Вы находитесь на странице: 1из 8

`BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan

jenis penelitiannya ialah deskriptif yang bertujuan untuk memaparkan data tentang hasil belajar

secara sistematik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan

kelas (PTK).

Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005:11) “PTK adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantive, suatu tindakan yang

dilakukan dalam disiplin ikuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang

terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”. Menurut Arikunto

(2008:3) “PTK adalah merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan,yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan siswa”. Sedangkan

menurut Akbar (2010:26) “PTK adalah proses investigasi terkendali untuk menemukan dan

memecahkan masalah pembelajaran di kelas proses pemecahan masalah tersebut di lakukan

secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil

pembelajaran di kelas tertentu”.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud PTK adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru/ peneliti yang bertujuan untuk mengatasi suatu

permasalahan yang terjadi di dalam kelas yang dilakukan secara bersiklus. Karakteristik PTK

antara lain adalah : a) Masalahnya berasal dari latar/kelas tempat penelitian dilakukan; b) proses
pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus; c) tujuannya untuk memecahkan

masalah pembelajaran di kelas, atau meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. (Akbar

2010:26).

Dari pengertian dan karakteristik PTK di atas dapat dikemukakan beberapa alasan

mengapa peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas adalah: (1) PTK sangat

kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di

kelasnya, (2) PTK dapat meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilakukan oleh guru, (3) guru

mampu memperbaiki pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di

kelas, (5) guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya

inovasi perbaikan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dengan guru Kimia kelas X

sebagai kolaborator, pengamat, observer. Sedangkan peneliti sebagai perancang dan pelaksana

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) di kelas X SMA Wahidiyah kota Kediri Penelitian bekerja sama dengan guru dan

melibatkan objek penelitian (siswa) dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan,

melaksanakan kegiatan, dan melakukan penelitian akhir.

B. Kehadiran Peneliti di Lapangan


Penelitian dilakukan secara kolaboratif, guru kelas X sebagai kolaborator, pengamat,

observer. Sedangkan peneliti sebagai perancang dan pelaksana model TGT (Teams Games

Tournament) di kelas X SMA Wahidiyah kota Kediri. Peneliti harus melakukan pembelajaran

secara langsung pada materi yang dipersiapkan dengan menggunakan model TGT (Teams

Games Tournament) agar mendapatkan data yang akurat dalam kegiatan di lapangan.

C. Kancah Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas X SMA Wahidiyah kota Kediri yang terletak di Jl. KH

Wachid Hasyim Bandar Lor Kediri, dalam mata pelajaran Kimia semester 1 tahun ajaran 2015-

2016, pada kompetensi dasar “Memahami struktur atom berdasarkan sifat-sifat unsur, massa

atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodic”. Sekolah Menengah Atas ini

termasuk SMA yang memiliki banyak keanekaragaman baik dari siswanya ataupun dari orang

tua wali murid yang berasal dari berbagai tingkat sosial, sebagian besar dari kalangan menengah

ke bawah.
D. Subjek Penelitian
Sebagai subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Wahidiyah kota Kediri

tahun ajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa kelas X ada 41 siswa dengan perincian 17 siswa

laki-laki dan 24 siswa perempuan.


E. Data dan Sumber Data
Data diperlukan untuk mendapatkan informasi tentang masalah penelitian. Data yang

diambil dalam penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan model pembelajaran, data aktivitas

siswa, dan data mengenai hasil belajar siswa.


1. Data tentang pelaksanaan teams geams tournament, meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah penerapan Team geams

Toournament yaitu presentasi kelas, diskusi kelompok, permainan (game), tournament dan

rekognisi tim. Diskusi kelompok memiliki peran penting dalam metode ini. Pada saat

diskusi, siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi atau bertanya pada guru maupun

dengan teman kelompoknya. Tahap diskusi ini mendorong siswa lebih aktif. serta

meningkatkan interaksi sosial dan tanggung jawab antar masing-masing anggota

kelompoknya. Tahap selanjutnya adalah game dan tournament, yang dapat membuat siswa

tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran. Selain itu memotivasi siswa untuk lebih

memahami materi sehingga dapat memenangkan tournament.


2. Data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran diperoleh melalui

presentasi kelas, diskusi kelompok, permainan (game), tournament dan rekognisi tim.

Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai guru saat berlangsungnya pembelajaran.


3. Data tentang hasil belajar siswa. Data tersebut bersumber dari hasil

evaluasi siswa yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Bentuk evaluasi berupa soal

uraian yang dilengkapi dengan kunci jawaban dan teknik pensekoran.


F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu

unsur yang sangat penting, sebab menentukan baik tidaknya data yang diperoleh oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lima metode untuk mengumpulkan data yaitu:

observasi, tes/ evaluasi, catatan lapangan dan dokumentasi yang diuraikan sebagai berikut :
I. Prosedur Penelitian
“Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Tindakan ini

dilakukan oleh situasi yang alami (bukan dalam laboratorium) dan ditujukan untuk

memecahkan masalah yang praktis” (Arikunto, 2008: 62). Berdasarkan ciri di atas PTK

dilakukan dalam keadaan situasi yang alami dan tidak direkayasa yang bertujuan untuk

memperbaiki mutu pembelajaran. “PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang...”

(Arikunto, 2008:73). Bersiklus artinya berdaur atau berputar dan berulang artinya siklus ini bisa

dilaksanakan berulang-ulang mengikuti setiap tahapannya sesuai yang direncanakan


Adapun rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan model

spiral dari Kemmis dan Taggart (1998), pada rancangan ini dalam suatu siklus terdiri dari

empat komponen, antara lain : (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting) (3) observasi

(observing), (4) dan refleksi (reflecting).


Gambar 3.1 Rancangan penelitian diadaptasi dari Kemmis dan McTaggart (dalam Akbar,

2010:28)
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bersiklus yang terdiri dari dua siklus.

Setiap siklus dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Pertimbangan dalam menentukan siklus

adalah keluasan materi yang terdapat dalam kompetensi dasar yang akan diteliti. Kompetensi

dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah “Menjelaskan hubungan antara sumber

daya alam dengan lingkungan” yang kesemuanya memiliki empat indikator. Pada siklus I

pertemuan pertama membahas indikator “Mengklasifikasikan contoh sumber daya alam

berdasarkan jenisnya”. Pertemuan kedua membahas indikator “Mengklasifikasikan berbagai

contoh sumber daya alam berdasarkan sifat dan pemanfaatannya”. Untuk siklus II, pertemuan

pertama membahas indikator “Menyebutkan cara untuk mendapatkan sumber daya alam,

menggolongkan contoh sumber daya alam berdasarkan cara mendapatkannya, dan

menyebutkan manfaat sumber daya alam berdasarkan cara mendapatkannya”. Dilanjutkan

dengan pertemuan keduanya membahas indikator tentang “menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan lingkungan sekitar”. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap

yaitu : (1) Perencanaan (Planning); (2) Tindakan dan Pengamatan (acting & observing); (3)

Perefleksian (reflection); (4) Perbaikan Rencana (revise plan). Dalam penelitian ini kegiatan

kegiatan dalam siklus dapat dipaparkan sebagai berikut:


a. Siklus I

Perencanaan (Planning) 1
Dalam tahap ini, peneliti bersama guru kelas XI mempersiapkan skenario pembelajaran berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model TGT serta menyusun

LKS yang berkaitan dengan materi yang akan dibelajarkan kepada siswa, mempersiapkan lembar

evaluasi, mempersiapkan format observasi aktivitas siswa, lembar observasi penyusunan RPP

dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Serta mempersiapkan media yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Tindakan dan Pengamatan (acting & observing) 1 Dalam tahap

ini, peneliti bertindak sebagai guru melakukan tindakan sesuai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan, sedangkan guru kelas XI

bertindak sebagai observer (pengamat). Pengamatan selama pembelajaran dengan menggunakan

model TGT dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

TGT, aktivitas siswa selama pembelajaran, dan nilai siswa pada tes di kegiatan akhir

pembelajaran. Dalam pengamatan menggunakan instrumen berupa lembar observasi penyusunan

RPP, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, kamera

untuk mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi, dan soal-soal tes.

Perefleksian (reflection) 1

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi bersama guru kelas XI (pengamat) terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan. Refleksi

dilakukan untuk berpikir ulang terhadap kegiatan yang telah dilakukan, kegiatan yang sudah

dicapai, kegiatan yang belum dicapai, masalah pembelajaran yang belum dapat terpecahkan serta

kesesuaian pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran yang direncanakan.

Perbaikan Rencana (revise plan) 1

Pada tahap ini peneliti mengadakan rencana perbaikan pada hasil refleksi dengan menentukan

aktivitas yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran Kimia yang akan dilanjutkan pada siklus II. Dengan

mempertimbangkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada kegiatan sebelumnya, maka

rencana tindakan selanjutnya perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang akan dilaksanakan

berikutnya dapat lebih baik.

b. Siklus II

Perencanaan (Planning) 2

Pada dasarnya, perencanaan yang harus dilakukan oleh peneliti pada siklus 2 ini sama dengan

siklus 1 hanya saja perencanaan pada siklus 2 ini dilakukan setelah mempelajari hasil refleksi

tindakan pada siklus I yang digunakan sebagai masukan dalam melakukan tindakan yang lebih

efektif pada siklus II. Peneliti bersama guru kelas IV mempersiapkan skenario pembelajaran

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model TGT serta

menyusun LKS yang berkaitan dengan materi yang akan dibelajarkan kepada siswa,

mempersiapkan lembar evaluasi, mempersiapkan format observasi aktivitas siswa, lembar

observasi penyusunan RPP dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Serta mepersiapkan

media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Tindakan dan Pengamatan (acting & observing) 2

Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru melakukan tindakan sesuai Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan, sedangkan guru

kelas XI bertindak sebagai observer (pengamat). Pengamatan selama pembelajaran dengan

menggunakan model TGT dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran dengan


menggunakan model TGT, aktivitas siswa selama pembelajaran, dan nilai siswa pada tes di

kegiatan akhir pembelajaran. Dalam pengamatan menggunakan instrumen berupa lembar

observasi penyusunan RPP, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi

aktivitas siswa, kamera untuk mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi, dan soal-soal

tes.

Perefleksian (reflection) 2

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi bersama guru kelas XI (pengamat) terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan. Refleksi yang

dilakukan untuk berpikir ulang terhadap kegiatan yang telah dilakukan, kegiatan yang sudah

dicapai, kegiatan yang belum dicapai, masalah pembelajaran yang belum dapat terpecahkan.

Refleksi pada tahap kedua ini diharapkan menghasilkan temuan-temuan berupa perubahan

aktivitas dan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan tindakan pada siklus II. Hasil temuan

tersebut merupakan indikator perubahan hasil belajar siswa dengan melihat hasil evaluasi.

Format observasi pembelajaran sebagai hasil pengamatan, kemudian dikaji dan direnungkan

kembali. Kemudian data yang sudah didapat, dikonfirmasikan pada guru kelas IV untuk

mendapatkan kesamaan pandangan terhadap tindakan pada Siklus II dengan tujuan untuk

mengetahui apakah pembelajaran mengalami kemajuan setelah diterapkan model TGT

Perbaikan Rencana (revise plan) 2

Perbaikan rencana dilakukan apabila sudah melakukan siklus II terlebih dahulu sehingga belum

dapat dipaparkan rencana perbaikannya.

Вам также может понравиться