Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN 

TUBERCULOSIS (TBC)
KATA PENGANTAR

….

Jakarta, 17 januari 2014


Penyusun
LAPORAN KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN TUBERCULOSIS
(TBC)

2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... .... 1
1. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
2. TUJUAN ........................................................................................................ 3
3. MANFAAT .................................................................................................... 3

BAB II METODE PELAKSANAAN............................................................ .... 4


1. STRATEGI PELAKSANAAN ................................................................ .... 4
2. RENCANA WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAAN................... 4
3. SAP TBC ........................................................................................................ 5
4. MATERI PENYULUHAN ......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial dan
spiritual serta tidak hanya bebas dari penyakit ataupun kelemahan. Kesehatan merupakan
kebutuhan dasar setiap manusia. Hal ini sangat penting dalam membantu kita untuk melakukan
aktivitas kehidupan serta rutinitas kita sehari-hari. Bila keadaan kita tidak baik (sakit) maka itu
akan mempengaruhi produktifitas kita juga. Melihat pentingnya hidup sehat tersebut, maka
sudah semestinya kita menjaga perilaku kita dan sadar akan pentingnya hidup sehat agar
terhindar dari serangan penyakit. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang
belum sadar akan pentingnya hidup sehat tersebut, sehingga mereka kurang memperhatikan
masalah kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka dan mengakibatkan rentannya
terserang oleh suatu penyakit, baik yang sifatnya tidak menular bahkan sampai penyakit menular
seperti TBC, dan lain-lain.
Di Indonesia, masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius dan sulit
dihindarkan oleh karena kurangnya kesadaran diri dari penduduknya. Salah satu masalah
kesehatan yang saat ini marak dibicarakan di semua kalangan bahkan di seluruh penjuru dunia
adalah masalah penyakit menular yang merupakan ancaman bagi kehidupan. Salah satunya
adalah penyakit Tuberculosis (TBC). Penyakit Tuberculosis (TBC) merupakan penyebab
kematian terbanyak dibanding dengan penyakit infeksi lain. Di Indonesia TBC merupakan
penyebab kematian peringkat ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit pernafasan
serta menjadi peringkat pertama dari golongan penyakit infeksi. Setiap tahunnya, WHO
memperkirakan terjadi 583.000 kasus TBC baru di Indonesia dan kematian karena TBC sekitar
140.000 orang (Depkes, 2008). TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA (Basil Tahan
Asam) positif pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet. Orang dapat terinfeksi kalau droplet terhirup ke dalam saluran pernafasan
(Depkes, 2008).
Adanya fenomena insidensi dan prevalensi kasus TBC di seluruh dunia, yang dikenal
sebagai fenomena TBC global, telah mendorong Badan Kesehatan Dunia (WHO)
mendeklarasikanglobal health emergency pada bulan maret 1993, untuk menyadarkan dunia
bahwa kita sedang menghadapi ancaman serius penyakit TBC. Pada bulan September 2000,
diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang di ikuti oleh 189 negara anggota. Konferensi itu menyepakati untuk mengadopsi tujuan
Pembangunan Milenium atau Milenium Development Goals (MDGs). MDGs memiliki 8 tujuan
yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2015, salah satunya adalah memerangi HIV/AIDS,
malaria dan penyakit menular lain seperti TBC dan lain-lain.
Dengan adanya MDGs ini, diharapkan dapat membantu mengurangi masalah yang ada
khususnya mengenai insidensi dan prevalensi penyakit TBC, seperti yang telah tercantum dalam
tujuan dari pembangunan MDGs itu sendiri. Jelaslah bagi kita bahwa penurunan insidensi dan
prevalensi penyakit TBC menjadi salah satu tujuan MDGs yang mesti kita perjuangkan bersama-
sama, karena tercapainya satu tujuan akan mendekatkan pada pencapaian tujuan yang lainnya.
Sebagai tenaga kesehatan, tentunya kita juga memiliki tanggung jawab sendiri untuk mencapai
tujuan MDGs tersebut khususnya dalam kasus pencegahan insidensi penyakit TBC. Oleh karena
itu, menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat merupakan pokok utama yang harus
dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap penularan penyakit TBC ini.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami mahasiswa STIKES YARSI Mataram berinisiatif
untuk mengadakan Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit TBC yang bertujuan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat khususnya keluarga-keluarga pengidap TBC tentang
cara penularan serta pencegahan penyakit tersebut. Selain itu, setelah melakukan penyuluhan
kesehatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC
dan pencegahannya sehingga masyarakat sadar dan dapat mengubah paradigma tentang
pentingnya pola hidup sehat, khususnya dalam mencegah terjadinya penularan penyakit TBC
secara luas yang pada akhirnya dapat menurunkan insidensi dan prevalensi kasus TBC di NTB
khususnya dan dunia pada umumnya.

B. Tujuan
1. Jangka Panjang
Membantu menurunkan terjadinya penularan TBC, sehingga dapat menurunkan insidensi
dan prevalensi kasus TBC.
2. Jangka Pendek
Untuk memberikan pengetahuan tentang TB Paru dan pencegahan pada keluarga-
keluarga dengan TB Paru.

C. Manfaat
1. Manfaat Umum
Mahasiswa memahami makna promosi kesehatan beserta beserta perkembangannya.
2. Manfaat khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pencarian
pengobatan TBC.
b. Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat dalam pengendalian TBC.
c. Meningkatkan penyebarluasan informasi tentang TB secara terkoor-dinasi dan
berkesinambungan

BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan dengan metode dua arah yaitu penyampaian teori dan
pembagian leafletTBC yang diikuti kegiatan tanya jawab. Penyampaian materi akan dilakukan
oleh mahasiswa stikes yarsi mataram dan didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Komunitas STIKES YARSI Mataram. Dengan memberikan materi yang mudah di
mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran. Kami menggunakan
motode pendekatan dengan sasaran agar lebih dapat mengetahui masalah apa yang ada pada
sasaran dan sasaran lebih nyaman pada saat kami memberikan penyuluhan. Leaflet TBC yang
kami buat dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan mudah dibaca oleh sasaran dan kamipun
menyertai gambar agar sasaran lebih dapaat memahami tentang TBC tersebut.

B. Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaaan


Hari/Tanggal : Kamis, 27 januari 2014
Waktu : Jam 09.00 wita
Tempat : Gunungsari (RT 09,RW:03 )
Peserta : Pasien Puskesmas

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TBC

Bidang studi : Keperawatan Komunitas


Topik : TBC
Sub Topik : Penanganan TBC
Sasaran : Pasien TBC dan keluarga.
Hari/Tanggal : Kamis, 30 januari 2014
Jam : 09.00 wib
Waktu : 20 menit
Tempat : Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

A. Latar belakang masalah


Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap tahunnya,
dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah negara terbesar
ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di dunia, setelah Cina dan India. Tuberculosis
(TBC) ini merupakan penyakit yang dapat menular dan sangat menjadi perhatian dunia. Hingga
saat ini, tidak ada satu Negara pun yang bebas dari penyakit ini. Angka kematian dan kesakitan
akibat Mycobacterium Tuberculosis ini sangat tinggi.
Hingga kini, prevalensi pengidap TBC di Indonesia saat ini diperkirakan sudah mencapai
289 per 100.000 penduduk dan insidensi telah mencapai angka 189 per 100.000 penduduk sudah
terancam meninggal dunia seperti yang telah diutarakan oleh Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesiayang
menghimpun angka tersebut sejak tahun 2011 yang lalu mengenai Tuberculosis (TBC) di
Indonesia. Namun, pada tahun 2011 ini angka penyembuhan penyakit TBC tersebut suda sesuai
dengan harapan yaitu sebesar 90,3 persen pasien telah sembuh.
Mengingat masalah tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit TBC ini
merupakan penyumbang kematian terbesar di dunia khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, hal
ini perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak khususnya pemerintah kesehatan Republik
Indonesia untuk mencegah penularan lebih lanjut yang dapat mengakibatkan dampak yang lebih
buruk lagi bagi masyarak, sehingga sangat perlu dilakukan pencegahan dini terhadap penyakit
TBC tersebut. Dalam rangka menurunkan angka penularan penyakit TBC ini, kami berinisiatif
untuk melakukan sebuah kegiatan “Promosi Kesehatan tentan Penyakit TBC” yang diharapkan
dapat mengubah paradigma masyarakat dalam mencegah terjadinya TBC, sehingga dapat
menurunkan angka penderita penyakit TBC tersebut.

B. Tujuan Instruksional Umum (Tiu)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat menginformasikan
dan mengetahui tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan
sekitar.

C. Tujuan Instruksional Khusus (Tik)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
kembali :
1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Gejala – gejala TBC
4. Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC

D. Materi Penyuluhan
Terlampir

E. Metode Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
1. Ceramah, dan
2. Tanya Jawab
3.
F. Rencana Proses Pelaksanaan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 Menit Pembukaan :
Memberi Salam Menjawab Salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
Pembelajaran Memperhatikan
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akandisampaikan
2 10 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur memperhatikan
Materi :
Pengertian TBC Menyimak dan
Gejala – gejala TBC memperhatikan
Proses penularan TBC
Pencegahan TBC
Pengobatan TBC
3 6 Menit Evaluasi :
Meminta sasaran menjelaskan Bertanya dan menjawab
atau menyebutkan kembali : pertanyaan
Pengertian TBC
Gejala – gejala TBC
Cara pencegahan TBC
Memberikan pujian atas
keberhasilan sasaran menjawab
pertanyaan
4 2 Menit Penutup :
Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam

G. Media Penyuluhan
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Materi SAP
2. Leaflet
H. Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan dan Tulisan

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu :
 Materi SAP
 Leaflet
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk Madding dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di
mengerti oleh peserta penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluhan mengenai TBC diberikan kepada seluruh keluarga Tn. “A” yang telah
diinformasikan sebelum dilaksanakan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi
penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian TBC.
b. Masyarakat mahami dan mengetahui bagaimana gejala – gejala yang ditimbulkan dari penyakit
TBC
c. Masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana proses penularan TBC.
d. Masyarakat mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit TBC
e. Masyarakat mengetahui pengobatan yang tepat dan benar terhadap penyakit TBC.

Kesimpulan saran

Penutup

Materi

Вам также может понравиться