
terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 bale adat, 1 kamar mandi dan dapur. Rumah permanen,
berlantai keramik, sirkulasi udara cukup setiap kamar terdapat jendela. Kondisi WC bersih
dengan model WC jongkok, jarak septic tank lebih dari 5 meter. Rumah keluarga Bapak MB
memiliki halaman yang cukup luas, . Kebersihan rumah cukup, kebutuhan air sehari-hari
diperoleh dari air Sumur. Saluran pembuangan limbah (got) lancar, tidak berbau dan tertutup
tidak permanen.

Denah Rumah

3 3
5 4
6
2

1
Keterangan Denah :
1. Pintu masuk
2. Bale adat
3. Kamar
4. dapur
5. WC (kamar mandi)
6. Merajan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas banjar.


Keluarga Bapak MB tinggal dilingkungan yang padat penduduknya, mayoritas
penduduknya bersuku Bali, rata-rata bermata pencaharian sebagai pekerja Pengerajin dan ada
juga yang bertani. Lingkungan tetangga cukup akrab dan masih terdapat sikap bergotong
royong sesama warga.

3. Mobilitas geografis.
Keluarga Bapak MB tinggal dirumah tersebut kurang lebih Dari lahir. Rumah Bapak
MB berada 500 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.


Ibu WS aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti rapat PKK. Bapak MB juga aktif
dalam perkumpulan banjar seperti selalu mengikuti rapat bulanan rutin, dan kerja bakti
disekitar lingkungan.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak MB bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya
didiskusikan bersama istri.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga.
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada sore hari, pola komunikasi anggota
keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama - sama.

2. Struktur kekuatan keluarga.


Keluarga Bapak MB saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada
anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada
anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas dan dokter praktek swasta.

3. Struktur peran .
Bapak MB sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yang mejadi perajin. Ibu WS sebagai
pedagang, tampak kreatif, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan
orang lain, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah,
membantu Ibu WS mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti, membersihkan kamar
mandi, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri sedangkan GS berperan membantu
keluarga seperti menyiram tanaman yang ada di halaman rumah

4. Nilai dan norma keluarga.


Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang
setiap 2 kali sehari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus memberitahu dulu
kepada orang tua.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif.
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dalam suatu hal
dan keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau kehilangan.

2. Fungsi sosialisasi.
Keluarga Bapak MB membiasakan anak-anaknya untuk bergaul dengan teman-teman
tetangganya. GS biasanya lebih banyak bergaul dengan teman sebayanya, dan kadang
biasanya juga ngobrol dirumah. Ibu WS kadang menasehati anak GS agar berhati- hati
bergaul dengan teman-temannya, Ibu WS tidak melarang berteman dengan siapa saja semasih
dalam batasan dan norma agama.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Saat pengkajian Ibu KP(keluarga bapak MB) mengatakan sakit hipertensi sejak ± 12
bulan yang lalu. Ibu Kp mengatakan sering pusing dan nyeri pada leher belakang. Saat gejala
hipertensi muncul biasanya Ibu KP hanya beristirahat saja. Keluarga mengatakan tidak
mengetahui pengertian maupun penyebab dari hipertensi secara pasti serta masalah lain yang
dapat timbul dari hipertensi. Ibu KP jarang memeriksakan kesehatannya di petugas medis
karena kesibukannya bekerja. Anggota keluarga lainnya jarang mendiskusikan dan
menganggap penyakit hipertensi yang dialami Ibu KP tidak sebagai masalah yang serius.
Anggota keluarga lainnya beranggapan bahwa jika penyakit hipertensi Ibu KP muncul maka
dengan istirahat saja akan segera membaik.
Menurut Bapak MB, anggota keluarga Bapak Mb terkadang tidur siang sekitar pukul
13.30- 14.30, tidur malam rata – rata pukul 22.00 wita sampai pukul 05.00 wita. Kebiasaan
makan keluarga sehari-hari adalah nasi, lauk pauk berupa tempe/tahu/telur, daging, sayuran
dan kadang – kadang mengkonsumsi buah-buahan.

VI. Stress dan Koping Keluarga.


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.
Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh Bapak MB bersumber pada masalah
keuangan keluarga seperti biaya untuk keperluan sehari-hari. Tetapi kondisi ini tidak sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga

2. Respon terhadap stressor.


Upaya Ibu KP mengatasi stress biasanya dengan cara menglihkan ketegangan
pikirannya dengan melakukan persembahyangan di rumah dan saling berkomunikasi dengan
keluarga lain. Hasil yang diperoleh Ibu KP merasa sedikit terobati setelah berdoa dan
sembahyang.

3. Strategi koping yang digunakan.


Bila masalah Bapak MB atau anggota keluarga lainnya tidak menemukan jalan keluar,
biasanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.

4. Strategi adaptasi yang disfungsional.


Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara - cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif.

VII. Pemeriksaan Fisik.


Hasil pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 14 maret 2018.

ASPEK Bapak MB Ibu WS Anak GS Anak NT Bapak NS Ibu KP


Tensi 120/90 160/80 100/60 90/60 130/90 170/100
(mmHg)
TB dan BB 160cm, 160cm, 69 140cm, 90 cm,19 kg 165 kg, 70kg 155cm,55kg
70kg kg 54kg
Suhu (OC) 36,5 36 36,5 36 36 36,5
Nadi (x/mnt) 84 88 80 60 80 90
Rambut Normal, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal,
kepala rambut rambut rambut rambut rambut lurus rambut
lurus, lurus, lurus lurus lurus,nyeri
pada kepala
Mata, telinga, Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ditemui Tidak ditemui
mulut, ditemui ditemui ditemui ditemui gangguan pada gangguan
hidung, gangguan gangguan gangguan gangguan mata, telinga, pada mata,
tenggorokan pada mata, pada mata, pada mata, pada mata, mulut dan gigi telinga, mulut
telinga, mulut dan telinga, telinga, bersih, hidung dan gigi
mulut dan gigi mulut dan mulut dan dan bersih, hidung
gigi bersih, bersih, gigi bersih, gigi bersih, tenggorokan dan
hidung dan hidung hidung dan hidung dan normal tenggorokan
tenggorokan dan tenggorokan tenggorokan normal
normal tenggorok normal normal
an normal,

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kaku leher, kaku leher, kaku leher, kaku leher, kaku leher, kaku leher,
pembesaran pembesara pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar n kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar tidak kelenjar tidak
tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada, ada, ada,
pembesaran pembesara pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar n kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
jugularis jugularis jugularis jugularis jugularis tidak jugularis tidak
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada ada

Thorax Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


bunyi bunyi bunyi bunyi bunyi jantung bunyi jantung
jantung jantung jantung jantung normal, tidak normal, tidak
normal, normal, normal, normal, ada kelainan, ada kelainan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada suara nafas suara nafas
kelainan, kelainan, kelainan, kelainan, vesikuler vesikuler
suara nafas suara suara nafas suara nafas
vesikuler nafas vesikuler vesikuler
vesikuler
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengka pembengk pembengka pembengka pembengkaka pembengkaka
kan hepar, akan kan hepar, kan hepar, n hepar, ginjal, n hepar,
ginjal, hepar, ginjal, ginjal, limpe, tidak ginjal, limpe,
limpe, tidak ginjal, limpe, tidak limpe, tidak teraba tidak teraba
teraba limpe, teraba teraba benjolan, benjolan,
benjolan, tidak benjolan, benjolan, bising usus bising usus
bising usus teraba bising usus bising usus positif, tidak positif, tidak
positif, benjolan, positif, positif, ada nyeri ada nyeri
tidak ada bising tidak ada tidak ada tekan tekan
nyeri tekan usus nyeri tekan nyeri tekan
positif,
tidak ada
nyeri
tekan
Extremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
atas dan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
bawah, pergerakan, pergeraka pergerakan, pergerakan, pergerakan, pergerakan,
persendian kekuatan n, kekuatan kekuatan kekuatan kekuatan
sendi, kekuatan sendi, sendi, sendi, sendi,
kekuatan sendi, kekuatan kekuatan kekuatan otot kekuatan otot
otot 5, kekuatan otot 5, otot 5, 5, ROM aktif 5, ROM aktif
ROM aktif otot 5, ROM aktif ROM aktif
ROM aktif
Sistem Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
genitalia diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa Ibu KP mengalami pusing

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengurangi
masalah kesehatan yang terjadi pada Ibu dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan
kesehatan pada Ibu KP. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan tetap memberikan
pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna memantau kesehatan
keluarga.

Analisa Data

Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan


melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabel di bawah ini.

No. Data Diagnosis Keperawatan


1 DS : Ibu KP(Keluarga bapak MB) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
mengatakan sering dan pusing sakit kepala dengan ketidakmampuan keluarga merawat
dibagian belakang, Ibu KP merasakan nyeri keluarga ditandai dengan klien mengeluh
seperti tertekan pada leher nyeri.

DO :
TD: 170/90
S: 36,5
N: 84
R: 21
2. DS: Bapak MB dan keluarga mengatakan Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang paham mengenai penyakit yang ketidakmampuan keluarga mengenal
diderita Ibu KP, penyebab, komplikasi dan masalah
apakah ada pantangan makanan yang
berpengaruh pada penyakit Ibu KP
DO:Bapak MB dan keluarga tampak sangat
bingung saat ditanya penyebab, komplikasi
yang mungkin terjadi dan makan yg yang
berpengaruh pada Hipertensi

Penapisan Masalah
Diagnosis keperawatan keluarga

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Ibu KP mengeluh nyeri.
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : aktual 3/3x1 1 Ibu KP merasa nyeri kepala bagian
belakang, TD : 170/90 mmHg
Nyeri kepala dirasakan seperti tertekan
sesuatu
Skala nyeri 2 dari skala nyeri 1-10 yang
diberikan
Kemungkinan masalah untuk 1/2x2 1 Ibu KP mempunyai kebiasaan minum
diubah : sebagian kopi dan mengkonsumsi daging.
Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 Ibu KP selalu istirahat jika nyeri
dicegah : cukup kepalanya timbul dan sebisa mungkin
menghindari stress
Menonjolnya masalah : segera 2/2x1 1 Ibu KP akan segera ke puskesmas dekat
diatasi rumah jika nyeri kepalanya tidak
tertahankan
Total skor 3 2/3
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : aktual 3/3x1 1 Bapak MB dan keluarga mengatakan
kurang paham mengenai penyakit
Hipertensi

Kemungkinan masalah untuk 1/2x2 1 Kemungkinan masalah untuk di ubah


diubah : sebagian mudah dengan pemberian informasi
pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 Dengan pemberian informasi pendidikan
dicegah : cukup kesehatan kemungkinan masalah dapat
dicegah
Menonjolnya masalah : segera 2/2x1 1 Kurang pengetahuan harus segera diatasi
diatasi agar keluarga dapat memahami dan
mencegah komplikasi bertambah berat
Total skor 3 2/3

Prioritas Diagnosis Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


keluarga ditandai dengan Ibu KP mengeluh nyeri.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
B. PERENCANAAN

Rencana asuhan keperawatan keluarga Bapak MB


Diagnosis Tujuan Kriteria Standar Evaluasi Rencana
Keperawatan Evaluasi intervensi
Gangguan rasa Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
nyaman (nyeri)
kunjungan 4 kali
berhubungan dengan
kunjungan selama
ketidakmampuan
seminggu, nyeri
keluarga merawat
dapat terkontrol
keluarga ditandai
atau berkurang
dengan klien
mengeluh nyeri.

Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 45
menit, keluarga Respon verbal
Nyeri adalah apapun
mampu
yg dapat menyakitkan
1. Mengenal nyeri
tubuh seseorang yang  Diskusikan
dengan :
a. Menjelaskan mengalaminya. dengan
pengetian keluarga
nyeri pengertian
nyeri.
 Ajarkan
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
pengertian
dari nyeri

b. Menjelaskan Respon verbal Berdasarkan  Diskusikan


jenis-jenis lama/durasinya ada 2 dengan
nyeri jenis nyeri : keluarga
 nyeri akut yaitu tentang jenis
Nyeri yang terjadi nyeri yang
segera setelah terjadi pada
tubuh terkena Ny. AR.
 Motivasi
cidera, tindakan
keluarga
bedah ataupu
untuk
akibat hal lain
mengungkap
seperti hipertensi
kan kembali
dengan rasa sakit
jenis-jenis
yang bervariasi
nyeri.
dari berat sampai
ringan.
 Nyeri kronik
adalah nyeri
konstan atau
intermiten yang
menetap
sepanjang suatu
periode tertentu,
berlangsung lama,
intensitas
bervariasi, dan
biasanya
berlangsung lebih
dari enam bulan.
2. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
Respon verbal  Identifikasi
menyebutkan akibat
untuk
akibat nyeri
bila nyeri tidak diatasi
mengatasi
yang lalu
seperti syok, tekanan
nyeri  motivasi
a. Menjelaskan darah, nadi, respirasi
keluarga
akibat bila meningkat
untuk
nyeri tidak
mengungkap
diatasi
kan kembali
bila nyeri
tidak diatasi

b. mengambil Respon verbal Keputusan keluarga  Diskusikan


keputusan untuk untuk mengatasi nyeri dengan
mecegah nyeri kepala agar tidak keluarga
kepala agar tidak bertambah parah tentang
bertambah parah rentangan
nyeri yang
dialami
untuk
mengambil
keputusan
selanjutnya

 Gali
pendapat
keluarga
bagaimana
cara
mengatasi
nyeri
 Motivasi
keluarga
untuk
memutuskan
mengatasi
nyeri secara
tepat
 Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
oleh
keluarga.
3. Keluarga Respon verbal Tindakan yang dapat  Beri
mampu mengurangi nyeri : penjelasan
merawat  relaksasi keluarga
keluarga (pengaturan tentang cara-
dengan nafas) cara yang
nyeri  pengalihan dapat
a. menjelaskan pikiran terhadap mengurangi
cara-cara nyeri nyeri
untuk  pijatan lembut  Beri
mengatasi kesempatan
nyeri keluarga
untuk
bertanya
4. Modifikasi Respon verbal Menciptakan  Diskusikan
Lingkungan lingkungan rumah dengan
dalam yang tenang, nyaman, keluarga cara
perawatan bersih, jauh dari menciptakan
nyeri kebisingan dan lingkungan
kegaduhan. rumah yang
tenang.
 Memberikan
pujian
terhadap
upaya yang
telah
dilakukan
keluarga

5. Keluarga Respon verbal Memberi penyuluhan  klarifikasi


mampu tentang manfaat pengetahuan
memanfaat fasilitas kesehatan keluarga
kan fasilitas yang ada tentang
kesehatan manfaat
untuk fasilitas
mengatasi kesehatan
nyeri  Motivasi
keluarga untuk
memanfaatkan
kesehatan bila
nyeri yang
dirasakan
semakin kuat
dan tidak bisa
tertahankan
Kurang pengetahuan Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
berhubungan dengan
kunjungan rumah
ketidakmampuan
selama 4 kali
keluarga mengenal
kunjungan dalam
masalah
seminggu,
diharapkan
Keluarga Bapak
YY dapat
memahami tentang
penyakitnya
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x45 menit,
keluarga mampu:
1. Mengenal
Respon verbal Hipertensi merupakan  Diskusikan
hipertensi
tekanan darah dengan
dengan:
persisten atau terus keluarga
a. Menjelaska
menerus sehingga pengertian
n
melebihi batas normal hipertensi.
pengertian  Ajarkan
dimana tekanan
hipertensi. keluarga
sistolik diatas 140
mmhg dan tekanan untuk

diastole diatas 90 mengungkap

mmhg (Smelttzer & kan kembali

Bare 2002:896). pengertian


hipertensi.

b. Menjelaska Respon verbal Adapun penyebab dari  Diskusikan


n penyebab hipertensi adalah : dengan
dari  Stress keluarga
hipertensi  Merokok penyebab
 Obesitas
hipertensi.
(Kegemukan)  Gali
 Alkohol
 Faktor keturunan pendapat
 Faktor lingkungan keluarga
: bising, gaduh tentang
penyebab
hipertensi
 Motivasi
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali

Respon verbal penyebab


hipertensi

Tanda dan gejala


 Diskusikan
hipertensi yang paling
dengan
sering terjadi adalah:
keluarga
c. Menjelaska  sakit kepala
tanda dan
n tanda dan  kelelahan
 mual gejala
gejala  telingan hipertensi.
hipertensi. mendengung  Gali
 muntah pendapat
 sesak nafas
 gelisah keluarga
 pandangan tentang tanda
menjadi kabur dan gejala
yang terjadi hipertensi
karena adanya  Motivasi
kerusakan pada keluarga
otak, mata, untuk
jantung dan ginjal mengungkap
kan kembali
tanda dan
gejala
hipertensi

d. Menyebutk Respon verbal Adapun komplikasi  Diskusikan


an yang dapat terjadi dengan
komplikasi pada hipertensi adalah kelurga
dari : komplikasi
hipertensi  Penyakit dari
Jantung : Gagal hipertensi
 Beri
Jantung
 Penyakit Ginjal kesempatan
: Gagal ginjal keluarga
 Otak bertanya
: Serangan Stroke
 Motivasi
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
komplikasi
dari
hipertensi.

2. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
Akibat yang terjadi 
Respon verbal Beri
untuk
penjelasan
jika hipertensi tidak
mengatasi
keluarga
hipertensi: diatasi yaitu : tentang
a. Menjelaska
penyakit pembuluh penyakit
n akibat
darah otak seperti yang dapat
yang terjadi
stroke, perdarahan terjadi jika
bila
otak, transient hipertensi
hipertensi
ischemic attack (TIA). tidak diatasi.
jantung 
tidak Beri
Penyakit
diatasi. kesempatan
seperti gagal jantung,
keluarga
angina pectoris, infark
untuk
miocard acut (IMA).
bertanya.
Penyakit ginjal seperti
gagal ginjal. Penyakit
mata seperti
perdarahan retina,
penebalan retina,
oedema pupil.

b. Mengambil Respon verbal Keputusan keluarga  Gali


keputusan untuk mengatasi pendapat
untuk hipertensi agar cepat keluarga cara
mengatasi sembuh dan tidak mengatasi
hipertensi berlanjut lagi. hipertensi
agar tidak  Beri pujian

bertambah atas

parah. keputusan
yang diambil
keluarga

3. Keluarga
mampu
merawat
keluarga
yang Respon verbal Cara perawatan  Gali
mengalami (penanganan) pengetahuan
hipertensi hipertensi : keluarga
dengan:  Diet rendah dalam
a. Menjela
garam/kolesterol/l mengatasi
skan
emak jenuh. hipertensi
cara  Diskusikan
 Mengurangi
perawat dengan
asupan garam ke
an keluarga cara
dalam tubuh.
(penang perawatan
 Ciptakan keadaan
anan) hipertensi
rileks
dari  Motivasi
 Melakukan olah keluarga
hiperten
raga seperti senam untuk
si.
aerobik atau jalan mengungkap
cepat selama 30- kan kembali
45 menit sebanyak apa yang
3.4 kali seminggu. telah
 Berhenti merokok disampaikan.
dan mengurangi
konsumsi alkohol
 Mengurangi
konsumsi kopi dan
daging.

4. Memodi Respon verbal Menciptakan  Diskusikan


fikasi lingkungan rumah dengan
lingkun yang tenang, nyaman, keluarga cara
gan bersih dan jauh dari menciptakan
dalam bising ataupun gaduh lingkungan
perawat rumah yang
an tenang.
hiperten  Memberikan

si. pujian
terhadap
upaya yang
telah
dilakukan
keluarga
dalam
menciptakan
lingkungan
yang tenang.
 Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya
5. Keluarga Respon verbal Memberi penyuluhan  Klarifikasi
mampu tentang manfaat pengetahuan
memanfaat fasilitas pelayanan keluarga
kan fasilitas kesehatan dalam tentang
kesehatan mengatasi hipertensi. manfaat
untuk fasilitas
mengatasi kesehatan
hipertensi.  Motivasi
keluarga
untuk
memanfaatk
an pelayanan
kesehatan
bila
hipertensi
berlanjut.
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Catatan perkembangan asuhan keperawatan keluarga Bapak MB


Tanggal No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf
23 maret 1& 2 Diskusikan bersama keluarga dengan Subjektifnya :
 Keluarga mengatakan
2018 menggunakan leaflet :
 Pengertian hipertensi bahwa hipertensi
 Penyebab hipertensi merupakan tekanan darah
 Tanda dan gejala hipertensi
 Komplikasi hipertensi yang melebihi tekanan
darah normal
 Keluarga mengatakan
penyebab hipertensi
adalah stress, kegemukan,
kurang olahraga,
Menanyakan pada keluarga hal-hal merokok, asupan garam
yang belum dimengerti yang tinggi, penyakit
Meminta keluarga untuk ginjal dan pengaruh obat
 Keluarga mengatakan
menjelaskan kembali tentang
gejala yang dirasakan
pengertian, penyebab, tanda gejala,
seperti kepala pusing, dan
komplikasi dan penanganan dari
nyeri pada kepala
hipertensi.
belakang
 Keluarga mengatakan
komplikasi yang dapat
terjadi dari hipertensi
yaitu :
- Penyakit Jantung :
Gagal Jantung
- Penyakit Ginjal
: Gagal ginjal
- Otak: stroke

Objektif :
 Keluarga menyimak
penjelasan dengan baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.

Analysis :
TUK 1 tercapai sesuai
rencana
Planning :
Evaluasi kembali TUK 1
tentang pengertian, penyebab,
tanda gejala dan komplikasi
hipertensi pada pertemuan
kunjungan berikutnya.
Lanjutkan ke TUK 2 tentang
bagaimana mengidentifikasi
hipertensi berlanjut untuk
pengambilan keputusan yang
akan dilakukan keluarga.
23 maret 1& Dengan menggunakan leaflet : Subjektif :
Menjelaskan akibat bila hipertensi  Keluarga mengatakan
2018 2
berlanjut apabila hipertenti tidak
dirawat dapat timbul
Bersama keluarga identifikasi
penyakit stroke, penyakit
adanya hipertensi yang berlanjut
ginjal dan penyakit
Memotivasi keluarga memutuskan
jantung.
merawat hipertensi Ibu KP( keluarga  Keluarga mengatakan
Bpk MB) akan memperhatikan Ibu
KP secara lebih perhatian
Memberi pujian atas keinginan
untuk menjaga kesehatan
keluarga dalam memutuskan untuk
dan pola makan supaya
merawat hipertensi Ibu KP
hipertensi tidak berlanjut.
Objektif :
 Keluarga menyimak
setiap penjelasan dengan
baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
Analysis :
TUK 2 tercapai sesuai
rencana.
Planning :
Evaluasi kembali TUK 2
terhadap identifikasi adanya
hipertensi berlanjut pada
kunjungan berikutnya.
Lanjutkan TUK 3 tentang
cara penanganan hipertensi.

23 maret 1&2 Dengan menggunakan leaflet : Subjektif :


Menjelaskan cara perawatan  Keluarga mengatakan
2018
(penanganan) dari hipertensi. Cara perawatan
(penanganan) hipertensi :
Bersama keluarga identifikasi
- Diet rendah
adanya hipertensi yang berlanjut
garam/kolesterol/lemak
Memotivasi keluarga cara merawat
jenuh.
keluarga yang mengalami hipertensi
- Mengurangi asupan
garam ke dalam tubuh.
Memberi pujian atas keinginan
- Ciptakan keadaan rileks
keluarga untuk merawat hipertensi
- Melakukan olah raga
Ibu KP
seperti senam aerobik
atau jalan cepat selama
30-45 menit sebanyak 3
– 4 kali seminggu.
- Berhenti merokok
- dan mengurangi
- konsumsi alkohol
- Mengurangi konsumsi
kopi dan daging.
 Keluarga mengatakan
akan merawat Ibu KP
secara lebih baik untuk
menjaga kesehatan dan
pola makan supaya
hipertensi tidak berlanjut
Objektif :
 Keluarga menyimak
setiap penjelasan dengan
baik
 Keluarga berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
Analysis :
TUK 3 tercapai sesuai
rencana.
Planning :
Evaluasi kembali TUK 3
terhadap identifikasi adanya
hipertensi berlanjut pada
kunjungan berikutnya.

Lanjutkan TUK 4 tentang


Memodifikasi lingkungan
dalam perawatan hipertensi.

Вам также может понравиться