Вы находитесь на странице: 1из 15

ANALISIS KESALAHAN PENELITIAN KUALITATIF

(Dususun untuk memenuhi tugas metodologi penelitian)


Pengampu: Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.

ANALISIS KESALAHAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Paragraf pertama dan kedua tidak koheren karena pada kalimat terakhir
paragraf pertama membahas kurikulum, lalu tiba-tiba pada awal paragraf
kedua langsung membahas matematika.
Solusi: hendaknya diberi kalimat penhubung atau penjelas yang
menjadikan bahasan kurikulum dan matematika menjadi lebih koheren.
2. Paragraf kedua
a. Belum ada kalimat yang menjelaskan tentang matematika diskrit yang
berhubungan dengan teknologi masa depan.
Solusi: memberi contoh nyata tentang matematika diskrit yang
berhubungan dengan teknologi masa depan.
b. Pada baris ketujuh dalam “Tujuan tersebut dapat terwujud ... ”
kalimat yang digunakan kurang jelas karena kurangnya kata
penghubung.
Solusi: ditambahkan kata penghubung, misalnya “agar tujuan
tersebut...”
3. Paragraf keempat kalimat “Untuk itu, penyempurnaanya terdapat dalam
kurikulum 2013 dimana dalam kurikulum 2013 tersebut menekankan
penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum pendalaman
materi dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa
yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.”
Solusi: dapat diubah menjadi “Untuk itu, penyempurnaanya terdapat
dalam kurikulum 2013 dimana didalamnya menekankan penyempurnaan
pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum pendalaman materi dan
perluasan materi, penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan
dengan apa yang dihasilkan.”
4. Paragraf kelima kurikulum yang digunakan masih kurikulum menurut
undang-undang no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19)
Solusi: kurikulum yang digunakan dapat diubah menjadi kurikulum 2013.
5. Paragraf keenam
a. Pada kalimat “Hal ini, karena matematika mempunyai fungsi untuk
mengembangkan ....” adanya awalan kata yang tidak perlu sehingga
menyebabkan susunan kalimat menjadi kurang jelas.
Solusi: dapat diubah menjadi “matematika mempunyai fungsi untuk
mengembangkan ....”
b. Pada kalimat : “untuk itu kreativitas guru dalam proses pembelajaran
matematika agar dapat menarik dan tidak membosankan sangat
diperlukan.”
Solusi: dapat diubah menjadi “untuk itu kreativitas guru dalam proses
pembelajaran matematika sangat diperlukan agar pembelajaran
matematika tidak membosankan.”
6. Paragraf ketujuh data PISA yang digunakan terlalu lama yaitu dari tahun
2000-2009.
Solusi: data PISA yang digunakan sebaiknya data yang terbaru yaitu
tahun 2015.
7. Paragraf kesepuluh format penomoran tidak sesuai.
Solusi: format penomoran ditulis kebawah.
8. Paragraf kedua belas pada kalimat : “Oleh karena itu, diperlukan analisis
terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah
sehingga analisis tersebut akan memberikan informasi apakah guru pada
proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.”
Solusi: dapat diubah menjadi “Oleh karena itu, diperlukan analisis
terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah
sehingga analisis tersebut akan memberikan informasi kepada guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.”
9. Paragraf ketiga belas penelitian yang relevan tidak sesuai dengan
penelitian yang akan diteliti.
Solusi: referensi yang digunakan 5 tahun terakhir.
10. Paragraf kelima belas pada kalimat : “Berdasarkan uraian sebelumnya
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berupa analisis ...”
Solusi: dapat diubah menjadi “Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan peneliti ingin mengadakan penelitian berupa ....”.
Analisis kesalahan pada latar belakang secara keseluruhan yaitu:
1. Penulisan awal kalimat yang bermakna sama secara berturut-turut.
Contoh: paragraf keempat terdapat awalan kalimat seperti “dengan
demikian”, “oleh karena itu”, “untuk itu” yang dituliskan berturut-turut
pada awal kalimat kedua, ketiga dan keempat.
Solusi: suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat akan lebih baik
jika dituliskan dari inti permasalahan kemudian penjelasan-penjalasan
ataupun sebaliknya sehingga awalan kalimat seperti “oleh karena itu”,
“untuk itu” tidak digunakan secara berulang.
2. Penjelasan masalah kurang terstruktur dimana terdapat paragraf yang tidak
koheren dengan paragraf sebelumnya.
Contoh: paragraf pertama dengan paragraf kedua, paragraf kesembilan
dengan paragraf kesepuluh.
Solusi: paragraf akan lebih baik jika bersesuaian dengan paragraf
sebelumnya dan peragraf setelahnya.
3. Terdapat penjelasan yang tidak berkaitan dengan masalah yang dijabarkan.
Contoh: Pada paragraf keenam, penulis menjabarkan indikator yang
menyatakan keberhasilan dalam pembelajaran adalah daya serap siswa
terhadap suatu materi. Namun pada paragraf setelahnya, penulis
menjelaskan keterlibatan PISA yang tidak berhubungan dengan daya serap
siswa terhadap materi.
Solusi: keterlibatan PISA tidak perlu dicantumkan pada latar belakang
karena tidak berkaitan. Selain itu datanya bukanlah data PISA yang
terbaru.
B. Fokus Penelitian
Tempat penelitian, subjek penelitian, materi transformasi geometri, dan
proses pembelajaran mencakup interaksi guru dengan siswa belum dibahas
dalam latar belakang.
Solusi: Hal-hal seperti pemilihan tempat, subjek dan meteri dicantumkan
pada latar belakang agar fokus penelitian lebih terarah.

C. Manfaat Penelitian
Pada manfaat praktis (ditujukan untuk siapa/apa) belum terurut.
Solusi: urutan manfaat praktis seharusnya dimulai dari siswa, guru, kemudian
sekolah agar tersusun secara sistematis.
ANALISIS KESALAHAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA
BERFIKIR

A. Kajian Pustaka
1. Proses Pembelajaran Matematika
a. Pada poin “Pengertian Proses” kalimat pertama menggunakan kata
hubung “dalam”.
Solusi: kata “dalam” sebaiknya tidak dituliskan pada awal kalimat.
b. Terdapat pengertian yang masih menganut paham behaviorisme yaitu
tentang pengertian belajar dan pengertian proses pembelajaran
matematika.
Solusi: sebaiknya menggunakan paham kontruktivisme.
c. Pada poin “Pengertian Pembelajaran” penulis menjabarkan pengertian
pembelajaran tanpa mencantumkan apakah pengertian tersebut berupa
sintesis dari pendapat ahli ataupun dari sumber tertentu. Kemudian
selanjutnya menuliskan pengertian pembelajaran tanpa adanya sistesis.
Solusi: Sebelum menjelaskan pengertian pembelajaran di uraikan
pendapat-pendapat ahli terlebih dahulu.
d. Secara keseluruhan penulis menjabarkan pengertian kata perkata
(pengertian proses, belajar, pembelajaran) setelah itu menarik
kesimpulan tentang pergertian proses pembelajaran matematika.
Namun, belum ada penjelasan tentang pengertian matematika.
Solusi: Ditambah penjelasan tentang pengertian matematika.
Solusi yang lain yaitu proses pembelajaran matematika tidak
dijelaskan secara kata perkata tetapi dapat dijelaskan (1) pengertian
proses; (2) pembelajaran matematika; kemudian barulah (3) proses
pembelajaran matematika.
2. Kurikulum
a. Judul sub bab “Kurikulum” belum lengkap karena penelitian berkaitan
dengan kurikulum 2013.
Solusi: judul sub bab diubah menjadi “Kurikulum 2013”
b. Banyak penjelasan yang tidak mencantumkan sumber referensi,
misalnya pada paragraf kelima.
Solusi: sumbernya dicantumkan misalnya “menurut pemendikbud...”
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
a. Format penomoran pada suatu paragraf cenderung membingungkan
untuk dibaca.
Contoh: “.....pendekatan spesifik dalam proses mengajar yang
memiliki ciri yaitu a. Bertujuan untuk membantu.... b. Fasenya
mencakup serangkaian... c. Fondasi, model mengajar....”
Solusi: format penomaran sebaiknya ditulis menurun atau apabila
dijadikan suatu paragraf contoh penulisanya yaitu: “.... (a) bertujuan
untuk membantu siswa memperoleh...; (b) fasenya mencakup....; (c)
fondasi model mengajar.....”
b. Pada poin “Pengertian model PBM” penulisan sumber kutipan diakhir
paragraf satu, paragraf dua, dan paragaraf tiga masih belum tepat.
Solusi: penulisan sumber kutipan diakhir kalimat seharusnya sesuai
dengan panduan tesis. Contoh (Sanjaya, 2011: 220).
c. Terdapat kutipan dalam kutipan.
Contoh: “Menurut Hamruni dalam buku Suyadi (2013: 129)...”
Solusi: sebaiknya mencari kutipan langsung atau referensi yang lain
agar kutipannya ketepatannya lebih kuat.
d. Belum ada sumber yang menjelaskan cici-ciri utama SPMB.
Solusi: diberikan sumber referensi tentang ciri-ciri utama SPMB.
4. Pendekatan ilmiah
a. Banyak penjelasan yang tidak mencantumkan sumber referensi yaitu
definisi pendekatan scientific dan pembelajaran kolaboratif.
Solusi: diberikan sumber referensi tentang definisi pendekatan
scientific dan penjelasan pembelajaran kolaboratif.
b. Pada poin mengamati penulisan “kegiatan belajar yang dilakukan
proses mengamati adalah: membaca, mendengar menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat).” kurang tepat.
Solusi: menghilangkan titik dua menjadi “kegiatan belajar yang
dilakukan proses mengamati adalah membaca, mendengar menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat).”
c. Pada poin menanya penulisan “kegiatan belajar menanya dilakukan
dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati.” kurang tepat.
Solusi: menghilangkan tanda titik dua menjadi “kegiatan belajar
menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.”
d. Penulisan kata bahasa asing seperti “meaningfull learning”,
“associating” dan “reasoning” tidak ditulis miring (Italic)
Solusi: ditulis miring menjadi “meaningfull learning”, “associating”
dan “reasoning”.
e. Penomoran dengan angka (1-5) poin mengamati, menanya, sampai
dengan mengkomunikasikan kurang tepat.
Solusi: Setelah penomoran anak sub bab 4. Pendekatan Ilmiah
(Scientific Appproach) seharusnya a. Mengamati, b. Menanya, dan
seterusnya.
5. Indikator pembelajaran berbasis masalah
Tidak ada sumber referensi tentang indikator pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan ilmiah.
Solusi: diberikan sumber referensi tentang indikator pembelajaran
berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah.
Analisis kesalahan Kajian Pustaka secara keseluruhan yaitu: urutannya tidak
sistematis dimana penjelasan Pembelajaran Berbasis Masalah dahulu
kemudian Pendekatan Ilmiah.
Solusi: urutannya diubah yaitu proses pembelajaran matematika, kurikulum
2013, pendekatan ilmiah, pembelajaran berbasis masalah, kemudian indikator
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Belum ada penelitian yang terdahulu yang barkaitan dengan kurikulum
2013 dan sumber referensi jurnal masih terlalu sedikit menjelaskan
penelitian yang akan diteliti yaitu hanya 2 referensi.
Solusi: Ditambahan referensi kajian penelitian yang terdahulu, sebaiknya
juga terdapat jurnal internasional. Penelitian yang relevan masih dalam 5
tahun terakhir.
2. Paragraf kedua pada kalimat “Savery (2006) tentang pendekatan
pembelajaran ...” masih belum tepat.
Solusi: ditambahkan “Hasil penelitiaan” pada awal kalimat.

C. Kerangka Berfikir
1. Susunan antar paragraf tidak berurut dan terdapat paragraf yang tidak
perlu dijelaskan dalam kerangka berpikir yaitu data penyusunan RPP.
Solusi: data proses penyusunan RPP tidak perlu dijelaskan sehingga awal
paragrafnya langsung pada “Proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan ...”
2. Masalah tentang proses pembelajaran matematika belum dijabarkan.
Solusi: diberikan penjabaran masalah tentang proses pembelajaran
matematika yang sering dijumpai dan diamati oleh peneliti.
3. Belum ada penjelasan tentang apa yang akan dicapai dari penelitian.
Solusi: apa yang akan dicapai dari penelitian seharusnya bermanfaat bagi
banyak kalangan terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
ANALISIS KESALAHAN BAB III METODE PENEITIAN

A. Latar Penelitian
1. Analisis kesalahan pada poin (b) yaitu kata “informasi” tidak dijelaskan
informasi apa saja yang akan diteliti.
Solusi: lebih dijelaskan informasinya seperti apa, misalnya informasi
nilai siswa dan data-data proses pembelajaran matematika.
2. Analisis kesalahan pada poin (c) yaitu tidak dituliskan lokasi sekolah
mana yang akan dilakukan penelitian.
Solusi: dituliskan sekolahnya yaitu SMK Negeri 9 Surakarta.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian


1. Paragraf pertama
a. Kalimat “penelitian digolongkan dalam bentuk penelitian kualitatif”.
Solusi: kata “bentuk” tidak perlu ditulis karena bentuk penelitian ini
adalah penelitian diskriptif kualitatif. Dapat ditulis menjadi “penelitian
digolongkan dalam penelitian kualitatif”
b. Penulisan kutipan Strauss Anselm & Juliet Corbin (2009: 5) kurang
tepat.
Solusi: penulisan kutipan diambil nama belakang saja yaitu Anselm &
Corbin (2009: 5).
c. Terdapat kata penghubung “dengan” pada awal kalimat. Kata
penghubung tidak boleh ada pada awal kalimat.
Solusi: Kata penghubung “dengan” diganti dengan kata lain misalnya
“Metode kualitatif dimaksudkan untuk menafsirkan fenomena...”
2. Paragraf kedua
a. Kalimat kedua dituliskan bahwa kondisi subjek tidak disentuh oleh
perlakuan khusus yang dikendalikan oleh peneliti. Dalam hal ini,
belum dijelaskan perlakuan khusus seperti apa yang dimaksud.
Solusi: sebaiknya diberikan penjelasan tentang perlakuan khusus.

b. Bentuk penelitian dijelaskan setelah strategi penelitian.


Solusi: Sebaiknya bentuk penelitian dijelaskan sebelum strategi
penelitian.
3. Paragraf ketiga
Penulisan kutipan dalam kutipan “Bodgen & Biken (Hadi, 2006: 38)...”
kurang tepat.
Solusi: diubah menjadi “Bodgen & Biken dalam Hadi (2006: 38)...”
4. Paragraf keempat
a. Menggunakan kata pengubung “dalam” di awal kalimat.
Solusi: Sebaiknya kata penghubung di awal kalimat diganti atau
dihilangkan.
b. Paragraf hanya terdiri dari satu kalimat.
Solusi: Paragraf keempat sebaiknya digabungkan ke paragraf
sebelumnya karena tidak dianjurkan paragraf hanya terdiri dari satu
kalimat.

C. Data dan Sumber Data Penelitian


a. Penulisan kutipan dalam kutipan “Lofland dalam Moloeng, 2009: 157...”
kurang tepat.
Solusi: penulisan kutipan diubah menjadi “Lofland dalam Moloeng (2009:
157)....”
b. Kurang spesifik menjelaskan data primer dan data sekunder.
Solusi: data dapat diklasifikasikan lagi menjadi data primer yaitu data yang
diperoleh langsung oleh peneliti dan data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari pihak lain dalam cakupan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada poin wawancara, penulis langsung menentukan penggunaan teknik
wawancara tak terstruktur tanpa adanya rujukan.
Solusi: pada poin wawancara seharusnya diberi rujukan dalam menentukan
teknik wawancara.
E. Validitas Data
1. Triangulasi sumber data penjelasannya terlalu banyak sampai mengaitkan
tentang triangulasi teknik.
Solusi: langkah-langkah pada poin triangulasi sumber data itu seharusnya
merupakan langkah-langkah triangulasi teknik.
2. Triangulasi waktu belum dijelaskan secara spesifik bagaimana prosesnya.
Solusi: pada triangulasi waktu sebaiknya dijelaskan tentang pengecekan
data yang seperti apa dan di cek pada waktu kapan saja.

F. Teknik Analisis Data


1. Terdapat kata bahasa asing yang tidak cetak miring.
Contoh: pada bagan terdapat kata “Collection”, “Conclusion” dan
“drawing atau verification” yang belum dicetak miring.
Solusi: penulisan bahasa asing menggunakan cetak miring (Italic).
2. Belum terdapat keterangan nomor bagan.
Solusi: dapat ditulis “Bagan 3.1. Proses Analisis Interaktif”

G. Prosedur Penelitian
Penulisan prosedur penelitian kurang disajikan secara terstruktur.
Solusi: Prosedur penelitiannya dibuat mulai dari saat membuat tema
penelitian, mengurus surat izin ke sekolah, merancang proposal, membuat
instrumen, melaksanakan penelitian untuk memperoleh data, analisis data,
membuat kesimpulan.
ANALISIS KESALAHAN DAFTAR PUSTAKA
Analisis Kesalahan Daftar Pustaka yaitu
1. Terdapat kutipan yang tidak dituliskan di daftar pustaka.
Contoh: kutipan Hadi (2003) pada latar belakang dan kutipan Bodgen dan
Biken dalam Hadi (2006) pada bentuk dan strategi penelitian.
Solusi: semua kutipan dicantumkan di diaftar pustaka
2. Pengambilan referensi moleong menggunakan buku sebelum revisi dan
setelah revisi dengan judul yang sama.
Solusi: memilih salah satu, sebaiknya memilih edisi revisi saja.
3. Penulisan nama pengarang ditulis lengkap.
Solusi: Arens, Richard I. Seharusnya ditulis Arens, R. I.
4. Jika ada dua pengarang diberi penghubung simbol &
Contoh: Anselm, S., Juliet, C. Seharusnya Anselm, S. & Juliet, C.
5. Penulisan daftar pustaka lebih dari enam penulis asing, cara penulisannya 6
penulis awal dicantumkan kemudian diberi tuliskan et al. Tetapi pada daftar
pustaka Murray-Harvey, R , penulis lainnya tidak dicantumkan.
6. Informasi penulisan daftar pustaka jurnal belum lengkap.
Solusi: Berdasarkan panduan tesis, aturan penulisan daftar pustaka dalam
bentuk jurnal seharusnya
Nama penulis dibalik. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume(nomor)
Halaman.
7. Terdapat referensi yang belum jelas berasal dari buku, jurnal, tesis ataupun
sumber lainnya.
Berikut perbaikan penulisan daftar pustaka dari proposal.

DAFTAR PUSTAKA
Anselm, S. & Juliet, C. (2009). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Arens, R. I. (2007). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta:


Pustaka Belajar.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Enggen, P. & Don, K. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks.

Fitria, N. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan


dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta:
Salemba Medika.

Graff, D. E., & Kolmos, A. (2003). Research on PBL Practice in Engineering


Education. Sense Publisher, AW Rotterdam. The Netherlands. ISBN
978-90-8790-930-7.
(perlu perbaikan karena masih memerlukan beberapa informasi yaitu nama jurnal,
volume, nomor, dan halaman)

Joesafira. (2010, 6 Juni). Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving).


Diperoleh 6 Juni 2016, dari http://delsajoesafira.blogspot
.com/2010/05/metode-pemecahan-masalah-problem.html.

Kemendikbud. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Kusmini. (2005). Model PBM untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika


Siswa SD Kelas V sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Skripsi.
Mendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

_________. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Pedoman Umum
Pembelajaran. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong, J. L. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.


Remaja Rosdakaya.

Muslimatun. (2006). Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penekanan


Representasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama dalam
Kelompok Pokok Bahasan Dalil Phytagoras Siswa SMP N 1 Semarang
Kelas VII Tahun Pelajaran 2005/2006.
(informasi kurang lengkap apakah dari jurnal, tesis atau yang lainnya)

Murray-Harvey, R., et al. (2013). What Teacher Education Students Learn About
Collaboration from Problem Based Learning. Journal of Problem Based
Learning. 1(1), 114-134.
(nama 6 penulis dituliskan terlebih dahulu)

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

__________. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media


Grup.

Savery, J. (2006). Overview of Problem Based Learning: Definition and


Distinctions. (Versi Elektronik)
(informasi nama jurnal, volume, nomor dan halaman kurang lengkap)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mmepengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. (2010). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:


Kanisius.

Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.


Remaja Roesdakarya.

Tayyeb, R. (2013). Effectiveness of Problem Based Learning as an Instructionl


Tool for Acsquisition of Content Knowledge and Promotion of Critical
Thinking Among Medical Students. Journal of College of Dokter dan
Ahli Bedah Pakistan, 23 (1), 42-46.

Tim. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Вам также может понравиться